Kendati tahu mendongeng banyak
manfaatnya, banyak orang tua tidak pede melakukannya.
Rani tahu benar manfaat dongeng bagi anak. Ia ingin melakukannya untuk Intan (3 tahun). ''Tapi, aku nggak bisa. Imajinasi dan kemampuan mendongengku cekak,'' katanya. Sebagai gantinya, Rani membelikan sejumlah VCD tentang dongeng anak nusantara untuk buah hatinya. ''Biarlah video yang menggantikan,'' tambahnya. Namun, pendongeng dan penulis dongeng anak-anak dari Yogyakarta, RUA Zainal Fanani tak sependapat. Menurut dia, orang tua tak usah merasa takut dengan hal-hal teknis. ''Para orang tua mendongenglah,'' saran dia. ''Kadang ada orang tua yang enggan mendongeng karena merasa tidak bisa mendongeng bagus, tidak bisa menirukan suara ini-itu, dan sebagainya,'' tuturnya. Menurut dia, mendongeng di rumah itu berbeda dengan mendongeng di kelas. Mendongeng di kelas, kata Zainal, sisi hiburannya harus tinggi, karena harus mengendalikan banyak anak. Apalagi mendongeng di depan ribuan anak-anak. Lain halnya mendongeng di rumah. ''Anak-anak itu dengan teknik mendongeng terjelek pun mau mendengarkan,'' katanya,''Asal orang tua terutama ibunya mau mendongeng.'' Waspadai pengaruh Meskipun begitu, pendongeng ini berpendapat, karena kita meyakini makna edukatif dongeng itu sangat kuat, maka kita harus menyadari bahwa pengaruhnya kepada anak-anak akan banyak. ''Kalau yang kita dongengkan itu sesuatu yang tidak baik, tidak pas, mungkin pengaruhnya juga buruk. Sebaliknya, kalau kita mempersiapkan dongeng dengan baik, pengaruhnya juga akan baik.'' Dongeng yang pengaruhnya buruk, misalnya orang tua yang terlalu banyak memberikan dongeng-dongeng yang berbau mistis atau yang bersifat 'mentalitas menerabas' seperti istilah antropolog Koentjaraningrat. Misalnya, kata dia, hanya dengan membaca semacam ayat-ayat tertentu, rapalan-rapalan tertentu, semua keinginan kontan bisa tercapai. Dari segi pandang pembentukan mental, dongeng yang instan seperti itu jelaslah buruk. Akibatnya, anak-anak mempunyai pandangan yang keliru tentang etos kerja, etos berusaha, sehingga ikhtiarnya kurang. Karena itu, Zainal Fanani menyarankan agar para orang tua dalam mendongeng membuat proporsi yang lebih menonjolkan cerita-cerita pada usaha keras. Di Cina, misalnya, orang dilatih kungfu dalam waktu panjang, sampai luka-luka dan baru dia menguasai ilmu kungfu. Demikian juga pada cerita Oshin dari Jepang yang sukses di masa tuanya, semasa kecil bekerja keras, menghadapi banyak tantangan. Para Nabi pun begitu berusaha keras dalam hidupnya. Mengutip sosiolog David McLelland, Zainal menyebutkan cerita yang baik itu setidaknya menanamkan tiga prinsip kehidupan. Yakni, kemauan untuk berprestasi, kemauan untuk bertahan hidup, dan kemauan untuk berkreasi. Kasih sayang Allah Lewat dongeng, lanjut Zainal, anak-anak berlatih berimajinasi. Imajinasi itu bisa banyak hal misalnya imajinasi ke masa lalu, ke dunia lain seperti binatang atau imajinasi yang sifatnya futuristik. Misalnya, anak-anak diajak bercerita tahun 3000 dengan membayangkan teknologi yang memungkinkan kita bisa bertamasya ke dasar lautan. Yang tak boleh dilupakan adalah mendongengkan tentang
cerita yang memperkenalkan nilai baik dan buruk. ''Pada usia TK harus
digambarkan hitam-putih, maksudnya kalau baik ya baik dan kalau jelek ya jelek,
jangan digambarkan abu-abu,'' kata Zainal, ''Jadi, anak-anak bisa melakukan
identifikasi tokoh dan identifikasi perbuatan.'' Misalnya, anak ingin seperti
Nabi Muhammad SAW dan tidak ingin melakukan hal-hal yang
merugikan. Teknik Praktis Mendongeng Bila Anda sudah berniat mulai mendongeng untuk si kecil, jangan takut. RUA Zainal Fanani memberikan beberapa tips teknis yang bakal mempermudah penyampaian pesan Anda. * Bisa membacakan cerita atau menceritakan kembali isi
cerita. * Cerita bisa dibuat sendiri. * Perhatikan durasi dan waktu. * Hindari cerita mengandung konflik
bertingkat. * Setelah mendongeng, didiskusikan ceritanya dengan anak. Ini usaha untuk menginternalisasikan nilai cerita pada anak. Misalnya, ''Kamu atau temanmu pernah tidak mengalami seperti cerita itu?'' sumber : republika.co.id ================================================================= "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 ================================================================= YAHOO! GROUPS LINKS
|
- [Ida-Krisna Show] Para Orang Tua, Mendongenglah! Nurwulan Indriasari
- Re: [Ida-Krisna Show] Para Orang Tua, Mendongengl... Triludji
- RE: [Ida-Krisna Show] Para Orang Tua, Mendongengl... Sugiarto
- RE: [Ida-Krisna Show] Para Orang Tua, Mendongengl... Sugiarto
- RE: [Ida-Krisna Show] Para Orang Tua, Mendongengl... Sugiarto
- [Ida-Krisna Show] Para Orang Tua, Mendongenglah! Ida arimurti