Izin share review smartphone ini ya.
Review kali ini minim foto, karena sudah ada versi video :)

Unboxing + Hands-on Video:
https://www.youtube.com/watch?v=PnxWCEWpuXE

Review Video:
https://www.youtube.com/watch?v=dEe_6yxS8IE

Artikel di Blog:
http://www.gontagantihape.com/2017/07/review-sharp-z2-indonesia.html

Contoh gambar hasil kamera:
http://www.gontagantihape.com/2017/06/hasil-foto-menggunakan-kamera-sharp-z2.html
-----------

Sharp secara resmi menjual kembali produk mereka di tanah air. Kalau Anda
heran melihat produk terbaru Sharp Mobile ini sama sekali tak mirip dengan
produk terakhir yang sempat mereka jual di sini, sama saya juga begitu.


Hingga ketika saya membaca artikel di detik, yang isinya adalah tentang
Sharp Mobile yang semangat berjualan kembali setelaj diakuisisi Foxconn,
dan petingginya sudah bukan orang Jepang lagi, *it all starts to make sense
to me now*.


Unboxing dan Hands-on Sharp Z2


Saya sungguh kecewa dengan ketidaksesuaian antara gambar pada dus kemasan
penjualan Sharp Z2 dengan kenyataan sebenarnya.


Maksud saya adalah, pada gambar di dusnya, Sharp memperlihatkan Z2 ini
seolah-olah hadir tanpa *bezel* pinggir, pun bagian di bawah layarnya yang
nampak berdagu pendek saja. Nyatanya, bagian dagu ini sedikit lebih panjang
pada produk aslinya. Dan ya, *bezel* pinggir tebal berwarna hitam seperti
menjadi trik kotor dari ponsel ini.


Masalah besar buat saya, karena ini bisa membuat orang yang membelinya
merasa tertipu mentah-mentah. Apa Sharp sudah berpikir matang-matang dengan
keputusannya ini?


Mentah matang mentah matang, ini kan *review* ponsel, bukan *review* buah
mangga, haha.


Sisanya, *backcover* dan sekeliling ponsel yang terbuat dari *metal* ini
terasa *mainstream* sekali. Satu hal yang agak berbeda hadir pada desain
*earpiece* yang membulat dengan banyak pori-pori, mengingatkan saya pada
*earpiece* milik Acer Liquid Jade saya dulu. Memang ada alasannya kenapa
ponsel ini tidak termasuk ke dalam seri Aquos ya, ini lebih kuat citarasa
Foxconn-nya ketimbang Sharp-nya.


Kabar baiknya adalah Sharp Z2 ini memiliki *infrared blaster*, sehingga
bisa digunakan mengontrol peralatan elektronik lain. Kebetulan TV saya
Sharp, cocok lah ya, hehehe.


Oh ya, pada video *unboxing* di atas saya menyebutkan bahwa kamera dari
Sharp Z2 depan belakang 13 Megapixels. Rupanya informasi yang saya baca di
dus tersebut adalah salah, yang benar kamera depannya 8 Megapixels,
sedangkan kamera belakangnyta 16 Megapixels.



Sharp Z2 dalam Penggunaan Sehari-hari

Begitu mengetahui bahwa ponsel terbaru Sharp ini menggamit Mediatek untuk
menyediakan *processor* Helio seri X sebagai otak dari dapur pacunya,
kekhawatiran saya langsung muncul. Itu kan *processor* yang selama ini saya
sebut-sebut sebagai pemboros.


Walau disebutkan memiliki formasi 4-4-2 dengan empat inti rendah daya,
namun pada kenyataannya tetap saja hingga saat ini saya tak pernah puas
dengan tingkat konsumsi baterainya. Redmi Note 4 dan Elephone S7 saja dulu
hanya mampu bertahan dari pagi hingga malam hari, tak pernah menembus 24
jam.


Kekhawatiran saya terbukti kembali di Sharp Z2. Rekor penggunaan ponsel ini
dalam sekali pengisian daya hanya sekitar lima belas jam saja. Padahal
*screen-on
time* yang dihasilkan biasa saja, karena memang penggunaannya juga tak
intens-intens banget. Habis pikir saya dengan Mediatek Helio X20 ini.


