Hehehe memang salut dengan sepak terjang bangsawan selebritis IT (dan segala
bidang) yang satu ini....meski kadang terasa teleo-logis karena terlalu jauh
memasuki ranah keahlian orang lain.

Sekedar untuk lebih tahu tentang sisi lain dari beliau, berikut kutipan dari
beberapa pemerhatinya:

http://blog.apung.web.id/roy-suryo-dan-bluetoothnya/2006/12/12/
Roy Suryo dan 
Bluetoothnya<http://blog.apung.web.id/roy-suryo-dan-bluetoothnya/2006/12/12/>
Published December
12th, 2006 in Internet <http://blog.apung.web.id/category/internet/>, Ada
ada saja <http://blog.apung.web.id/category/ada-ada-saja/> and Roy
Suryo<http://blog.apung.web.id/category/roy-suryo/>
. Tags: Ada ada saja <http://blog.apung.web.id/tag/ada-ada-saja/>,
<http://blog.apung.web.id/tag/internet/>

Dalam seminar sehari yang digelar siang tadi oleh PT.
Telkom<http://www.telkom.co.id/>dengan tajuk Smart Campus di Tapis
Room, Four
Season Hotel <http://www.fourseasons.com/jakarta/>-Kuningan, pakar
telematika kita, KRMT Roy Suryo dibikin malu oleh Bluetoothnya sendiri. Hal
ini berlangsung cukup lama ketika dia ingin melakukan presentasi di depan
pimpinan-pimpinan divisi TI beberapa kampus di Jakarta.

Kejadian itu bermula ketika dia memasukkan Bluetooth™ donglenya ke dalam
slot USB pada Laptopnya. Kemudian dia mengeluarkan handphonenya untuk
melakukan acquiring dua buah gadget tersebut. Maksud hati ingin memamerkan
bahwa dia bisa melakukan presentasi powerpoint dengan handphonenya sebagai
remote control dengan Bluetooth sebagai medianya, namun yang terjadi
sebaliknya. Pairing tidak berhasil, acquiring gagal terus.

Kejadian itu berlangsung cukup lama. Dia bolak-balik colok-copot Bluetooth™
dongle dari slot USB yang satu ke slot USB yang lainnya. Bahkan saya dan
seorang temen yang kebetulan duduk dekat dengan tempat Roy Suryo membenahi
mainannya itu sempat keluar ruangan untuk sekedar ngopi, bahkan temen
saya<http://serambi.purnawarman.org/>sempat menghabiskan dua batang
rokoknya di smoking room.

Ketika kami kembali pun rasanya ingin ketawa terpingkal-pingkal ketika Roy
Suryo masih saja mengutak-atik benda yang tadinya ingin dipamerkan kepada
peserta seminar. Saya terpikir, "Ohhh… jadi sang pakar kita ingin mamer kalo
alat-alat dia itu canggih-canggih. Handphone aja bisa jadi remote control
untuk mengoperasikan Power Point™. Tapi kok pakar gak berhasil konekin
Bluetooth™?". Peserta yang lainpun pun tiba-tiba menyodorkan sebuah kertas
kecil bertuliskan, "PAKAR! ACQUIRING AJA GAK BECUS!". Tingkah KRMT itu
dilakukannya dihadapan Ketua Divisi Multimedia PT. Telkom, Septika N.
Widyasrini.

Tak lama kemudian dia mengoperasikannya secara manual. Dengan menekan tuts
keyboard… Ahhhh… akhirnya…

Dengan berbisik-bisik, Helmi Yahya yang saat itu menjadi moderator
menanyakan, "Kenapa Pak? Gak bisa?". Dengan penuh percaya diri Roy Suryo
menjelaskan, seakan tidak ada yang mendengar.. kalaupun ada yang mendengar
paling tidak mengerti teknologi, "Disini penuh WiFi, jadi frekuensi
Bluetooth™ saya terganggu.."

Lah emang apa hubungannya Bluetooth™ dengan WiFi?

Soal WiFi dan Bluetooth memang bekerja di rentang frekuensi yang sama, namun
dengan sistemnya tersendiri Wifi dan Bluetooth tidak akan bentrok.

The protocol <http://en.wikipedia.org/wiki/Protocol_%28computing%29>operates
in the license-free ISM
band <http://en.wikipedia.org/wiki/ISM_band> at 2.45
GHz<http://en.wikipedia.org/wiki/GHz>.
In order to avoid interfering with other protocols which use the 2.45 GHz
band, the Bluetooth protocol divides the band into 79 channels (each 1 MHz
wide) and changes channels up to 1600 times per second (
http://en.wikipedia.org/wiki/Bluetooth)<http://en.wikipedia.org/wiki/Bluetooth>

Thanks to Jay adalah Yulian <http://yulian.firdaus.or.id/>

Haduuuhhh… capek deh..

Kira-kira udah makan waktu berpuluh-puluh menit untuk sebelumnya Roy mainin
Bluetooth™ tanpa menyadari bahwa kami semua menunggunya.. Tanpa dia sadari
bahwa dia sudah menghabiskan banyak waktu untuk hal-hal seperti itu.

Berharap akan materi disampaikan oleh seorang pakar telematika bernama Roy
Suryo, tiba-tiba seorang peserta yang lain (*sengaja tidak disebutkan
namanya*) yang awalnya semangat, tiba-tiba memasang muka malas, dan
nyeletuk.. "Nggak penting!".

Subyektif saya menilai presentasi Roy Suryo bisa dibilang kurang tepat dalam
penyampaiannya. Presentasi itu mirip penyuluhan di suatu desa tentang
pentingnya Internet. Padahal yang datang kesana adalah undangan PT Telkom
untuk mengembangkan Inherent dengan salah satu goalnya adalah Smart Campus
yang merupakan jaringan interkoneksi antar kampus di seluruh Indonesia.

Dalam slide yang ditampilkan, seringkali muncul gambar dia dengan
tokoh-tokoh politik seperti Presiden SBY, dan beberapa artikel tentang
dirinya, bahkan tak sesekali dia membanggakan hal tersebut kepada peserta
yang hadir disitu. Terakhir, diapun sempat menceritakan kasus kehilangan
koper di bandara, dan semuapun tau itu karena kegigihan dan kerja keras dari
pihak 
kepolisian<http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/r/roy-suryo/index.shtml>
.
===========
http://fajri.web.ugm.ac.id/2007/01/11/whats-next-roy/
    What's Next Roy ?!<http://fajri.web.ugm.ac.id/2007/01/11/whats-next-roy/>

Sejak akhir tahun lalu nama Roy Suryo hampir selalu muncul di media massa.
Mulai koran, majalah, tabloid, Internet dan tentu saja TV semuanya pasti
menampilkan berita yang ada kata-kata "Roy Suryo". Saking populernya Roy
Suryo sekarang, bisa aja dia jadi Presiden kalo sekarang musim PEMILU.
Berita tentang kasus video YZ, CCTV Alda dan terakhir pelacakan pesawat Adam
Air selalu menempatkan Roy Suryo (tokoh kita) sebagai "Dewa IT". Padahal
kalau kita perhatikan, dalam ketiga kasus diatas tokoh kita ini sebetulnya
hanya mengeluarkan pernyataan yang sifatnya umum tentang IT. Dan kalau cuman
ngomong seperti itu, banyak orang lain yang lebih bisa. Saya disini nggak
mau menjustifikasi apakah tokoh kita ini salah atau tidak, apakah dia
seperti ini atau seperti itu. Saya cuma heran kenapa untuk ngomong seperti
itu harus tokoh kita, kenapa tidak pihak lain seperti pihak kepolisian yang
tentunya lebih berhak.
Fenomena popularitas tokoh kita ini juga menunjukkan bahwa, bangsa Indonesia
masih sangat awam dalam hal teknologi khususnya teknologi Informasi. Saking
awamnya sampai-sampai orang seperti tokoh kita ini yang berbicara dengan
bobot seorang 'user' (bukan EXPERT) dalam bidang IT, sampai-sampai oleh
pihak pers diberi embel-embel "Pakar Telematika", "Pakar Multimedia" atau
"Pakar Teknologi Informasi" yang sedikit berlebihan. Lain halnya kalau pihak
media massa memebri sebutan "Pengamat" bukan "Pakar". Saya kira sebutan
"Pengamat" lebih cocok diberikan pada tokoh kita ini.
Tentang fenomena Roy Suryo ini, saya jadi inget Film Andai Ia Tahu (bener
nggak yo ?). Dalam film tersebut, dikisahkan bagaimana tokoh utamanya pergi
ke dukun buat nyari seseorang. Ternyata, si dukun bisa nemuin orang yang
dimaksud itu dengan bantuan Mas Google! Padahal klien si dukun ini
diceritakan kalau dia punya koneksi inetrnet di rumah!! Sedikit cerita dari
film tersebut menggambarakan bagaimana masyarakat kita masih awam dalam
bidang IT, bahkan hanya untuk sekedar menggunakan Google.
Terakhir, patut kita tunggu bagaiman kiprah tokoh kita ini selanjutnya.
Setelah YZ, Alda lalu Adam Air, What's Next ??

Posted by admin on Thursday, January 11th, 2007 at 7:19 pm.
============

Selamat berakhir pekan.

YKA


On 2/23/07, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Wah Pak Roy Suryo sudah "ambles bumi" juga rupanya :)

rdp
======================
Kamis, 22 Februari 2007  19:56:00
Dengan Kamera Infra Merah
Diharapkan Misteri Suara Gemuruh dalam Tanah di Bantul Terungkap

Yogyakarta-RoL-- Dengan kamera infra merah yang dimasukkan ke dalam
lobang pengeboran tanah yang saat ini sedang dilakukan Tim Geologi,
Geofisika dan Pertambangan Universitas Pembangunan Nasional (UPN)
'Veteran' Yogyakarta, misteri suara gemuruh di dalam tanah di Dusun
Menciran, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) segera terungkap.

-----XXXXX-------

Kirim email ke