Benar pak Soetantyo, Bahzar SJ komikus asal Medan dan kisah komiknya dimuat di Harian Mimbar Umum. Adalagi yang namanya Taguan Hardjo, cerita komiknya yg terkenal adalah " Kapten Yani " seorang wanita yang cantik, cerdas dan pemberani. Pada kisah Kapten Yani tsb ada tokoh2 yang bernama, Prof Tohorok, Bobo dan Mario siburuk rupa. Kalau ada pameran nanti, saya usahakan akan datang utk bernostalgia, wow.
[EMAIL PROTECTED] gelheim.com To: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent by: cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [Ida-Krisna Show] MENGENANG KOMIK INDONESIA ( SHARING DONK ) om 09/12/2005 03:32 PM Please respond to idakrisnashow Kalau mau lebih seru lagi masih ada karangan Bahzar SJ.(kalo tidak salah) Contohnya Panglima Nayan....wah ceritanya heroik banget..........gambarnya juga dinamis kayaknya beliau ini komikus Medan. Mungkin yang dimaksud Mas Meidi Siti Gahara.itu waktu saya kelas III SR. ada lagi Ulamsari sama-sama dari RA Kosasih. Pak Kosasih pernah tinggal di Panglima Polim VIII tahun 70an. Kalau yang berkesan dari Jan Mintaraga almarhum adalah trilogy Sebuah Noda Hitam....................... -----Original Message----- From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Meidi Imanullah Sent: Monday, September 12, 2005 2:39 PM To: idakrisnashow@yahoogroups.com Subject: Re: [Ida-Krisna Show] MENGENANG KOMIK INDONESIA ( SHARING DONK ) Bicara komik dan cergam di tahun 70-an, rasanya ada yg kurang kalo tidak dibahas juga serial Pendekar Bodoh (Djair), kemudian dari Jan Mintagara sendiri ada serial "sinar perak dari selatan" yg tokoh-tokohnya dibuat sangat gagah dan cantik. Masih adalagi karya Hans, Yans, Teguh, dan beberapa yg cuma numpang lewat. Kalo komik yg tidak bergambar kan waktu itu juga banyak. Ada Kho Ping Hoo, Gan KL, Can Khu Lung yg mengadaptasi cerita dari negeri tembok cina (serialnya dikenal dgn istilah cersil; cerita silat), kemudian SH Mintarja yg lebih dikenal dgn komik jawa karena latar belakangnya cerita adalah jaman singosari, demak, dan pajang. Ada lagi cerita serial yg jagoannya cewek sakti pake baju model tokoh wayang. Namanya Siti Zahara kalo gak salah, yg satunya lagi saya lupa. Pengarangnya saya lupa, mungkin masih RA Kosasih juga. Bisa dibilang tahun 1970-1980 adalah masa kejayaan komik Indonesia. Di masa itu, komik luar negeri bukannya tidak ada. Ada beberapa yg saya ingat misalnya karya Stanley Lee (spiderman, fantastic four, hulk, dkk), kemudian ada lagi komik serial Phantom, Starwars (lupa pengarangnya). Tapi komik lokal jauh lebih banyak. Belum lagi seri cerita bergambar 2 warna dan 3 warna dari Album Cerita Ternama, yg menampilkan adaptasi dari karya-karya Jules Verne, Karl May, Tagore, dkk (pokoknya penulis dunia yg keren-keren, dibuat dalam bentuk cerita bergambar). Tahun 1995 adalah awal dominasi komik jepang. Dimulai dgn komik dora emon, kungfu boy (takeshi maekawa), conan (aoyama gosho), kariage kun dan kobo chan yg memang utk anak-anak dan remaja. Komik jepang memiliki tampilan yg khas; bentuknya lebih kecil dan mirip buku saku, warnanya hitam putih dan menggunakan kertas yg gradenya antara HVS dan kertas koran. Komik serupa juga diikuti oleh komik dari Korea Selatan yg dibawa masuk oleh grup Elexmediakomputindo di tahun 2001-2002. Belakangan ini beberapa komik lokal kembali dicetak ulang, tetapi kelihatannya agak sukar utk bersaing. Di Gramedia komik dari Wid (Gundala Putra Petir) disandingkan dgn komik karya Tony Wong. Kentara sekali perbedaan garis dan cara penggambarannya. Idealnya, jika kita ingin me-revitalisasi lagi komik buatan lokal, maka format penggambarannya pun harus disesuaikan dgn kondisi yg sekarang. Lihat saja komik buatan Stanley Lee di tahun 70-an dgn yg dibuat di tahun 2000-an. Jauh berbeda, walau tokohnya tetap sama. Perbedaan ada pada format gambar (lebih natural dan halus), full color, gramatur kertas yg sedikit lebih berat dan penggambaran yg lebih 'komik' (perspektif, dialog, aksi tokoh, dkk). Jadi usul saya utk membangkitkan kembali komik lokal, revitalisasi-kan lah tokoh komiknya, sementara format bisa disesuaikan dgn teknologi dan format yg sesuai dgn apa yg disukai pembaca saat ini. Sudah nggak cocok kalo pembaca disuguhi format gambar yg lama (yg lebih sederhana). Salam, Meidi On 9/12/05, Ida arimurti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Apakah yang masih bisa dikenang dari komik Indonesia di masa kejayaannya, di sekitar tahun 1970-an? Tentunya dunia romantik dan impresionistik komik di masa itu. Dunia komik roman menggambarkan bulan sebesar loyang, dan sepasang remaja berkasih-kasihan di atas bukit. Oh, indahnya. Pelukisan seperti itu dengan mudah bisa dijumpai pada karya-karya komikus di masa itu seperti Sim, Zaldy, Jan Mintaraga, dan lain-lain. Sedangkan gambar yang berkesan bergerak, dengan lentur dilukiskan misalnya oleh Ganes Th maupun Teguh Santosa, yang kemudian diikuti sejumlah komikus lain.Dunia "bulan" komik, dunia "pohon-pohon merangas berikut ranting kering" itu, dipamerkan The British Council bekerja sama dengan Himpunan Pengumpul Komik Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di ruang perpustakaan The British Council, Jakarta, tanggal 3-31 Oktober 2001. "Pameran ini digelar untuk memberikan gambaran kepada pemerhati seni di Indonesia khususnya para remaja mengenai karya-karya yang populer. Selain itu juga mengajak audience untuk memproyeksikan masa depan komik Indonesia melalui karya komikus muda Indonesia, yang pada kesempatan ini diwakili oleh komikus dari IKJ," kata Mona Monika, Head of Public Relations The British Council. Karya-karya tujuh komikus yang berpengaruh pada zamannya ditampilkan dalam pameran ini. Mereka adalah Ganes Th, Indri Sudono, Jan Mintaraga, RA Kosasih, Taguan Hardjo, Teguh Santosa, dan Wid NS. Mereka itu umumnya telah menghasilkan ratusan judul karya yang akan terus menjadi pemacu generasi sekarang. Sebagian dari karya-karya itu pernah dialihmediakan menjadi film bioskop atau televisi. Sedang komikus muda generasi sekarang yang karyanya dipamerkan adalah Kitty Felicia, Ari Satriana Drama, dan Alfi Zachkyelle. Menurut sejumlah pemerhati komik, kunci keberhasilan mereka di dunia komik Indonesia di samping kualitas cerita dan gambar adalah komitmennya terhadap dunia komik, serta inovasi yang dilakukan. Mereka tampil pada saat yang tepat dengan karya yang bisa menjawab kebutuhan zamannya. Karya mereka kemudian menjadi karya yang "klasik". Mencermati karya-karya yang berjaya tahun 1960-an sampai 1980-an itu, setiap komikus punya kecenderungan berbeda. Ganes Th, komikus yang pernah disegani dan sangat berpengaruh, memiliki maskot Si Buta dari Gua Hantu. Karya ini pernah diangkat ke layar lebar. Di samping komik silat ia membuat komik roman percintaan, detektif, dan roman berlatar belakang sejarah. Indri Sudono, mempopulerkan tokoh Petruk-Gareng, tokoh punakawan dari dunia pewayangan, menjadi komik humor. Di samping humor, isi komiknya juga menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia khususnya pada tahun 1960-an. Jan Mintaraga, dengan komik roman percintaannya, sangat populer di kalangan remaja. Walaupun begitu ia juga membuat komik dari genre lain seperti silat, legenda, dan superhero. RA Kosasih, komikus paling senior di antara yang lain, adalah yang pertama kali membuat komik Indonesia dalam bentuk buku. Dia banyak melahirkan berbagai genre komik, dari komik anak-anak, roman, silat, superhero hingga wayang. Karyanya yang sangat monumental adalah Mahabharata dan Bharatayudha. Taguan Hardjo, dikenal sebagai komikus yang berpengaruh dari kelompok komikus Medan. Karya-karyanya bertemakan legenda dan cerita rakyat, atau roman berlatar belakang kehidupan etnik. Keistimewaannya adalah cerita-ceritanya yang tidak kalah dengan novel-novel sastra di samping teknik menggambarnya yang prima. Teguh Santosa, melahirkan karya-karya komik roman berlatar belakang sejarah. Ia memiliki teknik menggambar yang banyak ditiru oleh komikus lain. Selain roman sejarah ia juga membuat komik wayang, dan silat. Karyanya dibangun dari kehidupan sehari-hari dengan teknik gambar begitu detail dengan karakter Indonesia. Sedang Wid NS, dikenal sebagai artis komik yang berhasil mempopulerkan seorang tokoh rekaan super yaitu Godam. Walaupun ia membuat komik Godam yang diilhami tokoh komik Amerika, karakter dalam komik karya Wid NS memiliki wajah seperti orang Indonesia, setting yang juga seperti di Indonesia dan dialog yang hidup. Selain komik superhero, ia juga membuat komik silat, legenda, dan sejarah. KOMIK sebagai media yang begitu bebas mengapresiasi kehidupan masyarakat, tak hanya sekadar media hiburan. Meski komikus bukan penulis sejarah, tapi lewat pengalaman visual pada karyanya bahkan terekam "kebudayaan". Lihat karya-karya komikus Indonesia legendaris Ganes Th. Dalam karya-karya puncaknya seperti Si Djampang, Tuan Tanah Kedawung atau serial Si Buta dari Gua Hantu, seperti diungkap dalam Panel (Oktober 2001), ia mampu mendisain latar dari cerita komiknya. Ia mampu menciptakan sebuah jagad yang lengkap. Tuan Tanah Kedawung (1969) dan Si Djampang (1971), dibuat dengan latar belakang kehidupan masyarakat Betawi di tahun 1900-an. Di dalamnya kita dapat melihat kehidupan etnik; ada Betawi, Jawa, Cina, dan Belanda. Ada perbedaan sosial; bangsawan, rakyat biasa, kyai, centeng, serdadu kompeni lengkap dengan desain lingkungan dan arsitekturnya, yang sebagian masih dapat kita temukan dalam kehidupan sekarang. Pada serial Si Buta dari Gua Hantu (sejak 1967), karena Si Buta seorang petualang, di situ ditemukan latar Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi hingga Kalimantan. Dalam komik serial itu, kita dapat melihat keseriusan Ganes Th dalam mendesain tokoh-tokoh, menggambarkan lingkungan alam, bangunan peralatan, dan kendaraan yang sesuai dengan latar etnik dan latar waktu yang dipilihnya. Sedang pada komik Taufan, kita bisa melihat penggambaran alam penjajahan Jepang. Kehebatan Ganes Th tak hanya soal desain latar dari cerita komiknya, tetapi ia juga dengan sangat fasih membuat dialog dengan dialek Betawi, mahir dalam menggambarkan jurus silat, dan sangat terampil menceritakan tipu daya centeng mengakali tuannya. Singkat cerita, Ganes Th mampu menciptakan suatu jagad yang lengkap, mulai dari alam, latar belakang etnik, arsitektur, tingkatan teknologi, struktur sosial dan pemerintahan. Sama halnya dengan Ganes Th, karya-karya enam komikus lainnya kalau dicermati juga menciptakan "kebudayaan" tersendiri melalui karya-karya komiknya. (Yurnaldi/kompas) ================================================================= "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 ================================================================= SPONSORED LINKS Radio station Satellite radio Cb radio base advertising stations station Weather radio station Radio station Christian radio promotion station YAHOO! GROUPS LINKS § Visit your group "idakrisnashow" on the web. § To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] § Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. ================================================================= "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 ================================================================= YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "idakrisnashow" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Music that listens to you. LAUNCHcast. What's in your mix? http://us.click.yahoo.com/8mKGzA/FARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> ================================================================= "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 ================================================================= Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/