<https://2.bp.blogspot.com/-PZczIWHQCFY/WTnpjGbEzPI/AAAAAAAAKtQ/ZPS_QA1NNNU6qptR0MBfQwFuhVwZvV58wCLcB/s1600/Screenshot_20170606-144053.png>


<https://1.bp.blogspot.com/-7xx36dUJ0U8/WTnpjKc7nCI/AAAAAAAAKtM/F4BWd7HCnoUA0vIiZmvvySUFIgMn-BU9QCLcB/s1600/Screenshot_20170606-144057.png>


Ya memang sih performanya top, bertenaga sekali. Bisa dilihat dari skor
*benchmark* yang dihasilkan. Diajak bermain *game* berat semisal PES 2017
pun lancar, jadinya enak buat dipake *ngabuburit*. Tapi tetap saja sehari
setidaknya harus *ngecas hape* dua kali. Cukup miris ya melihat kenyataan
hape lain mah dua hari sekali, ini sehari dua kali, *heuheu*.


<https://4.bp.blogspot.com/-AZWJlCWSH2U/WTnpjHqMU9I/AAAAAAAAKtU/2J7j0_py4VEBEk-9jZIqNiJhJxDZjYqpwCLcB/s1600/Screenshot_20170607-032038.png>


<https://1.bp.blogspot.com/-bs0aEZtfxps/WTnpj9bPwnI/AAAAAAAAKtY/BML7yNTFYt4UZIIxPDCGplTStKYytQAiQCLcB/s1600/Screenshot_20170607-032041.png>


<https://3.bp.blogspot.com/-urWT_4onSA0/WTnpkei0s8I/AAAAAAAAKtg/Y_ZfImTB9HY6f_KiMjo3xy4TtyD8Ox7AwCLcB/s1600/Screenshot_20170607-032055.png>


Anehnya, saat digunakan bermain *game*, tingkat penurunan sisa baterainya
tak secepat saat digunakan *browsing* dan membuka aplikasi media sosial.
Pun begitu soal suhu, saat dipakai *browsing* rasanya lebih cepat hangat
daripada saat bermain *game*. Anomali apa ini?


<https://1.bp.blogspot.com/-LD88Lc63LTk/WTnpkAumGvI/AAAAAAAAKtc/SWUHC8XSFycY2vbJpeXys7Me_6aLleZjACLcB/s1600/Screenshot_20170607-032103.png>


<https://2.bp.blogspot.com/-Wc4ZcMd3uMQ/WTnpk8TJQSI/AAAAAAAAKtk/I9qviJb9HVoHYIPw4-D2x90kCaMxMwGEwCLcB/s1600/Screenshot_20170607-032129.png>


Terlepas dari daya tahan baterai, Sharp Z2 sebetulnya nyaman digunakan.
Dengan RAM yang lega dan *processor* bertenaga, saya tak pernah merasakan
waktu tunggu saat sibuk menghabiskan waktu mengecek berbagai notifikasi
dari aplikasi-aplikasi yang saya pasang.


Layarnya pun cukup baik menampilkan berbagai warna dan sangat responsif.
Meskipun memang kadang mata ini cukup terganggu dengan *frame* hitam di
kiri dan kanan, serta efek *fade out* di atas dan bawah, yang membuat layar
ini serasa berjarak dari panel sentuhnya.


Untuk urusan *audio*, *loudspeaker* miliki Sharp Z2 ini tergolong baik,
meski tak sampai masuk kategori OK Banget. Setidaknya suaranya tak
*cempreng* dan tak pecah saat volume mulai dinaikkan.



Kamera pada Sharp Z2

Dua kali mencoba ponsel yang ada hubungannya dengan Foxconn, dua kali pula
saya mendapati *interface *dari aplikasi kameranya menggunakan stock kamera
milik Android. Ini artinya tidak ada fitur tambahan yang disertakan untuk
memaksimalkan kinerja kameranya dari sisi *software*.


Karakter dari kamera Sharp Z2 ini masih mirip-mirip dengan Luna G, hanya
saja resolusinya lebih besar di 16 Megapixels.


Entah kenapa saya merasa *auto-metering* dari kamera Sharp Z2 ini cukup
sering meleset, sehingga tak jarang hasilnya *over* atau *under saturated*.
Solusinya sih ada, nyalakan HDR. Namun, penggunaan HDR kan membuat proses
pengambilan gambar menjadi lebih lama.


Jarak fokus kamera utamanya juga sangat dekat, layaknya Luna G dulu.
Sehingga efek bokeh bisa dihasilkan dengan baik untuk ukuran kamera dari
ponsel seharga tiga jutaan ya. Namun sedikit disayangkan penguncian fokus
kadang meleset, mungkin penyebabnya sama dengan melesetnya *auto-metering* tadi
ya.


Beralih ke kamera depan, resolusinya cukup besar di 8 Megapixels dan
hasilnya cukup dapat diandalkan pada kondisi berkecukupan cahaya. Saat
cahaya mulai berkurang, hasilnya nampak mulai kurang tajam dan *noise *pun
muncul.


*So far* apa yang diberikan oleh kamera Sharp Z2 sebetulnya bisa didapatkan
dari kamera pada ponsel di level harga dua jutaan. *Not bad*, tapi jelas
tak bisa dibilang istimewa.


Saya akan biarkan Anda menilai lebih jauh melalui gambar-gambar di artikel
review hasil kamera Sharp Z2 ini
<http://www.gontagantihape.com/2017/06/hasil-foto-menggunakan-kamera-sharp-z2.html>
saja
ya.



Apa Kata Aa tentang Sharp Z2


Saya jadi bingung dengan gebrakan Sharp masuk kembali ke Indonesia ini.
Karena brand ini sebetulnya punya citra yang baik dengan ponsel yang
biasanya berbeda dari ponsel kebanyakan.


Tapi ini? Bentuknya *mainstream* sekali, belum lagi tipuan soal *bezel*-nya.
Ditambah harganya yang bisa dibilang kurang bersaing, meskipun menawarkan
RAM yang besar.


Tapi itu belum seberapa, *deal-breaker* sesungguhnya ada pada daya tahan
baterainya. Baterai berkapasitas 3.000 mAh-nya harus disuapi sehari dua
kali.


Iya sih dipakai main *game* enak dan lancar, tetapi *gamer* yang suka main
berlama-lama pasti pikir-pikir lagi. Mana enak ketika sedang main *game* dengan
asyiknya, eh dapat notifikasi *lowbat*.


Namun, saya berharap Sharp Mobile tak patah arang dan meneruskan rencana
awal mereka yang katanya mau memasukkan hingga tujuh buah ponselnya ke
tanah air hingga akhir tahun 2017 nanti. Asal lebih menonjolkan citarasa
Sharp, bukan Foxconn, dan memperhatikan masalah harga agar lebih
kompetitif, bukan tak mungkin Sharp bisa menjadi kuda hitam.


Karena sepengalaman saya memiliki produk Sharp yang televisi, rasanya
puas-puas saja baik dengan kualitas produknya, maupun layanan purna jualnya.


Jadi, mari kita tunggu saja produk Sharp selanjutnya ya. *If you know what
I mean, hehehe.*


Demikian *review* dari saya, hatur nuhun!


Hilmy
/* saya suka Gonta Ganti Hape <http://www.gontagantihape.com> */

-- 
===========
Install  #MyTelkomsel Apps Terbaru dari Play Store
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.telkomsel.telkomselcm

----------------------
Kontak Admin, Twitter  @agushamonangan
-----------------------
FB Groups     :  https://www.facebook.com/groups/android.or.id

Aturan Umum  ID-ANDROID >> goo.gl/mL1mBT

==========
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "[id-android] Indonesian 
Android Community" dari Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com.
Kunjungi grup ini di https://groups.google.com/group/id-android.

Kirim email ke