Hebat emang Sukarno ini.
Mengingat Sukarno ini bukan geologist (yang saya tahu beliau adalah
arsitek), apakah memang ada geologist handal Indonesia yang menjadi staf
ahli informal dari Sukarno pada masa itu ya ?

2013/6/14 <abacht...@cbn.net.id>

> Pada 11 Juli 1960 Soekarno pidato di dpn pelajar-pelajar di Surakarta
> (Solo) yg menyinggung2 ttg takhayul ekonomi dan TAKHAYUL GEOLOGI (cuplikan
> lengkapnya saya lampirkan di bagian paling bawah tulisan ini).
>
> Yang dimaksudkan Soekarno dg takhayul geologi pada waktu itu adalah:
> persepsi umum di masyarakat ttg sumberdaya alam Indonesia yg dicekok-kan
> oelh Belanda ke bangsa Indonsia, bahwa:
> - Indonesia tidak punya bijih tembaga
> - Indonesia tidak punya arang batu yg kalorinya tinggi
> - bijih emas hanya ada di Sumatra Selatan
>
> Cara memberantas takhayul itu, kata Soekarno - dg mencontoh RRT - ya
> dengan pendidikan (geologi; red.) yg benar.
>
> Hari ini, 53 th setelah Soekarno pidato ttg hal itu, takhayul geologi
> itupun masih terus ter(di)sebar; bahwa:
>
> - intan di Martapura dan Kalimantan Barat itu nggak ada batuan sumbernya;
> mrk seolah disebar begitu saja dr "langit" masuk ke sungai2 purba (terus:
> siapa yg menguasai "kimberlite-pipe" atau "volcanic-plug" yg penuh intan
> primer itu ya?)
>
> - sumberdaya migas kita sdh habis menipis padahal sebenarnya pengetahuan
> dan keberanian kita u/eksplorasi-lah yg nggak ada (krn sdh belasan tahun
> dikelirukan dg konsep2 sesat ttg sumberdaya migas Indonesia dan dilatih
> hanya u/eksploitasi
> tp bkn eksplorasi)
>
> - cadangan emas raksasa hanya ada di papua dan sumbawa pdhl masih ratusan
> lokasi di sepanjang jalur bukit barisan dan pegunungan selatan jawa yg
> masih potensial mengandung sumberdaya emas-perak-tembaga raksasa belum
> diteliti selayaknya (sekalian dihantam kasus tumpang tindih lahan
> konservasi-kehutanan-dan kasus lingkungan!)
>
> - hanya Cina yg kaya potensi dan menguasai mineral2 masa depan unsur tanah
> jarang (REE - rare earth element), di Indonesia entah ada atau tiada kita
> tdk pernah meyakininya, pdhl sdh bertahun2 orang2 luar menambangnya di
> perairan Riau dan juga di Kalimantan Barat sana, a/n galian C ...(dan kita
> tetap tdk mempedulikannya)
>
> - potensi geothermal kita luar biasa banyaknya tapi eksplorasinya sulit
> dan makan biaya dan komoditasnya tdk ekonomis, pdhl kalau saja subsidi
> migas dialihkan sebagian saja ke energi hijau aman dan berlimpah itu maka
> kita semua dg cepat akan terbebas dr jeratan mafia minyak yg selama ini
> mencekik negara dan menggantikannya menggunakan geotermal di seluruh jalur
> sumatra-jawa...
>
> - di Indonesia tdk ada cooking coal dan pemerintah tdk pernah mendata
> produksinya, pdhl data2 eksplorasi yg bersliweran dan juga catatan2 jual
> beli di pasar Hongkong dan Singapur sana membukukan jutaan ton tiap tahun
> coking coal yg harganya 2x lipat harga coal biasa itu keluar dr Indonesia...
>
> Selain butuh Soekarno 2013, kita juga butuh lebih dr seorang guru geologi
> yg berani melawan arus mengajarkan dan mendidik cara memberantas tahayul2
> itu semua.
>
> Salam
> ADB
> -------
>
>
> MEMBERANTAS TAKHYUL VERSI SOEKARNO -- (cuplikan Ceramah/Pidato Soekarno di
> hadapan pelajar Surakarta, 11Juli 1960)
>
> ...................
>
> Di Tiongkok ada satu kampanye hebat, memberantas ketakhyulan. Ya memang,
> ketakhyulan harus diberantas; tetapi ketakhyulan yang diberantas di
> Tiongkok itu bukan ketakhyulan mengenai dhemit, memedi, jin, peri
> perayangan saja. Juga ketakhyulan ekonomi, ketakhyulan geologi diberantas
> sama sekali. Kita masih menderita penyakit ketakhyulan geologi, ketakhyulan
> ekonomi, karena dicekoki oleh Belanda. Misalnya berkata: Indonesia tidak
> mempunyai bijih tembaga. Kita percaya bahwa Indonesia itu tidak mempunyai
> arang batu, arang batu yang kalorinya tinggi, seperti arang batu di
> Inggris, di Cardiff, yang dia punya kalori 7.900 atau 8.000. Indonesia
> tidak punya. Ada yang berkata Indonesia itu tidak mempunyai bijih emas
> kecuali sedikit di Sumatera Selatan. Kita percaya. Nah, ini menjadi
> ketakhyulan Saudara-saudara. Takhyul ekonomis, takhyul geologi kepada kita,
> bahwa Indonesia hanya mempunyai bijih emas di situ, tidak mempunyai bijih
> tembada. Diberantas RRT.
>
> Cara memberantasnya bagaimana ? Pemuda-pemuda, pemudi-pemudi diberi
> sedikit pengetahuan hal geologi. Bijih besi itu, rupanya begini. Bijih
> emas, begini rupanya. Bijih tembaga, begini. Pemuda-pemuda mengerti lantas
> tahu: O, bijih ini begini, bijih itu begitu, dan lain-lain sebagainya;
> disebarkan di seluruh tanah air RRT, disuruh pemuda-pemudi itu mencari,
> mencari. Dan hasilnya apa ? Ternyata bahwa diseluruh RRT ada bijih besi.
> Dahulu orang berkata bahwa besi ada bijih besi. Dahulu orang berkata bahwa
> besi di RRT hanya terdapat di situ, di situ bagian sedikit daripada RRT
> utara. Sekarang tidak. Di mana-mana ternyata ada bijih besi. Oleh karena
> pemuda dan pemudinya menyelidiki explore, katanya Inggris explore di
> mana-mana, sehingga di tiap-tiap propinsi di RRT sekarang ada tanur. Tanur
> yaitu pembakaran bijih besi ini untuk dijadikan besi.
>
> Nah, kita pun harus demikian. Berantas segala takhyul, bukan saja takhyul
> setan tetapi juga takhyul ekonomis dan geologis yang ada di dalam dada
> kita, tetapi agar supaya kita bisa memberantas takhyul itu, kita pertama
> harus mempunyai human skill. Kedua mentalitas kita harus investment yang
> sehebat-hebatnya; mental investment. Menjadi pemuda-pemudi yang dinamik,
> menjadi bangsa yang dinamik. Sebab kalau tidak demikian, kita tidak akan
> mengerti garisnya sejarah ini
>
> (Ceramah kepada para pelajar di Surakarta, 11 Juli 1960)
> Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kirim email ke