Numpang jalum buat share tulisan/ulasan terbaru saya.

Tulisan yang sama bisa dibaca juga di:
https://www.gontagantihape.com/2023/05/review-samsung-galaxy-a24-lte-masih.html
Ulasan dalam bentuk video (termasuk sample loudspeaker dan kamera) ada di:
https://www.youtube.com/watch?v=4OUJMREZGvM&list=PL9tJd68TF6ieotlQ6j9GLe8KiiD6b4Ip3&index=1&t=577s&pp=gAQBiAQB

Hatur nuhun!


---


<https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgm5utZc_BfE4ShtcxMBfIKlFAp7c8RfkfDCTsWgzInf2SnJPaGNDa-I61O26jlDjnzeGSS-50IWtRjQQwwL9AFO-Ajgx1aDvV3rhhj9L9s_tkmMyLBn644WpU_RriOMM4fvWI486c9wLB_fStkJ9ZQ6yWzco4k_Upky1zpf6J8MjbFrHXFSCuFDpIZ>


Halo Assalamualaikum!
Ketika SAMSUNG merilis Galaxy A24 LTE <#>, optimisme saya cukup tinggi bahwa
 *smartphone* ini bakal diterima dengan baik di pasaran.

Dan di ulasan kali ini saya akan menggarisbawahi kembali, apa saja yang
jadi kelebihan yang ditonjolkan oleh ponsel yang juga tersedia dalam warna
hijau segar ini. Pun beberapa temuan yang saya catat sebagai hal-hal yang
butuh perbaikan, atau bisa dianggap sebagai kekurangannya.


Nah, kita bahas dari harga *versus* apa yang Samsung tawarkan di ponsel
*mid-to-low* mereka ini.


Yang sangat-sangat patut diapresiasi sih penggunaan panel Super AMOLED yang
memungkinkan hadirnya Always-on Display di Galaxy A24 LTE <#>. Buat saya,
ini krusial soalnya. Perkara *fingerprint scanner* yang tidak di dalam
layar, melainkan di tombol *power*, saya rasa masih *fair* buat *level*
harganya.


Lalu masuk ke sektor dapur pacu yang dipilih, MediaTek Helio G99 adalah
salah satu *SoC* dengan modem 4G yang paling *powerful* di kelasnya saat
ini. Fabrikasi-nya yang sudah 6nm juga sangat membantu agar konsumsi
dayanya bisa ditekan serendah mungkin.


Karena dalam dua kali pemakaian dari *level* baterai 100 ke 15%, daya
tahannya bagi saya impresif sekali. Ingat, OneUI punya karakteristik makin
lama dipakai, makin paham pola penggunaan, makin panjang pula daya tahannya.


Jadi, di pemakaian pertama, setelah selesai *setting* awal, saya lepas
*charger*, dan matikan wi-fi. Konektifitas sepenuhnya mengandalkan jaringan
seluler dari dua *sim-card* yang terpasang. Pemakaian didominasi oleh
*socmed*, *streaming*, dan kamera. Samsung Galaxy A24 LTE <#> bisa bertahan
selama 30 jam dengan *Screen-on Time* 5 jam 18 menit. Ini terhitung awet
sih dengan pemakaian menengah, tapi bagi saya segitu sudah cukup intens.


<https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhQniLBhwXOHvZAclp7iD9-e8NyauveA_PQAkq0a2YE5vFrQkMZVKXhjKGD1fZ8u2OC8QZEbeb0EM0_o8VG9TE7AfXQ4mDKOtcDrAsdk5MpAmlD3zeSgnr5MEd-5taqwqrYv0u_6qL9tfIwr2koE6MipZoFF0t66JG77GtX4Cxd4Rzr_jiLNh3OWrwm>
<https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjCpj57yMTK7qR8yv6_704TDf_MOqEzOdSCZulSouI38N3wgzbCv18TuMoZ10FqkF6hqZddlIMRZO4VEt9Zr1tltnWF96xPIpMeI_-NP5A3QSyGClAODGkjPjCwmfnsEeCf0LfVjARahxQqSBldCNXu1aVRr4O-RJRRfdNW6WP7o7NDu3h-JkDEIEk0>


Di pemakaian kedua, saya menyalakan wi-fi, tapi sekitar 20% pemakaian
dilakukan di luar rumah, yang kembali mengandalkan jaringan seluler.
Hasilnya, *total usage* mencapai 42 jam dengan *Screen-on Time* 7 jam 39
menit. Pola pemakaian masih mirip, cuma ditambahi tes gaming sekitar
setengah jam juga.


Rasanya aman buat dikatakan baterainya awet banget ya Samsung Galaxy A24
LTE ini!


Dan Helio G99 itu punya level performa yang cukup tinggi lho. Salah satu
acuan awal, skor benchmark Antutu yang menembus 350-ribuan. Bermain PUBG
Mobile bisa dapat *settingan* standar ponsel *midrange*, grafisnya mentok di
 *HD-High*, atau *Balanced-Ultra* kalau mau mengejar *framerate* tertinggi.


*Smooth!* Serius, lancar sekali bermain *game* PUBG di Samsung Galaxy A24
LTE ini. Ngga bikin stress sama *lag*, ataupun demam. Kencangnya ponsel ini
juga terasa di pemakaian *multitasking* banyak aplikasi. *FYI*, *smartphone*
 ini dijual dalam satu varian *memory* saja, yaitu dengan RAM 8 GB dan
*storage* 128GB.


Layar Super AMOLED selain bisa menghasilkan kontras yang baik, hitam yang
pekat, juga punya kelebihan dalam masalah *outdoor visibility* ya. Layar
ini punya *refresh rate* 60 dan 90 Hz, sayang nampaknya belum adaptif. Dari
itu saya *stay* di 60Hz saja supaya lebih hemat daya.


Satu lagi yang mungkin bakal kurang disenangi pemirsa adalah *bezel* dan
*notch* berbentuk huruf U untuk penempatan kamera depannya. Namun dalam
pemakaian nyata, hal ini tidak banyak mengganggu saya. Untuk sektor
multimedia ini, saya lebih menyayangkan *loudspeaker*-nya yang *mono*.
Bukan kurang di *power* atau *output*-nya sih, cuma pastinya *depth* kurang
dapat dirasakan jika suara hanya datang dari satu arah saja, seperti ini.





Untuk masalah *user experience*, saya sangat senang *Galaxy A24 LTE ini
membawa OneUI seperti biasa*, bukan versi *core* atau *lite*. *Custom
UI* Samsung
ini bagi saya pribadi adalah yang paling bisa ngasih *experience* paling
nyaman di ponsel android.


Meski patut dicatat, di Samsung Galaxy A24 LTE ini saya ngga bisa
melakukan *screen
recording* ternyata. Tapi sisanya sudah kaya OneUI di seri atas, termasuk
*screenshot* dengan mengusap layar ke samping dengan sisi luar telapak
tangan kita.


Dan untuk ponsel 3-jutaan, jaminan 4x software update dan 5 tahun update
keamanan, adalah suatu kemewahan tersendiri.


Sedikit fakta pendukung untuk Samsung Galaxy A24 LTE ini antara lain:

   - Sudah punya NFC
   - Baterai 5.000 mAh-nya *support super fast charging* 25W, sudah saya
   uji langsung
   - Layar-nya punya kecerahan hingga 1000 nits, dan ada *eye care *juga
   - Dan kamera utamanya sudah dibekali Optical Image Stabilization alias
   OIS


Ya, sekarang saatnya bahas kamera ponsel ini. Kamera utamanya yang
beresolusi 50 Megapixels buat saya *perform* sangat baik. Karakter warnanya
juga natural, tidak *over saturated*, *proper* sekali, dan bekerja dengan
baik di *mode* khusus seperti *portrait*, maupun *night mode*.


Ya, saat dihadapkan dengan kondisi *lowlights*, manfaatkan *night mode* untuk
mendapatkan kontras warna yang lebih baik, dan detail yang lebih tajam. Di
sini hadirnya OIS akan terasa membantu agar hasil gambar tetap fokus, saat
rana melambat.


Dua kamera lain di belakang adalah kamera *ultrawide* 5 Megapixels, dan
kamera macro 2 Megapixels. Melihat besaran resolusinya, memang sepantasnya
kita tidak berharap banyak, dan lebih menganggap sebagai kamera utilitas.


