Izin share review smartphone ini ya. Walau banyak kalimat saya yg jadi
invalid, karena nyata-nyata ponsel ini sudah saya jual, batal jadi daily
driver saya. :D

Oh ya, ada baiknya ditonton saja video reviewnya, karena tulisannya agak
singkat, tak seperti review ponsel yang saya bikin umumnya.

Artikel di blog (foto lebih lengkap):
http://www.gontagantihape.com/2017/02/review-nubia-z11-mini-s-smartphone-future-proof-indonesia.html

Hasil Kamera:
http://www.gontagantihape.com/2017/02/review-hasil-kamera-nubia-z11-mini-s.html

Unboxing + Hands-on Video:
https://www.youtube.com/watch?v=GZ4UHAcy2OU

Review Video:
https://www.youtube.com/watch?v=O_jc7h1n4Jc

-------------------------

<https://3.bp.blogspot.com/-tKbQ7gvvsfI/WK6illxkEZI/AAAAAAAAI8s/apago7m17LYQQgZoGR8albWu2Sja9BZOACLcB/s1600/title_video_104r.jpg>


Rasanya sudah cukup lama saya bergonta-ganti hape, tanpa pernah ada satupun
yang sengaja dibuat jadi *daily driver* saya untuk waktu yang panjang. Efek
sampingnya sudah mulai terasa, foto-foto keluarga seringkali tertinggal di
hape lama yang sudah saya jual kembali. Bahkan video-video yang menunjukkan
perkembangan anak saya dari sejak bayi sampai sepintar sekarang, baru saya
*ngeh* lagi keberadaannya saat membuka galeri di ponsel ibu saya.


Saya pikir sudah saatnya memiliki sebuah *smartphone* yang dapat membuat
saya *stay* lama, sembari menemani kegemaran saya mencoba ponsel-ponsel
lainnya. Karena diniatkan untuk digunakan lama, tentunya *smartphone* yang
akan saya beli waktu itu haruslah *future-proof*, alias takkan cepat usang
dan ketinggalan zaman.


Adalah Nubia Z11 Mini S yang akhirnya saya putuskan untuk dibeli dari
sebuah *e-commerce* asal Tiongkok, setelah saya taksir beberapa bulan
belakangan ini. Ya, *smartphone* ini memang tak dijual di tanah air.
Kalaupun ada nangkring di halaman *marketplace*, biasanya dijual dengan
status pre-order. Satu yang saya temukan menjual *ready stock*, harganya
sungguh berbeda jauh dengan yang saya temukan di negeri asalnya.


Pengalaman yang berkesan mencoba Nubia UI di Nubia Z7 Max dulu menjadi
salah satu faktor yang membuat saya memutuskan untuk membeli Nubia Z11 Mini
S. Namun, justru penampilannya yang sangat cantik seperti Gista di mata
saya, meskipun garis antenanya meniru milik iPhone 7, menjadi satu faktor
yang paling menentukan.


Kembali ke masalah *future-proof*, memangnya apa saja sih yang membuat
Nubia Z11 Mini S ini saya yakini akan mampu bertahan beberapa tahun ke
depan? Yuk kita bahas per bagian.



Spesifikasi Jeroan Nubia Z11 Mini S

Tak seperti pengguna iPhone yang mungkin bisa menutup mata dengan
spesifikasi teknis ponsel mereka dan cukup tahu bahwa ponsel mereka *nggak
lemot* dan *kece* buat dibawa-bawa bergaul, berbicara *smartphone* Android
pastilah tak bisa lepas dari masalah spesifikasi jeroan. Buktinya
spesifikasi di atas kertas sering menjadi bahan promosi setiap *vendor* ponsel
Android.


Nah, Nubia Z11 Mini S ini kira-kira mempunyai spesifikasi utama seperti ini:

   - Layar 5,2 inci beresolusi Full HD 1080p, dengan panel layar IPS dan
   tepian 2.5D.
   - *Processor* Qualcomm Snapdragon 625, octa-core 1.0 GHz, Cortex-A53
   dengan fabrikasi 14nm, dan GPU Adreno 506.
   - RAM 4 GB, serta pilihan *storage* 64 GB (yang saya beli) dan 128 GB.
   - Kamera utama 23 Megapixels f/2.0, dan kamera depan 13 Megapixels f/2.2.
   - USB Type-C + OTG.
   - *Fingerprint scanner*.
   - Ketebalan hanya 7,6 mm.
   - Baterai 3.000 mAh yang mampu mengisi dengan cepat (menerima input 2A
   pada tegangan 5v, bukan *quickcharge*).
   - Nubia UI 4.0 berbasis Android 6.0 Marshmallow.

Membaca spesifikasi di atas, tentunya harganya yang masih di kisaran tiga
jutaan Rupiah apabila dikonversikan, menjadi terasa sangat menarik.
*Processor* Snapdragon 625 sudah saya rasakan kehematan konsumsi dayanya di
Xiaomi Redmi 4 Prime dulu. Dan tak perlu menganggap *processor* kelas
menengah dari Qualcomm ini tak bergengsi, buktinya ASUS menggunakannya
pada *smartphone
flagship* versi standar mereka, ASUS Zenfone 3, sementara Motorola
menggunakannya pada Moto Z Play.



Layar Nubia Z11 Mini S

Satu yang banyak dicibir oleh *netizen* adalah Nubia menggunakan kata Mini
pada sebuah *device* dengan dimensi layar 5,2 inci, haha. Untuk hal ini
saya tak ambil pusing, yang penting masuk ke dalam ukuran fisik
*smartphone* yang
masih ideal menurut saya. Ya, 5,2 inci adalah ukuran maksimal bagi saya
untuk dapat menikmati rasanya menggenggam sebuah ponsel.


Panel layarnya sendiri sangat-sangatlah *vivid*. Saya berani mengatakan
reproduksi warna yang dihasilkan setara dengan Xiaomi Mi 5 yang sebelumnya
saya gunakan. Panel *display* nampak sangat menyatu dengan lapisan terluar
*touchscreen*-nya, sehingga membuat sudut pandang layarnya amatlah luas.


Saya, merasa betah, berlama-lama, melihat, layar, Nubia Z11 Mini S. Hehe.



Kamera Nubia Z11 Mini S

Pada masa sekarang ini, kamera nampaknya jadi faktor penentu kesuksesan
penjualan sebuah *smartphone*. Orang-orang sudah mengalihkan kebutuhan
fotografi sehari-hari dari kamera *pocket* ke *smartphone*. Dari angka
resolusinya yang 23 Megapixels saja, saya yakin sudah banyak yang tertarik
deh.


Bagaimana kalo saya kasih tahu bahwa sensor kamera Nubia Z11 Mini S
merupakan sensor kamera yang sama yang juga digunakan pada ASUS Zenfone 3
Deluxe dan Xiaomi Mi Note 2?


Nampak tak mungkin, tapi memang faktanya Nubia Z11 Mini S menggunakan
sensor kamera Sony Exmor IMX318
<https://www.sony.net/SonyInfo/News/Press/201602/16-013E/> yang benar-benar
digunakan pada dua *smartphone* dengan harga tinggi menjulang yang saya
sebutkan sebelumnya. Saya tak pandai membahas jeroan kamera ini, tapi ada
baiknya Anda membuka *link* mengenai sensor tersebut untuk tahu apa saja
kelebihannya.


Dalam performa nyatanya, saya selalu dipuaskan oleh hasil kamera Nubia Z11
Mini S. Selain itu, aplikasi Nubia Camera juga mempunyai banyak sekali
fitur yang dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan performa kameranya. Mode
profesional pun hadir dengan berbagai pengaturan manual yang lengkap.
Hanya, *shutter speed* maksimal hanya sampai dua detik saja.


Biarlah gambar yang berbicara, semuanya saya tempatkan pada artikel hasil
foto menggunakan kamera Nubia Z11 Mini S
<http://www.gontagantihape.com/2017/02/review-hasil-kamera-nubia-z11-mini-s.html>
ini
ya.



Baterai Nubia Z11 Mini S

Baterainya mungkin hanya berkapasitas 3.000 mAh, yang untuk ukuran jaman
dahulu terasa jumbo, tapi tidak saat ini, di mana sudah banyak sekali
*smartphone* dengan kapasitas baterai 4.000 mAh, bahkan yang harganya
sangat terjangkau sekalipin. Namun, dalam penggunaan saya sehari-hari,
Nubia Z11 Mini S selalu dengan mudah menembus 24 jam dalam sekali pengisian
daya.


Rekor penggunaan aktif mampu menghasilkan *Screen-on Time* lebih dari 6
jam. Sementara rekor penggunaan pasif mempu menghasilkan *battery usage* selama
2 hari dan 5 jam.


<https://3.bp.blogspot.com/-AIssWtTW_XQ/WK6uSP3b7nI/AAAAAAAAI88/0P_uJidVSAErbCr4lbtkj_1cEd7xQd6swCLcB/s1600/Screenshot_2017-02-12-19-28-54.png>


<https://2.bp.blogspot.com/-a6iDD37tkvc/WK6ubGFjJqI/AAAAAAAAI9E/7ofG1Ywl3QY1Cpkf9bOCC0S97IxJDK56QCLcB/s1600/Screenshot_2017-02-15-03-45-21.png>
<https://4.bp.blogspot.com/-NRM-s539A-Q/WK6ua3vgAaI/AAAAAAAAI9A/eHq0-XXA8kYfVKzGYybM-w4ris9mwtUsQCLcB/s1600/Screenshot_2017-02-15-03-45-29.png>



Kalau *battery usage* 2 hari sebetulnya saya tak kaget, karena memang
seperti yang saya sebutkan sebelumnya, *processor* Snapdragon 625 ini hemat
daya, dan di Xiaomi Redmi 4 Prime pun sudah biasa menembus 2 hari. Satu hal
yang perlu diingat adalah kapasitas baterai Xiaomi Redmi 4 Prime yang 4.100
mAh.


Pengisian daya pada Nubia Z11 Mini S pun dapat dilakukan dengan cepat
karena *smartphone* ini sanggup menerima arus sebesar 2A pada tegangan 5v.
Memang tak seperti *quickcharge* yang bisa berjalan pada tegangan 7,5v dan
12v, tetapi bagi saya ini masih sangat memuaskan.


Sampai pada titik ini saya merasa semua yang saya cari pada sebuah
*smartphone* ada di Nubia Z11 Mini S.



Desain Nubia Z11 Mini S

Lalu kemudian saya ingat, dari tadi saya belum membahas masalah desain
perangkat ini. Padahal ini merupakan salah satu faktor utama saat saya
memutuskan meminangnya.


Entah apa karena mirip iPhone (secara keseluruhan ya, bukan cuma garis
antenanya saja), atau bagaimana, tetapi melihat foto produk Nubia Z11 Mini
S di internet rasanya membuat saya silap mata. Setelah memegangnya
langsung, saya semakin dalam menggali sumur jatuh cinta pada desain dari
*smartphone* ini.


Yang saya miliki adalah varian warna Khaki pada *backcover* dan bagian
layar berwarna hitam. Khaki ini semacam warna krem, antara *silver* dan
*gold*. Dan menurut saya warna ini sangat indah untuk digunakan pada sebuah
ponsel. Tidak terlalu feminim seperti *gold*, namun juga tidak terlalu
gelap seperti warna hitam yang kadang menyembunyikan lekuk-lekuk keindahan
sebuah *smartphone*. Terlebih lagi, varian warna hitamnya dijual lebih
mahal, hehe.


Ketebalannya yang hanya 7,6 mm membuatnya sangat nyaman dikantongi maupun
digenggam. *Backcover metal-*nya mempunyai *finishing* yang terasa lembut,
sehingga ada sedikit perasaan bahwa bahannya tidak *full metal*. Entahlah,
saya tak mengerti apa sebetulnya yang sudah dilakukan Nubia pada
*backcover* Z11
Mini S ini, namun membuatnya tak terlalu licin dan seperti menghilangkan
kekhawatiran saya akan mudah gores apabila terbentur cincin yang saya
gunakan pada jari manis kanan saya.


Dilihat dari sisi manapun, rasanya Nubia Z11 Mini S terlihat sempurna.
Penggunaan kaca bertepian 2.5D semakin membuatnya ramah pada kulit jemari.



Nubia UI 4.0

Ada beberapa hal yang saya sukai pada Nubia UI sejak pertama menggunakannya
di Nubia Z7 Max. Waktu itu versinya masih 2.0 dengan berbasis Android 5.1
Lollipop. Beruntung Nubia masih mempertahankan kelebihan-kelebihan berupa
fitur *gesture* tesebut pada Nubia UI 4.0 yang sudah menggunakan Android
6.0 Marshmallow. Yang berbeda hanyalah animasi yang ditampilkan saat fitur
*gesture* tersebut digunakan. Tambahan lain ada pada kemampuan *screen
recording* serta pemanfaatan sensor sidik jari untuk pemicu pengambilan
*screenshot*.


Berikut saya buatkan lagi daftar fitur Nubia UI yang saya sukai:

   - *Switch apps*, berpindah antar aplikasi sesuai urutan di *recent
apps* dengan
   menyapu pinggiran layar ke atas atau bawah.
   - *Clear apps*, menutup semua aplikasi di *recent apps*, dengan menyapu
   pinggiran layar ke atas dan ke bawah beberapa kali.
   - *Multi window* / *split screen*, membagi layar menjadi dua jendela
   untuk membuka aplikasi berbeda sekaligus, dengan menyapu dari bawah layar
   ke atas.
   - *Screenshot* cepat. Tekan dan tahan tombol *power* +  *volume down* secara
   singkat atau usapkan tiga jari pada layar dari atas ke bawah akan langsung
   menyimpan *screenshot* satu layar penuh.
   - *Screenshot advanced*. Tekan dan tahan tombol *power* +  *volume
down* lebih
   lama akan menampilkan menu tambahan untuk *screenshot*, di mana kita
   dapat melakukan *cropping*, mengambil *long screenshot*, maupun *screen
   recording*. Hal yang sama dapat juga diakses dengan menempatkan jari
   pada *fingerprint* sensor dengan keadaan layar tidak terkunci.

Sama seperti *custom* UI dari ponsel asal Tiongkok lain, Nubia Z11 Mini S
juga menyediakan aplikasi yang dapat mengatur penggunaan baterai, *autostart
permission*, *data usage*, *blacklist*, dan *cleaner*. Pada Nubia UI,
namanya adalah NeoSafe.



Kekurangan dari Nubia Z11 Mini S

Nah, dari tadi kan dibahas sisi per sisi yang membuat saya kagum pada Nubia
Z11 Mini S. Serasa tak imbang dan hanya memuji ya? Haha. Begitulah saya
kalau mengulas *smartphone* yang saya pilih sebagai *daily driver* saya.
Kalau nggak begitu, nanti bakal pengen cepet-cepet ganti lagi soalnya,
hahaha.


Tapi tenang, selama pemakaian Nubia Z11 Mini S ini saya menemukan juga
beberapa kekurangan koq. Berikut ini adalah daftar kekurangan yang saya
rasakan:

   - Konfigurasi tombol yang tak saya suka. *Recent apps* diakses dengan
   menekan dan tahan tombol *home*, tombol fisik malah berfungsi sebagai
   menu.
   - Nubia UI menghilangkan *material design* pada beberapa tampilan,
   seperti tampilan menu, serta tampilan jendela notifikasi dan *popup*.
   - ROM abal-abal? Entahlah, namun ROM yang digunakan saat *smartphone* ini
   saya terima tidak memiliki menu *system update*. Untunglah
*bootloader* Nubia
   Z11 Mini S tidak dikunci, sehingga dapat diflashing ROM asli melalui *mode
   recovery* bawaan.
   - ROM asli Nubia Z11 Mini S malah bikin pusing. Bagaimana tidak, setiap
   ada sms dan panggilan masuk, lampu *flash* kamera menyala-nyala.
   Bagaimana kalau saya sedang berada di angkot lalu ada sms masuk dan
   *flash* menyala? Bisa-bisa saya dianggap sedang mengambil gambar orang
   di depan saya, hahaha. Saya tidak berhasil menemukan pengaturan untuk
   mematikan *flash* ini.


Apa Kata Aa tentang Nubia Z11 Mini S


Pada bagian ini, saya rasa hanya ada satu pertanyaan yang harus saya jawab
agar bisa ditarik kesimpulan, apakah Nubia Z11 Mini S akan *future-proof*?


Saya rasa sih iya, *smartphone* ini akan mampu bertahan dua hingga tiga
tahun ke depan. Meskipun perkembangan teknologi belakangan susah ditebak
dan seringkali mengalami lompatan besar.


Tahun ini standar minimal *smartphone* Android yang nyaman digunakan adalah
*processor* Quadcore dengan *clockspeed* sekitar 1,3 GHZ, RAM 2 GB, layar
lima inci dengan resolusi HD 720p. Mungkin dua tahun lagi, spesifikasi yang
dimiliki Nubia Z11 Mini S sudah jadi spesifikasi paling minimal untuk
*smartphone* Android ya, dan sampai saat itu tiba saya rasa menggunakan
sebuah ponsel Android nan cantik yang juga jarang dimiliki orang lain di
Indonesia akan terasa fun deh!


Selamat mupeng! :P

Hilmy
/* saya suka Gonta Ganti Hape <http://www.gontagantihape.com/> */

-- 
===========
Install  #MyTelkomsel Apps Terbaru dari Play Store
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.telkomsel.telkomselcm

---------------------
Toko Headphone & Earphone Terlengkap dan Terbaru
Kunjungi  >> http://bassaudio.net
----------------------
Kontak Admin, Twitter  @agushamonangan
-----------------------
FB Groups     :  https://www.facebook.com/groups/android.or.id

Aturan Umum  ID-ANDROID >> goo.gl/mL1mBT

==========
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "[id-android] Indonesian 
Android Community" dari Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com.
Kunjungi grup ini di https://groups.google.com/group/id-android.

Kirim email ke