Mas Awang,
 
Wah mantab. Sudah ada saya pakai data Oksigen 18. Namun, ada yang jauh
lebih baik deviasinya, dan paling baik ya paleomagnetik dari Merrill
itu. Ini jadikan perburuan data siklus sejak 2001, telah selesai dengan
deviasi 1 th. Dan "ready tool" untuk "any evolution". Siap di check oleh
siapapun, berbagai disiplin ilmu, untuk menyatakan eror terbaik (1
tahun), kalender terpanjang 70 Ga, paling pas tunjukan kejadian siklus
alam, masuk 100 % semua siklus dengan sequence-sequence di buat orang
yang deviasinya lebar-lebar itu, dan tunjukkan detilnya. Bisa di check
lagi dengan relatif harga O18, muka lautnya, panas-dinginnya, posisi
parasequence-nya.
 
Bisa saja ancestor manusia adalah sejak Big-Bang, lalu karena lunak, tak
terlihat fosilnya, dan langsung bercabang ke semua manusia dunia, dengan
jam atom mutasi 7 Ka, dan tak lewati semua biota yang hidup dan telah
terfosilkan itu.Keberagaman, juga di alamai oleh makluk hidup lain, juga
mutasi 7 Ka, jadilah seperti fosil-fosil keras yang terlihat. Ya amankan
orang tak mau akui biota dulu (terfosilkan) itu acestornya
(he..he..he..).  
 
Sudah saya ikuti perkembangan sejak awal, prokaryoetik (bakteri
tunggal), lalu stromatolite sejak 2.8 Gaa, tanda jelas ada air. Kemudian
eukaryote 1.5 Gaa, phylum sejak Cambrium, awal mamalia sejak awal Trias.

 
Ancestor primate adalah akhir Cretaceous, mulai Cenozoic 67,394,521 BC
berupa tupaiidea, 7 Ma berikutnya mulai lemuridea, 7 Ma berikutnya awal
Eosene berupa  tarsioidea. Extensi di mulai, berkembang pesatlah
perkembangannya, dan bercabang mulai di Oligocene 32,394,521 BC ada
antropoidea (di wakili awalnya sebagai hominoidea). 7 Ma kemudian,
25,394,521 BC ada bercabang ke dryopothecus dan sivapithecus. 7 Ma
kemudian, 18,494,521 BC mulai hylobatidae (bukan akiran idea tapi idae,
atas pembagian kelas).  Pongidae sejak 7 Ma kemudian, 11,394,521 BC.
Lalu 7 Ma kemudian, 4,394,521 BC sebagai awal hominidae, walau awal
muncul adalah 6 Maa.
 
Orang sering hanya menentukan kira-kira umur, jarang dengan error di
berikan, akibatkan ruang yang saya berikan, sangat luas, untuk menampung
semua umur yang di berikan. Banyaknya sequence, siap tampung sample
sequence itu, dan sediakan seqeunce lain yang melingkupi, melengkapinya.
Kemudian, prediksikan, tahun terbaik dekatnya.
Sumber kesalahan, standard deviation, error, dari penetapan umur batuan
sa'at ini adalah: 1. alat ukur, 2. subjectrvitas, 3. lokasi SB (batuan
sering di lebih muda dari pada batas), 4. batuan tak menunjukkan batas
sequence (terbaik di cekungan, mfs). 
 
Geoffree Pope, 1984, mengunakan fosil di Afar (Hadar) umur 3.6 - 3.75
Maa. Richard Leaky juga pakai itu. Ini sebagai Australopithecus
Afarensis-2. Sedang lebih awal lagi, A. Afarensis-1, dari fosil
Laetolil. Dan Lothagam sebagai A. Afarensis-0. Pun mereka masih mikir
adanya bioota ansestor lebih tua 5-8 Maa. Kalender SALAM memberikan data
salamin dekat sekali dengan 6 Maa. Salamin ya awal sequence, awal
percabangan mutasi baru saya sebut MEDAL "Marvelous Energy Date
Accreation Launching".  Jadi di salamin inilah awal hominid.Selanjutnya,
semua umur menjadi di sebutkan terdahulu.
 
Leaky setuju "out of Africa" dengan migrasi sejak dekat dekat dengan
Neanderthal, atau sesudahnya. Bisa di uji data alam dengan primbon ALON
(muka laut), panas dingin, jumlah O18.
 
Salam,
Maryanto.  
 


________________________________

From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, July 16, 2007 1:19 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Migrasi Hominid (was : RE: [iagi-net-l] Ribuan
Gunung Ribuan Artefak : Prasejarah Gunung) 



Mas Maryanto,

 

Mengacu kepada informasi terbaru tentang evolusi hominids/hominins dan
manusia modern (misalnya dalam "Human" - Winston, ed., 2004, Dorling
Kindersley), yang dianggap temuan hominin paling tua adalah tengkorak
Chad yang bergenus Sahelanthropus dengan umur 7 Ma (juta tahun yang
lalu). 

 

Australopithecus yang pertama adalah dari spesies anamensis yang
membuktikan ini spesies bipedal hominid berumur 4.2 Ma. Australopithecus
afarensis yang pertama yang ditemukan jejak kakinya di Laetoli Tanzania
adalah berumur 3.6 Ma yang jelas menunjukkan bipedalisme. Lalu, A.
afarensis 2 (terkenal dengan nama "Lucy") adalah berumur 3.2 Ma. A.
africanus yang menunjukkan pertumbuhan badan atas yang baik berumur 3.0
Ma. 

 

Homo habilis, genus Homo pertama dan spesies pertama pengguna alat
berumur 2.3 Ma.  Homo erectus pertama muncul 1.8 Ma, jenis erectus yang
lainnya Turkana boy yang kelompoknya ditemukan menggunakan kapak genggam
berumur 1.5 Ma, yang di Sangiran 1.6 -1.0 Ma, yang di Trinil 0.9 Ma,
lalu Homo heidelbergensis 0.6 Ma. Sedangkan Homo neanderthalalensis
muncul 0.25 Ma. Homo sapiens : 0.16 Ma. 

 

Dibandingkan dengan siklus SALAM, Mas Maryanto harus mengklarifikasikan
dulu mana yang dimaksud dengan A. afarensis I dan A. afarensis II. Dan
mana Homo erectus I dan H. erectus II. Beberapa sesuai, tetapi yang lain
kurang sesuai. Sebagian umur hominin dan manusia modern (terutama
speies2 terakhir ini telah ditera menggunakan biomolecular clock pada
gen mereka).

 

Genus homo adalah genus yang terkenal bermigrasi keluar dari Afrika baik
untuk spesies erectus maupun sapiens. Menentukan periode kapan Homo
erectus mulai keluar agak sulit (semakin tua semakin sulit). Tetapi
berdasarkan sebaran artefak yang sezaman, diyakini bahwa mereka
mengikuti konsep "out of Africa", sehingga spesies erectus yang di Jawa
berasal dari Afrika juga. Bisa dibilang bahwa Homo erectus mulai
bermigrasi ke luar Afrika tak lama setelah mereka ada (1.8 Ma), mungkin
mulai bermigrasi sekitar 1.7 atau 1.6 Ma. Tetapi, sebuah spesies bernama
Meganthropus paleojavanicus (yang kemudian diidentifikasi spesies
erectus juga) dan ditemukan di Mojokerto berumur 1.8 Ma, setua first
Homo erectus, ini membuat problem dengan migrasi ala "out of Africa" dan
membuka peluang "multiregional origin". Sekitar 5 tahun lalu saya
membuka diskusi tentang problem ini di milis IAGI bahwa kita perlu
menera ulang umur manusia Mojokerto tersebut menggunakan teknologi baru.

 

Akan halnya Homo sapiens, migrasi "out of Africa" sangat sudah dipahami,
dan belakangan mendapatkan sokongan yang kuat dari ilmu genetika melalui
penelitian DNA mitokondria gen perempuan ("Eve" mitochondrial gen) dan Y
kromosom gen laki-laki ("Adam" Y chromosome). Kronologi-nya telah
dilakukan peneraan berdasarkan biomolecular dating. Kronologi migrasinya
: 120 Ka (ribu tahun lalu) - ke Afrika Selatan, 100 Ka : mencapai
Israel, 70-50 Ka : mencapai Arabia dan wilayah Timur Tengah, 50-30 Ka
-mencapai Asia Selatan, Asia Tenggara, Australia; cabang lain ke Eropa
dan Siberia; 20-15 Ka - mencapai Bering dan Alaska, Amerika Utara; 15-12
Ka mencapai Amerika Selatan.

