Kayanya sebentar lagi foto Pak Herry bakal dipasang di balik counter seluruh gerai penjualan ponsel seantero Surabaya 😄😄😄. On Feb 2, 2016 10:58 AM, "Herry SW" <mi...@hsw9900.com> wrote:
> Tulisan ini juga dapat dibaca di http://goo.gl/bxTcQz > > Tautan di atas boleh Anda informasikan dan sebarkan kepada orang lain. > > ------------------------------ > **** Update 2 Februari 2016:* > > Saat kemarin petang berinteraksi dengan penjual Huawei, saya melakukan > perekaman suara. Ada dua rekaman yang dapat Anda dengarkan. > > Rekaman pertama berdurasi 2 menit 36 detik. Anda dapat memutarnya di > https://goo.gl/j63MJH > > Sedangkan rekaman kedua berdurasi 17 menit 2 detik. Di tengah-tengah > rekaman, percakapan terhenti cukup lama sebanyak dua kali. Saat itu penjual > Huawei sedang meninggalkan toko, tetapi saya tidak menghentikan proses > perekaman. Silakan mendengarkannya di https://goo.gl/QCX5Us > > **** Update 1 Februari 2016 pukul 21.46: * > > Untuk mengetahui apakah tulisan saya di blog Ponselmu.com sampai ke pihak > terkait, hari ini saya sengaja melakukan survei pasar lagi. Hasilnya, dalam > hitungan jam terjadi perubahan kondisi yang detailnya saya paparkan dalam > poin-poin di bawah ini. > > 1. Sekitar pukul 13.00 saya tiba di sebuah pusat penjualan ponsel dan > langsung menuju ke salah satu tempat yang menawarkan ponsel Huawei. Sebut > saja toko A. Saya menanyakan spesifikasi Huawei G8. Penjual menyatakan G8 > pasti mendukung layanan 4G LTE. > > Ponsel itu dibanderol Rp 5,399 juta dan mendapatkan bonus kartu microSD 16 > GB. Penjual berusaha melakukan *closing*, tetapi saya masih bimbang > mengeluarkan dana sebesar itu demi memperoleh bukti nyata. > > 2. Pukul 16.23 saya memutuskan nekat membeli satu unit G8. Saya menuju > toko A lagi. Penjelasan penjual telah berubah. Menurutnya, G8 yang beredar > di Indonesia hanya mendukung layanan 3G. Belum bisa 4G LTE. > > 3. Penasaran dengan jawaban yang berbeda 180 derajat dalam hitungan jam, > saya berpindah ke tempat lain. Sebut saja toko B. Jawaban sama saya > dapatkan: G8 belum mendukung 4G LTE. > > 4. Masih penasaran, saya beralih ke toko C. Di toko itu kebetulan tidak > menjual G8. Yang tersedia tipe lain. > > 5. Selanjutnya, saya sekali lagi berpindah toko. Kali ini ke toko D. > Penjual menyatakan G8 sudah mendukung layanan 4G LTE, tetapi perlu di- > *unlock* > > “Kalau saya beli sekarang dan meminta langsung di-*unlock* karena > memerlukan 4G LTE, apakah bisa?” tanya saya. Penjual menyatakan bisa. Saya > diminta menunggu dan penjual pergi mencari seseorang. Entah siapa. Beberapa > menit kemudian, penjual datang dari arah yang berbeda. Kini dia menyatakan > G8 tidak bisa di-*unlock*. > > Menjumpai kondisi yang dirasakan lumayan aneh, saya semakin penasaran. > Ketika matahari mulai terbenam, saya meluncur ke pusat penjualan ponsel > yang berbeda. Saya masuk ke toko yang memajang aneka ponsel Huawei di > gerainya. Sebut saja toko X. > > Saat itu di gerai tersebut ada tiga penjaga. Saya dilayani orang pertama > yang lokasinya paling dekat dengan pintu masuk. Orang kedua tampaknya > mengenal wajah saya. Dengan suara pelan ia langsung berbicara dengan orang > ketiga. “Eh, kamu tahu bapak itu *nggak*?” Kalimat selanjutnya tak dapat > saya tangkap dengan jelas. Orang ketiga kemudian melihat saya. Di toko X > itu saya mendapatkan penjelasan bahwa G8 kompatibel dengan 4G LTE > Telkomsel. Namun, harus di-*unlock* dulu. > > Saya kemudian berpindah ke satu toko lain. Kali ini saya mampir ke, > anggaplah, toko Y. Penjual awalnya terlihat ragu apakah G8 sudah mendukung > 4G LTE. “4G. Eh, G8 kayaknya belum. Bisa *sih*, cuma di-*unlock* di *service > center*. Biar dibuka 4G-nya,” tuturnya. > > Ketika