From: Dony Rahmad Fitri
Sent: Thursday, November 17, 2005 11:36 AM
Subject: Pengakuan Istri Dr. Azhari - Kupas Tuntas TransTV, Kamis 17 Nov.2005 Pk.23.30

 

Dear all,

 

Tim Kupas Tuntas TransTV mewawancarai Wan Noraini Jusoh, istri Dr.

Azhari bin Husin, di rumah ibunya di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (14

Nov.2005) dini hari. (berdasarkan akte lahirnya, ejaan nama benar adalah 'Azhari' bukan 'Azahari' sebagaimana yang sering disebutkan berbagai media).

 

Ini untuk pertama kalinya Wan Noraini menerima wartawan. Sebelumnya ia menutup diri karena kecewa dengan pemberitaan media massa cetak yang mengaku memuat wawancara telepon dengan dirinya, padahal ia tak bisa bersuara.

 

Salah satu yang saya tanyakan apakah betul Dr. Azhari menjadi 'radikal' setelah istrinya mengidap kanker? Wan Noraini menepis dugaan ini. Ia mengidap kanker tiroid pada tahun 1987, saat Azhari masih menempuh pendidikan lanjutan di Inggris. Kanker ini kemudian membuat pita suara Wan diangkat sehingga kini dia tidak bisa bersuara.

 

Menurut Wan, perilaku Dr. Azhari mulai berubah pada tahun 2001. Saat itu, air mata Dr. Azhari sering menetes manakala melihat berita-berita tentang umat Islam di Bosnia, Chechnya, Afghanistan dll. Akses internet juga memungkinkan Dr. Azhari menerima informasi lebih banyak mengenai hal-hal ini.

 

Dr. Azhari kemudian mulai banyak bergiat di pesantren Lukmanul Hakim, di Ulu Tiram, Johor. Pesantren ini dibangun tahun 1986, antara lain oleh Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba'asyir saat mereka lari dari kejaran polisi Indonesia. Polisi Diraja Malaysia menutup pesantren ini tahun 2001 menyusul ledakan bom di Bali, karena sebagian tersangka pelaku peledakan bom Bali I pernah belajar dan mengajar di Lukmanul Hakim. Nordin Mohammad Top, misalnya, sempat menjadi 'mudir' (kepala

sekolah) di tempat ini.

 

Awal tahun 2002, Dr. Azhari berpamitan pada istri dan anak-anaknya. Ia meminta Wan menjaga dan mendidik dua anak mereka sebaik-baiknya.

Azhari juga mendatangi rumah ayahnya dan adiknya satu persatu untuk berpamitan. Suraya binti Husin, salah satu adiknya, mengatakan tak berpikiran Azhari akan pergi jauh karena saat itu kakaknya tersebut baru sembuh dari penyakit demam berdarah.

 

Sejak berpisah dengan suaminya, Wan mengaku tak pernah berkomunikasi lagi dengan suaminya melalui cara apapun. Ia hanya menulis sepucuk surat yang ia berikan pada suaminya saat ia meninggalkan rumah. Jika kangen, Wan berdoa pada Allah dan saat ia tidur, ia bermimpi tentang suaminya.

 

Ikuti penjelasan lebih lanjut Wan Noraini Jusoh pada program Kupas Tuntas di TransTV, Kamis, 17 November 2005, pukul 23.30. Saya membaca gerak bibir Wan untuk berkomunikasi dengannya, dibantu tulisan tangannya dan saudara iparnya.

 

Wassalam

--

Tomi Satryatomo

http://www.trekearth.com/members/wisat

http://satryatomo.blogspot.com



=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke