kayanya nolnya kebanyakan deh... bukannya nolnya harusnya 12?
 tapi berapapun nolnya....utang ina emang gede ya?...malu deh...sebenernya siapa yang ngutang ya?
 
kalo mau urunan.... kira-kira duitnya ditilep siapa lagi ya? :p
 
annippe
 
 
 
On 9/20/05, Yudhi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Yuuuuk kita urunan bantu bayar utang……. 

Kasian Indonesia …….

Tadinya aku mau ngitung pake calculator sih urunan berapaan, eh… calculatornya hang kebanyakan nolnya

Gile bener….. bener-bener gile……

Kira-kira lunasnya sampe turunan kita yang keberapa ya……

Nah kalo sudah lunas, mulai dari situlah Indonesia start bisa maju…… tapi…. tapi….

katanya kita cuma bisa bayar bunganya saja….  Disisi lain bapak-bapak kita masih ngebet mau ngutang lagi……

Jadi kapan ya Indonesia tinggal landas…….  hehehe bikin landasannya saja ngga jadi-jadi….

 

 

Utang Indonesia 2005 Rp 1.282 Triliun

Jakarta, 19 September 2005 14:54
Menteri Keuangan Jusuf Anwar mengungkapkan, utang pemerintah RI hingga Maret 2005 mencapai Rp 1.282 triliun atau 52 persen dari produk domestik bruto (PDB).

"Jumlah itu terdiri dari utang dalam valuta asing Rp 624 triliun dan utang dalam rupiah Rp 658 triliun," katanya dalam raker dengan Komisi XI DPR, di Jakarta, Senin.

Dijelaskannya , portofolio utang negara sangat rentan terhadap berbagai resiko seperti resiko "refinancing" akibat struktur jatuh tempo yang tidak seimbang dan resiko pasar akibat perubahan suku bunga dan nilai rukar rupiah.

Resiko lain yang dihadapi portofolio utang negara antara lain resiko kesinambungan fiskal akibat besarnya jumlah utang yang dapat mengurangi daya dukung fiskal dan resiko operasional akibat kegagalan operasional pengelolaan utang, karena tidak dikelola dengan baik dari sisi sumber daya manusia dan kelembagaannya.

Menkeu juga menyebutkan bahwa besarnya resiko pembiayaan kembali akibat besarnya volume utang negara yang jatuh tempo dan harus dilunasi pada periode 2006 dan 2009.

Sementara itu, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sri Mulyani mengatakan, arah kebijakan jangka menengah mengenai pinjaman luar negeri adalah menurunkan rasio pinjaman menjadi 30 persen pada 2009.

Selain itu , mengurangi penerbitan obligasi pemerintah secara "netto" kurang dari satu persen dari PDB guna membatasi dampaknya dan mengurangi pinjaman luar negeri secara absolut , namun terbatas sekitar satu miliar dolar AS hingga dua miliar dolar AS pertahun agar tidak mengganggu devisa.

Sri Mulyani juga mengungkapkan, masalah utama pemanfaatan pinjaman luar negeri saat ini yaitu penentuan prioritas dan daya serap utang.

Hal itu disebabkan karena lemahnya persiapan pinjaman seperti penyusunan prioritas kegiatan yang akan dibiayai pinjaman dan lemahnya kemampuan departemen atau lembaga dalam penyiapan proyek pinjaman luar negeri.

Selain itu, masalah lain adalah ketidakpastian peraturan, lemahnya koordinasi antarlembaga pelaksana dan belum mantapnya pelaksanaan otonomi daerah. [TMA, Ant]



=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================




SPONSORED LINKS
Radio station advertising Satellite radio stations Cb radio base station
Radio station promotion Christian radio station New age radio station


YAHOO! GROUPS LINKS






=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke