Undang-undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
mengamanahkan bahwa : 
l      Pasal 6 ayat (1) : “penataan
ruang diselenggarakan dengan memperhatikan : a. kondisi fisik wilayah NKRI yang 
rentan terhadap
bencana”
l      Pasal 6 ayat
(4) : “penataan ruang wilayah provinsi
dan kabupaten / kotameliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara termasuk 
ruang di dalam
bumisesuai ketentuan peraturan perundang-undangan”. 

jadi sangat repot jika dalam revisi tata ruang pemda saat ini, yang sebagian 
masih resisten untuk memasukan unsur mikrozonasi bahaya geologi dalam tata 
ruangnya maupun RPJM-nya, disamping itu sebagian besar konsultan tata ruang di 
daerah-daerah juga belum begitu familiar untuk meng-arus-utama-kan mikrozonasi 
bahaya geologi dalam penyusunan tata ruang daerah. 
aneh tapi riil...
salam, gus hend


----- Forwarded Message ----
From: "Amri, Avianto" <avianto.a...@plan-international.org>
To: benc...@googlegroups.com
Sent: Wednesday, July 22, 2009 11:47:56 AM
Subject: [bencana] Re: Kementrian Ristek tengah membuat peta titik rawan 
bencana di Indonesia?

 
Mas Djuni dan teman-teman, 
 
Pertanyaan yang pertama kali muncul di
benak saya adalah “Lembaga mana yang bertanggung jawab dalam melakukan
revisi, penyusunan, dan pemutakhiran peta kegempaan/ risiko bencana/ ancaman
bencana, sesuai dengan mandat dan Tupoksi-nya?”. Berdasarkan pemahaman saya,
lembaga ini adalah BNPB. 
 
Perkiraan positif saya adalah mungkin
Kemenristek merasa memiliki kapasitas dan pengalaman dalam menyusun hal ini 
sehingga
berniat untuk membantu BNPB? Apabila ya, maka akan lebih baik Kemenristek secara
bertahap memberikan dukungan teknis dan transfer ilmu tersebut kepada BNPB. 
 
Salam hangat, 
 
Anto

________________________________
 
From:benc...@googlegroups.com 
[mailto: benc...@googlegroups.com ] On Behalf Of Djuni Pristiyanto
Sent: Wednesday, July 22, 2009
10:36 AM
To: benc...@googlegroups.com
Subject: [bencana] Re: Kementrian
Ristek tengah membuat peta titik rawan bencana di Indonesia ?
 
Mungkin yg dimaksud oleh Kementrian Ristek adalah
melakukan revisi peta kegempaan.  Deputi Menteri Riset dan Teknologi
bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek Idwan Suhardi menyampaikan,
"Hasil kajian ini akan menjadi masukan bagi peraturan mengenai parameter
desain struktur bangunan dan infrastruktur lainnya, khususnya di daerah dengan
resiko kegempaan yang tinggi." Tapi staf ahli Ristek salah menyimpulkan
sehihngga menjadi akan merevisi peta ancaman bencana. Jauh sekali ya antara yg
dimaksud oleh Deputi Menristek dengan staf ahlinya yg akan menjadi pelaksana
proyek itu.

Ada pengalaman di Yogyakarta 
sehubungan dengan peta zonasi gempa itu. Pada akhir tahun 2007 sampai awal
tahun 2008 UNDP-ERA memfasilitasi Pemkab Bantul utk merevisi Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab Bantul agar memasukkan
unsur-unsur pengurangan risiko bencana (PRB). Sebelumnya RPJMD Kab Bantul minim
sekali menyinggung mengenai bencana. Dalam salah satu diskusi panitia
mengundang narasumber dari Jurusan Geologi UGM yg berbicara ttg peta
mikrozonasi wilayah Bantul. Pada tahun 2007-2008 Geologi UGM telah mengadakan
pemetaan mikrozonasi wilayah Bantul dengan dimotori oleh Bu Dwikorita. Nah,
yang menarik adalah para pejabat Kab Bantul tidak berani mencantumkan peta
mikrozonasi wilayah Bantul tersebut dengan alasan para investor akan takut utk
menanam investasi di Kab Bantul bila nanti peta mikrozonasi tsb dipublikasi
secara luas. Akibatnya adalah dalam RPJMD kab Bantul pasca gempa tidak
tercantum daerah-daerah yang paling rawan terhadap ancaman gempa bila dilihat
dari peta mikrozonasi. Hal-hal yg penting (kesiapsiagaan terhadap bencana)
kalah artinya oleh hal-hal yg kurang penting (investasi, penanaman modal); tapi
ini dari sudut pandang orang yg bekerja pada isu kebencanaan dan mungkin orang
lain cara memandangnya akan berbeda pula.

Bila upaya revisi peta kegempaan oleh Kementrian Ristek itu sudah selesai,
apakah nasibnya akan sama dengan peta mikrozonasi hasil karya Geologi UGM spt
cerita kecil di atas? Ini menarik utk dikaji lebih lanjut.

Oh ya, bila ada yg bertanya apa itu peta mikrozonasi saya tidak dapat
menjelaskan. Mungkin para pakar kegempaan bisa menjelaskannya.

salam,
djuni

-----------------------------------------

Peta Zonasi Gempa Ditinjau Ulang
Rabu, 22 Juli 2009 06:19 WIB | Peristiwa | Umum | Dibaca 65 kali

Jakarta (ANTARA News) - Peta zonasi gempa di Indonesia 
ditinjau ulang dan disesuaikan dengan hasil riset pemetaan patahan aktif,
penyesuaian parameter kegempaan, serta teknologi terbaru yang berguna bagi
peningkatan keamanan infrastruktur nasional.

"Hasil kajian ini akan menjadi masukan bagi peraturan mengenai parameter
desain struktur bangunan dan infrastruktur lainnya, khususnya di daerah dengan
resiko kegempaan yang tinggi," kata Deputi Menteri Riset dan Teknologi
bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek Idwan Suhardi pada Workshop
"Peta Zonasi Gempa Indonesia Terpadu untuk Membangun Kesiapsiagaan
Masyarakat" di Jakarta ,
Selasa.

Menurut Idwan, kebanyakan korban gempa meninggal justru akibat tertimpa
bangunan, di sisi lain banyak bangunan yang rusak parah karena lokasinya persis
berada pada alur patahan gempa.

Karena itu, ujarnya, perlu ada peta zonasi gempa yang baru, yang lebih rinci
serta terpadu di setiap wilayah resiko gempa di Indonesia , sehingga 
infrastruktur
yang dibangun di atasnya memenuhi persyaratan kegempaan..

"Mencegah kerusakan jauh lebih baik daripada harus menghabiskan ratusan
miliar hingga triliunan rupiah untuk melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi,
apa lagi kalau harus menghitung korban nyawa," katanya.

Saat ini. ujarnya, mitigasi bahaya gempa di Indonesia mengacu pada 
SNI-03-1726-2002
untuk bangunan, namun SNI ini memiliki banyak kekurangan dan kelemahan sehingga
perlu direvisi dengan data terbaru dan metode analisis terkini.

Sementara itu, Kepala Pusat Mitigasi Bencana ITB, Dr I Wayan Sengara,
mengatakan, riset menemukan sejumlah zone patahan terbaru yang sangat
mempengaruhi hasil kajian analisis bahaya gempabumi probabilistik (PSHA)..

Zona tersebut antara lain, patahan Sunda, Semako, Kumering, dan lain-lain di
wilayah Sumatera dan patahan Lembang, Opak dan Baribis di Jawa serta berbagai
patahan lain di Nusa Tenggara.

"Sekarang ini misalnya, kita tidak mempunyai data rinci mengenai patahan
Cimandiri di Banten, patahan Lembang di Jawa Barat, patahan Opak di Jawa
Tengah, ataupun patahan Baribis di Jawa Barat-Jawa Tengah, sehingga kita juga
tidak tahu resikonya, padahal kawasan ini sangat padat penduduk," katanya.

Kemungkinan terjadinya gempa akibat patahan-patahan tersebut, urainya, memiliki
probabilitas 10 persen dalam 50 tahun.(*)

http://www.antaranews.com/view/?i=1248218353&c=NAS&s=UMM



 

________________________________
 
Any opinions expressed in this message and any attachments are those of the 
sender only and do not necessarily represent the views of Plan.. Internet 
communications are not secure and Plan accepts no responsibility for the 
content of this e-mail. 
 
The information contained in this message and any attachments is intended 
solely for the use of the person(s) to whom the message is addressed. The 
information may be confidential and, if you are not the intended recipient, you 
must not copy, distribute or take any action in relation to it.
 
For the content of this e-mail to be contractually binding, it must be signed 
by an authorised representative of Plan.
 
Plan Limited
 
A Limited Company Registered in England No. 03001663.
 
Registered Office: Chobham Hse, Christchurch Way, Woking, Surrey, GU21 6JG
 
Plan Limited is a wholly-owned subsidiary of Plan International, Inc. (a 
not-for-profit corporation registered in New York State, USA) 
________________________________
 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
THE TREKKERS (http://www.thetrekkers.com): Sedia peralatan 
emergency/bencana/gawat darurat, rescue, temporary shelter/tenda, dan peralatan 
kebencanaan. Kontak: Ferri Iskandar (ferri...@yahoo.com, hp: +62-815-794-3358) 
----------------------------------------------- 
Hidup Bersama Risiko Bencana 
Website: http://bencana.net; Milis: benc...@googlegroups.com 
Mendaftar anggota milis: http://googlegroups.com/group/bencana/subscribe 
Keluar dari milis: bencana+unsubscr...@googlegroups.com 
Kontak Moderator: bencana+ow...@googlegroups.com
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---


      

Kirim email ke