Nice review om. btw ketahanan baterai gmn yah? awalnya tertarik sih sm xperia s, mengingat layarnya ppi nya lebih tinggi dr ipin 4s-nya bini. cuman katanya sih klo bravia engine-nya diaktifkan, baterainya boros bgt tuh.. makanya jd mikir2 antara 1X ato ini
-- from 1x about.me/ekoprasetyo On Apr 19, 7:23 pm, Herry SW <mi...@hsw9900.com> wrote: > Naskah ini dilengkapi foto. Tak terlihat? Silakan masuk > kehttp://ponselmu.com/?p=1169 > > Tautan di atas tersebut boleh Anda copy paste dan informasikan kepada orang > lain. Seperti biasa, setiap kali usai mengunggah naskah baru, saya langsung > menginformasikannya via Twitter @herrysw. > ------------------------------------------------------------ > Sekitar sepuluh tahun lalu, penulis menguji pakai Sony Ericsson T68i, ponsel > pertama hasil "perkawinan" antara Sony dan Ericsson. Belum lama ini, penulis > menjajal Sony Mobile Xperia S, ponsel pertama usai Sony memutuskan menjadi > "single parent". > > Di atas layar Xperia S tercantum merek Sony. Seluruhnya dalam huruf kapital. > Di bagian terbawah ponsel terukir tulisan Xperia. Lagi-lagi semuanya berhuruf > kapital. Kenangan atas Sony Ericsson masih bisa ditemukan di sisi belakang > ponsel. Sebuah logo bundar berwarna hijau kombinasi abu-abu perak tersaji di > sana. > > Sebuah konektor micro USB terdapat di sisi kiri bodi. Sedangkan di bagian > atas bakal dijumpai tombol power dan konektor audio 3,5 mm. Konektor HDMI, > tombol volume, dan tombol kamera diletakkan di sisi kanan ponsel. Sebuah > lubang untuk handstrap alias tali pengait disiapkan di bagian bawah ponsel. > > Ada satu hal yang membuat penulis penasaran. Xperia S masih dibekali penutup > baterai yang bisa dibongkar pasang. Padahal, kalau penutup baterai itu > dilepas, satu-satunya slot yang dapat diakses pengguna adalah slot untuk > menyelipkan kartu micro SIM. Pengguna tak bisa memasangkan kartu microSD > karena Xperia S memang tak dilengkapi slot memori eksternal. Pengguna juga > mustahil membongkar pasang baterai. Sebab, baterai 1.750 mAh di ponsel itu > sengaja dibenamkan. > > Jadi, mengapa masih harus diberikan penutup baterai? Bukankah slot micro SIM > bisa dipindahkan ke sisi kiri, kanan, atau atas bodi? Mungkin sudah tak ada > ruang tersisa lagi di tempat lain sehingga slot micro SIM harus diletakkan di > bagian belakang bodi. Alasan lain, mungkin penutup baterai tetap disediakan > untuk mempermudah teknisi membongkar ponsel umpama terjadi gangguan. > Entahlah, itu hanya dugaan penulis. Desainer Sony Mobile yang mengetahui > jawaban pastinya. > > Layar Xperia S berukuran 4,3 inci dengan resolusi 1.280 x 720 piksel dan > mampu menyajikan hingga 16,7 juta warna. Huruf, gambar, dan ikon tampil > dengan cemerlang di layar HD reality display dengan mobile BRAVIA engine itu. > > Permukaan layar Xperia S diklaim tahan gores. Namun, penulis tak berani > sengaja memainkan paku, cutter, atau benda tajam lain di atasnya. Maklum, > Xperia S yang penulis gunakan berstatus barang pinjaman. > > Sekitar 0,9 cm di bawah layar, terdapat bagian yang semitransparan. Hal itu > mengingatkan penulis dengan Sony Ericsson Xperia Pureness, ponsel berlayar > tembus pandang yang dirilis pada akhir 2009. Di bagian semitransparan yang > bisa memendarkan cahaya putih itu terdapat tiga ikon: back, home, dan menu. > Nah, di atas masing-masing ikon tersebut ada titik mungil. Untuk kembali ke > home screen, contohnya, pengguna mesti menekan titik mungil di atas tombol > home. > > Pada 1-2 jam pertama memakai Xperia S, penulis seringkali salah pencet. Niat > hati memberikan instruksi back, kembali ke home screen, atau mengakses > pilihan menu. Namun, yang penulis tekan justru ikon di bagian semitransparan. > Tentu saja ponsel takkan merespons. Memasuki jam ketiga dan berikutnya, > kesalahan pencet praktis tidak terjadi lagi. > > Xperia S dibekali sepasang kamera. Kamera utama yang berada di sisi belakang > ponsel memiliki spesifikasi menggiurkan. Kamera itu mampu menghasilkan foto > beresolusi maksimal 12 megapiksel dengan rasio 4:3 atau sembilan megapiksel > dengan rasio 16:9. Bila difungsikan sebagai perekam video, ia sanggup > memproduksi klip video full HD 1080p. > > Biarpun digunakan di lokasi berpencahayaan terbatas, kamera dengan autofocus > plus lampu kilat itu tetap mampu mengabadikan objek secara optimal. Maklum, > selain bukaan lensanya mencapai f/2,4 yang tergolong besar untuk sebuah > kamera ponsel, ia telah memanfaatkan sensor Sony Exmor R yang dikenal andal. > > Satu kamera lain Xperia S berada di sisi muka. Ia sanggup memproduksi foto > beresolusi maksimal 1,3 megapiksel. Pengguna juga bisa memanfaatkannya untuk > menghasilkan rekaman video berdefinisi tinggi HD 720p. > > Ketika ponsel dalam kondisi terkunci, lalu pengguna menjumpai momen menarik, > ada cara cepat untuk mengaktifkan kamera. Tekan dan tahan tombol kamera > selama sekitar satu detik. Kamera spontan akan aktif dan menjepret objek. > Sony menyebut kemampuan itu sebagai quick launch mode. > > GPS, Wi-Fi, bluetooth, dan mendukung layanan HSPA dengan kecepatan unduh > sampai 14,4 Mbps merupakan sebagian spesifikasi lain Xperia S. Ada pula radio > FM, McAfee Mobile Security, dan media remote. Media remote dapat dioptimalkan > untuk mengendalikan produk Sony tertentu, antara lain, Blu-ray disc/DVD > player dan peranti Bravia. > > Pengguna Xperia S yang sekaligus penggemar bola wajib mengakses aplikasi > Football Downloads yang telah ditanamkan. Saat penulis mencobanya, terpampang > aneka pilihan wallpaper dan nada dering Liga Champions yang leluasa diunduh. > > Sementara itu, untuk membaca file dokumen, pengguna ponsel berdimensi fisik > 128 x 64 x 10,6 mm dan berat 144 gram itu bisa menggunakan Office Suite. > Sayang, aplikasi yang disertakan hanya versi viewer. Ia tak memiliki > kemampuan untuk menyunting maupun membuat file baru. > > Selama berhari-hari menguji pakai ponsel pintar berprosesor Qualcomm MSM8260 > dual core 1,5 GHz, penulis merasa Xperia S relatif selalu trengginas. > Ketiadaan slot memori eksternal awalnya sempat membuat penulis masygul. > Namun, setelah mencobanya, internal storage nyata 25,8 GB yang bisa > dioptimalkan pengguna ternyata masih memadai. > > Phone memory yang dipakai untuk menginstalasikan aplikasi juga cukup lega. > Ketika penulis masih memakai firmware versi 6.0.A.3.62, terdapat ruang > sebesar 1,79 GB yang leluasa digunakan. Berikutnya, setelah firmware Xperia S > penulis update ke versi 6.0.A.373, phone memory yang tersedia sedikit > berkurang menjadi 1,78 GB. > > Saat ini Xperia S dijual di kisaran harga Rp 5,5 juta. Sistem operasi yang > digunakan masih Android 2.3 alias Gingerbread. Pada pertengahan tahun ini, > pengguna dapat meng-update-nya ke Android 4.0 alias Ice Cream Sandwich. > > Pesan penulis, harga Xperia S tak bisa disebut murah atau sangat terjangkau. > Kalau tidak berencana membelinya, lebih baik jangan mencobanya, daripada > kelak terbawa hingga ke alam mimpi. > > Salam, > > Herry SW -- "Indonesian Android Community" Join: http://forum.android.or.id =============== Download Aplikasi Kompas versi Digital dan Keren https://play.google.com/store/apps/details?id=com.kompas.android.kec -------------------------- Download Aplikasi AR "MONSTAR" dari Indosat https://play.google.com/store/apps/details?id=com.ar.monstarunity --------------------- Lex-ON http://www.Lex-ON.com - Plaza Semanggi E-mail: sa...@lex-on.com Tlp: 021-70952539 --------------------- GSM-AKU http://www.gsmaku.com - BEC Bandung E-mail: syaf...@gsmaku.com Hp: 0881-1515151 --------------------- EceranShop http://eceranshop.com - BEC Bandung E-mail: wi...@eceranshop.com Hp: 0815-56599888 =============== Aturan Umum dan Jualan/Kloteran ID-Android http://goo.gl/arJ5x