sayang gak ada mfc, kalau ada komplit dah.. jd pertimbangan antara op3 atau 
ini... walaupun skrg udh pake op3

On Monday, November 28, 2016 at 1:44:56 PM UTC+7, Irfan Hilmy wrote:
>
> Izin share review smartphone ini ya...
>
> Artikel di blog (foto lebih lengkap):
>
> http://www.gontagantihape.com/2016/11/review-zuk-z2-indonesia-sang-juara-yang-low-profile.html
>
> Hasil Kamera: 
>
> http://www.gontagantihape.com/2016/11/review-hasil-kamera-zuk-z2-indonesia.html
>
> Unboxing + Hands-on Video: 
>
> *https://www.youtube.com/watch?v=JqUjx9phnPQ 
> <https://www.youtube.com/watch?v=JqUjx9phnPQ>*
>
> Versus Redmi 4 Prime Video:
> https://www.youtube.com/watch?v=vO-Fvr_Fj9g
>
> -----------------------------
> ----
>
> [image: review ZUK Z2 Indonesia gontagantihape] 
> <https://4.bp.blogspot.com/-tD2uZFttG6I/WDpdHb4cdeI/AAAAAAAAG9E/xstUTisX6bAsJrBXV5mBvbvANyZ_zkzswCLcB/s1600/title_video_075br.jpg>
>
>
> Sejak awal ZUK Z2 dirilis di negerinya, saya sudah merasa tertarik. Ada 
> dua hal dari konten promosinya kala itu yang membuat saya merasa perlu 
> untuk mencoba *smartphone* ini.
>
>
> Pertama, kalau tak salah ingat di video promosinya disebutkan bahwa ZUK Z2 
> akan mendukung kompatibilitas dengan berbagai *custom* Android OS 
> terkemuka, semisal: Cyanogen OS, MIUI, FlyMe OS, hingga Mokee. Waktu itu 
> rasanya tak aneh mengingat sang pendahulu, ZUK Z1, merupakan *smartphone* 
> yang 
> menggunakan Cyanogen OS.
>
>
> Kedua adalah uTouch yang merupakan *home button* milik ZUK Z2 dengan 
> banyak kegunaan. Beberapa kegunaan dasarnya sebetulnya mirip dengan mTouch 
> milik jajaran *smartphone* Meizu, antara lain merangkap sebagai *home 
> button*, *back button*, sekaligus *fingerprint scanner*. Namun satu hal 
> yang membedakan adalah *home button* milik ZUK Z2 dapat berfungsi 
> layaknya *trackpad* milik *smartphone* Blackberry. Ya, uTouch *button* ZUK 
> Z2 dapat menerima inputan berupa sapuan jari ke kiri dan ke kanan, yang 
> berfungsi untuk *switch* antar aplikasi sesuai urutannya di *recent apps*. 
> Keren bukan?
>
>
> Masalah harga dan ketersediaan barang di pasaran Indonesia menjadi 
> halangan berat buat saya untuk dapat memiliki ZUK Z2 di kala itu. Hingga 
> akhirnya pihak Banggood.com menginformasikan promo diskon untuk ZUK Z2 
> <https://goo.gl/CWBK0M> ini menjelang *event* Single's Day 11/11, di mana 
> ZUK Z2 dapat dibeli dengan harga hanya sekitar $180 saja.
>
>
> Adanya informasi tersebut membuat saya mengecek keberadaan ZUK Z2 di toko 
> *online* lokal. Pucuk di cinta, Gista pun tiba! Di *marketplace* berwarna 
> hijau, saya menemukan beberapa penjual sudah memasang ZUK Z2 di etalase 
> mereka. Harganya saat itu berkisar antara 3,2 hingga 3,4 juta Rupiah.
>
>
> Waktu itu, akhirnya saya niatkan membeli ZUK Z2 pada tanggal 11/11 dengan 
> mengharapkan ada diskon di beberapa *marketplace* lokal, atau jika tidak, 
> maka saya akan membelinya di Banggood. Pada akhirnya saya tetap membeli di 
> Tokopedia dengan harga normal karena pada tanggal tersebut rupanya hanya 
> Lazada <http://hyperurl.co/DISKON_XIAOMI> dan Blibli 
> <http://hyperurl.co/SUPERB_HOTDEALS> saja yang menggelar promosi diskon.
>
>
> Saat saya memulai diskusi tentang produk itu di Tokopedia, salah satu 
> *seller* rupanya mengenali saya sebagai anggota milis Id-android. 
> Akhirnya transaksi pun saya lakukan di lapak milik rekan milis tersebut, 
> hingga akhirnya barang datang dan prosesi buka kotak pun segera saya 
> lakukan.
>
>
>
> Unboxing & Hands-on ZUK Z2 Indonesia
>
>
> Nyaris tak ada tulisan yang bisa saya baca pada kemasan luar serta 
> kelengkapan dokumen dalam paket penjualan ZUK Z2 ini. Hampir semuanya 
> menggunakan tulisan asli dari negerinya, Tiongkok. Namun, ini sama sekali 
> tak menjadi masalah buat saya, karena seandainya pun ada tulisan berbahasa 
> Inggris pada kitab-kitab yang disertakan, ujung-ujungnya sama saja, tak 
> dibaca. Kalaupun saya baca, tak akan saya balas. Haduh, mulai deh baper 
> lagi, saya kira lagi bahas pesan-pesan saya yang hanya dia baca, dan tak 
> pernah dibalasnya. Hiks...
>
>
> [image: review ZUK Z2 Indonesia gontagantihape] 
> <https://4.bp.blogspot.com/-ruKMkxn8r4A/WDpdzV-sXhI/AAAAAAAAG9Y/tX2-w4eoMFgLY0zTTpoNBlFaemL7O3VtwCLcB/s1600/00_2016_11_gontagantihape_com_075_review_zuk_z2_indonesia_006.jpg>
> ZUK Z2 - Kotak kemasan penjualan
>
>
>
> ZUK Z2 - Bagian belakang kotak penjualan
>
>
>
> ZUK Z2 - Kelengkapan dalam kotak penjualan
>
>
> Pada saat *hands-on* pertama kali ZUK Z2 ini, saya merasa akrab sekali 
> dengan bentuk maupun *feels*-nya di tangan. Jika sebuah iPhone 5 varian 
> warna hitam diperbesar sedikit, lalu dicampurkan dengan bumbu OnePlus X dan 
> tombol *home* Meizu, maka saya rasa hasilnya adalah ZUK Z2, *hybrid* nih 
> hahaha!
>
>
> Desain ZUK Z2 yang simpel dan minimalis memang tak layak disebut 
> *original*. Tapi siapa yang peduli dengan itu? Orang akan lebih peduli 
> dengan kenyataan bahwa ZUK Z2 ini adalah *smartphone* dengan *processor* buas 
> Snapdragon 820 dan kombinasi RAM 4 GB serta memori internal 64 GB yang 
> dijual dengan harga termurah di pasaran. Xiaomi Mi 5? Lewat! Varian Mi 5 
> dengan RAM 3 GB dan memori internal 32 GB saja harganya masih lebih mahal 
> dari ZUK Z2.
>
>
> Tak usah deh dibahas *bezel* tebal di layar Mi 5, nanti saya di-*bully* 
> habis-habisan 
> oleh oknum yang seringkali mengatasnamakan *fans* sejati *brand* yang 
> satu ini, nan merasa paling pintar di muka bumi ini, hehe.
>
>
> [image: review ZUK Z2 Indonesia gontagantihape] 
> <https://1.bp.blogspot.com/-Ym6i5y9iUgA/WDpdyCSLBTI/AAAAAAAAG9Q/DkaHotexPUoGtyUtYCb_0-3oB7lkLf8cgCLcB/s1600/00_2016_11_gontagantihape_com_075_review_zuk_z2_indonesia_003.jpg>
> ZUK Z2 - sisi depan sudah dilapisi *screen protector anti glare*
>
>
> [image: review ZUK Z2 Indonesia gontagantihape] 
> <https://3.bp.blogspot.com/-dMRTmOd1xUg/WDpdyM0SgaI/AAAAAAAAG9M/X9qF0l-7Eow42EaxFY6wIMIYw3xLaSWegCLcB/s1600/00_2016_11_gontagantihape_com_075_review_zuk_z2_indonesia_002.jpg>
> ZUK Z2 - sisi belakang
>
>
> Bobot *smartphone* ini terasa sedikit berat, yang menurut saya malah 
> bagus untuk memberi kesan kokoh. Walau tak terlihat jelas, sebetulnya 
> material premium membungkus keseluruhan *body* dari ZUK Z2. Bagian depan 
> dan belakangnya menggunakan bahan kaca yang tentunya sudah berlapis 
> perlindungan Corning Gorilla Glass 3. Sementara sekeliling pinggirannya 
> yang berwarna hitam dan terasa kesat di tangan, terbuat dari *metal*.
