Dari tulisan oom HSW ini ada beberapa poin yg saya anggap penting, dan ada
sedikit pertanyaan juga:

1. Oppo jelas buatan tiongkok, tapi branding strategy pabrikan oppo berkata
sebaliknya.

2. Oppo lebih peduli terhadap pedagang ketimbang end user.

3. Oppo tidak memikirkan laku-tidaknya unit ponsel oppo di secondary market.

4. Dari poin 2 dan 3 di atas, yang sudah menjadi fakta umum (atau rahasia
umum) lantas diungkap dan dirangkum oom HSW. Saya pikir ini wajar. Ya
karena saya mengambil sudut pandang end user. Kalau di milis ini ada rekan
dengan sudut pandang seller oppo.. pasti keberatan kalau rahasia umumnya
ditelanjangi.. :)

5. Dari sudut pandang end user, bagi saya tak layak membeli ponsel merk
oppo karena overprice dan resale valuenya akan terjun bebas. Dari sudut
pandang produsen oppo, apa mereka gak aware dengan hal ini?

6. Untuk kualitas produknya sendiri, menurut saya belum bisa disejajarkan
dengan merk global lainnya (meskipun sama sama buatan tiongkok)

7. Data penjualan ponsel oppo mengalahkan angka penjualan ponsel merk
terkemuka lainnya? Ini hebat betul. Apakah data oom HSW sumbernya dapat
dipercaya?

8. Posting oom HSW ini saya anggap bertujuan "menyelamatkan" konsumen dari
jebakan oppo. dari pengalaman oom HSW sendiri apakah calon pembeli Oppo
akan tetap membeli oppo meskipun fakta dibaliknya  sudah ditelanjangi? Saya
pikir oom HSW perlu membuka juga hasil pengamatan perilaku calon pembeli
terhadap merk oppo.

[Sent from All in ONE device]
On Apr 23, 2014 8:39 AM, "Herry SW" <mi...@hsw9900.com> wrote:

>   Mari menyebarluaskan informasi ini supaya konsumen awam tak terperosok.
>
> Naskah ini juga bisa dibaca di http://goo.gl/wCnHeL
>
> Tautan di atas boleh Anda informasikan dan sebarkan kepada orang lain.
> Khusus tulisan ini, hendak dijadikan bahan edukasi dan penunjang berjualan
> juga diperbolehkan. Tak perlu minta izin.
>
>  ------------------------------
>
> Oppo termasuk *rising star* di pasar seluler Indonesia. Baru satu tahun
> berkiprah di sini, pangsa pasarnya sudah tergolong tinggi. Volume
> penjualannya diyakini telah lebih besar dibandingkan LG, Sony, dan beberapa
> merek global lain.
>
> Sekadar berbagi informasi, ada beragam hal yang perlu Anda ketahui
> mengenai Oppo. Sebagian yang penulis paparkan di tulisan ini mungkin
> sekaligus menjawab rasa penasaran Anda yang selama ini sempat membuncah.
>
>
>
> *Ponsel Oppo berasal dari Tiongkok*
>
> Ponsel Oppo adalah ponsel merek Tiongkok alias Cina. Ponsel itu juga
> diproduksi di Tiongkok.
>
> Kalau Anda berjalan-jalan di pusat penjualan ponsel dan berjumpa dengan
> promotor atau *frontliner* Oppo, mereka biasanya akan menyatakan, “Oppo
> adalah produk lisensi yang Amerika yang dibuat di Cina. Sama dengan
> iPhone.” Kadang malahan ada promotor Oppo yang menyebutkan Oppo adalah
> produk Jerman, Belgia, Denmark, Italia, bahkan Korea.
>
> Menurut penulis, penjelasan promotor Oppo di atas tidak tepat. Paparan di
> http://ponselmu.com/ponsel-oppo-buatan-cina-ini-buktinya/ membuktikan
> bila Oppo memang berasal dari Tiongkok dan diproduksi di sana.
>
>
>
> *Mengapa toko bersemangat berjualan Oppo? *
>
> Jawabannya sederhana. *Profit margin* yang diberikan Oppo kepada pemilik
> toko tergolong besar. Jauh lebih banyak daripada yang ditawarkan Samsung,
> BlackBerry, LG, Sony, dan aneka merek lain.
>
> Keuntungan menjual satu unit ponsel Oppo bervariasi, mulai ratusan ribu
> sampai jutaan rupiah. Itu keuntungan penjualan satu unit ponsel lho. Bukan
> keuntungan dari menjual puluhan atau ratusan unit ponsel.
>
>
>
> *Mengapa promotor Oppo berusaha keras menawarkan ponsel Oppo? *
>
> Ya wajar *tho*. Mereka *kan* bekerja untuk Oppo. Otomatis mereka berusaha
> membuat ponsel Oppo laku terjual. Promotor Oppo juga dibebani target yang
> harus dipenuhi untuk menjamin asap dapur mereka tetap mengepul.
> Dibandingkan merek lain, komisi penjualan yang bakal diterima oleh promotor
> Oppo diketahui lebih besar. Perbedaannya sangat signifikan.
>
>
>
> *Mengapa harga jual ponsel Oppo bekas cenderung terjun bebas? *
>
> Pedagang ponsel bekas tak berani menghargai tinggi karena jarang sekali
> ada calon pembeli yang datang dan mencari ponsel Oppo bekas. Kulakan ponsel
> Oppo bekas berpotensi menjadi barang mati. Jadi, membeli ponsel Oppo bekas
> dengan harga serendah mungkin merupakan pilihan terbaik. Sebagian pedagang
> ponsel bekas bahkan sama sekali enggan kulakan ponsel Oppo bekas. Bila ada
> yang datang dan menawarkan ponsel Oppo, mereka langsung menolaknya.
>
> Pemilik toko ponsel yang berjualan ponsel Oppo baru pun seringkali menawar
> ponsel Oppo bekas dengan harga rendah. Alasan pertama, sama dengan alasan
> pedagang ponsel bekas. Alasan kedua, ya murni hitung-hitungan bisnis.
>
> Maksudnya gimana? Penulis berikan sebuah contoh nyata. Ada ponsel Oppo
> yang harga barunya Rp 5,999 juta. Bila menjual ponsel tersebut, pemilik
> toko mendapatkan keuntungan Rp 1 juta. Dengan demikian, harga modal ponsel
> itu adalah Rp 4,999 juta.
>
> Suatu saat, ada seorang konsumen yang membeli ponsel Oppo itu. Seminggu
> kemudian, ponsel tersebut akan dijualnya. Pemilik toko mustahil membelinya
> kembali dengan harga dipotong Rp 1 juta saja. Sebab, kalau cuma dipotong
> sejuta, berarti sama dengan harga modal kulakan Oppo baru *dong*. Si
> pemilik toko mungkin akan menawar ponsel bekas yang baru dipakai seminggu
> itu Rp 3,999 juta, bahkan amat mungkin lebih rendah.
>
>
>
> *Ponsel Oppo itu mahal. Benar nggak sih? *
>
> Penulis berikan sebuah perbandingan saja deh. Oppo Find Neo, misalnya,
> dibekali layar 4,5 inci, prosesor *dual core* 1,3 GHz, RAM 512 MB, dan
> ROM 4 GB. Harga jualnya Rp 2,399 juta dan belum lama ini diturunkan menjadi
> Rp 1,999 juta.
>
> Di pasar, ada pula ponsel Alcatel onetouch Pop C7 yang memiliki layar lima
> inci, prosesor *quad core *1,3 GHz, RAM 512 MB, dan ROM 4 GB. Harga
> jualnya Rp 1,449 juta.
>
> Jadi, silakan Anda menyimpulkannya sendiri. Itu baru satu contoh. Semakin
> banyak Anda mengamati tentang spesifikasi dan harga ponsel Oppo, semakin
> jelas kesimpulan yang bisa diambil.
>
>
>
> *Dengar-dengar sempat ada insiden antara Oppo dan wartawan di Jakarta.
> Apakah benar? *
>
> Oh itu. Silakan membaca detailnya di
> http://ponselmu.com/aturan-aneh-ala-oppo-untuk-jurnalis/. Bagi penulis
> yang baru 13 tahun menulis seputar ponsel, baru kali ini penulis menemukan
> penyelenggara acara yang “luar biasa”. Produsen ponsel yang lebih besar dan
> dikenal ketat menjaga kerahasiaan pun tak sampai sedahsyat itu.
>
>
>
> Salam,
>
>
>
> Herry SW
>
> --
> ==========
> Berubah menjadi lebih terkendali bersama @kartuHalo Halo Fit Hybrid
> Info Lengkap >> tsel.me/halohybrid #KendalikanHidup
> -------------------
> Gunakan layanan Hosting Indonesia yang stabil, terjangkau dan aman
> Kunjungi >> http://www.Qwords.com
> --------------------
> ID-Android on YouTube
> https://www.youtube.com/watch?v=0u81L8Qpy5A
> --------------------
> Aturan Umum ID-ANDROID >> http://goo.gl/NfzSGB
>
> Join Forum ID-ANDROID >> http://forum.android.or.id
> ==========
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "[id-android] Indonesian
> Android Community " di Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com.
> Kunjungi grup ini di http://groups.google.com/group/id-android.
>

-- 
==========
Berubah menjadi lebih terkendali bersama @kartuHalo Halo Fit Hybrid
Info Lengkap >> tsel.me/halohybrid   #KendalikanHidup
-------------------
Gunakan layanan Hosting Indonesia yang stabil, terjangkau dan aman
Kunjungi  >> http://www.Qwords.com
--------------------
ID-Android on YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=0u81L8Qpy5A 
--------------------
Kontak Admin, twitter @agushamonangan

Aturan Umum  ID-ANDROID >> http://goo.gl/NfzSGB

Join Forum   ID-ANDROID >> http://forum.android.or.id
==========
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "[id-android] Indonesian 
Android Community " dari Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com.
Kunjungi grup ini di http://groups.google.com/group/id-android.

Kirim email ke