Lha itu mr Lutfi Yondri kan dari bAle arkeologi jabar banten sumsel, sudah 
bicara dipelbgai forum piramida gn Padang, Sada hurip Lalakon.
Tidak ditemukan peralatan tinggalan untuk bekerja memotong batu, dsb disekitar 
lokasi "piramida", dia sedang cari lagi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Sat, 11 Feb 2012 08:53:02 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect 
kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak belajar 
dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya ini 
murid bapak juga

Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja ini 
peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg tempat 
BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of culture 
mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah sngat 
sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu

Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg kerja 
yg Geologist diluar dulu

Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja

Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak

Avi 0666
Nomor cantik

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Sukendar Asikin <asikin_suken...@yahoo.com>
Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48 
To: <iagi-net@iagi.or.id><iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Cc: <iagi-net@iagi.or.id><iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar terhadap 
rame-2 "piramida" ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk 
melakukan interpretasi geologi. Waktu memberi kuliah lapangan di Karangsambung, 
saya selalu menekankan pentingnya melakukan pengamatan lapangan dengan teliti. 
Singkapan itu harus diraba, diukur unsur-2 geologinya (jurus/kemringan bidang, 
orientasindan plunge kalau garis dll).bentuknya diperikan dll.

Dari kedua piramida yang diributkan ini, tidak satupun yang saya kunjungi, 
amati apalagi melakukan pengukuran-2. Jadi singkatnya apa yang saya kemukakan 
disini, pasti akan diketawain oleh pk ADB, pk Miko, pk Sutikno Bronto dll. Yang 
disamping mereka ini adalah pakar-2 dibidangnya, juga bergelut di lapangan.

Sejak saya sakit ginjal dan harus cuci darah 3 x seminggu, saya sudah tidak 
bisa jalan-2 seperti waktu di Karangsambung.

Bekal saya dalam menyampaikan penafsiran ini, hanya apa yang saya lihat di TV 
dan membaca tulisan-2 dalam millis iagi ini. Jadi kalau ada yang mengatskan 
saya bicara ngawur, saya akan menerima dengan besar hati dan..........hapunten 
tidak didasarkan kepada kaidah-2 yang selalu saya ajarkan kalau kuliah lapangan.

Intinya adalah :
            1. Tampilan di TV-ONE  dari G.Padang, batuan yang tergeletak 
berserakan di kaki
                 Piramid dalam mata saya (sekali lagi maaf karena bukan di 
lapangan), sepertinya
                 bentuk-2 "columnar joints" yang biasanya kita jumpai pada 
igneous intrusion ( dike, 
                 sill ) atau lava, yang membeku dalam kondisi tertentu (jenis 
magma dan kedudu-
                 kannya terhadap bidang pindinginan (cooling surface).
                 Saya coba mempersamakannya dengan "devil tower" di Wyoming, 
AS. (kalau yang 
                 inimemang saya melihat dan merabanya di lapangan). Di buku-2  
pelajaran
                 geologi juga banyak digunakan.

              2. Bentuk piramid itu adalah bentuk intrusi (volcanic chamber, 
pipe) yang mevmbentuk
                  columnar jointing. Kemudian karena proses pelapukan, erosi 
dll.mereka bertumba-
                  ngan dan berserakan di kakinya. Apalagi kalau komposisinya 
sama (andesitis)

              3. Kemudian oleh penduduk yang hidup disekelilingnya, mencoba 
untuk membangun
                  tempat pemujaan diatasnya dengan merataksn bagian puncaknya 
(seperti yang
                  saya dengar dari uraian penjaganya di TV).

              4. Jadi singkatnya intrusi juga ada dan peninggalan archeologi 
juga ada. Atau kita
                  katakan : "intrusi yang berbentuk piramida itu, dimanfaatkan 
oleh penduduk yg
                  Hidup pada jaman itu sebagai tempat pemujaan (umumnya mereka 
mencari tempat-
                  yang tinggi agar lebih dekat ke Sang Penguasa.