>
>
>
> ZUK Z2 - sisi atas, kosong
>
>
> [image: review ZUK Z2 Indonesia gontagantihape] 
> <https://1.bp.blogspot.com/-9e3Rcl_lQWE/WDpd0yALKoI/AAAAAAAAG90/ZjoahYCGwyM1u0jRAqpDVFAnIXjAVLBVgCEw/s1600/00_2016_11_gontagantihape_com_075_review_zuk_z2_indonesia_010.jpg>
> ZUK Z2 - sisi bawah
>
>
> [image: review ZUK Z2 Indonesia gontagantihape] 
> <https://1.bp.blogspot.com/-sCoKuyedT_c/WDpd0b6zHVI/AAAAAAAAG90/JSlKstdJ9fsP_XNtfT_FUXizR1YA0Kf-gCEw/s1600/00_2016_11_gontagantihape_com_075_review_zuk_z2_indonesia_009.jpg>
> ZUK Z2 - sisi kanan
>
>
>
> ZUK Z2 - sisi kiri, kosong lagi
>
>
>
> ZUK Z2 - saat layar menyala
>
>
>
> ZUK Z2 ini nampaknya ingin tampil *low profile* ya, dengan desain yang 
> terkesan sederhana, tak menonjolkan material *metal* yang dibawanya, 
> *smartphone* ini menyimpan spesifikasi jeroan yang sangat wah, terutama 
> apabila kita bandingkan harganya dengan produk lain yang kira-kira 
> mempunyai dapur pacu yang setara.
>
>
> Kesan pertama, menurut saya ZUK Z2 ini tak cocok untuk Anda yang memilih 
> *smartphone* untuk alasan *prestige* ataupun karena ingin *stand-out* di 
> dalam pergaulan. ZUK Z2 ini tampil terlalu kalem untuk bisa Anda 
> sombongkan, apalagi *brand*-nya sendiri saya jamin akan terdengar asing 
> di kalangan awam.
>
>
>
> ZUK Z2 dalam Penggunaan Sehari-hari
>
> Pada kenyataannya, ZUK Z2 dirilis dengan custom Android OS buatan sendiri 
> yang diberi nama ZUI. Saat pertama dinyalakan, ZUI yang tertanam sudah 
> berada pada versi 1.9. Tapi *lho koq*, tidak ada pilihan *system update* di 
> menu pengaturan alias *Settings*?
>
>
> Aha, saya ingat percakapan dengan sang penjual. ZUK Z2 ini seperti Xiaomi 
> ujarnya, sama-sama menggunakan ROM abal-abal dan harus melalui *flashing* 
> dulu 
> untuk kembali ke ROM aslinya. Berbekal sebuah tutorial *flashing* di 
> forum ZUK, sayapun segera melaksanakan prosesi penyucian *smartphone* ini, 
> karena konon katanya ROM abal-abal pada ZUK Z2 mengandung *malware* yang 
> bernama Liuliangbao. Saat saya *googling* mengenai kata "Liuliangbao", 
> dan melihat semua hasil pencarian di halaman pertama, saya semakin yakin 
> bahwa tujuan dari sebagian pihak yang memasangkan ROM abal-abal pada 
> *smartphone*-*smartphone* yang berasal dari Tiongkok tak lain adalah 
> masalah trafik internet dan uang. Tanya kenapa? *Googling* sendiri lalu 
> tarik benang merahnya ya!
>
>
> "*Flashing* lagi? *Atuh* saya harus pulang malam dan pergi jauh kaya 
> *fans* dari *brand* sebelah itu?" Mungkin pertanyaan ini akan 
> menghinggapi benak Anda yang tadinya sudah hampir yakin akan meminang ZUK 
> Z2 karena tergiur perbandingan spesifikasi melawan harganya ini.
>
>
> Ya, ZUK Z2 rupanya bukan *smartphone* yang tinggal pakai. Karena yang 
> saya baca, kebanyakan yang membeli dari *e-commerce* asli Tiongkok pun 
> mendapatkan hal yang sama, ROM dengan *malware* tertanam di dalamnya. 
> Jadi, kemungkinan besar ini bukanlah permainan dari *distributor* lokal 
> di tanah air.
>
>
> Sampai sini, sudah rontokkah niat Anda memiliki ZUK Z2? Baiklah kalau 
> begitu saya bahas semua kekurangan dan mungkin anomali yang ada pada ZUK Z2 
> dan ZUI ini ya. Kalau Anda ingat dulu Meizu M2 Note banyak memiliki anomali 
> saat pertama dijual serentak di Indonesia, nah ZUK Z2 ini pun punya hal 
> seperti itu, di antaranya:
>
>
>
>    1. ROM abal-abal pada ZUK Z2 mengandung *malware*, selain itu ROM ini 
>    mencegah pengguna melakukan *update* OTA dengan meniadakan pilihan 
>    System Update dari menu pengaturan atau *Settings, *bukan dengan 
>    mengubah penomoran versi dari OS-nya seperti yang biasa kita temukan pada 
>    MIUI.
>    2. Setelah di-*flash* ke ROM asli versi China, saat *booting* pertama 
>    kali maka semua tampilan disajikan dalam Bahasa Mandarin. Anda harus 
>    pintar-pintar mengingat ikon pengaturan input dan bahasa pada urutan menu 
>    pengaturan untuk kemudian mengubah pilihan bahasa ke Bahasa Inggris. Ya, 
>    sama seperti MIUI, ROM asli ZUI hanya memiliki Bahasa Mandarin dan Bahasa 
>    Inggris semata.
>    3. Setelah di-*flash* ke ROM asli versi China, maka kita akan dapat 
>    masuk ke menu *System Update*, melakukan pengecekan apakah ada *update* 
> versi 
>    yang lebih mutakhir atau tidak. Sayangnya, saat ada notifikasi *update* 
> pembaruan, 
>    Anda takkan bisa langsung mengunduhnya. Semua akses ke *server update* OTA 
>    untuk ZUI ROM China dibatasi aksesnya hanya bagi mereka yang berlokasi di 
>    Tiongkok. Alhasil butuh meng-*install* aplikasi VPN dan terhubung ke 
>    suatu *server* di Tiongkok agar dapat mengunduh *update* ZUI melalui 
>    OTA.
>    4. Setelah di-*flash* ke ROM asli versi China, skor Antutu Benchmark 
>    malah turun drastis, ha... ha..
>    5. Aplikasi Path tak bisa menyimpan *credential* Facebook. Sehingga 
>    setiap ingin *cross posting* status Path, kita selalu harus *login* 
> kembali 
>    di Facebook. Saya tak meng-*install* aplikasi Facebook, hanya 
>    memanfaatkan *login* Facebook via *web*.
>
> Sampai di titik ini, saya yakin sebagian sudah berbalik arah, dan berkata, 
> "*Flashing *lagi? Mending jajan siomay!" Ha, ha, ha...
>
>
> *Flashing* yang sudah saya lakukan untuk ZUK Z2 sempat mengalami beberapa 
> kendala, termasuk proses *flashing* yang tak kunjung dimulai. Solusinya 
> sederhana rupanya, *download* ulang ROM-nya, pindahkan hasil ekstraksi 
> ROM ke *root folder* di PC dengan nama direktori yang pendek saja, hingga 
> mengubah cara masuk ke EDL *mode* dari yang tadinya menggunakan ADB, 
> menjadi menggunakan tombol fisik dan ketepatan waktu sepersekian detik 
> saja. Okay, saya menyesal telah menyebut solusi ini sederhana.
>
>
> Intinya, begitu selesai *flashing*, proses instalasi Google Apps pun 
> harus dilakukan mandiri, mengingat ROM asli ZUK Z2 yang versi China ini pun 
> tak membawa *bundling* aplikasi dari Google. Untung semua prosesnya 
> berhasil. Kalau tidak, mungkin tulisan ini takkan pernah dibuat, hehe.
>
>
>
> ZUI, ZUK UI?
>
> Membahas *custom* Android OS yang baru saya gunakan pertama kali rasanya 
> akan mengasyikkan. Tak seperti ketika saya mengulas produk *smartphone* yang 
> lagi-lagi menggunakan MIUI, di mana saya seringkali *skip* bahasan OS-nya.
>
>
> ZUI yang saya gunakan pada saat menguji pakai ZUK Z2 ini sudah sampai 
> versi 2.3. Sepintas tampilan *homescreen*-nya terasa identik dengan yang 
> biasa kita lihat pada FlyMe OS milik Meizu.
>
>
> [image: review ZUK Z2 Indonesia gontagantihape] 
> <https://2.bp.blogspot.com/-tB783x-TIAI/WDtTZstj1YI/AAAAAAAAG_A/Na4uTt87YlA5fUnTPw4E5AmH47lQeDnhACLcB/s1600/Screenshot_2016-11-28-04-30-01-0713405009.png>
>
>
>
>
>
>
> Saya buatkan saja karakteristik ZUI ini dalam bentuk daftar ya, silakan 
> disimak:
>
>
>
>    1. Layaknya *custom* OS Android lainnya asal Tiongkok, ZUI tidak 
>    mempunyai *application drawer*.
>    2. Pun untuk mengelola *autostart*, profil baterai, *data usage*, 
>    ruang penyimpanan, *permissions* dan beberapa hal lain, ZUI 
>    menyediakannya dalam satu aplikasi yang dinamakan SafeCenter. Anda dapat 
>    menemukan hal serupa juga pada MIUI, FlyMe OS, hingga VIBE UI.
