Salam,

Seajk Carbonaferous, memang lalau mendingin, terdingin PermianTrasssik,
lalu memanas, dan terpanas adalah Cretaceous, sebelum lebih panas lagi
ya Miosen, dan terus mendingin hinggga kini. Grafik Kalender SALAM-ku
sebut begitu. Gempa lebih suka saya duga pada daerah extensi ketimbang
convergensi.  Jarak sesar yang kelpatan 7x10^n dalam meter, dan n dari
-21 hingga +28.

Order sequnce ya Order1 700 Ma, order2 70 ma, oreder3 7Ma, order 4 700
ka, dst, ... Order 9 1 annum. Barulah order selanjutnya: setahun,
sebulan, seminggu, sehari. (Ma'af lagi gag bisa banyak nulis..)...

Salam,
Maryanto.

-----Original Message-----
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, March 10, 2008 4:03 PM
To: [EMAIL PROTECTED]; Forum HAGI; IAGI
Subject: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] Uniformitarianisme (was : Tanya
Global Climate Change vs Geologi)

Pak Herman,
   
  Kita tak/belum bisa meramal kapan gempa itu akan terjadi, tetapi kita
tahu bahwa selama suatu tempat berposisi pada tepi konvergen lempeng
maka selama itulah gempa akan terus terjadi. Suatu saat ia kemudian akan
berubah menjadi tepi konvergen atau passive margin, maka intensitas
gempanya akan berkurang. 
   
  Pola akresi - assembling of terranes membentuk benua atau superbenua,
lalu kemudian pecah, slivering, dis-assembling of terranes selalu
terjadi sejak Archaen, Proterozoic, dan Phanerozoic.
Menyatu-berpisah-menyatu-berpisah, dst, dst. Kita pernah punya
superbenua Pannotia yang lalu tercerai berai, lalu bersatu lagi jadi
Rodinia, yang lalu tercerai berai lagi, lalu menjadi Pangaea,
dst..dst...
   
  Dengan melihat pola2 itu, selama Earth Machine ini masih punya energi,
maka seluruh proses geologi akan terus terjadi. Prosesnya yang abadi
(bila masih ada energi), bukan intensitasnya. Kita telah cukup
mengetahui bagaimana pola kelakuan Bumi ini selama 4000 juta tahun, maka
itu akan menjadi dasar bagaimana kita memprediksinya ke depan. Dalam hal
ini "the past is the key to the future". 
   
  Kalau hanya berdasar kepada Kala Pleistosen atau Holosen saja
memprediksi masa depan Bumi, maka masih terlalu pendek, bayangkan,
periode itu hanya 2 juta tahun dari episode sejarah Bumi yang sudah 4560
juta tahun umurnya (data umur terbaru berdasarkan Gradstein et al., 2004
- Geologic Time Scale). Kita perlu masuk ke puluhan, atau ratusan,
bahkan ribuan juta tahun rock record untuk mengetahui pola sesungguhnya
Bumi itu.
   
  salam,
  awang
  
Herman Moechtar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Saya setuju sekarang untuk memahami masa lalu, dan masa lalu
dan sekarang adalah konci memahami masa mendatang. Cuma kalau
sepotong-potong masa lalu kita pahami, maka aselama kita tidak akan
paham masa mendatang karena ada tenggang waktu yang hhilang atau tidak
berkesinambungan. Misalnya, kita hanya punya data waktu Miosen tentu
saja kita tidak bisa membaca peristiwa medatang. Dalam pemahaman saya
future adalah diartikan sebagai metramal peristiwa mendatang. Oleh
karena itu, kalau ingin memahami masa mendatang, kita harus mengutik
minimal data Plistosen Akhir-Holosen hingga Resen. Jadi disini saya
artikan past adalah m,etrekonstruksi masa lalu, tapi future meramal masa
mendatang. Tentu akan banyak protes akan hal tersebut, karena sebagian
dari kita bertahan bahwa peristiwa bumi tersebut tidak bisa diramalkan.
Apa mampu kita meramal gempa ke depan atau erupsi mendatang ?. Yang
jelas itu bisa dilakukan, akan tetapi ssampai saat ini manusia khususnya
ahli kebumian  MASIH BELUM MAMPU MELAKUKANNYA>

Selain itu, tidak ada siklus datau sekuen yang konstan, itu betul. Bisa
dilihat dari kurva perubahan muka laut dari berbagai model terutama
kurva Haq. Pada tahun 1989 saya pernah kursus selama 10 bulan dari Prof.
Hay dari MIT (USA) yang diundang khusus ke Utrecht untuk belajar
climate. Beliau adalah ahli geologi yang mendalami climate yang ketika
itu sudah berumur kurang lebih 70 tahun. Saya masih ingat kata beliau:
siklus peristiwa bumi itu ada dan dari waktu ke waktu bervariasi dan
tidak akan pernah konstan. Dan dari variasai itulah akan terlihat
bagimana perjalanan dari tingkah laku bumi dari waktu ke waktu. Katanya
pada Yura adalah puncak dari cimatic optimum universal yangt ordonya
terbesar, kemudian Miosen Tengah puncak dari climatic optimum Kenozoikum
yang ordonya lebih kecil, dan Plistosen Tengah sebagai puncak dari
climatic optimum Kuarter. Sungguh teratur dan indah.


Herman Moechtar

Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
T.S. Eliot, sastrawan Amerika/Inggris terkenal, menulis syair berikut
ini di dalam buku kumpulan puisinya "Four Quartets" (1936, meraih hadiah
Nobel kesusastraan)

Time present and time past
Are both perhaps present in time future, And time future contained in
time past.

James Hutton, yang dianggap sebagai bapak geologi moderen, menulis
kalimat berikut ini dalam bukunya "Theory of the Earth" (1795)

"No vestige of a beginning, no prospect of an end"

Apakah maksud kedua tokoh ini dengan kalimat-kalimat yang ditulisnya ?
Saya menafsirkannya sebagai siklus waktu. Kita bisa berdiskusi soal
konsep waktu, ini akan panjang lebar dan lintas ilmu serta dimensi.

Tetapi yang dimaksudkan Eliot adalah bahwa masa lalu, masa sekarang, dan
masa depan adalah relatif. Sedangkan yang dimaksudkan Hutton adalah
proses-proses geologi yang bersiklus sehingga kita tak bisa melihat sisa
dari permulaan, juga tak bisa melihat kemungkinan berakhirnya. Ini
ditulisnya dalam rangka pengamatannya yang kemudian disebut sebagai
uniformitarianisme.

Semua orang yang pernah membandingkan struktur sedimen Resen yang nampak
di galian parit di pantai dengan yang pernah dilihatnya di singkapan
batuan katakanlah berumur 15 juta tahun akan takjub bahwa perlapisan
silang yang dilihatnya di pantai persis sama dengan perlapisan silang
yang dilihatnya di batuan. Dengan mempelajari semua proses yang
membentuk struktur sedimen Resen itu ia dapat memperkirakan bagaimana
kejadian struktur sedimen yang diamatinya di batuan berumur Miosen
Tengah itu. Di sini ia akan melihat, bahwa "the present is the key to
the past".

Lalu, katakanlah pada suatu hari ia menemukan lagi perlapisan silang di
singkapan batuan berumur 170 juta tahun yang persis sama dengan yang
pernah dilihatnya di batuan berumur 15 juta tahun. Maka, ia berpikir,
lapisan silang di batuan berumur 170 juta, 15 juta, dan sedimen Resen
semuanya sama. Apa artinya ? Proses-proses yang membentuknya
berulang-ulang. Dapatkah kemudian ia berharap bahwa proses ini akan
terjadi juga 5 juta tahun yang akan datang ? Mengapa tidak ? Bila
begitu, dapatkah ia berpendapat bahwa "the present is the key to the
future ?" Mengapa tidak ? 

Siklus Milankovitch 40.000 tahun atau 27.000 tahun karena presisi Bumi
saat berotasi mengelilingi Matahari kita tahu mempengaruhi pola
pengendapan sedimen berorde tinggi dalam hirarki stratigrafi. Itu terus
berulang terjadi sejak dulu sampai sekarang. Prosesnya akan terjadi
terus, hanya intensitasnya yang berlainan. Seperti kata Lord Kelvin,
Bumi ibarat mesin, ia tak mungkin selalu sekuat seperti ketika baru,
ketika ia muda. Ia juga akan meluruh, sehingga bisa saja untuk siklus
yang dulunya bisa diselesaikan 40.000 tahun barangkali kelak akan 50.000
tahun, sehingga orde hirarki stratigrafinya berubah. Tetapi prosesnya
tetap, hanya intensitasnya berlainan dari zaman ke zaman.

Sampai di sini Charles Lyell dalam bukunya "Principles of Geology"
(1830) membuat kesalahan saat mengatakan bahwa intensitasnya konstan
dari dulu sampai sekarang. Tidak mungkin konstan. Protes James Shea
(1982) yang mengemukakan 12 kepalsuan uniformitarianisme tak seluruhnya
benar, dan kita tak perlu meninggalkan unformitarianisme karena itu.
Uniformitarianisme mana dulu yang diserang James Shea ? Itu tercampur
antara yang digagas James Hutton dengan yang diekstrimkan Charles Lyell.
Semua bukti tersedia saat ini baik untuk uniformitarianisme,
katastrofisme, maupun aktualisme. Semua proses itu pernah terjadi di
Bumi, sedang terjadi, dan akan terjadi.

salam,
awang

Herman Moechtar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
The present is the key to the past. Untuk ahli geologi, kata-kata
tersebut indah dan mempunyai makna. Sejauh apa makna tersebut tentunya
tergantung dari bagaimana kita dapat mensikapi. Dari pengalaman yang
saya dapati selama ini, segala hukum bumi itu harus disikapi secara
sederhana dulu jangan melangakah terlalu jauh dulu, karena semua itu
merupakan fondasi untruk kita membuat strategi pengungkapan misteri dari
bumi itu sendiri.

Bapak dan Ibu yang saya kagumi,

Dari sudut pandang saya, the present is the the key to the past tersebut
mengandung arti bahwa apa yang kita lihat sekarang sebetulnya terjadi
juga di masa lalu. OLeh karena itulah, banyak-banyaklah melihat kondisi
sekarang karena apa ?. Tugas kita adalah merekonstruksi perisiitiwa bumi
yang terjadi sebelumnya. Kemudian ada lagi sentilan yang mengatakan the
present is the key to the past and future. Mungklin kalimat itu berbeda
dengan apa yang pernah saya tulis pada buletin Iagi NTB (1998 ?) yaitu:
the present and the past are the key to the future (sekarang dan masa
lalu adalah kunci masa mendatang. Artinya apa ?: sekarang dan masalah
lalu adalah kunci untuk masa mendatang. Terus terang dan saya yakin,
pemikiran tersebut sulit kita lakukan, kenapa ?, karena hingga kini
warga geologi masih mengutak ngatik peristiwa bumi yang sifatnya panjang
(Simak waktu kronologis geologi/ sekala waktu geologi). Sebagai contoh:
Kita sudah berbesar hati, apabila membahas peristiwa kejadian bumi
(misalnya Tersier). Dan lebih bangga lagi kalau sudah bicara yang lebih
pendek lagi (misal Miosen), dan semakin senang lagi apabila menelusuri
yang lebih pendek lagi (misal Miosen Bawah), dan semakin bertambah
senang (khususnya untuk ahli sedimentologi dan stratigrafi) membahas
sekuen-stratigrafi (karena dalam Miosen Bawah itru ada 4 ordo 3 (sekuen
stratigrafi). Ordo 3 sekuen stratigrafi itu umurnya antara 1 - 10 juta
tahun umurnya. Untuk pakar geologi, mempelajari umur yang demikian sudah
luar biasa, karena disamping memiliki tenggang waktu yang pendek juga
masalah pempelajaran tersebut masih banyak dipertentangkan. Nah kalau
begitu, bagaimana kita bisa bicara mengenai masa mendatang ?. Wong kerja
kita, merekonstruksi fosil peristiwa bumi dalam sekala waktu yang
panjang. Jangan lupa, fosil-fosil peristiwa bumi masa lalu tidak dapat
dijadikan pedoman di masa mendatang karena peristiwanya sudah selesai
(seperti: peristiwa Mesozoikum, Kenozoikum, Tersier, Miosen dan
sebagainya). Lalu bagaimana dan kenapa ?. Jawabnya hanya pada peristiwa
Kuarter, karena prosesnya telah, sedang, dan akan berlangsung.

Sekarang dan masa lalu adalah konci untuk masa mendatang ?, artinya
dengan data yang kita peroleh, kita rekonstruksi masa lalu, dan lihat
kondisi sekarang, lalu ramalkan untuk masa mendatang (maaf mungkin saya
salah, tapi ini pemikiran saya pribadi, yang tentunya punya dasar). Pada
tahun 1995 pada seminar akademis di Unpad, saya pernah menyampaikan
makalah saya, judulnya: Periodik dan episodik proases dinamika peristiwa
bumi ditinjau dari aspek sedimentologi dan stratigrafi.KIra-kira saya
berasumsi ketika itu, bahwa:
1.Pertama, rangkaian dari peristiwa ke peristiwa bumi akan berkaitan
erat dengan evolusi perubahan lingkungan di masa lalu, kini dan
mendatang.Oleh karena itu, rekonstruksi siklus peristiwa bumi akan
menjadi salah satu acuan utama dalam pemahaman apa arti dari dinamika
bumi itu sendiri.
2.Kedua, Yang dimaksud dengan perisitiwa bumi adalah proses yang
berkesinambungan dan miliki lama dan waktu-waktu tertentu sebagai siklus
peristiwa tersebut, diantaranya siklus-siklus dari tektonik, fluktuasi
muka laut, sirkulasi iklim, atau ? (siklus magmatism dan eruptions)
3.Ketiga, rekaman dari siklus proses bumi (pproses eksternal) tersebut
akan diperoleh dari produk hasil kegiatannnya atau jejak-jejaknya berupa
batuan/endapan dan pelapukan yang didalamnya terkandung proses
pembentukannya (proses internal). Analisis kejadian dinamis (proses
eksternal) telah banyak dilakukan oleh ahli kebumian dari fisika,
geofisika, biologi, geografi fisika, astronomi, dan masih langka untuk
geologi (khuasusnya di Indonesia belum ada/ mohon maaf). 
4..Keempat, secara sederhana mekanisme peristiwa bumi itu memiliki
Proses tentunya (sikslus kejadian), yang selanjutnya meninggalkan
produk/hasilnya (rekonstruksi siklus tersebut).

Tentunya saya tidak akan lebih jauh lagi membahas, tapi dalam benak saya
waktu dan peristiwa bumi tersebut saya bedakan, menjadi:

1.Ordo 1 (mega siklus), ordo 2 (super siklus), ordo 3 (gabunagan
siklus). Waktu peristiwanya adalah berhubungan dengan global tektonik
dan muka laut yang identik dengan Falsafah dari exxon methods (genetika
fasies dari mega sekuen, super sekuen, dan sekuen. Peristiwa-peristiwa
tersebut adalah sifatnya episodik sudah menjadi fosil yang tidak ada
kaitannya dengan kondisi sekarang.
2.Ordo 4 - 7(siklus eccentricity, obliquity, Precession) yang waktunya
sebagai siklus 400.000, 100.000, 40.000, dan 20.000 tahun. Apabila kita
mampu merekonstruksi maka mudah-mudahan kita bisa meramalnya (for
future) 3.Siklus ?, lebih kecil dari 20.000, mungkin klasifikasi
jonhsons (1977): 1-10 tahun, 10-100 tahun, dan 100-1000 tahun (?). Saya
belum berani menyatakannya karena belum menemukan siklus
tersebut.sifatnya tentu periodik 4.Siklus basah-kering (siklus 1 tahun),
kemarau/ hujan). Juga periodik 5.Siang malam sebagai sikkus terkecil
dari peritiwa bumi (siklus 1 hari) sifatnya periodik seperti
pasang-surut.

Sebagai pendahuluan saya rasa cukup dulu. Kesimpulannya sebelum
mengeluarkan pemikiran menganai masa lalu, sekarang, dan mendatang,
sebaiknya perlu dipkirkan: (1)pengertian dan pemahaman mengenai periodik
dan episodik proses bumi yang akan membawa kita kepemahaman bahwa suatu
peristiwa bumi pada hakekatnya berlangsung secara teratur dengan waktu
dan lamnya suatu proses secara berkala, (2)dengan adanya keberkalaan
peristiwa bumi tersebut, maka diharapkan peramalan berdasarkan aspek
geologi di masa depan dapat direkonstruksi, dan (3)ujung-ujungnya semua
itu termasuk pemahaman terhadap aspek geologi Kuarter (Apa sudah
disentuh ?)

Wassalam.

Herman Moechtar.

Arya Nugraha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Pak Sukahar Eka,

Saya tergelitik dengan kalimat " The Present Is The Key to The Past (and
The Future)". Kalimat ini begitu sering saya dengarkan semasa kuliah
dahulu. Ada baiknya kita menelaah lebih lanjut mengenai apa yang
dimaksud dengan kalimat ini dan berbagai perdebatan mengenai kalimat
ini.

"The present is the key to the past" merupakan sebuah hukum yang
dikemukakan oleh James Hutton (1726 - 1797) yang selama ini selalu
diajarkan pada setiap mahasiswa yang menempuh jurusan geologi. Hukum ini
dikenal sebagai hukum uniformitarianisma. Hukum ini menerangkan bahwa
semua proses yang terjadi pada saat ini, terjadi juga pada masa lampau,
dengan demikian produk-produk geologi yang dapat kita lihat saat ini,
proses-proses geologi pada masa lampaunya dapat dijelaskan dengan
mengacu pada proses-proses geologi yang terjadi saat ini.

Hukum uniformitarianisma ini sangat dipegang teguh oleh James Hutton,
bahkan pada perkembangannya telah menjadi sebuah teori absolut yang
dianut oleh para pengikutnya. Salah satu orang yang memegang teguh
konsep uniformitarianisma adalah Charles Lyell. Charles Lyell bahkan
kemudian mengembangkan teori uniformitarianisma memasuki tahap ekstrim,
dimana ia mengemukakan bahwa teori uniformitarianisma hanya mengakui
bahwa proses geologi berlaku secara berangsur dan lambat (steady state
concepts).

Selayaknya sebuah teori, maka teori uniformitarianisma juga memiliki
berbagai macam teori 'tandingan' yang sama sekali bertentangan dengan
teori uniformitarianisma. Berbagai macam teori tersebut antara lain
adalah :
1. Teori katatrofisma yang dianut oleh Cuvier menjelaskan bahwa semua
proses geologi yang terjadi pada akhirnya akan diakhiri oleh sebuah
kehancuran yang sifatnya global, sementara pada teori
uniformitarianisma, faktor katatrofisma ini sama sekali diabaikan.
2. Teori geological succession yang dianut oleh Werner menjelaskan bahwa
semua proses geologi terjadi secara unidirectional (satu arah),
sementara pada teori uniformitarianisma, proses geologi terjadi secara
bidirectional dan merupakan geological cycles.
3. Teori neptunisma yang dianut oleh Werner menjelaskan bahwa batuan
granit dan basalt berasal dari pengendapan kimiawi pada zaman Primitive
dan Transition, sementara pada teori uniformitarianisma, batuan granit
dan basalt berasal dari cairan panas dari dalam bumi yang kemudian
disebut magma.
Teori-teori tersebut sebagian dapat dipatahkan pendapatnya oleh teori
uniformitarianisma, sementara yang lainnya kini menjadi perdebatan
sengit diantara para geolog.

Hal yang menarik untuk dibahas adalah adanya perkembangan teori
uniformitarianisma sehingga teori tersebut menjadi sangat 'kaku' dan
menjadi 'tidak nyaman' untuk digunakan sebagai teori dasar geologi
modern. James H. Shea, seorang sedimentologist yang juga seorang
pengajar pada University of Wisconsin-Parkside mengemukakan dua belas
kesalahfahaman teori uniformitarianisma yang terjadi saat ini.

Menurut James H. Shea, dua belas kesalahfahaman teori uniformitarianisma
yang terjadi saat ini telah benar-benar mengganggu pola pikirnya sebagai
seorang sedimentologist, dimana ia sangat menyesal bila kesalahfahaman
ini tidak dikemukakan dan diperbaiki maka akan berakibat buruk pada ilmu
geologi itu sendiri.

Dua belas kesalahfahaman teori uniformitarianisma itu adalah :
1. Uniformitarianisma bersifat unik untuk geologi, sementara pada
kenyataannya teori uniformitarianisma yang mengatakan bahwa proses yang
terjadi pada saat ini juga terjadi pada masa lampau juga terjadi pada
bidang lain, seperti kimia dan fisika. Para ilmuwan kimia dan fisika
juga berhadapan dengan penelitian-penelitian dimana mereka berhadapan
dengan suatu produk tanpa mengetahui proses yang terjadi sebelumnya.
Singkat kata, uniformitarianisma tidak bersifat unik untuk geologi tapi
merupakan hal yang umum bagi sains.
2. Uniformitarianisma pertama kali diperkenalkan oleh James Hutton,
sementara pada kenyataannya James Hutton bukanlah orang yang pertama
kali memperkenalkan konsep ini. Herodotus (484 - 425 BC), Leonardo Da
Vinci (1425 - 1519), Nicolaus Steno (1638 - 1686) dan lainnya telah
memperkenalkan teori uniformitarianisma jauh hari bahkan sebelum James
Hutton lahir. James Hutton hanya mengembangkan teori komprehensif dari
teori uniformitarianisma geologi.
3. Uniformitarianisma dinamakan oleh Charles Lylell, sementara pada
kenyataanya penamaan uniformitarianisma dinamakan oleh Whewell (1832 p.
126).
4. Uniformitarianisma sebaiknya disebut sebagai 'actualism' karena
mengacu kepada proses yang terjadi saat ini dan nyata, sementara pada
kenyataannya aktualisma berasal dari bahasa perancis 'actuel' yang
berarti sementara sehingga penamaan tersebut menjadi kontradiktif.
5. Uniformitarianisma berpendapat bahwa hanya proses geologi saat ini
yang juga terjadi pada masa lampau, sementara pada kenyataannya banyak
terdapat proses geologi masa lampau yang tidak terjadi pada saat ini,
sebagai contoh adalah K-T boundary dan sebagainya.
6. Uniformitarianisma berpendapat bahwa intensitas dari proses geologi
adalah sama setiap waktu, sementara pada kenyataannya bahwa proses
geologi memiliki intensitas yang berbeda-beda, sebagai contoh adalah
variasi dari pemekaran kerak samudera, glasiasi pada masa pleistosen,
dan sebagainya.
7. Uniformitarianisma berpendapat bahwa hanya proses berangsur dan
nonkatastrofis yang terjadi selama sejarah pembentukan bumi, sementara
pada kenyataannya terdapat banyak proses geologi yang sifatnya tidak
berangsur dan bersifat katastrofis, sebagai contoh adalah pembanjiran
Spokane, arus turbidit Gran Banks tahun 1929, dan sebagainya.
8. Uniformitarianisma berpendapat bahwa hanya terdapat sedikit perubahan
kondisi bumi selama kurun waktu geologi, sementara pada kenyatannya
terdapat berbagai macam perubahan ekstrim yang terjadi pada bumi,
sebagai contoh adalah terjadinya global sea level changes, kepunahan
massal pada masa Mesozoic, dan sebagainya.
9. Uniformitarianisma berpendapat bahwa umur bumi sangat tua, sementara
hal ini tidak didukung oleh bukti-bukti empiris sehingga pendapat
uniformitarianisma tentang umur bumi harus diabaikan.
10. Uniformitarianisma adalah sebuah teori atau hipotesis dan dapat
dilakukan pengujian, sementara pada kenyataannya uniformitarianisma
hanya mengarahkan kita untuk mengembangkan dan memilih diantara berbagai
macam hipotesis yang sifatnya substansif dan prinsip dasarnya hanya
berupa kenyataan alam sehingga bukan merupakan subyek yang dapat
diverifikasi atau dilakukan pengujian.
11. Uniformitarianisma berlaku untuk menentukan sejarah geologi dari
produk geologi yang ada saat ini dan hanya berlaku untuk permukaan bumi
atau kerak bumi, sementara pada kenyataannya sangat sulit untuk membuat
simulasi proses geologi yang terjadi pada masa lampau bahkan di sebuah
laboratorium canggih sekalipun.
12. Uniformitarianisma berpendapat bahwa hukum yang mengatur alam selalu
tetap dalam hal dimensi dan waktu, sementara pada kenyataannya tidak ada
hukum yang mengatur alam, yang ada hanyalah alam yang berperilaku sesuai
dengan keharusannya.

Saya sendiri berpendapat, bahwa apa yang dikemukakan oleh James H. Shea
merupakan sebuah pencerahan / 'enlightment' bagi sebuah teori yang
selama ini diajarkan di bangku perkuliahan yang mencoba untuk
memperbaiki pemikiran yang ada selama ini. Teori uniformitarianisma
harus melakukan penyesuaian dengan berbagai fakta geologi yang ditemukan
dan berkembang saat ini, seperti fakta tentang tumbukan meteorit (yang
dapat dihubungkan dengan teori katatrofisma) atau fakta tentang berbagai
macam produk geologi masa lampau yang tidak dapat dilihat contoh
prosesnya pada masa kini. Teori Uniformitarianisma seharusnya
mengajarkan bagaimana cara berpikir sebagai seorang ilmuwan, bukan
mengajarkan bagaimana alam seharusnya berlaku.

Salam,
Arya Nugraha
x96018

eka adi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear rekan-rekan Geo Unpad

Akhir-akhir ini isu mengenai Global Climate Change semakin populer, pada
kesempatan ini apakah ada dari rekan-rekan yang bisa memberikan
pencerahan mengenai perubahan iklim ditinjau dari segi ilmu geologi
(tektonik dan/atau sedimentologi) ? 
Bagaimana dampak perubahan iklim ini kemasa yang akan datang di bumi
yang kita pijak ini ?
Mungkinkah ada istilah The Present is Key to Future ....

Salam,

Sukahar Eka

__________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ 

---------------------------------
Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo!
Search.

[Non-text portions of this message have been removed]

---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try
it now.

[Non-text portions of this message have been removed]

---------------------------------
Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo!
Search.

[Non-text portions of this message have been removed]

---------------------------------
Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo!
Search.

[Non-text portions of this message have been removed]



__._,_.___   Messages in this topic (21) Reply (via web post) | Start a
new topic 
  Messages | Files | Photos | Links | Database | Polls | Members |
Calendar
  Moderators:
Budhi Setiawan '91 <[EMAIL PROTECTED]>
Edi Suwandi Utoro '92 <[EMAIL PROTECTED]> Sandiaji '94
<[EMAIL PROTECTED]> Wanasherpa '97 <[EMAIL PROTECTED]> Satya
'2000 <[EMAIL PROTECTED]>
Andri'2004 <[EMAIL PROTECTED]> 
   
Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via
email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe 

      Recent Activity
    
      4
  New Members

Visit Your Group 
      Yahoo! Kickstart
  Sign up today!
  new professional
  network from Yahoo!.

    Curves on Yahoo!
  Share & discuss
  Curves, fitness
  and weight loss.

    Y! Messenger
  Send pics quick
  Share photos while
  you IM friends.



  .

 
__,_._,___                         

       
---------------------------------
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo!
Search.

--------------------------------------------------------------------------------
PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod

--------------------------------------------------------------------------------
PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke