Marini & THE STEPS HISTORY 

The Steps di jelang dasawarsa 60-an telah dikenal 
sebagai kelompok musik papan atas bersama 
dengan pendahulunya seperti Eka Sapta,The Pro's dan juga The Disc.
Bermula dari pertemuan antara May Sumarna,Ismet Januar dan Imran.
Tifa pemusik yang dianggap mengendalikan The Steps.
Saat itu May Sumarna baru saja meninggalkan grupnya Diselina.
The Steps saat itu termasuk band pengiring yang kualifaid 
terdiri atas May Sumarna,Ismet Januar,Imran,Joko Pratomo,
Dono,Didi Hadju,Ferly & Paul Irama.

Bukan hanya meraih reputasi di Indonesia,melainkan juga 
di negeri jiran seperti Malaysia,Singapura bahkan di Hongkong.
Pada tahun 1970 The Steps bahkan telah dikontrak untuk merilis 
album pada label Phillps Singapura.
Ada fenomena menarik pada akhir 60-an dan awal 70-an,
di Singapura hamper semua klub malam hingga restaurant diisi 
oleh lusinan band band penghibur dari Indonesia termasuk The Steps.
Pada album bertajuk "The Steps 1970" The Steps menampilkan 
2 penyanyi wanita berparas cantik menawan yaitu Sandra Sanger 
dan Marini Soerjosoemarmo.

Di album ini Marini menyanyikan lagu milik 
Juice Newton "Angel Of The Morning" 
dengan interpretasi yang memikat pendengarnya.
Di album ini The Steps memang belum membawakan karya orsinal.
Mereka lebih banyak melantunkan repertoar asing semisal 
"Angel Of The Morning" (Juice Newton),
Lodi (Creedence Clearwater Revival),
Gimme Some Lovin' (Spencer Davis Group),
Willingly (Crispian St Peters),
Cry Like A Baby (The Boxtops) dan banyak lagi.

The Steps pun merilis  beberapa album  dengan 
label "The Steps In Keronchong".
Di album ini The Steps bereksperimen membawakan 
musik keronchong dengan gaya beat.
Jadi terasa lebih modern.Lagu-lagu Keronchong Beat 
yang mereka bawakan antara lain seperti "Mata Ayer",
"Indahnya Alam","Ibukota","Sedihnya Cinta".
Bahkan lagu lagu Barat seperti "Danny Boy" nya Jim Reeves,
"San Fransisco" nya Scott McKenzie hingga lagu tema film 
James Bond "Your Only Live Twice" 
dibawakan dengan atmosfer Keronchong.

Uniknya,dalam The Steps kemudian mencuat 
dua pasang suami isteri.
Yaitu ketika Didi Hadju menikahi Marini .
Lalu May Sumarna menikahi almarhumah Sandra Sanger.
Pasangan Marini dan Didi Hadju kemudian dianugerahi 
putera puteri Rueben dan Shelomita.

Di tahun 1974 terjadi pergeseran dalam formasi The Steps 
dengan mundurnya May Sumarna ,
yang kemudian membentuk 
kelompok Madesya Groups.Tapi The Steps tetap bertahan .
Setelah menekuni karir di layer lebar antara lain
 membintangi film "Cinta" 
bersama actor Ratno Timor.Marini kembali bergabung 
dengan The Steps di tahun 1977.

Saat itu tengah merebak demam disko.PT Irama Tara 
melihat peluang ini  untuk menampilkan The Steps 
dengan nama Marini & The Steps.
Kelompok ini lalu mencoba menampilkan tren disko 
yang tengah mewabah.
Album pertama Marini & The Steps dianggap berhasil 
antara lain melejitkan lagu " Ratu Disko" 
yang merupakan terjemahan dari lagu 
"Dancing Queen" nya ABBA.
Mereka juga menerjemahkan sebuah lagu disko lainnya 
milik  Wild Cherry "Play That Funky Music".
Tetapi tak semuanya bercorak disko.
Ada juga yang bercorak pop romantis seperti 
"Seruling Di Lembah Sunyi" 
yang dinyanyikan Ismet,Imron dan Joko.

Di tahun 1979 Marini & The Steps muncul lagi lewat album 
yang mengandalkan hits ciptaan Titik Puspa bertajuk 
"Titik Titik Hujan" yang sering berkumandang 
di radio radio di seantero Nusantara.
Di album ini Marini & The Steps menyanyikan pula
 lagu lagu  karya Adriyadie,Harry Bharata,Yasir Syam,
Is Haryanto hingga Johannes Purba. 

Dan malam ini The Steps muncul lagi.
Sebuah reuni yang manis.Sweet Reunion.
Bahkan The Steps pun sebetulnya pun telah 
mempunyai regenerasi dalam bermusik.
Gitaris Imran telah memiliki penerus bernama 
Ibrahim atau lebih dikenal dengan Baim,
mantan ADA Band yang kini sukses bersolo karir.
Marini pun telah memiliki penerus yaitu Shelomita 
yang telah merilis beberapa album solo..

 MC welcoming guest : Ida Arimurti

Selamat malam…..Bapak Ibu yang kami hormati.
Ass.Wr Wb
Selamat datang di Balroom The Sultan Hotel Jakarta
Hari ini Selasa, 4 September 2007
Malam ini merupakan malam istimewa.
Karena di malam ini kita seolah berpusar 
dalam kitaran warsa, dalam putaran waktu.
Kita terbawa surut ke 30 tahun silam lebih malam ini.
Di akhir dasawarsa 60-an hingga 70-an 
mencuatlah sebuah kelompok musik 
yang memberi warna tersendiri dalam khazanah musik pop kita.
Mereka bahkan telah merekam beberapa album di Singapura.
Membawakan lagu lagu hits dunia,
tapi juga tak melupakan akar budaya kita 
dengan menyusupkan unsur musik keroncong  .
Kelompok yang didominasi pria ini pun menghadirkan 
dua vokalis wanita yang cantik yaitu 
almarhumah Sandra Sanger dan Marini.

