Mahasiswa Berlomba Membuat Peta Bencana

 Kamis, 15 September 2011 | 17:37 WIB

*JAKARTA, KOMPAS.com* - Mahasiswa dari lima universitas terbesar di
Indonesia, berlomba membuat peta Indonesia yang lebih aman. Didanai
Pemerintah Australia melalui Australia-Indonesia Facility for Disaster
Reduction (AIFDR) dan Bank Dunia , melalui Global Facility for Disaster
Reduction and Recovery.

Kompetisi ini mengajak mahasiswa merancang peta dalam jaringan (online)
dengan menggunakan data yang baru dan yang sudah ada selama enam minggu
baru-baru ini.

"Peta yang rinci sangat penting dalam mempersiapkan masyarakat saat bencana
alam, seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan gunung berapi," kata Dr Trevor
Dhu, Manajer Risiko dan Kerentanan AIFDR, Kamis (15/9/2011) dalam rilisnya.

Kompetisi percontohan ini juga didukung oleh Pemerintah Indonesia dan
dilaksanakan oleh Tim LSM Kemanusiaan Internasional OpenStreetMap,
menunjukkan bagaimana teknologi baru dapat membantu memperbaiki pemetaan,
alat pentin g yang dibutuhkan ketika terjadi bencana alam.

Para ilmuwan dan pakar kini dapat menggunakan peta hasil karya mahasiswa
untuk mengidentifikasi masyarakat yang ada di daerah rawan bencana, dan
memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan untuk melindungi mereka dari
bahaya bencana alam di masa mendatang.

Minggu ini, pemenang dari tiap-tiap universitas yang telah berpartisipasi
(Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung,
Universitas Andalas dan Institut Teknologi Surabaya) akan melakukan
perjalanan ke Denver, Amerika Serikat untuk menghadiri dua konferensi
pemetaan internasional.
*Haryo Damardono*

*Dapatkan artikel ini di URL:*
http://www.kompas.com/read/xml/2011/09/15/17375740/Mahasiswa.Berlomba.Membuat.Peta.Bencana
-- 
*"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"*

Kirim email ke