Masih percaya bahwa nenek-moyang kita sebagai pelaut ? Itu lho judul lagu populer.
Setahu saya, pelaut itu hampir semua pria, atau setidaknya amat sedikit wanita-pelaut di banding pria-pelaut.Begitukan ? Kata moyang paralelnya apa ? Jejaka ya ? Nenek-moyang dengan paralelnya kakek-jejaka ? Poinnya: Kenapa ya kemudian kata yang populer muncul adalah : nenek-moyang (bukan kakek-jejaka) sebagai pelaut ? Juga selajutnya ada: 1. mother earth, tapi tak ada father earth ? 2. ibu pertiwi, tapi tak ada bapak pertiwi ? 3. hari ibu, tapi tak ada hari bapak ? (Ini sepertinya sudah ada ?). Pun, amat banyak pria ketimbang pria berkiprah bidang apa saja, melebihi wanita, tapi tak juga terubah kata-kata di atas. Nadanya, ada peran lebih utama ibu di banding bapak. Majulah "kartini" kita. Habis liburan, Selamat ketemu lagi, di buka mulai yang ringan-ringan saja. Selamat idul fitri, ma'af lahir bathin. Salam, Maryanto. "ngudo-roso" atau cerita ringan kangen iagi-hagi.net saja. --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 ----- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------