Apa yang dikatakan sebagai temuan Piramida Garut itu berkaitan dengan fenomena 
geologi.Oleh karena itu, seyogyanyalah di dalam tim itu ada ahli geologi yang 
terlibat di dalamnya.Apabila tidak ada ahli geologi di dalam tim itu, maka 
sangat besar kemungkinannya terjadi kekeliruan interpretasi.
Perlu juga diingatkan bahwa jangan sampai silau dengan jabatan atau status 
seseorang dalam menilai suatu fenomena alam. Yang penting, lihat kompetensinya.
Salam,WBS

--- Pada Sab, 7/1/12, Yanto R.Sumantri <yrs...@rad.net.id> menulis:

Dari: Yanto R.Sumantri <yrs...@rad.net.id>
Judul: [iagi-net-l] [Fwd: Re: [Anggota] Piramida Garut, Tim Beberkan Temuan]
Kepada: "Sujatmiko none" <m...@cbn.net.id>, iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Sabtu, 7 Januari, 2012, 7:23 AM



Menarik ,apa ada yang bisa menerangkan riciannya ?

si Abah

---------------------------- Original Message
----------------------------
Subject: Re: [Anggota] Piramida Garut,
Tim Beberkan Temuan
From:    "L. S. Djatnika"
<sundadj...@gmail.com>
Date:    Sat, January 7, 2012 4:11 am
To:      "Milis Korps Mahawarman Batalyon 1 - ITB"
<angg...@mahawarman.net>
--------------------------------------------------------------------------

Jurnalis TV Nasional Temukan Pintu Masuk Piramida Garut

Hasil foto IFSAR di Gunung Sadaurip, Garut (ist)

Politikindonesia - Temuan awal tentang struktur yang kuat diduga
merupakan Piramida di Gunung Sadahurip Kabupaten Garut, oleh Tim
Mitigasi Bencana Katastropik Purba menarik minat berbagai kalangan.
Temuan itu, bukan hanya mengundang rasa ingin tahu dari Prof
Openheimer dari Oxford University, Frank Joseph (assisten alm Prof
Aryos Santos), lembaga riset Jerman DOG, Singapura, Australia dan
China, tetapi juag disambut antusias oleh kalangan jurnalis
Indonesia.
Kabarnya, jurnalis dari salah satu stasiun TV nasional
menemukan
sesuatu yang baru di gunung Sadahurip tersebut.

Hal ini dikemukakan oleh Asisten Staf Khusus Presiden bidang Bantuan
Sosial dan Bencana, Iwan Sumule dalam perbincangannya dengan
politikindonesia.com, Jumat (06/01).

Iwan yang juga anggota
Tim Katastropik Purba ini mengatakan, salah
seorang jurnalis dari
Stasiun TV Nasional, yang acaranya berjudul
Jejak Temuan Misterius
telah menemukan pintu masuk dari Piramida di
Kabupaten Garut
tersebut. "Salah satu kru, Ali Taba mengatakan kepada
kami,
telah merekam pintu masuk piramida tersebut dengan kamera", ujar
Iwan Sumule.

Stasiun TV tersebut. ujar Iwan, memang antusias
untuk mengetahui lebih
lanjut indikasi temuan piramida di Gunung
Sadahurip. "Sebagai jurnalis
investigatif kami antusias atas
riset ilmiah ini dan kami berhasil
temukan sesuatu,: ujar Iwan
mengutip Ali Taba.

Dikatakan Iwan, Ali Taba dan rekannya,
berencana secepatnya membuat
film dokumenter untuk menyiarkan kabar
gembira ini ke masyarakat.
Mereka turut mendukung riset tim
katastropik, membangun nasionalisme
baru Indonesia dan membuktikan
bahwa dunia jurnalistik investigatif
harus menjadi spirit
profesionalisme media.

Kata Iwan, Tim Katastropik Purba yang
diinisiasi oleh Staf Khusus
Presiden bidang Bantuan Sosial dan
Bencana sangat senang dengan
banyaknya inisiatif dan partisipasi
masyarakat dari berbagai kalangan.
Meski Piramida Garut ini, adalah
temuan ikutan dari kegiatan utama Tim
Katastropik Purba yang meneliti
sumber-sumber Bencana di masa purba
yang berpotensi mengulang, tetap
saja temuan piramida Garut adalah
sesuatu yang sangat berharga.

Kata Iwan, tak hanya Ali Taba dkk, selama ini peran jurnalis
dalam
membantu riset ini sangat besar beberapa redaktur media online
maupun
cetak secara sukarela mendukung aktif riset Tim Katastropik
Purba.
"Nanti saatnya akan kami umumkan siapa saja mereka",
ujar Iwan.

Mengenai riset ini sendiri, staf khusus Presiden
Andi Arief mengatakan
telah masuk ke tahap finishing. Tim ahli masih
harus penuhi satu tahap
scientific lagi sehingga dari segala sudut
ilmiah bisa terpenuhi.

Tim juga mendengarkan masukan secara
informal dari para
geologis/volkanologis/arkeologis senior, ahli
filologi, Fakultas ilmu
Budaya Universitas Indonesia, periset Bandung
Fe Isitute, penulis
produktif A Samantho, penulis dan pembawa acara
TV serta pemilik
perguruan Dicky Zainal. Secara formal juga sudah
melakukan pertemuan
dengan wakil dari Arkenas dan Dirjen
Kepurbakalaan.

(kap/rin/nis)


On 12/20/11, bayu
sandi <czarb...@gmail.com> wrote:
> Ada yang bisa
menjelaskan apakah isi berita berikut dapat menghasilkan
>
kesimpulan konvergen? Ataukah bukti-bukti yang disampaikan merupakan
> pembenaran (kesimpulan tergantung siapa yang menafsirkan dan
kepentingannya
> apa)?
>
>
http://nasional.vivanews.com/news/read/273418-piramida-garut--tim-beberkan-temuan
>
> *Dalam keterangan tertulis yang diterimaVIVAnews.com,
Senin, 19 Desember
> 2011, Anggota Tim Bencana Katastropik Purba
yang dibentuk Kantor Staf
> Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial
dan Bencana, Iwan Sumule mengatakan
> hasil geolistrik dengan
jarak elektroda 20 meter dan 10 meter, menunjukan
> ada horizontal
unconformity atau “pemancungan” pada tubuh batuan intrusi
> (merah) di kedalaman sekitar 120 meter dari puncak.
>
> Upaya pembuktian itu menghasilkan, pertama, cabang intrusi yang ke
arah
> kanan yang tampaknya membentuk dasar morfologi terrain yang
mempunyai
> elevasi topografi sama dengan lembah Cirahong.
Kemudian, batas 120-an meter
> itu nampaknya bertepatan dengan
dimulainya topografi pendakian lereng yang
> lebih curam, saat
pelapukan batuan tanahnya menjadi merah.
>
> Ditambah lagi
dengan hasil geolistrik dengan jarak 5 dan 3 meter bentangan
>
Barat Timur dan Utara Selatan memperkuat kesimpulan ada bentukan
struktur
> yang sangat kecil kemungkinannya hasil bentukan
alami.
>
> Hasil plot kontur 3D data digital topografi
resolusi 5 meter IFSAR ini
> memperkuat hipotesa adanya bentukan
anomali dari proses geologi bukit sinder
> cone yang berada pada
suatu batuan dasar intrusi yang terpancung. Kemudian,
> sumber
material galian berasal dari daerah lembah Cirahong yang berada 1-2
> kilometer dari puncak gunung Putri. Dibuktikan dengan volume galian
dari
> lembah Cirahong adalah sama dengan volume timbunan gunung
Putri.
>
> Sementara itu hasil uji karbon C14 menunjukkan
usia lapisan tanah top soil
> purba yang sudah diuji karbon dating
C14 di BATAN adalah 6000 tahun sebelum
> Masehi. Sementara usia
lapisan tanah yang lebih keras seperti cadas di
> bawahnya adalah
7.500 tahun sebelum Masehi. Apabila ada struktur yang
> berada di
bawah lapisan tanah dan cadas usianya akan lebih tua. (adi)*
>
> Salam,
> Bayu Sandi E39
>
_______________________________________________
Anggota mailing
list
angg...@mahawarman.net
http://mahawarman.net/mailman/listinfo/anggota


-- 
_______________________________________________
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.

Kirim email ke