Alhamdulillah Marini yang tetap cantik.
Masih juga tetap bersama kelompok musik itu.
Marilah kita sambut mereka…langkah langkah nya..
THE STEPS.
MARINI and The Steps Show

Mc introduce the steps (incl marini)/IDA ARIMURTI

Hadirin inilah penampilan dari sekelompok pria mapan 
yang masih terampil membesut instrument musik.
Mereka tak hanya membawakan karya-karya orang.
Tapi karya sendiri.
Salah satu diantarnya adalah "Seruling Di Lembah Sunyi" 
yang dirilis pertama kali oleh Irama Tara pada tahun 1977 
dengan album bertajuk "Pop Disco Vaolume 1 Marini & The Steps" 

Endang Sukesih Taurina penyanyi wanita dari Indonesia yang diorbitkan oleh 
seorang pengarang lagu senior kita Rinto Harahap. Lewat lagunya yang berjudul 
"Apa yang Kucari" yang sangat sukses besar di pasaran tanah air kita dan 
Malaysia
        "Apa Yang Kucar" (1983; produksi Yulia LL Records) 
        "Dia Yang Kucari" (1984; produksi Arco Records) 
        "Festival Lagu Populer Indonesia" (1986
wah gara-gara nggak sengaja nonton tv, trus pas di channel Panorama Pagi SCTV 
by Donna & Darius, bintang tamunya Endang S. Taurina, penyanyi jadul yang 
ngetop waktu yah sekitaran aku smp dan awal sma gitu deh tahun 80-an, pokoknya 
waktu itu aku berada di samarinda. suaranya oke banget dengan power yang kuat 
nggak kalah deh ma diva-diva yang lagi ngetop sekarang ini... dan yang penting 
ada lagunya 'apa yang kucari'
yang akhirnya membuat aku teringat pada seseorang.... hehehehhe....

Endang S Taurina (38), penyanyi yang populer pada era 1980-an itu,
namanya sempat tenggelam. Namun, tahun 2008 ini dia kembali dengan
album terbarunya, Bang Pulang Dong, Bang!.
"Album ini isinya 10 lagu pop dangdut dan semuanya karya Bunda
Dorce," kata Endang yang populer, antara lain, lewat lagu Apa yang
Kucari dan Dia yang Kucari itu.

Meski lama tak muncul di layar kaca, Endang mengaku selama itu ia
sebenarnya tetap menyanyi. Dia cukup sering menerima
undangan "mengamen".

"Saya ngamen di pesta perkawinan, juga untuk meramaikan pilkada
(pemilihan kepala daerah). Adanya album baru ini juga bikin saya
sibuk, promosi lewat radio-radio," ceritanya.

Akhir Februari 2008 lalu, bersama sejumlah penyanyi era 1980-an,
Endang tampil di Hotel Sahid Jakarta. "Konser tembang kenangan serupa
itu juga akan digelar di Surabaya dan Medan," kata Endang saat ditemui
di Balaikota DKI Jakarta, pekan lalu.

Dia berada di Balaikota sebagai anggota Panitia Amazing Batavia
2008 yang digelar pada Mei-Juni mendatang.
"Saya menangani bidang kesenian, dari tari, nyanyi, sampai lenong.
Ada pesan yang ingin disampaikan lewat Amazing Batavia 2008, kenalilah
seni dan budaya Betawi, jangan hanya budaya pop," katanya. (KSP)
S Taurina (38), penyanyi penerima Golden Award 1983, 1984, dan 1985, kini 
sedang berusaha muncul lagi di dunia rekaman tarik suara.
Di tahun 1980-an, nama Endang S Taurina melejit karena beberapa lagu karya 
almarhum A Riyanto, seperti Apa yang Kucari dan Dia yang Kucari. Kedua lagu itu 
yang membawa penyanyi asal Sukabumi ini menerima award karena dinilai laku 
keras di pasar kaset lagu-lagu pop.
 
Saat ini, ibu dari seorang putri yang bernama Salsabila (4 tahun) itu sedang 
didekati seorang produser rekaman. Sang produser yang tidak mau disebut namanya 
itu mengatakan, Endang punya suara khas yang tiada duanya. Lengkingan suaranya 
jernih dan sulit ditiru penyanyi lain.
Kata Endang, produser rekaman itu menyodorkan padanya lagu-lagu nostalgia dari 
awal tahun 1940-an. "Lagu-lagu dari 60 tahun lalu yang tidak pernah lagi 
didengar oleh penggemar lagu seusia saya. Judul lagunya saya belum diberi 
tahu," ujar Endang di tempat tinggalnya di tapal batas Jakarta-Bekasi hari 
Kamis (19/12).
Selama ini sebenarnya Endang tidak absen dari dunia rekaman. Namun, selama tiga 
tahun terakhir ini ia selalu rekaman bersama artis penyanyi lainnya. Lagunya 
yang kini masih beredar di pasar kaset, CD, dan VCD, antara lain Cinta 
Berulangkali (pop dangdut).
Menurut Endang, istri Samsudin L Nasution, lagu-lagu nostalgia sampai kapan pun 
tetap digemari banyak orang di dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, banyak 
faktor pendukungnya, misalnya, ada acara tetap lagu nostalgia di beberapa 
stasiun televisi. "Nostalgia adalah kebutuhan manusia," ujarnya seperti seorang 
psikolog. (OSD) 







Kirim email ke