Kamera *ultrawide* bisa digunakan saat di ruang sempit dan ingin menangkap
lebih banyak objek, atau untuk ambil foto *landscape* agar lebih dramatis.
Masalah yang saya temukan, hasilnya terpaut jauh dari kamera utama saat
dalam kondisi kurang cahaya. Pun distorsinya masih cukup kental, efek
*fisheye* bisa terlihat jelas. Nampaknya ukuran sensor 5 Megapixels-nya
kurang lega untuk melakukan *cropping*.


Termasuk, di kamera *ultrawide* ini tidak ada *night mode*. Jadi rasanya
tidak untuk digunakan di kondisi *lowlights* ya.


Sementara kamera macro bisa kita gunakan untuk melihat objek kecil dari
dekat supaya lebih jelas. Misal, melihat tanggal kadaluarsa di kemasan obat.


Kamera *selfie*-nya beresolusi 13 Megapixels, dan Samsung tidak banyak
melakukan sentuhan tambahan untuk hasilnya. Foto yang diambil membuat saya
sadar akan umur, karena hasilnya sangat jujur, tidak jahat, hehehe.


Perekaman video cukup stabil, ada pengaturan untuk stabilisasi ini di menu,
cuma tidak ada *mode super steady*. Asal cahaya cukup, saya tidak merasakan
keluhan seperti *frame drop* maupun gambar yang *jelly* saat diajak
bergerak.


Tapi di kondisi *indoor* dan temaram, memang kameranya berusaha lebih keras
lagi menyiasati penerimaan cahaya, sehingga *framerate* terasa tidak cukup
stabil, dan patahan gerakan sudah mulai dapat ditemukan.


Ya, teman-teman bisa lihat langsung sample kameranya di ulasan berbentuk video
yang sudah saya unggah ke YouTube saya <#>. Sekarang saya mau berikan
sedikit kesimpulan dulu ya!


Jika mengejar spek lawan harga saja, atau tepatnya cuma nebak harga hape itu
 *worth it* atau ngga dari *processor*-nya saja, mudah sekali berpaling
dari ponsel yang satu ini. Cuma, saya yakin banyak koq yang cari hape itu
dari merk-nya dulu, dan di *line-up smartphone* Samsung tahun ini, saya
nilai Galaxy A24 4G sebagai salah satu yang menawarkan *value* yang menarik.


*Positioning*-nya di *mid-to-low*, *upgrade*-nya dari Galaxy A23 4G pun
sangat terasa. Kuncinya di panel Super AMOLED dengan Always-on Display, dan
Helio G99 dengan kegegasannya. Untuk keawetan konsumsi daya, saya rasa
Helio G99 ini 11-12 lah dengan Snapdragon 680, cuma performanya bisa
dibilang setingkat di atasnya.


Jadi, kalau ada kebutuhan *gaming*, untuk *fun session* atau *gaming* untuk
anak sekolahan, Galaxy A24 ini masih sangat *perform*. Dan bisa pakai
OneUI, serta jaminan *update*-nya itu harusnya jadi salah satu pertimbangan
saat membandingkan harganya.


Bukan tanpa cela itu pasti, saya pun sudah bahas temuan soal kekurangannya
kan.


Jadi, untuk level harganya, saya tetap merekomendasikan SAMSUNG Galaxy A24
LTE <#> alias Galaxy A24 4G <#> ini, karena untuk pemakaian sehari-hari ini
sangat nyaman, dengan satu syarat, kamu bisa berdamai dengan semua
kekurangan yang tadi saya sebutkan.


Aa Gogon pamit undur diri.

WASSALAM!





Hilmy
/* saya suka Gonta Ganti Hape <http://www.gontagantihape.com> */

-- 
===========
Ayo Subscribe >>  Channel YouTube
https://www.youtube.com/user/komunitasandroid

----------------------
Kontak Admin: 
IG   https://www.instagram.com/agushamonangan

-----------------------
FB Groups     :  https://www.facebook.com/groups/android.or.id

Aturan Umum  ID-ANDROID >> goo.gl/mL1mBT

==========
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "[id-android] Indonesian 
Android Community" dari Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk melihat diskusi ini di web, kunjungi 
https://groups.google.com/d/msgid/id-android/CAJ5uaYXWGBXFO4JukB2y6EyB69VTnRoz04%3D_UbJOdznHD6vJJQ%40mail.gmail.com.

Kirim email ke