Ada jarak tak terukur usai bencana itu
Tak tahu lagi dimana ayah berada kini
Kering sudah air mata ini
Setiap kali wajah teduhnya membayang

Lebaran kali ini, 
Tak lagi ada tangan yang kan kukecup
Pun kaki tempat bersimpuh
Padahal, belum sempat diri meminta ridhanya

Di hari raya ini,
Tak ada baju baru untukku,
Disaat anak-anak lain bergembira dengan baju barunya
Tak satu pun yang memberi hadiah
Atas keberhasilanku berpuasa sebulan penuh

Hanya segumpal rindu yang membuatku bertahan
Memupuk sebentuk cinta yang tetap terjaga
Mengais harap lebaran bersamanya lagi 

*** 

Tahun lalu, langkah kami menyatu dalam irama keriangan menuju alun-
alun. Lantunan takbir membelah fajar dan Sholat Id terasa sempurna 
bersamanya. Ada punggung tangan hangat untuk dikecup, ada hati lapang 
yang ikhlas menerima sebentuk sesal atas kenakalan masa lalu, 
kemudian sentuhan lembut penuh kasih membasuh air mata yang membasahi 
pipi ini. Ia pun memapah tubuh kecil ini untuk berdiri dan 
mendaratkan kecupan lembutnya di kening. Deras terasa aliran cintanya 
kala itu. 

Lebaran tahun lalu, dengan segenap peluhnya ia mencoba membuat saya 
tersenyum di hari raya. Pakaian baru yang dibawanya di malam terakhir 
bulan Ramadhan, membuat saya lupa bertanya dari mana ia 
mendapatkannya. Tapi saya tahu, itulah yang akan selalu dilakukannya 
demi saya, anaknya. Pengorbanan yang takkan pernah sanggup dibayar 
dengan apapun. 

Tahun demi tahun, perjalanan cinta itu berlangsung. Hingga bencana 
itu datang meluluhlantakkan semuanya, termasuk jalinan cinta yang 
sudah terajut begitu erat. Ayah, entah dimana dirinya sekarang. Saya 
tak pernah lagi melihatnya setelah bencana dahsyat yang memisahkan 
kami. 

Lebaran ini, pertama kalinya saya menggelar sajadah tanpa sajadah 
Ayah di sisi. Tidak ada tuntunan takbir yang menggetarkan. Saya tak 
rindu pakaian baru darinya, tak rindu hadiah uang atas keberhasilan 
puasa saya darinya. Hanya senyum dan kehadirannya yang saya rindui, 
juga punggung tangannya untuk dikecup. 

Tahun ini, lebaran pertama saya tanpa Ayah. Ingin hati bertanya, 
adakah Ayah juga sholat Id di sana? Siapa yang menggelar sajadah di 
sisi Ayah? Adakah bibir mungil yang mencium tangan Ayah di sana? 

--- 
Sebuah tanya dari negeri bencana, entah yang siapa yang kan 
menjawabnya...

Bayu Gawtama
Communication Specialist
Aksi Cepat Tanggap (ACT)
021-741 4482
0852 190 68581

Rekening Dana Kemanusiaan ACT: 
BCA    676 0 30 31 33
Mandiri 128 000 4555 808
Bank Syariah Mandiri 004 0011 9999
Muamalat 304 0022 915





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Check out Music Videos, Internet Radio, Artist Photos, Music News!
LAUNCH Music on Yahoo!
http://us.click.yahoo.com/wmKGzA/JARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke