RENUNGAN IDA ARIMURTI SENIN DAN SELASA,21&22 AGUSTUS 2005 : "Jangan Lepaskan Cinta" Cerita saya ini hanyalah sebuah
cerita biasa dari kehidupan seorang wanita. Saya membagi cerita karena ingin membagi kebahagian yang
telah saya dapatkan dalam
kehidupan. Saya dilahirkan dari sebuah keluarga
pekerja keras. Papa
adalah seorang pengusaha
yang berhasil. Sejak kecil, saya lebih dekat dengan Papa, hal itu
membuat saya menjadi seperti seorang laki-laki. Bukan dalam penampilan,
tapi dari cara berpikir dan cara mengambil keputusan
dan cara saya berbuat. Dan saya pun seorang pekerja
keras seperti Papa. Dengan bekerja keras dan adanya emansipasi,
saya berhasil memiliki semua
yang saya inginkan dalam hidup. Dalam kehidupan sehari-hari, saya
agak nakal, keras kepala dan suka berganti pacar dan mencoba sesuatu yang
baru. Saya mempunyai jiwa petualang layaknya seorang laki-laki, mungkin
karena dekat dengan Papa saya. Pada suatu kegiatan, saya bertemu dengan seorang pria, yang
kemudian menjadi suami saya. Calon suami saya itu sebenarnya
bukan type ideal saya. Saya melihat banyak kekurangan dari
nya karena dia tidak seperti layaknya laki-laki yang saya idamkan sebagai
laki-laki ideal. Tapi ada hal yang menarik dari nya dan saya pun tidak
tahu itu apa, yang membuat saya senang bersama dengan
dia. Dan anehnya kami pun berpacaran. Pacaran kami tidak
seindah seperti layaknya cerita cinta Cinderella. Kami sering
bertengkar, kami sering saling menyakiti satu sama
lain. Mungkin calon suami saya tersebut malu karena dia tidak memiliki banyak hal seperti yang saya miliki. Dia sangat angkuh dan sombong seakan-akan dialah orang yang paling
pintar diantara kami berdua. Kami pun seperti kucing dengan tikus,
selalu bertengkar sehingga kami pun berpisah, walaupun kami kembali pacaran
lagi. Yang terjadi kemudian adalah kami
menjadi putus dan sambung berulang kali. Saya pun lelah dan menjadi sangat
membenci dia lalu memutuskan untuk meninggalkannya. Lagipula keluarga Saya
tidak menyukainya karena dianggap hanya akan mengambil keuntungan materi yang
keluarga kami miliki. Saya pun mencoba menjalin hubungan dengan pria lain. Ketika
gagal, saya Mencoba pria lain lagi dan begitulah
seterusnya. Satu hal yang saya tidak mengerti kenapa
saya selalu mengingat calon suami saya tsb. Begitulah saya melewati hari-hari dalam tahun-tahun yang
berlalu dalam kehidupan saya. Waktu berjalan dan secara kebetulan saya
pun bertemu dengannya lagi di suatu kota. Dia mengajak saya untuk meluangkan
waktu bersama. Saya pun setuju walaupun sebenarnya saya sangat enggan
karena mengingat rasa benci saya kepadanya dan sikapnya yang angkuh dan
sombong. Kami pun bertukar cerita tentang kehidupan kami masing-masing.
Saya melihat bagaimana keangkuhan dan kesombongan seorang pria ketika
bercerita tentang keinginannya dan bagaimana menjalani hidup dengan
kesendiriannya. Sampai pada akhirnya kami pun bernostalgia tentang
hubungan kami. Saya melihat perubahan wajah padanya, matanya seakan-akan
menerawang dengan kosong. Tiba-tiba saya melihat
wajahnya seperti seorang yang tak berdaya. Saya tidak melihat
lagi keangkuhan dan kesombongan dari seorang pria dalam dirinya, yang saya
rasakan kelembutan hati seorang pria. Saya melihat dia
hanyalah seorang manusia biasa yang mencoba bertahan tegar dalam
masalah-masalah yang dihadapinya. Saat itu juga saya menyadari, bahwa
dia tidaklah seangkuh dan sesombong yang selama ini saya rasakan. Saya bisa merasakan sedih yang dia rasakan ketika saya memutuskan
untuk berpisah dengan dia. Saya baru menyadari bahwa dia sudah merasa
tidak mampu membuktikan betapa dia sangat mencintai saya. Ketika saya kembali ke hotel, saya pun menangis dan menyesali
semua kebodohan yang telah terjadi. Saya kehilangan calon suami saya karena
saya menginginkan dia sesuai dengan apa yang saya
inginkan, dan ketika dia tidak mampu seperti yang saya inginkan, saya pun marah
dan membenci dia tanpa melihat diri saya sendiri apakah saya juga mau berubah
seperti apa yang diinginkan olehnya. Saya tidak bisa melihat
dia sebagai seorang yang sempurna dengan kekurangan dan kelebihan yang
dimiliknya dan saya tidak menyadari bahwa dia telah berubah seperti kemauan
saya dengan semua kemampuan dia. Saya pun jadi membenci diri saya karena tidak
mampu melihat begitu banyak hal baik yang diberikan olehnya untuk membahagiakan
saya. Saya tidak mampu melihat kebahagian dan tawa
yang diberikan olehnya dalam hidup saya. Kemudian saya akhirnya
menyadari, apa yang saya suka darinya
yangtidak mampu diberikan oleh pria lain adalah dia telah membuat hidup
saya seperti alunan nada yang indah. Terkadang, nada itu sangat tinggi
sehingga menyayat hati, terkadang sangat rendah sampai tidak bisa di
dengar kemudianmengalun dengan cepat dan penuh dentaman tetapi penuh
keriangan. Calon suami saya bukan seperti pria lainnya.
Dia mengajar saya melihat dengan cara yang berbeda.
Kejujurannya kadang menyakitkan hati saya, tapi itulah yang membuat saya
mencintai dia, karena dia mau mencintai saya dengan cara
yang berbeda dengan pria lain. Dia ingin agar saya
menjadi lebih baik. Dan saya pun melihat bahwa dia sama seperti Papa saya, seorang laki-laki yang tahu apa
yang diinginkan dalam hidupnya dan mau berjuang untuk cita-citanya. Saya memutuskan mengajaknya bertemu
dan saya pun melamar dia.Suami saya kaget tapi dia menerima lamaran saya. Saya menangis bahagia
dan untuk pertama kali saya melihatnya menangis. Saya
bahagia karena saya telah menyia-nyiakan cinta saya selama ini dan ketika
saya memutuskan untuk merengkuh cinta itu kembali, cinta masih berpihak
pada saya. Dan itulah keputusan paling gila yang saya
lakukan dalam hidup saya.
Saya mendapat banyak cobaan untuk cinta yang saya inginkan terutama
dari keluarga saya, tetapi saya tetap percaya pada cinta. Memang saya tidak mendapatkan semua yang saya inginkan
dalam hidup, tetapi saya mendapatkan satu hal yang paling indah dan
berharga yang dapat diberikan oleh kehidupan yang tidak mungkin saya tukar
dengan apapun. Saya mempunyai keluarga
dan anak-anak yang membuat saya bisa tertawa dan bisa menangis, bisa
membuat saya senang dan marah, tapi itulah kehidupan. Dan seperti itulah kehidupan semestinya di jalani. Saat ini sebagai wanita, saya pun menyadari bahwa saya memang
diambil dari tulang rusuk laki-laki. Dan saya sadar
bahwa Pria adalah mahluk paling sempurna yang diciptakan Allah.
Pria adalah mahluk yang paling tegar tapi juga paling sensitif
setelah saya menyadari bahwa sebagian besar perancang busana, juru masak, ahli
seni, arsitek, akuntan dll adalah pria. Mereka, kaum pria mampu kelihatan
tegar dan keras di depan orang banyak, bahkan mungkin di
depan wanita yang dicintainya tapi hatinya tetap sensitif melebihi
wanita. Saya selalu
mengutamakan kepentingan suami dan anak-anak saya. Saya mau mengorbankan
karir dan keinginan saya pribadi. Ketika saya mengorbankan
kepentingan pribadi demi cinta, saya memperoleh lebih dari yang saya
inginkan, karena saya mendapatkan seorang suami yang selalu mempunyai
waktu untuk selalu berbagi. Suami yang mau mengajak saya jalan berdua
di malam hari, mencuci piring bersama dan memberi kejutan-kejutan yang
menyenangkan hati saya di kala gundah. Hampir tiap hari saya bertengkar
dengan suami saya.
Dari hal kecil masalah pakaian dan belok kiri atau kanan ketika jalan,
sampai masalah besar seperti suami saya yang memilih jalan dengan
teman-temannya daripada ke rumah orang tua yang membuat saya membenci dia
lalu kami diam bermusuhan selama beberapa hari. Terkadang kami bertengkar karena suami saya melakukan
sesuatu yang saya tidak suka tanpa mau menyadari bahwa apa
yang dibuat oleh suami saya adalah untuk kebaikan saya. Tapi itulah cinta ketika saya merasa saya tidak malu
menunjukkan diri saya apa adanya ke suami saya. Dan semua pertengkaran itu tidak ada artinya dibandingkan
kebahagiaan dan kedamaian yang mampu suami saya berikan. Saya dapat tidur dengan tenang karena suami saya akan memeriksa anak- anak kami dan semua pintu dan
jendela pada malam hari. Ketika saya berpura-pura tidur dengan sembarangan
maka suami saya akan merapikan selimut saya dan
menyingkir agar saya tidur tenang. Suami saya akan
membereskan berkas-berkas di meja saya agar saya bisa langsung berangkat
ke kantor dan jika ada yang ketinggalan suami mau memutar balik kendaraan kami
walaupun dia tetap marah. Apapun yang terjadi kami tetap
bersama bukan karena kami diikat dalam sebuah pernikahan tetapi kami
mengikatkan diri dalam cinta kami. Saya dapat bertengkar dengan
hebatnya tanpa takut karena saya yakin cinta kami lebih besar dari pada
keegoisan kami masing-masing. Apa yang ingin saya sampaikan kepada anda semua kaum
wanita adalah hal yang sederhana. Pertama: adalah salah ketika anda berpikiran anda akan berhasil meraih karir atau cita-cita pribadi anda
dengan hidup sendiri dengan alasan apapun, karena sudah tertulis bahwa
manusia hidup berpasangan. Karena setiap pria dan wanita akan saling memberi
dan saling berbagi. Kedua: kehidupan berkeluarga itu
sangat rumit dan kompleks, jauh melebihi mengurus perusahaan-perusahaan,
karena tidak ada struktur organisasi, SOP,manajemen tertulis dll.
Bisa anda bayangkan anak anda yang tidak mau menurut perintah anda, tetapi
anda tidak bisa memecat dia atau pun ketika anda sedang capek dan tiba-tiba
suami anda bertanya dimana kaos dalam di taruh dan anda tidak bisa menggantung di pintu
anda tulisan "Jangan Diganggu, Lagi Sibuk"karena anda satu kamar
dengan dia atau anda harus mengeluarkan dana non budget hanya karena tembok
anda di coret-coret oleh anak anda tanpa bisa mengeluarkan Surat
Peringatan. Tetapi kalau anda bisa mengatasi dan menikmati kehidupan keluarga
anda dan mampu belajar dari kehidupan berkeluarga, maka percayalah anda
akan menjadi wanita yang berhasil. Tidak ada wanita yang berhasil dan
terkenal dalam dunia ini yang hidup sendirian. Semua wanita yang berhasil
selalu mempunyai keluarga yang baik, karena wanitalah yang mengatur sebuah
keluarga. Dan saat itulah anda akan menyadari kenapa wanita diambil dari
tulang rusuk pria. Bahkan saya berbagi cerita ini untuk wanita-wanita yang
menginginkan semua hal yang terbaik dalam dirinya. Saya tetap seorang
isteri yang menyiapkan pakaian suami saya, menyiapkan makan di rumah saya
dan segala sesuatu dalam rumah tangga saya. Dan jika saya harus memilih, maka
saya memilih keluarga saya
dibandingkan karir saya yang terkenal. Akhir kata, jika anda percaya sudah
menemukan cinta anda dan pasangan hidup anda, berjuanglah mendapatkannya
dan jangan lepaskan cinta anda. Mungkin jalan cerita cinta anda tidak
semulus cerita teman anda atau orang tua anda, tetapi ketika anda mau berjuang
demi cinta anda, anda akan melihat dalam cinta, segala sesuatu akan tampak
lebih indah. Jangan terpaku pada hal-hal
kecil. Nasehat saya, jika anda mampu menghitung semua kesalahan
dan sikap dia yang membuat anda benci pada pasangan anda, percayalah anda
tidak akan pernah sanggup menghitung kebaikan, tawa dan kebahagiaan yang dia
berikan pada anda, dan itulah cinta. Hidup itu indah bukan karena jalan yang
harus kita lalui itu mudah tetapi karena jalan kehidupan itu berat dan
berliku. Kadang menanjak dan menukik turun dengan tajam dan
bergelombang dan akhirnya anda akan merasa bahagia tanpa mengingat
apa yang telah anda lalui jika anda mau tetap teguh dengan cinta
anda. Saya tidak mau anda mengalami hidup
seperti saya yang telah menyia-nyiakan cinta saya karena keegoisan saya.
Terkadang kita baru menyadari sesuatu itu begitu berharga ketika kita
kehilangan. Diantara semua yang ada didunia, maka cintalah yang paling
besar. Saya adalah seorang CEO di salah satu perusahaan terbesar dan
saya lebih bangga menyebut diri saya sebagai seorang isteri dan ibu yang
bahagia karena untuk itulah Allah menciptakan saya di dunia ini. ================================================================= "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 ================================================================= YAHOO! GROUPS LINKS
|