saya memutuskan membeli satu unit G8 warna emas, penjual dua kali > meninggalkan toko untuk memastikan permintaan saya: 4G LTE harus bisa > berfungsi. Saya pun menanti dengan harap-harap cemas. > > Ah, kisah lama terulang lagi. G8 dibilang belum siap pakai 4G LTE karena > harus di-*unlock* dulu dan hari ini belum bisa dilakukan. Penjual lalu > menawarkan Huawei Mate S yang disebutnya telah mendukung 4G LTE. Harganya > Rp 9 juta. Saya lalu pamit. Saatnya makan malam. [image: :)] > > **** Update 1 Februari 2016 pukul 22.06: * > > Paparan saya di blog ini sampai ke regulator. Tanggapan yang saya > dapatkan, berdasarkan temuan sementara, Huawei telah melakukan sertifikasi > dua ponsel tersebut sebelum peraturan menteri terkait TKDN ditandatangani. > Terkait mengapa Huawei justru tidak mengklaim kemampuan 4G LTE, hal itu > masih ditelusuri. > > * ------------------------------ * > Dua hari lalu, penulis alias HSW iseng berkunjung ke akun Facebook Huawei > Mobile Indonesia <https://web.facebook.com/HuaweiDeviceID/?fref=ts>. Satu > jawaban yang dikirimkan admin akun itu mengingatkan HSW dengan satu > pertanyaan besar yang lama menggelayut di kepala. Ada apakah dengan Huawei? > Produsen ponsel berkelas global asal Tiongkok itu seolah bermain teka-teki > dengan fitur 4G LTE di ponselnya. > > Cerita bermula pada 6 Desember 2015. Saat itu Huawei meluncurkan dua > ponsel pintar terbarunya, Mate S dan G8, di Hotel Pullman Central Park > Jakarta. Huawei menyatakan dua ponsel itu belum mendukung layanan 4G LTE. > Keduanya masih berkutat di teknologi 3G. > > “Kami sedang berusaha mengejar tingkat kandungan lokal yang mulai > diterapkan pemerintah. Huawei sudah bekerjasama dengan manufaktur lokal > yang bisa membuat produk 4G sesuai standar yang ditetapkan perusahaan > kami,” kata Johnson Ma, South Pacific GTM Director Huawei, sebagaimana > dituliskan oleh Techno.id. > <http://www.techno.id/tech-news/huawei-tak-pede-perkenalkan-smartphone-4g-ke-indonesia-151208q.html> > > Mate S yang diperkenalkan di acara itu dibanderol Rp 9,399 juta. Mudahnya, > bulatkan saja menjadi Rp 9,4 juta. Seperti yang dipaparkan petinggi Huawei > dan tercetak di brosur Mate S, ponsel tersebut maksimal hanya mendukung > layanan 3G. > > Harga setinggi itu untuk ukuran sekarang tergolong “ajaib” untuk sebuah > ponsel 3G. Apalagi, popularitas merek Huawei di Indonesia masih relatif > belum tinggi. Biarpun telah berkelas global, merek Huawei masih > diidentikkan dengan ponsel asal Tiongkok. > > Keanehan berikutnya, Mate S yang dijual di luar Indonesia ternyata telah > mendukung layanan 4G LTE. Harian Kompas pun sempat mempertanyakan hal itu > lewat sebuah artikel yang dimuat di edisi 8 Desember 2015. Judulnya, > seingat HSW, “Tanda Tanya Huawei Mate S”. HSW membacanya saat terbang dari > Surabaya ke Jakarta memakai Garuda Indonesia. > > Karena HSW belum pernah menjumpai penjual Mate S bergaransi resmi di pasar > *offline*, cerita berakhir sampai di sini dulu. Sekarang saatnya beralih > ke Huawei G8. Ponsel itu dibanderol Rp 5,4 juta–tepatnya Rp 5,399 juta > *sih*–dan dinyatakan belum 4G LTE. Berikut *posting* di akun Facebook Huawei > Mobile Indonesia > <https://www.facebook.com/HuaweiDeviceID/photos/a.230870303618486.60378.161070050598512/1003128759725966/?type=3&theater> > yang membuat HSW tergelitik membuat tulisan ini. > > Di pusat penjualan ponsel sudah cukup banyak toko yang menawarkan G8. > Brosur ponsel itu juga tersedia. Di halaman spesifikasi sama sekali tidak > ada paparan tentang jaringan yang kompatibel dengan ponsel tersebut. > > Pihak Huawei jelas-jelas menyatakan G8 belum mendukung layanan 4G LTE. > Uniknya, mengacu kepada survei yang dilakukan HSW di berbagai