Jatuh ke bumn nasional yang kemudian sebagian besar sahamnya dikuasai oleh perusahan parpol sehingga pada akhirnya babak belur juga karena tidak ada program yang bisa jalan ? On Apr 13, 2013 1:23 PM, <ikusum...@gmail.com> wrote:
> ** > Mantap Gus Luthfi, bagaimana kalau MESDM kita ganti saja dengan yg > profesional dan punya rasa nasionalisme yg kuat, sehingga keputusan Blok > Mahakam tidak ditunda dan jatuh ke BUMN migas > > MIK > Powered by Telkomsel BlackBerry® > ------------------------------ > *From: * Achmad Luthfi <aluthfi...@gmail.com> > *Sender: * <iagi-net@iagi.or.id> > *Date: *Sat, 13 Apr 2013 12:58:41 +0700 > *To: *iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id> > *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id > *Subject: *[iagi-net] CPP_WMO_MAHAKAM Renungan di Milad IAGI ke 53 > > > Dengan dalih terus dicurigai, Rabu lalu MESDM menyampaikan bahwa keputusan > pengelolaan Blok Mahakam ditunda sampai ada Presiden baru (Presiden RI) > begitu berita di koran. Berita lain sementara Kontrak PSC East Natuna > (ex-Natuna D_Alpha) masih terganjal insentif Permintaan Pertamina terutama > menyangkut "Tax Holiday selama 5 Tahun" kurang lebih begitu kata penjelasan > Direktkur Pembinaan Hulu Migas, Ditjen Migas Nariyanto yang diberitakan > koran. Lho kenapa Pertamina yang minta insentif ?? Blok East Natuna oleh > Pemerintah diputuskan dikelola Pertamina tetapi Pertamina harus mencari > partners/mitra2, melalui tender Pertamina mencari partner, ada 12 kandidat > tetapi yang terpilih Exxon, Total, dan PTT (Thailand). Karena itulah yang > meminta insentif ke Pemerintah adalah Pertamina. > > Meneg BUMN DIS sebelumnya menyatakan bahwa Pertamina sanggup mengelola > Blok Mahakam, sementara Wamen ESDM yang kala itu dijabat Prof RRR > menyatakan bahwa pengelolaan Blok Mahakam sedang dikaji untuk diberikan ke > Pertamina dengan PArticipating Interest berkisar 70 - 51%. Keputusan > pengelolaan Blok Mahakam kedepan ditunda sampai terpilih Presiden baru bisa > menghilangkan kecurigaan, tetapi bisa juga kecurigaan semakin kental. > Mengapa pengelolaan blok Mahakam tidak dilakukan seperti Blok East Natuna > secara "Konsortium" yang di-lead oleh Pertamina, toh model Konsortium telah > dikaji oleh timnya Wamen, mengapa harus ditunda. Pengembangan lapangan > Gas di East Natuna kompleksitasnya lebih besar dibanding blok Mahakam, > terutama CO2 disposal yang huge volumenya. > > Akankah pengalaman Blok WMO (West Madura Offshore) terulang di Blok > Mahakam yang keputusan pengelolaan kedepan ditunda, walaupun kontrak Blok > Mahakam berakhir 2017. Blok WMO semula diminta oleh Pertamina > pengelolaannya kedepan dengan PI 100%. Turbulensi kepentingan politik saat > itu makin kencang terkait keputusan Blok WMO, MESDM saat itu Darwin Zahedi > Saleh dari partai berkuasa berada dalam turbulensi itu, akibatnya keputusan > pengelolaan Blok WMO tertunda terus berakibat terjadi penurunan produksi > saat itu 23.000 BOPD menjadi 7.000 BOPD pada saat sehari sebelum diserahkan > ke Pertamina, akhirnya Pertamina dipercaya mengoperasikan Blok WMO dengan > PI 80% dan yang 20% Kodeco beserta mitranya. Saat ini produksi minyak WMO > suda mencapai 20.000an BOPD dan ditargetkan untuk naik ke level 30.000 BOPD. > Akankah produksi Blok Mahakam menurun akibat penundaan keputusan MESDM > tersebut? Harapannya tentu tidak karena dari Blok Mahakam punya kontrak > memasok LNG ke Jepang sampai tahun 2021. > > Tengok keputusan Blok CPP (Coastal Plain Pakanbaru), saat itu Blok CPP > diputuskan secara "Politik" (ada desakan Parlemen melalui berbagai > RDP/Rapat Dengar Pendapat) untuk dioperasikan bersama melalui Badan Operasi > Bersama (BOB) Pertamina - BSP (Bumi Siak Pusako/BUMD Riau). Pemerintah > memutuskan PT CPI (Caltex waktu itu) diterminasi dalam mengoperasikan Blok > CPP walaupun Caltex masih berminat untuk diperpanjang. > > Dari keempat blok tersebut saya ingin mengekspose bagaimana karakter > keputusan tindak lanjut pengoperasian keempat blok tersebut. Blok CPP dan > Blok East Natuna (Ex_Natuna D-Alpha) tak kalah besarnya turbulensi > politiknya dibanding Blok Mahakam karena berhadapan dengan raksasa CPI dan > Exxon. Pemerintah berani menterminasi blok CPP maupun blok Natuna D-Alpha, > pada saat itu MESDM dijabat oleh Purnomo Yusgiantoro didalam era tiga orang > Presiden yang berbeda. CPP diputuskan era Gus Dur eksekusinya era Bu Mega. > Terminasi Natuna D-Alpha dan re-define sebagai Blok East Natuna di era Pak > SBY. Sementara keputusan WMO mundur-mundur terus oleh MESDM Darwin Zahedi > Saleh, dan Blok Mahakam oleh MESDM Jero Wacik ditunda sampai ada Presiden > baru terpilih, kedua menteri ini bukan dari "Profesional yang Relevan" dan > masih di era Pak SBY. > Dari kasus ini jelas terlihat bahwa seyogyanya Kementrian yang membidangi > Sumberdaya Alam dijabat oleh orang profesional yang latar belakangnya > Relevan. Purnomo Yusgiantoro berlatar belakang pendidikan Teknik > Perminyakan dan Energy Economic, sangat berpengalaman di Industri > Perminyakan maupun Energi. Bandingkan dengan Darwin Zahedi Salah yang > berpendidikan ekonomi tanpa pengalaman di Industri Perminyakan maupun > Energi, begitu juga Jero Wacik yang Insinyur mesin sarat pengalaman di > Industri Pariwisata tanpa pengalaman di Industri Perminyakan dan Energi. > Purnomo dengan pengetahuan dan pengalamannya bisa meyakinkan Kabinet dan > Parlemen dalam turbulensi politik yang tinggi sehingga jelas keputusannya > tentang blok CPP dan Blok Natuna D-Alpha, PD menghadapi CPI dan Exxon, > sementara Darwin ZS dan Jero Wacik kurang PD berada dalam turbulensi > politik terkait Blok tsb begitu juga dalam menghadapi Total dan Inpex > > Sabda Rasullulah "Apabila sesuatu diserahkan kepada bukan ahlinya, tunggu > kehancurannya".............. Ngeriiii top pisan. > > > Salam, > > > > On Saturday, April 13, 2013, Rovicky Dwi Putrohari wrote: > >> Kepada Yth. : >> Bapak / Ibu / Sdr/I Anggota IAGI >> di tempat. >> >> Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Silaturahmi antara >> Pengurus dan anggota IAGI sekaligus memperingati hari ulang tahun IAGI ke >> 53, yang akan diselenggarakan pada : >> >> Hari/ Tanggal : Sabtut / 13 April 2013 >> Tempat : Hotel Bumikarsa Bidakara, Room Subadra Lt 2 >> Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.71 - 73 , Jakarta >> Waktu : 18.00 WIB – selesai >> Agenda : >> - Pemaparan kegiatan-kegiatan dan program IAGI >> - Pemaparan kegiatan anak organisasi IAGI ( FGMI, FOSI, >> MGEI, Publikasi, Majalah IAGI, dll ) >> - Pandangan dan pendapat Para Tamu Undangan tentang IAGI >> >> Mohon kehadirannya Bapak /Ibu dalam acara tersebut diatas. >> >> Atas kehadirannya kami PP-IAGI mengucapkan banyak terima kasih. >> >> Hormat kami Pengurus Pusat >> Ikatan Ahli Geologi Indonesia >> Sekretaris Jendreral >> TTD >> Ir . H. Seno Aji M.Si >> >> >> >> Anggota IAGI yang berminat hadir dalam acara ini diharapkan menghubungi >> sekretariat (sekretar...@iagi.or.id atau telepon ke Sutar ( 021- 83702848/ >> 83702577 ) >> >> - >> >>