>    3. Jendela notifikasi ZUI murni hanya menampilkan notifikasi. *Toggles* 
> dimunculkan 
>    pada Quick Panel di bagian bawah layar dengan cara menyapu jari dari bawah 
>    ke atas, yaitu dari bagian luar hingga masuk ke area layar. Mirip dengan 
>    apa yang ada pada FunTouch OS milik Vivo, namun pada ZUI tidak sekalian 
>    memunculkan *recent apps*. 
>    4. *Recent apps* secara *default *dapat dimunculkan dengan menekan 
>    tombol *home* dua kali secara cepat, seperti apa yang dapat kita 
>    temukan pada iOS. *Recent apps*-nya pun menggunakan *card navigation*, 
>    dan kita dapat mengunci aplikasi agar tak ditutup saat kita melakukan 
> *clear 
>    recent apps*. Jika Anda tak ingin melewatkan notifikasi suatu 
>    aplikasi, Whatsapp misalnya, pastikan aplikasi ini Anda kunci pada *recent 
>    apps*, dan diberi *permission* untuk *Autostart* pada aplikasi 
>    SafeCenter. Sebagai contoh, jika BBM tak Anda kunci, dan Anda melakukan 
> *clear 
>    recent apps*, maka ikon BBM pada jendela notifikasi akan hilang dan 
>    Anda takkan menerima pesan BBM apapun sampai Anda membuka aplikasi BBM 
>    kembali.
>
>
> ZUK Z2 - jendela notifikasi
>
>
>
> ZUK Z2 - Quick Panel
>
>
>
>
>
> uTouch di *home button* dan *gesture control* menjadi primadona pada ZUK 
> Z2 ini. Saya tak perlu banyak mengubah posisi tangan ini saat ingin 
> melakukan beberapa hal sembari memegang *smartphone* ini dengan satu 
> tangan.
>
>
> Untuk mengakses Quick Panel untuk menyalakan sesuatu melalui *toggles*, 
> cukup *swipe* jempol dari bawah layar ke atas, posisi *toggles* yang 
> berada di bagian bawah layar jauh lebih mudah dijangkau bukan?
>
>
> Untuk membuka layar, berpindah kembali ke layar sebelumnya, mengakses *task 
> switcher*, hingga mematikan layar dapat saya lakukan tanpa memindahkan 
> jempol dari *home button*. Lebih baik lagi karena *fingerprint scanner* pada 
> tombol home ZUK Z2 dapat berfungsi cukup dengan menyentuhnya walaupun pada 
> keadaan layar mati. Sehingga saat ZUK Z2 diletakkan di atas meja sekalipun, 
> untuk menyalakan atau membuka layarnya terasa sangat mudah dan nyaman.
>
>
> Masih ada beberapa fitur penting yang belum dimiliki oleh ZUI, sebut saja 
> absennya *long screenshot* dan *screen recording*. *Screenshot* biasa 
> dapat dilakukan dengan cara menekan tombol *power* dan *volume down* 
> berbarengan 
> secara singkat. Apabila kedua tombol tersebut ditekan dalam waktu yang agak 
> panjang, maka kita akan masuk ke *mode edit screenshot* di mana kita bisa 
> melakukan *cropping* pada *screenshot* yang telah diambil.
>
>
> Apakah ada yang memperhatikan sesuatu yang sedikit berbeda pada semua 
> *screenshot* di atas? Ya, *sim-card* kedua pada ZUK Z2 bisa secara 
> otomatis mengakses jaringan 3G, bukan hanya 2G seperti pada *smartphone*
>  Android *dual-sim* kebanyakan. Ada yang mengatakan bahwa hal seperti 
> adalah sesuatu yang bagus, karena jaringan 2G di Indonesia sudah terlalu 
> padat, meskipun hanya untuk jalur *voice call* dan SMS. Apakah bila satu 
> kartu mengakses jaringan 4G, sementara lainnya *nangkring* di 3G akan 
> berpengaruh banyak pada konsumsi baterai?
>
>
>
> Daya Tahan Baterai ZUK Z2
>
> Lagi-lagi saya harus memuji efisiensi yang dapat diberikan oleh produk 
> *smartphone* ber-*processor* Qualcomm Snapdragon. Setelah puas dengan 
> daya tahan baterai pada Snapdragon 820 di Xiaomi Mi 5s 
> <http://www.gontagantihape.com/2016/10/review-xiaomi-mi-5s-indonesia.html> 
> dan 
> Snapdragon 625 di Xiaomi Redmi 4 Prime 
> <http://www.gontagantihape.com/2016/11/review-xiaomi-redmi-4-prime-indonesia.html>,
>  
> kali ini pun saya sangat puas dengan kehematan konsumsi daya pada 
> Snapdragon 820 yang ada pada ZUK Z2.
>
>
> Pada kondisi hari kerja, di mana saya sangat jarang memegang *smartphone* 
> lama-lama, 
> tetapi tetap menyalakan *Whatsapp for Web* yang memaksa *smartphone* untuk 
> melakukan koneksi data terus-menerus, ZUK Z2 mampu bertahan hingga dua hari 
> dua malam juga, seperti dua *smartphone* lain yang saya sebutkan pada 
> paragraf sebelumnya. *Screen-on Time* memang cukup rendah jadinya kalau 
> kondisi pemakaian seperti ini.
>
>
>
> ZUK Z2 - rekor pemakaian terlama dalam satu kali pengisian daya
>
>
>
>
>
>
> Namun, di kala senggang dan banyak menggunakan ZUK Z2 saya untuk *gaming*
> , *Screen-on Time* mampu saya tingkatkan hingga mencapai lima jam. Daya 
> tahan baterai saat sering digunakan seperti ini mencapai enam belas jam 
> lebih. Berikut saya sertakan beberapa perbandingan daya tahan baterai 
> berbanding dengan lamanya layar menyala dari berbagai kondisi pemakaian 
> yang telah saya lalui.
>
>
>
> ZUK Z2 - rekor Screen-on Time terlama dalam satu kali pengisian daya
>
>
>
>
>
>
>
> Intinya, ZUK Z2 mampu mengelola konsumsi daya baterainya saat posisi 
> *standby* dengan baik. Saat digunakan untuk pemakaian cukup berat pun 
> daya tahan baterainya tergolong wajar, bahkan masih dapat dikatakan hemat.
>
>
> Untuk pengisian daya, dengan menggunakan *charger* bawaannya yang 
> mempunyai kuat arus 2,5 A, ZUK Z2 terbilang cukup cepat dalam mengisi 
> baterai 3.500 mAh yang dimilikinya. Pengisian daya dari posisi baterai 4% 
> hingga 97% dapat dilakukan dalam waktu sekitar 100 menit. Saya tak 
> melakukan penghitungan waktu hingga penuh, karena biasanya menjelang penuh 
> maka arus yang masuk sudah mulai diperlambat, sehingga mungkin 3% sisanya 
> dapat membutuhkan waktu lebih dari 10 menit hingga terisi.
>
>
> Perhatikan posisi indikator baterai dan jam pada ketiga *screenshot* di 
> bawah ini!
>
>
> [image: review ZUK Z2 Indonesia gontagantihape] 
> <https://1.bp.blogspot.com/-IDgBCw-wpsA/WDtjGelXpJI/AAAAAAAAHAw/vr0-zU6xuEUKmJBFX0k2xN9ZSNTglIudACLcB/s1600/Screenshot_2016-11-19-11-20-06-2109154273.png>
>
>
>
>
>
>
>
> Performa ZUK Z2
>
> Oh ya, pada ZUK Z2 ini ada *mode overclock*, yang dapat Anda gunakan 
> untuk pemakaian yang membutuhkan performa ekstrem. Saya belum menguji 
> pengaruhnya terhadap daya tahan baterai. Namun, yang pasti saat saya 
> mencoba mengukur skor benchmark menggunakan *mode* ini, skor Antutu 
> Benchmark yang dihasilkan tak jauh berbeda dengan pada *mode normal*.
>
>
> Saat digunakan bermain *game* dengan grafik 3D yang membutuhkan 
> pemrosesan berat pada CPU dan GPU, ZUK Z2 dapat diandalkan dengan nyaris 
> tanpa cela. Pada ZUK Z2, saya tidak pernah menemukan *game* Micro 
> Machines mengalami kondisi *freeze* seperti pada Xiaomi Redmi 4 Prime. 
> Namun dari bermain *game* yang sama pada kedua *smartphone* ini, saya 
> bisa menyimpulkan bahwa layar ZUK Z2 kalah pekat hitamnya oleh layar milik 
> Xiaomi Redmi 4 Prime.
>
>
> Suhu *body *belakang ZUK Z2 terasa agak panas saat digunakan bermain 
> *game* di atas sepuluh menit. Lebih panas dari Xiaomi Redmi 4 Prime, 
> namun tak sampai seekstrem apa yang saya alami pada OnePlus X sih.
>
>
> Untuk *multitasking*, performa ZUK Z2 sangatlah lancar. Selain *processor* 
> kelas 
> atas, ZUK Z2 ini juga memiliki RAM yang sangat lega, 4 GB. Ditambah fitur 
> *switch* antar aplikasi hanya dengan melakukan *swipe* pada *home button*, 
> berpindah antar aplikasi pada ZUK Z2 terasa sangat menyenangkan. *Top*!
>
>
> *Overall* secara performa, ZUK Z2 dapat dikatakan memberikan impresi yang 
> sangat baik. Terbukti dengan dipertahankannya *smartphone* ini untuk saya 
> gunakan sehari-hari, ketimbang saya harus beralih ke *smartphone* lain 
> yang sempat saya gunakan berbarengan, Xiaomi Redmi 4 Prime.
>
>
> Saya pun sempat iseng membandingkan kedua *smartphone* ini melalui sebuah 
> video. Anda mau lihat? Boleh, silakan disimak video di bawah ini ya!
>
>
> Tak ada gading yang tak retak, tak ada *smartphone* yang sempurna. ZUK Z2 
> pun memiliki kelemahan yang saya rasakan. Sektor *multimedia* rasa-rasanya 
> bukan sisi kuat dari ZUK Z2. Selain layar yang kalah pekat, ZUK Z2 juga 
> memiliki kualitas *output audio* yang tergolong biasa saja. Saat 
> digunakan mendendangkan lagu-lagu kesayangan melalui *loudspeaker*-nya, 
> rasanya tak istimewa. Sampai saat ini saya masih merindukan kualitas 
> *loudspeaker* seindah milik HTC One E8 dan Vivo V3.
>
>
> Demikian juga dengan hasil kameranya saat kondisi kurang pencahayaan. 
> Lanjutkan ke bagian selanjutnya ya untuk pembahasan kamera ini.
>
>
>
> Hasil Foto Menggunakan Kamera ZUK Z2
>
> Gambar yang dihasilkan oleh kamera milik ZUK Z2 memiliki saturasi yang 
> natural. Namun, saat digunakan dalam kondisi kurang cahaya, kameranya 
> terkadang kurang mampu menghasilkan gambar yang jernih, *noise* mulai 
> terasa kehadirannya. Andai saja ada *mode manual*, seharusnya masalah ini 
> akan dapat diatasi.
>
>
> Contoh nyata kualitas hasil foto dan videonya dapat Anda saksikan pada 
> artikel 
> review kamera ZUK Z2 
> <http://www.gontagantihape.com/2016/11/review-hasil-kamera-zuk-z2-indonesia.html>
>  ini.
>
>
>
> Informasi Hardware dan Hasil Benchmark ZUK Z2
>
> Berikut adalah informasi *hardware* ZUK Z2, termasuk kelengkapan sensor 
> dan skor *benchmark*-nya yang saya dapatkan menggunakan aplikasi pihak 
> ketiga.
>
>
> CPU-Z:
>
> [image: review ZUK Z2 Indonesia gontagantihape] 
> <https://2.bp.blogspot.com/-SV-2w3WsPAU/WDta0uPdMVI/AAAAAAAAG_k/2QpxMQcsf3kCSO0xSw58lKI7LhNc-8qvACLcB/s1600/Screenshot_2016-11-15-03-29-36--317467889.png>
>
>
> Sensor Box for Android:
>
> ZUK Z2 - kelengkapan sensor
>
>
> Antutu Benchmark:
>
> ZUK Z2 - skor Antutu Benchmark saat masih menggunakan ROM abal-abal
>
>
>
> ZUK Z2 - skor Antutu Benchmark setelah menggunakan ROM asli 
>
>
>
> Plus Minus ZUK Z2Kelebihan ZUK Z2 menurut saya:
>
>    - Harga paling terjangkau dibandingkan *smartphone* dengan spesifikasi 
>    yang setara dari *brand* lain.
>    - Spesifikasi dapur pacu kelas wahid, performanya mantap.
>    - Daya tahan baterai sangat baik.
>    - Mantap dan kokoh dalam genggaman.
>    - Desainnya minimalis namun tetap keren. Hitam nan misterius.
>    - Saya lebih suka material kaca daripada *metal* untuk *backcover*, 
>    alasannya sederhana: saya menggunakan cincin pada jari yang membuat saya 
>    merasa tak nyaman saat beradu dengan *metal* pada *backcover* sebuah 
>    *smartphone*.
>    - Quickpanel berisi *toggles* berada di bawah layar, membuat saya 
>    mudah mengaksesnya tanpa harus memindahkan posisi pegangan satu tangan 
> pada 
>    *smartphone*.
>    - uTouch *home button* yang membuat jempol dapat melakukan banyak hal 
>    tanpa berpindah tempat.
>    - *Fingerprint scanner* yang dapat digunakan hanya dengan disentuh 
>    walaupun layar dalam keadaan mati, sensitifitasnya pun sangat baik, akurat 
>    dan cepat.
>
> Kekurangan ZUK Z2 menurut saya:
>
>    - Terkena wabah ROM abal-abal, harus melakukan *flashing* juga seperti 
>    merk sebelah.
>    - Agak tebal, dan akan lebih baik jika lebih ergonomis.
>    - *Output audio* biasa saja.
>    - Tidak ada *slot micro*-SD, meskipun memori internalnya sangat lega.
>    - Kamera kurang handal di kondisi *lowlights*.
>    - Layar 2.5D berakibat *tempered glass* kurang menempel dengan penuh 
>    pada pinggirannya.
>    - Lapisan kaca membuat bekas minyak dan sidik jari mudah melekat dan 
>    terlihat.
>    - Saya belum menemukan cara agar bunyi-bunyi untuk notifikasi bisa 
>    ditambahi oleh *file audio* milik kita sendiri.
>
>
>
> Apa Kata Aa tentang ZUK Z2
>
> Ternyata, ZUK Z2 bukanlah *smartphone* yang tinggal pakai. Masalah ROM 
> abal-abal turut menghinggapi *smartphone* yang satu ini, sehingga mungkin 
> butuh sedikit keahlian agar bisa menggunakan *smartphone* ini dengan 
> nyaman. Namun, toh merk ZUK juga rasanya takkan dilirik orang awam bukan? 
> Meskipun merupakan second *brand* dari Lenovo, menurut saya hanya 
> penikmat atau pemerhati gadget sajalah yang akan mempertimbangkan untuk 
> memiliki *smartphone* besutan ZUK.
>
>
> Selain itu, tampilan luar ZUK Z2 yang sederhana dan terkesan *low profile*, 
> mungkin akan membuatnya banyak dilewatkan bagi mereka yang terbiasa 
> menggunakan *smartphone* sebagai salah satu cara mengangkat gengsi dalam 
> pergaulan.
>
>
> Namun, saya yakin begitu seseorang menggenggam *smartphone* ini, tak 
> butuh waktu lama untuk membuat mereka jatuh hati. *Build quality* yang 
> terasa berkelas, ditambah kilauan mengkilat dari bahan kaca di sisi depan 
> dan belakang ZUK Z2 akan dengan cepat menyihir siapa saja yang memegang 
> *smartphone* ini.
>
>
> Apalagi kalau kemudian orang tersebut lanjut *googling* untuk mencari 
> tahu spesifikasi ZUK Z2 lebih lanjut. Wah, siap-siap dompet menipis atau 
> saldo rekening menyusut deh. Karena hingga saat ini, ZUK Z2 adalah 
> *smartphone* dengan *processor* Qualcomm Snapdragon 820 termurah yang 
> bisa saya temukan di pasaran. Dilengkapi dengan RAM 4 GB dan memori 
> internal 64 GB, saya rasa tak butuh waktu lama untuk membuat orang menaksir 
> nilai atau *value* dari ZUK Z2 yang rasa-rasanya melebihi harganya. 
>
>
> Paragraf di atas ini merupakan pengalaman pribadi saya lho, hehe... Saya 
> yang tadinya berprinsip *smartphone* *daily driver* saya cukup yang 
> memiliki harga di bawah dua jutaan Rupiah saja, sampai rela menjual Nubia 
> Z7 Max saya dan menggantinya dengan ZUK Z2. Walau tak dapat dipungkiri 
> bahwa kamera ZUK Z2 masih memiliki kekurangan pada kondisi *lowlights*, 
> sejauh ini tak ada penyesalan yang saya rasakan, 
>
>
> Namun, sebuah *smartphone* akan datang ke rumah hari ini, dan sangat 
> mungkin merebut perhatian saya dari ZUK Z2. Kita lihat, seberapa lama ZUK 
> Z2 bertahan dalam kepemilikan saya, ha.. ha.. ha..
>
>
>
> Hilmy
> /* saya suka Gonta Ganti Hape <http://www.gontagantihape.com/> */
>

-- 
===========
Install  #MyTelkomsel Apps Terbaru dari Play Store
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.telkomsel.telkomselcm

---------------------
Toko Headphone & Earphone Terlengkap dan Terbaru
Kunjungi  >> http://bassaudio.net
----------------------
Kontak Admin, Twitter  @agushamonangan
-----------------------
FB Groups     :  https://www.facebook.com/groups/android.or.id

Aturan Umum  ID-ANDROID >> goo.gl/mL1mBT

==========
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "[id-android] Indonesian 
Android Community" dari Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com.
Kunjungi grup ini di https://groups.google.com/group/id-android.

Kirim email ke