Menyambung diskusi ini, Gubernur Kaltim mendorong Universitas Mulawarman 
membuka program studi agar lulusannya bisa memasok pasar industri. Artinya jadi 
skrup/baut lagi.....(kutipan istilah dari pak ADB). Nah sekarang geofisika 
sudah dibuka dan kedepan geologi menyusul. Memang kebetulan disini tidak ada 
jurusan kebumian.

Beberapa "pertanyaan":
1. Apa tujuan sebenarnya pendidikan nasional?
2. Apakah dibenarkan sistem pendidikan tinggi dibangun untuk memasok kebutuhan 
industri?

Pendidikan dibuat untuk memanusiakan manusia (Ki Hajar Dewantara)... jadi 
bener2 manusia sejati. Kriteria manusia sejati adalah merdeka. Bukan skrup/ 
baut (bagian operasional industri dalam bentuk fixed/variable cost = gaji, 
tunjangan dst.)

Lulusan PT dihadapkan pada realita: masalah ekonomi yg 
mendesak...gaji...penghasilan...untuk memenuhi kebutuhan/keinginan. Ketika 
kuliah sering sekali mahasiswa mendapati masukan, yang membuat mereka terbuai 
pada indahnya menjadi "skrup/baut" atau operator software gadget dunia industri 
(kutipan dari pak ADB)...sebuah cara cepat untuk gaji...penghasilan...dst.

Bagaimana bila tidak jadi skrup/baut?..
resikonya harus tahan lapar, tahan banting, siap kreatif...siap buat 
terobosan...ide-ide segar dan konsep2 berani.. semangat enterpreneurship 
(sebuah semangat yg jarang diajarkan di kampus). Semangat inilah yg terus 
diberikan pengda IAGI Kaltim terhadap Universitas Mulawarman, melalui kegiatan 
"IAGI mengajar".

Salam,
Ery Arifullah (2525)
Pengda IAGI Kalimantan Timur.

Sent from my iPad

On 6 Sep 2012, at 09:14, Ok Taufik <ok.tau...@gmail.com> wrote:

> kalau sasarannya hanya untuk memenuhi kebutuhan industri bakal tak 
> berkembang, lihat saja jurusan t.sipil yang menjamur di seluruh PT, akhirnya 
> over supply dan terjadi stagnasi perkembangan civil engg. dikarenekan tak 
> adanya projek pembangunan dan riset bagi PT.
> Baru-baru ini Dikti juga membentuk Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang 
> pembangunan dan pengembangannya di bawah ITB, Itera di khususkan untuk 
> pemenuhan sarjana teknik di kawasan barat Indonesia, dan rencananya kampus 
> akan didirikan di lampung  (termasuk ilmu kebumian), penerimaan PNS juga 
> sudah dilakukan dan pengemblengan awal akan di pusatkan di kampus baru ITB di 
> jatinangor.
> 
> Untuk wilayah timur Indonesia akan di tunjuk ITS untuk membentuk Institut 
> Teknologi Kalimantan, apa pusatnya di balikpapan atau kota lain belum ada 
> informasinya. Itera dan ITK (kalimantan) jelas dibentuk demi pasaran 
> kebutuhan industri juga, yang sifatnya bisa lokal dikarenakan banyaknya 
> perusahaan migas dan pertambangan di Sumatera dan kalimantan.
> PT ilmu kebumian lama beruntung karena sasaran pendidikan tidak terpaku pada 
> satu disiplin, dan untuk menuju kesana jelas butuh kompetensi, focus dan 
> kesinambungan. kehilangan Alm. Prof. Rubini saja jelas kehilangan besar dalam 
> keilmuan petrology khususnya dan geology umumnya, butuh waktu dan jam terbang 
> untuk menggantikan seorang keahlian Petrology yang mumpuni. 
> 
> Atau lihat juga betapa kekurangannya ahli vulcanology kita, sehingga di 
> Program S2-S3 Sains Kebumian untuk menyelenggarakan Kuliah Topik Khusus 
> Volkanologi (Intro., Volcano Seismology, Volcano deformation, Volcanic 
> degassing etc.) harus mengundang dosen tamu dari Université de Savoie: Prof. 
> Jean-Paul Toutain, Dr. Philipson Bani, Dr. Jean-Philippe Métaxian, Dr. 
> Virginie Pinel, Prof. Clive Oppenheimer (Cambridge Univ.), Prof. Chris Bean 
> (Univ. College Dublin).
> 
> sebagai renungan copas dari status FB ADB (Izinnya Yang):
> "masih mending lho kita ini, di perg-perg tinggi para dosen masih dg semangat 
> menanamkan pengertian bhw salah satu tugas utama geologist itu adlh 
> eksplorasi, yaitu mencari dan menemukan cadangan dan sumberdaya migas dan 
> mineral baru, meskipun pd kenyataannya di bagian akhir dr masa belajarnya 
> kebanyakan mahasiswa lebih diarahkan u/menguasai gadget-software dan prosedur 
> operasi rutin dunia industri
> u/mengelola cadangan2 yg sdh ditemukan atau eksplorasi paling jauh di sblah2 
> lapangan yg sdh ada, shg di dunia kenyataan kerja lebih banyak kita jumpa 
> geosaintist sekrup dan baut yg menguasai prosedur dan teknologi tapi miskin 
> ide, konsep, dan pemikiran2 baru ttg eksplorasi...masih mendingnya adlh: 
> masih bisa kita sadarkan mrk bhw kita harus berubah kalau mau indonesia 
> keluar dr krisis energi, asal kita bener2 melakukan eksplorasi, bkn 
> eksplorasi2an; masalahnya: para birokrat - regulator dan pemimpin politik 
> negeri ini yg kebetulan punya latar belakang geologi juga tdk begitu faham 
> bgmn harus melakukan eksplorasi itu dan lebih parah lagi para suhu - suheng 
> di perg2 tinggi juga sdh terlalu lama tenggelam dlm rutinitas melayani 
> industri, shg lupa bikin riset2 berarti u/gali konsep2 baru u/nemukan 
> sumberdaya dan cadangan2 yg masih sembunyi;... ayo, monggo dipun derek-a-ken 
> kampanye perubahan paradigma eksplorasi meniki .... salam, adb 
> #arema-geologistmerdeka#
> 
>  
> 2012/9/5 kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com>
> Lg trend nih ilmu kebumian, sampai banyak yg buka jurusan baru...semoga makin 
> berkembang ke depannya...tp kalau minyak udah habis apa masih banyak ya yg 
> minat dgn ilmu kebumian..?
> 
> On Sep 5, 2012 3:43 PM, "Anggoro Dradjat" <adradjat....@gmail.com> wrote:
> Ada kesempatan bagi dosen geologi, PNS, yang  berkeinginan pindah ke UI.
> 
> Saat ini sedang dikembangkan fakultas ilmu kebumian dengan
> memisahkanya dari FMIPA  UI adapun jurusan tersebut adalah:
> 1. Geofisika
> 2. Geologi
> 3. Geografi
> 4. Ilmu kelautan
> 
> Bagi rekan-rekan geologist PNS yang bergerak dibidang pendidikan yang
> ingin pindah ke Jakarta silahkan.
> Selain pengajaran saat ini juga terbuka peluang kerjasama penelitian
> dengan industri perminyakan.
> Perlu diketahui bahwa saat ini sebahagian besar dari pengajar adalah
> dari luar universitas seperti: Lemigas, Pertamina, KPS dan perusahaan
> jasa; sehingga terbuka peluang kesempatan yang baik bagi dosen tetap.
> 
> Informasi ini kami dapatkan tadi siang langsung dari Dr Abdul Haris
> sekretaris Dekan FMIPA UI.
> 
> 
> Salam
> Anggoro Dradjat
> 
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> --------------------------------------------------------------------------------
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> REGISTER NOW !
> Contact Person:
> Email : pit.iagi.2...@gmail.com
> Phone : +62 82223 222341 (lisa)
> --------------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or 
> indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of 
> use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
> information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
> 
> 
> 
> 
> -- 
> Sent from my Computer®
>  

Kirim email ke