 

Migrasi Homo erectus dan Homo sapiens sangat dibantu oleh "global
cooling" yang terjadi sejak 5 atau 6 Ma, pada awal Pliosen. Zaman
glasiasi merendahkan air laut, melebarkan daratan, menyempitkan laut,
membentuk banyak jembatan daratan. Bukti-bukti saat ini pada deepsea
cores menunjukkan turunnya temperature dan luasnya glasiasi untuk tiga
juta tahun terakhir. Siklus isotop oksigen yang diukur pada rangka fauna
mikroskopik di dalam core menunjukkan fluktuasi muka laut ini yang
mengikuti periode dingin dan hangat sejarah Bumi. Kalau mas Maryanto
sudah punya siklus isotop Oksigen (O18), pasti menarik meneranya dengan
siklus SALAM dan menghubungkannya ke last occurrence dan first inception
semua hominid yang pernah ada dan sejarah migrasinya, untuk periode 3
juta tahun terakhir, yaitu sejak Australopithecus africanus.

 

Periode 70 Ka Bumi memasuki zaman es terakhir. Permukaan laut menjadi
lebih rendah 100-200 meter ketika air tertahan di gletsyer. Pada bagian
tersempit, muara Laut Merah di antara Tanduk Afrika dan Arabia akan
berjarak beberapa km saja. Dengan perahu sederhana saja, Homo sapiens
dapat menyeberanginya untuk bermigrasi.

 

Homo Neanderthal sedikit mendahului Homo sapiens. Mereka tinggal di Asia
Barat dan Eropa pada zaman glasiasi. Mereka sempat bertemu dengan Homo
sapiens yang memasuki wilayah Neanderthal pada 50-30 Ma, dan punah pada
30 Ka. "Survival of the fittest", sesuai teori Darwin, Neanderthal punah
dan H. sapiens memasuki era lebih kemudian. Mesir 3500 BC masih
tergolong sangat muda - di luar pembahasan paleo-antropologi.

 

Salam,

awang

 

 

 

From: Maryanto (Maryant) [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, July 13, 2007 2:55 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Ribuan Gunung Ribuan Artefak : Prasejarah
Gunung 

 

Mas Awang,

 

Wah luar biasa analisanya. Trus, kapan mulai pindah ? Tahun berapa
menurut peta migrasi manusia purba, manusia modern sebagai migrasi "out
of Africa " ? Seberapa dalam muka laut relatif dengan sekarang pada saat
itu ? 100 m, 200 m, 300 m ? 

 

Setelah 3421 BC, Mesir Amat Tua, muka laut lebih tinggi dari sekarang,
dan menurun sejak 100 BC, hingga kini jadi "mean sea level" sekarang, di
siklus 7 Ka. 

 

Mestinya bukan Homo Habilis, atau homo erectus. Neanderthal ? Atau
sesudahnya, di tandai dengan nama holocene, 12,521 BC ? Atau Mesir Amat
Tua, 3,421 BC ?

 

 

Berikut pelacakan umur:

Silus 700 Ka

                                zcu 700 Ka.

Neanderthal             0,194,521 BC

Homo Erectus2        0,894,521 BS

Homo Erectus1        1,594,521 BC            

Homo Habilis            2,294,521 BC

A.Africanus              2,994,521  BC

A.Afarensis2            3,694,521 BC

A.Afarensis1            4,394,521 BC

 

Siklus 70 Ka.

                            zcu 70 Ka

Holocene                12,521 Bc

Magdalenan            19,521 BC

Solutran                  26,521 BC

AurignGravetian       33,521 Bc

Chatelperonian        40,521 BC

 

Siklus 7 Ka

                            zcu 700 a

Globalisasi            2,179 AD

Renaisance           1,479 AD

Arab                      0,779 AD

Rome                    0,079 AD

Persia                    621 BC

New Agypt            1,321 BC

Mid Agypt             2,021 BC

Old Agypt             2,721 BC

Very Old Agypt     3,421 BC

Colcolitic              4,121 BC

MidLate Ubaid       4,821 BC

Early Ubaid           5,521 BC

Neolitic3                6,221 BC

Neolitic2b               6,921 BC

Neolitic2a               7,621 BC

Neolitic1                 8,321 BC

 

 

Salam,

Maryanto.

 

________________________________

From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, July 13, 2007 11:23 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Ribuan Gunung Ribuan Artefak : Prasejarah
Gunung Seribu (Sewu)

Abah,

 

Migrasi adalah salah satu faktor dari empat penyusun bangunan bernama
evolusi. Tiga faktor yang lain adalah seleksi alam, aliran genetika, dan
mutasi. Mengapa mereka bermigrasi ? Dalam evolusi, penyebabnya bisa
dibagi menjadi "push and pull factors". Faktor pendorong (push)
menyebabkan manusia tak betah di wilayahnya karena banyak hal, maka ia
akan pergi ke tempat lain. Faktor penarik (pull), manusia melihat di
wilayah lain mungkin kehidupan lebih baik, maka ia akan bermigrasi ke
wilayah tersebut.

 

Dengan berkembangnya zaman, faktor2 ini akan semakin kompleks. Untuk
early human population, jelas faktor2 ini sederhana saja. Barangkali,
push factors untuk mereka adalah : persaingan dengan sesama, bencana
alam, kondisi primitive. Pull factors di tempat lain bisa : enjoyment,
family link, security. 

 

Genographic project - suatu proyek raksasa untuk memetakan gen manusia
di seluruh dunia yang telah dimulai pada akhir 1990-an -  sangat
membantu kita melacak rute migrasi manusia purba. Ketika manusia purba
pertama meninggalkan Afrika puluhan ribu tahun yang lalu, bermigrasi ke
tempat2 lain, mereka meninggalkan jejak genetic yang masih bisa dilihat
sampai sekarang. Dengan memetakan kenampakan dan frekuensi marker
genetic pada manusia-manusia masa kini di seluruh dunia, para ahli
molecular paleo-anthropologists dapat memperoleh gambaran kapan dan ke
mana manusia-manusia purba ini keluar dari Afrika dan mengembara ke
mana. 

 

Dari peta migrasi manusia purba yang terbaru (2006), diketahui bahwa tak
ada lautan luas yang dilintasi oleh para nenek moyang manusia ini. Dari
Afrika mereka keluar terutama ke wilayah Eropa melalui pinggiran Laut
Tengah. Yang menuju Asia, mereka melalui wilayah
Mesopotamia-India-Malaya-Indonesia. Dan saat itu, migrasi besar2-an
terutama terjadi pada zaman glasiasi, saat jembatan darat banyak
terbentuk di wilayah laut yang kita kenal sekarang. Perahu pasti
diperlukan, tetapi bukan perahu untuk melewati lautan luas, hanya perahu
untuk melewati celah laut yang sempit. 

 

Seperti migrasi orang Cina ke Siberia (jadi orang Eskimo) di sana, lalu
menyeberangi land-bridge di Bering Sea sekarang, masuk ke Alaska, dan
terus menyusuri pantai menuju Amerika Utara dan akhirnya Amerika Selatan
- menjadi orang Indian di sana. Tak ada perahu yang diperlukan melintasi
samudera. Hipotesis Thor Heyerdhal tentang orang2 Amerika Selatan yang
menyeberangi Pasifik untuk menduduki gugusan kepulauan mikronesia di
barat Pasifik (yang lalu dicobai sendiri oleh Thor dan rekan2nya dengan
menggunakan rakit dari kayu balsa Kon Tiki) telah gugur oleh penelitian
biomolekuler mitokondria beberapa tahun yang lalu - bahwa penduduk
mikronesia berasal dari Asia - bukan dari Amerika Selatan. Implikasinya
: mereka tak perlu kapal besar melintasi Pasifik dari Amerika Selatan.

 

Dengan kata lain, bisa dibilang bahwa migrasi manusia purba hampir
seluruhnya lewat daratan atau celah laut sempit saja. Tak ada teknologi
maju pada zamannya yang diperlukan. Kecepatan migrasi mereka pun lambat,
hanya 2-5 km sehari.

 

Salam,

awang

 

 

Kirim email ke