toko, semua > penjual menyatakan ponsel itu kompatibel dengan 4G LTE. Ya, *semua > penjual. *Sebagian penjual bahkan berani membuat perjanjian tak tertulis > *transaksi > boleh dibatalkan sepihak kalau G8 gagal memperoleh sinyal 4G*. G8 yang > pura-pura akan HSW beli adalah G8 baru dan bergaransi resmi. > > *** > > HSW tidak mengetahui detail persyaratan dan prosedur pengurusan sertifikat > SDPPI atau yang sejak dulu sampai sekarang lebih sering disebut sertifikat > Postel. Rangkaian pertanyaan yang saat ini menggelayut di benak HSW: > > 1. Apakah pemohon sertifikasi ponsel harus mendeklarasikan produk yang > diajukan sudah atau belum mendukung layanan 4G LTE? > 2. Bila pemohon menyatakan ponsel yang diajukan belum mendukung > layanan 4G LTE, tetapi realitanya ponsel itu sudah kompatibel dengan > layanan 4G LTE, adakah sanksi yang akan diberikan? > 3. Mirip dengan poin nomor 2, tetapi aktivasi harus dilakukan dengan > cara-cara tertentu, entah dengan menekan suatu kombinasi angka atau > menggunakan alat bantu laptop/PC. > > Menurut HSW, peraturan sertifikasi idealnya terus diperbarui. Bukan untuk > mempersulit, melainkan mengikuti perkembangan terkini dan memberikan > kesetaraan perlakuan. Pengawasan mutlak dilakukan lebih ketat agar kasus > sertifikat jadi-jadian ala Zuk Z1 tidak terulang lagi. Itu hanyalah puncak > dari sebuah gunung es. > > Sedikit berbagi cerita tambahan, Samsung Galaxy Note 4 yang dijual resmi > di Indonesia disebutkan belum mendukung layanan 4G LTE. Saat ponsel baru > dikeluarkan dari kardus, Galaxy Note 4 memang tak dapat dipakai untuk > menikmati layanan 4G LTE. Namun, dengan cara-cara tertentu yang membutuhkan > kemampuan teknis cukup tinggi, fitur 4G LTE di ponsel itu dapat diaktifkan. > > Contoh lain, tidak semua pembeli Huawei Y6 bisa langsung memakai ponsel > itu untuk menikmati layanan 4G LTE. Ada ritual tertentu, biasanya penjual > bersedia membantu melakukannya, yang harus dilakukan lebih dulu. > > Kesimpulan dari tulisan *ngalor ngidul* ala HSW ini, regulator tak boleh > kalah pintar. Celah yang ada harus ditutup. Bila dibiarkan, apalagi di kala > layanan 4G LTE terus berkembang, bukan mustahil produsen ponsel sengaja > “bermain cantik”. > > Seperti apakah wujud nyatanya? Mereka menonaktifkan kemampuan 4G LTE di > ponsel yang sebenarnya telah mendukung layanan 4G LTE. Tujuannya, ponsel > itu boleh diimpor resmi ke Indonesia tanpa terkena aturan tingkat kandungan > dalam negeri (TKDN). Setelah ponsel berhasil masuk dan tersedia di pasar, > tinggal mencari “pinjaman tangan” untuk mengaktifkan kembali kemampuan 4G > LTE ponsel itu *deh*. > > > > Salam, > > > > Herry SW > > -- > ========== > Toko Headphone & Earphone Terlengkap dan Terbaru > Kunjungi >> http://bassaudio.net > ---------------------- > Kontak Admin, Twitter @agushamonangan > ----------------------- > FB Groups : https://www.facebook.com/groups/android.or.id > > Aturan Umum ID-ANDROID >> goo.gl/mL1mBT > > ========== > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "[id-android] Indonesian > Android Community" di Google Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com. > Kunjungi grup ini di https://groups.google.com/group/id-android. > -- ========== Toko Headphone & Earphone Terlengkap dan Terbaru Kunjungi >> http://bassaudio.net ---------------------- Kontak Admin, Twitter @agushamonangan ----------------------- FB Groups : https://www.facebook.com/groups/android.or.id Aturan Umum ID-ANDROID >> goo.gl/mL1mBT ========== --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "[id-android] Indonesian Android Community" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com. Kunjungi grup ini di https://groups.google.com/group/id-android.