Masih ingat Gunung Parang di belakang kampus lapangan, dari sudut tertentu juga 
nampak seperti piramida dan didalamnya ada columnar joints yang selalu di pakai 
sebagai contohnuntuk melakukan analisa pembentukannya?

Sekali lagi saya siap menerima kritikan atau kecaman atas pendapat saya ini, 
karena saya
akui tidak melihat dan apalagi meraba di lapangan.
I
Ini sekedar meramaikan saja. Saya setuju kita tunggu datanya yang lebih lengkap 
lagi. Salut dan bravo kpd saudara-2 kita yang terus mencari kebenaran. Dalam 
science perbedaan
pendapat yang didasarkan kepada  bukti-2 adalah wajar. Saya hanya ingin memberi 
tempat 
kepada kedua disiplin yang sekarang sedang bersama-sama mencari pemecahan. 
Kedua disiplin (geologi dan Archeologi) akan melanjutkan masing-2 dengan 
caranya sendiri, tapi
Setelah semua data terkumpul pasti akan ketemu.

Salam S.A.

Sent from my iPad

On 10 Feb 2012, at 16:42, "Sujatmiko" <m...@cbn.net.id> wrote:

> Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman,
> 
> Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga.
> Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik
> Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto,
> penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA  mengingatkan Tim BKP agar
> lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang
> berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya menengarai adanya
> asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai dengan ilmu yang beliau
> tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan
> beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil
> geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan  kebenarannya.
> 
> Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan  oleh para pakar
> arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain
> sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan
> hasil pemboran inti yang diameter mata bornya  hanya beberapa sentimeter
> saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan
> sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan
> pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah disaring oleh tangan
> manusia , yang konon sengaja disusun  sebagai peredam gempa untuk melindungi
> bangunan "piramida" G. Padang ( dari pengamatan quick look, pasir halus
> tersebut mirip dengan volcanic ash ).
> 
> Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang ditemukan di kaki ,
> di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut pelajaran geologi
> dasar dapat memberikan kesimpulan  bahwa gunung tersebut merupakan satu
> kesatuan produk gunung api masif, sami mawon, tidak berlaku lagi karena
> dugaan adanya anomali geolistrik di perut gunungnya. Kesimpulan dari Prof.
> Sutikno Bronto bahwa G. Sadahurip adalah tinggalan gunung api purba, juga
> dipatahkan karena gunung tersebut tidak menunjukkan adanya kaldera atau vent
> erupsi ( padahal fenomena semacam ini cukup lazim di gunung api purba dan
> bahkan masuk dalam klasifikas gunung api dari Arthur Holmes, 1984 ).
> 
> Diumumkan ke seluruh jagad
> 
> Untuk saat ini, " Indonesia " bisa berbangga karena Staf Khusus Presiden
> telah berani mengumumkan ke seluruh jagad bahwa 2 dari 7 temuan piramida di
> dunia terdapat di Indonesia yaitu G. Sadahurip di Garut dan G. Padang di
> Cianjur. Klaim ini tampaknya didukung penuh oleh Presiden SBY yang langsung
> menginstruksikan : LANJUTKAN !!! 
> 
> Akhirul kata, marilah kita semua do'akan semoga keyakinan Staf Khusus
> Presiden dengan Tim BKP- nya akan terbukti. Seandainya benar-benar terbukti,
> maka mang Okim perkirakan akan banyak profesional di bidang Geologi,
> Arkeologi , dan Gunung Api Purba yang akan menanggalkan profesinya dan
> beralih ke jurusan geolistrik. Tetapi kalau tidak terbukti - - - apa kata
> anak cucu kita - - - ta' iya !!!
> 
> Salam Cinta Geologi,
> 
> Mang Okim
> 
> -----Original Message-----
> From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
> Sent: 10 Februari 2012 14:10
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> 
> Brisik amat sih ya diskusi pyramid (????) ini?
> 
> Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya
> batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih?
> 
> Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi volkanik
> sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah
> volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah
> satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava
> tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya
> proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah tafsir
> bila dilihat dari resistivity).
> Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau
> samadi para praktisi kerohanian.
> Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih dari
> 2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air
> tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, mirip
> sungai bawah tanah di carst topography.
> Sharing pengalaman saja.
> 
> Salam,
> Yatno ITB (YSY)
> 
> -----Original Message-----
> From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] 
> Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> 
> Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti
> ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif.  Di
> kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir
> penyebab loss circ juga mungkin.  Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana
> membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?,  menurut saya
> juga masih spekulatif dan multi tafsir..
> Ruskamto 1061
> -----Original Message-----
> From: koeso...@melsa.net.id
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42 
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> 
> Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan
> adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk
> perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus
> dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk
> menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk
> diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa
> dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika
> rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman
> dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk
> campuran beton.
> Powered by Telkomsel BlackBerryR
> 
> -----Original Message-----
> From: mufar...@gmail.com
> Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> 
> Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss
> begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam
> Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? 
> 
> Salam
> Razi 
> 
> -----Original Message-----
> From: koeso...@melsa.net.id
> Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
> penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi
> bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
> tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan
> rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali
> namanya RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerryR
> 
> -----Original Message-----
> From: Shofiyuddin <shofiyud...@gmail.com>
> Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
> 
> Pak Koesoema,
> Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
> Itu Halliburton punya kalo gak salah.
> 
> Shofi
> 
> 
> On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
> <koeso...@melsa.net.id> wrote:
>> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
>> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
>> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor.
> Begitu
>> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa
>> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau
>> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
>> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa)
>> Wassalam
>> RPK
>> 
>> ----- Original Message -----
>> From: Andang Bachtiar
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
>> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>> 
>> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral,
>> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2
>> geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi
>> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi
> pemboran).
>> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
>> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
>> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2
>> yang salah satunya berupa "geometri ruang" dengan anomaly radar,
> resistivity
>> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
>> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
>> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk
>> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil
> analisis
>> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.
>> 
>> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
>> hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
>> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,
>> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.
>> 
>> 
>> 
>> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami
>> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism
>> -sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin,
>> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah
> akan
>> dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2
>> batuan kami.
>> 
>> 
>> 
>> Salam
>> 
>> ADB
>> 
>> 
>> 
>> 
>> 
>> From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com]
>> Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>> 
>> 
>> 
>> Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum
>> pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang
>> dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga
>> dibor.
>> 
>> 2012/2/8 <abacht...@cbn.net.id>
>> 
>> Rekan2 geosains,
>> 
>> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami
>> paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn.
>> Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami
>> telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di
>> teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami
> telah
>> menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam
>> 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya
> dg
>> masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara
>> vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck
>> menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan
>> polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada
>> bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.
>> 
>> Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample
>> paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg
>> lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs
>> "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari
> kesamaan
>> bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa
>> situs Gn. Padang berumur 2500th.
>> 
>> Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru
> yg
>> berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs
> di
>> atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami
>> masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab
> analyses
>> yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan
>> laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan
>> dalam waktu sesingkat2nya.
>> 
>> Salam
>> ADB-DHN
>> Powered by Telkomsel BlackBerryR
>> 
>> 
>> 
>> 
>> 
>> __________ NOD32 5559 (20101024) Information __________
>> 
>> This message was checked by NOD32 antivirus system.
>> http://www.eset.com
> 
> ----------------------------------------------------------------------------
> ----
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> ----------------------------------------------------------------------------
> ----
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
> abstrak 28 Februari 2012.
> ----------------------------------------------------------------------------
> ----
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
> information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
> 
> 
> 
> ----------------------------------------------------------------------------
> ----
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> ----------------------------------------------------------------------------
> ----
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
> abstrak 28 Februari 2012.
> ----------------------------------------------------------------------------
> ----
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
> information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
> 
> 
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> --------------------------------------------------------------------------------
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
> abstrak 28 Februari 2012.
> --------------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or 
> indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of 
> use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
> information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
> 

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke