Dengan singkat saja saya ingin mengingatkan sdr Zulfikar , coba anda renungkan 
kembali kalimat anda yg menyatakan sdr Sarie seorang wartawan harian 
terkemuka,tapi anda nilai sbg seorg yg tidak berpendidikan? Sadarilah bahwa 
justru tindakan2 group andalah yg membuat seorang terhormat itu mengumbar kata2 
yg kurang berkenan tsb, saya yakin kalau tidak ada aksi tentu tidak timbul 
reaksi bukan? Cobalah koreksi diri sendiri dulu sebelum kita mengoreksi orang 
lain .InsyaAllah kita terhindar dari kesalahan.
Maafkan kalau tulisan saya ini menyinggung perasaan anda.
Terimakasih,
Zoellehartini
indriyanto setiyadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalau udah tau mesin motor bisa 
overheating dan langsung mati, ngapain beli motor yang begituan? Motor atau 
mobil lain juga bisa overheating dan mati kalau jalan macet kelamaan, tapi toh 
mereka tidak memaksakan kehendak untuk minta jalan didahulukan... Saya kira 
para bikers menjadi berani kasar karena mereka merupakan massa atau gerombolan, 
coba bila bikernya hanya sendiri, apa dia bisa segalak selagi mrk rame2?
  Bila mrk merup[akan massa gerombolan, sekali2 harus dilawan dengan massa 
juga. Ajak orang sekampung untuk melawan mrk, pasti mrk akan lari kocar kacir!
  Masa gara2 hanya menghalangi jalan bikers (padahal bpk tsb masih berada dalam 
jalurnya - peristiwa Bogor) seorang bpk harus dikeroyok oleh gerombolan spt itu?
  Semua pengendara dijalan berhak atas kenyamanan dan keselamatan mrk, mereka 
juga bayar pajak kendaraan bermotornya (apa benar moge banyak yang bodong? 
berarti mrk tidak bayar pajak kpd negara). Dijalan semuanya sama, tidak ada 
yang bisa diistimewakan (kecuali mobil ambulance, pemadam kebakaran dan pejabat 
negara pada tingkat tertentu).
  Yang membedakan moge dengan motor lain hanya cc nya saja, apa bedanya mobil 
1000 cc  dgn 4000 cc? Semua sama dalam hak dan kewajiban sebagai pengguna 
jalan, kenapa orang lain harus minggir karena ada moge yang mau lewat?
  Marilah kita hidup sama rasa di jalan, kalau jalan lagi macet kenapa kita 
tidak antri dan bersabar menunggu ada Pak Polisi yang datang mengatur LL?
  Takut overheating? Simpan saja HD nya dirumah atau jalan di Jakarta pada saat 
libur Lebaran Idul Fitri.
   
  Salam,
  Indri
  

Edna  wrote:
  Kalrifikasi dari milis tetangga

----- Original Message ----- 
From: Fikar 
To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, February 11, 2006 12:06 AM
Subject: [hog-jakarta] Yang Sesungguhnya...



Dear Saudara Saudari yang Terhormat,

Malam Jumat 9 February pukul 11:45 saya duduk di
depan PC saya untuk menulis email ini karena betul
betul khawatir akan perkembangan berita tentang
pengendara H-D yang berhadapan
dengan Ibu Sarie yang terhormat di sekitar daerah
Cinere pada minggu 5 February 2006
(Tulisan terlampirdibawah).

Dari tulisan yang dimuat, hampir seantero netters di
Republik kita ini, umunya
sudah membaca tulisan ini. Bahkkan saudara saya di
Makassar bahkan mengirimkan
saya sms,menanyakan apakah saya telah membaca email
yang mengecam para "Cecunguk
Harley", dan menawarkan saya untuk dikirimkan
emailk tsb olehnya. Wah akhirnya saya
bisa mengakui juga bahwa penyebaran berita lewat email
memang ampuh adanya.

Hanya saja yang saya khawatirkan apabila berita ini
tidak di counter/di luruskan
maka akan dapat menimbulkan efek bola salju yang
dahsyat,karena sebetulnya
penulisan email ibu yang terhormat, menurut saya
sangat berlebihan.
Sore itu saya adalah salah satu pengendara H-D yang
berhadapan dengan ibu yang
terhormat, tepatnya saya ada 1 motor setelah Bapak
yang hampir tekena ludah luapan
kemarahan ibu Sarie

Keadaan aman dan terkendali. Sesampainya di daerah
Cinere kami berhadapan dengan
jalan yang menyempit. Arah menuju Cinere dan ke arah
Sawangan memang padat dan
agak tersendat. Perlu dipahami bahwa sebelum bertemu
dengan mobil si Ibu Sarie,
rommbongan kami kira kira juga telah antri dalam
kemacetan kira kira 15menit
lamanya. Hal ini membuat mesin motor H-D menjadi
panas, dan tentunya dikhawatirkan
mesin dapat terjadi Over heating. Belum lagi setiap
engine H-D dilengkapi dengan
engine cut off yang dalam kondisi panas tertentu akan
mati guna menghindari
Over-Heating, jadi solusi yang
terbaik adalah secepat
mungkin motor dapat terhindar dari kemacetan dan
melaju di jalan yang tidak
terhambat,agar angin dapat segera mendinginkan mesin.
Lagi pula manfaat lain
mengendarai motor adalah ketika macet motor lebih
diuntungkan karena dapat
menyelip diantara kendaraan mobil yang tersendat.

Dalam kondisi macet tersebut Road Captain mengambil
inisiatif untuk mengambil
jalan di tengah antara kedua jalur, jalur jalan ibu
Sarie memang mau tidak mau
terpakai oleh rombongan kami karena lajur kiri jalan
(jalur kami menuju arah
Jl.Fatmawati) untuk ukuran H-D tidak memungkinkan
untuk dilewati karena antrian
mobil terlalu padat.
Road Captain dan para asistennya menurut saya (pada
waktu itu posisi saya kira2
urutan motor ke 5 setelah Road Captain/Pimpinan
rombongan) bekerja dengan sopan
meminta jalan kepada para pengendara mobil agar
diberikan jalan untuk lewat
terlebih dahulu. Tidak terlihat sedikit pun
tindak-tanduk kasar kepada pengendara
mobil maupun yang lain, apalagi dengan menggebrak kap
mobil orang lain.


Memohon kerelaan hati ibu Sarie untuk sedikit
menepikan mobilnya pada waktu itu,
malahan kebalikan yang kami hadapi--Sebenarnya kalau
saja Ibu tersebut bisa berkata
Jujur masih tersisa space hampir 1 meter mobil
berbatas dengan Trotoar, dan tidak
seperti yang ditulis "Para pengendara itu dengan
tangannya menyuruh saya lebih
minggir ke kiri, padahal sisijalan sebelah kiri juga
sudah mentok"


Mobil si Ibu yang terhormat malahan diarahkan ke arah
pengendara H-D, walaupun
memang saya akui hal itu tidak ekstrim dilakukan. Pada
waktu itulah hal tersebut
yang mungkin memancing emosi rekan rekan bikers H-D.
Luapan emosi itulah yang
mungkin di terima oleh ibu yang terhormat dari
rekan-rekan bikers dengan sengaja
menderu knalpot motor dan memang saya akui ada rekan
kami yang membengkokkan spion
Ibu ini namun tidak seperti yang ditulis di email yang
sebelumnya bahwa "salah
seorang pengendaralain yang bertubuh gempal banget
melayangkantangannya yang kekar
ke arah saya yang masihmelongokkan kepala ke luar
jendela sambil mendamprat. Saya
pikir dia belagak ngancam maunempeleng, rupanya spion
mobil sayadigamparnya dengan
kuat sampai terlipat ke arah

Dalam". . "Belagak ngancam mau nempeleng" dan
ditambah lagi Spion digamparnya
dengan kuat" menurut saya sebagai orang yang berada
dalam rombongan itu tidak benar
adanya, yang ada adalah rekan kami tersebut
menghampiri mobil ibu ini dan langsung
menutup spion dan menurut saya hal ini dilakukan
sebenarnya ia ingin
mengatakan kepada ibu Sarie ini dengan bahasa tidak
langsung -dan ini hanya
interpretasi saya saja " Hey Lady don't do that coz
you put us in danger"(Baca: Ketika
mobil diarahkan ke pengendara H-D)

Bagaimana tidak? Bayangkan bagaimana terkejutnya
anda jika anda mengendarai motor
dan mobil di depan anda ( karena beroda 4 tentunya
tidak ada kemungkinan akan
jatuh atau rebah, hanya roda dua yang seperti itu)
mengarahkan moncong mobilnya
kearah anda. Perlu disadari bahwa motor H-D dengan
type touring minimun beratnya
kurang lebih sekitar 370Kg, dengan bobot seperti ini
tentunya pengeraman juga jadi
alasan utama mengapa Road Captain berusaha
membuka/meminta jalan dari pengendara
yang lain guna menjaga jangan sampai ada yang celaka
pada Group
selama berkendara, terutama
jangan sampai mencederai orang atau kendaraan yang
lain.

Hal lain yang menurut saya janggal dan sayangnya hal
ini tidak tertuang dalam
email ibu Sarie Vebriane adalah,pada waktu itu posisi
mobil Ibu yang terhormat ini
adalah mobil yang terdepan, dan terletak pada ujung
bottle neck yang dimaksud.
Jadi sebenarnya pada waktu itu posisi Ibu Sarie sudah
terselamatkan dari kemacetan
dan tidak perlu lagi ada yang dikhawatirkan ( maksud
saya kenapa tidak
langsung jalan dan menghindari kemacetan saja. Namun
saya bersyukur
bahwa ludah yang dimuntahkan
itu tidak mengenai siapa siapa, bahkan motor
sekalipun.

Hal lain yang membuat saya tergelitik ketika membaca
tulisan

"Pikiran kotor saya hanya sempat mengira,mereka
hanyalah kumpulan begundal2 impoten
yang mencari kompensasi dengan mengangkangi

moge (motor gede). Sehingga, tercapailah
ilusikegagahan diri !! Benar2 memuakkan dan
menjijikkan.Seluruh pekerja seks komersial di negeri
ini, dimata saya, sangat jauh
lebih bermartabat ketimbang begundal2 itu ! Dan,
se-ngesel2in-nyaabang becak dan
supir angkot, saya lebih menaruh hormat pada mereka,
yang meski sering seenaknya,
semua itu dilakukan dalam rangka nyambung hidup di
zaman susah ini.
Sementara,begundal2 yg sok elit itu ?! Huh, itu Harley
bisa jadi juga dari hasil
duit haram/najis !


"Apa gak nyadar nuraninya, negaranya udah bangkrut
begini, bencana di mana2, busung
lapar bececeran, utang LN bejibun ! Eh, masih aja

sempet2nya belagak dan mentang2 di jalanan.Menurut
saya, NURANI begundal2 Harley
Davidson itu betul2 sudah terlumuri kotoran anjing
buduk. Tingkah mentang2 mereka
itu benar2 laknat, hina,
nista !"

Kata kata diatas sepertinya ditulis oleh orang yang
sangat tidak berpendidikan
sama sekali, dan mohon maaf kabar yang saya dapat dari
beberapa milist, saya
sangat terkejut bahwa ternyata Ibu Sarie Vebriani
"Katanya" adalah salah
seorang wartawan di Surat Kabar yang sangat terkemuka
di Indonesia. Apakah benar
adanya, terus terang saya sendiri penasaran. Jika
memang benar sangat disayangkan
Surat kabar yang sangat terkemuka ini punya kualitas
Wartawan kelas-Mohon maaf
seribu maaf-"SANGAT BERLEBIHAN".

Terlebih lagi menurut saya semua sudah menyimpang
jauh, dari highlights saya
diatas isyu yang diangkat adalah kesenjangan sosial.
Tulisan ini sifatnya sangat
provokatif, dan hal ini sangat berbahaya.

Banyak hal hal yang positif yang mungkin saya bisa
bagi kepada anda yang membaca
email ini. Masih segar dalam ingatan saya ketika 3
hari setelah Iedul Fitri lalu
saya berkesempatan diajak untuk touring bersama rekan
kantor ke Surabaya untuk
mengikuti "Pahlawan Tour" sesampainya disana kami
mengikuti beberapa prosesi hari
pahlawan dengan Hikmat dengan acara Upacara dan malam
renungan di Tugu Pahlawan 10
November Surabaya. Semuanya itu dilakukan karena para
bikers punya semangat
kebangsaan yang tinggi dan bangga menjadi bangsa
Indonesia.

Di kota pahlawan itu pulalah mereka mengadakan acara
penggalangan dana bagi mereka
yang menjadi mendiang maupun keluarga yang
ditinggalkan dan korban cacat perang dari para
pahlawan 10
November dengan jalan melelang barang milik pribadi
mereka pada saat itu juga..
Juga masih ada dalam ingatan saya bagaimana rekan
rekan Bikers H-D berusaha
mengumpulkan dana, baju bekas dll bagi mereka Fakir
miskin ketika Lebaran hampir
tiba. Dan masih banyak kegiatan positif lainnya yang
sebenarnya tidak pernah
diungkap.

Demikianlah ungkapan kekhawatiran saya,yang saya
coba tuangkan dalam sepotong
email,karena sesungguhnya saya, anda dan Ibu Sarie
sekalipun hanya manusia
biasa,begitu pula "Bikers H-D juga manusia". Ketika
hal yang mendasar sudah
menyimpang jauh dari apa yang seharusnya,nurani saya
tergelitik untuk meluruskan.
Ya..... anda para netters boleh berkata bahwa ini
adalah upaya membela diri,
namun menurut hemat saya ini hanyalah hukum alam
sederhana yaitu hukum
keseimbangan, jika Ibu Sarie berpendapat email saya
ini adalah jawabannya. Yang
saya khawatirkan jika tidak dicounter ini akan menjadi
opini yang sangat sesat
sangat absurd. Saya bukan seorang wartawan yang dapat
merangkai kata yang indah
dan juga menyesatkan dan juga bisa saja untaian kata
bisa menjadi pisau yang
sangat tajam yang dapat menusuk korban.
Keseimbangan itulah yang mendorong saya untuk duduk
didepan PC saya untuk
mengutarakan semua ini ke anda.
Jika anda sependapat dengan saya mohon forward
kembali email ini kepada
rekan,teman,sahabat,ke milist milist,ke buletin board
friendster anda,karena
kejadiannya tidak seperti sepenuhnya yang diberitakan.
Berkendara dengan Harley-Davidson adalah suatu
pengalaman yang sangat menyenagkan,
didalamnya ada persaudaraan, kebersamaan dll. Selalu
dikepala pengendara H-D
berharap bahwa suatu hari nanti kita akan berkendara
bersama.

Kindly Regards,



Zulfikar Alamsyah

Bagi anda yang ingin mengirimkan email untuk
bantahan atau masukan apapun silahkan
mengirimkan email ke [EMAIL PROTECTED]

----------------------------------------------------------------------------
"Sarie Febriane"
05:33:15
PM


Sebelumnya, saya mohon maaf sebesar2nya jika ada kata2
yang kurang berkenan
di bawah ini. Maaf juga kepanjangan. Dan, terima kasih
jika sudi membaca..

Dear para netters yang budiman,

Cerita tentang kearoganan gerombolan Harley
Davidson (HD) di jalanan
mungkin sudah kelewat basi. Sudah berkali-kali
menjadi keluhan para
pengguna jalan selama ini. (ingat seorang Bapak yang
ditabokin gerombolan
itu hanya karena mobilnya menghalangi arus HD?).
Saya sendiri baru saja
mengalami kejengkelan luar biasa terhadap para
cecunguk itu, Minggu sore
(5/2) kemarin di Jalan Cinere Raya.

Sore itu, Jalan Cinere Raya yang rusak itu macet
seperti biasanya, baik ke
arah Sawangan/Parung, apalagi ke arah Jakarta.
Sendirian, saya mengendarai
mobil dari arah Jakarta ke arah Sawangan. Arus mobil
hanya dapat merambat
pelan, demikian juga dengan arus kendaraan ke
arah Jakarta, yang malah
lebih padat. Ketika tiba di depan perumahan di
dekat Polsek Cinere,
terdengar bunyi sirene melengking dan deru suara
motor yang sangat gaduh.
Tak lama kemudian gerombolan cecunguk pengendara
Harley Davidson, yang
jumlahnya sekitar dua puluhan, tampak dari arah
berlawanan (dari arah
Sawangan ke arah Jkt).

Ketika itu saya sempat berpikir positif, "Ah,
kalau lagi macet begini
mungkin mereka akan lebih sabar dan sopan,
berderet rapi mengikuti arus
yang memang sedang merambat pelan". Tapi rupanya
tidak! Saya memperlambat
kendaraan karena khawatir tersenggol motor2 mahal
mereka, yang mulai
menyelip, memasuki ruang di sisi kanan mobil saya.

Ketika mobil di depan saya sudah lebih maju, arus
motor Harley dari arah
berlawanan semakin banyak dan dengan arogannya
mengambil kira2 sepertiga
lajur di depan saya. Para pengendara itu dengan
tangannya menyuruh saya
lebih minggir ke kiri, padahal sisi jalan sebelah
kiri juga sudah mentok.
Ketika itu mobil saya sudah hampir sampai bagian
jalan yang bottle-neck.
Sementara, di sisi kanan mobil saya sudah diisi dengan
motor2 besar mereka.
Jelas, saya enggak mau memaksakan diri lebih
mepet ke kiri, wong saya
bergerak di lajur yang semestinya!!

Karena saya enggak mau ngalah, para cecunguk itu pun
gondok dan meraung2kan
gasnya. Saya lalu balas mengedip2kan lampu jauh mobil
saya kepada motor2 di
depan saya itu. Mereka gak terima. Salah
seorang begundal HD lalu
menggebrak kap mobil saya. Mungkin, karena saya
perempuan, dipikirnya saya
takut. Saya buka jendela mobil sampai habis, dan saya
teriak: "Hey, jangan
norak lu, gebrak2! Elu yang minggir!!"

Begundal itu kayaknya tambah panas, dan ngegebrak
lagi. Jelas saya enggak
terima. Dengan kepala melongok ke luar jendela, saya
pun mendampratnya lagi
dengan desibel suara makin tinggi (baca:teriak).
Terpaksa deh, jadi
tontonan para pengendara mobil lain. Tiba-tiba,
mungkin karena marah
didamprat perempuan (kecil pula), salah seorang
pengendara lain yang
bertubuh gempal banget melayangkan tangannya yang
kekar ke arah saya yang
masih melongokkan kepala ke luar jendela sambil
mendamprat. Saya pikir dia
belagak ngancam mau nempeleng, rupanya spion mobil
saya digamparnya dengan
kuat sampai terlipat ke arah dalam. Saya benar2
panas, akhirnya saya maki
dia dengan sumpah serapah kasar (yang pertama kali
keluar dari mulut saya
di tahun 2006 ini), tentu dengan teriakan. Saya
sebenarnya jarang memaki
sekasar itu, paling banter semacam "brengsek atau
setan". Tapi magrib yang
hampir azan itu, mulut saya seperti kesurupan
dan menyemburkan segala
makian2 ekstrim.

Ego pun makin nekat. Suara makian saya makin
kencang dan dengan segenap
kekuatan mengumpulkan ludah di mulut dan
menyemburkannya ke cecunguk2 HD
itu. Bete banget, ludah saya gagal mengenai helm
begundal itu dan cuma kena
dikit di body motornya. Ketika itu nyaris saja
saya mematikan mesin dan
turun dari mobil. Pokoknya jengkel luar biasa.
Tapi tiba2 sebagian otak
saya teringat pada Arundhati, malaikat kecil
saya..yang masih 20
bulan..Saya teringat juga cerita seorang bapak
yang bonyok2 digamparin
gerombolan HD hanya karena laju motornya terhalang
mobil si bapak.

Ego sempet bicara, "Ah, gue kan perempuan, mana
mungkin mereka berani."
Tapi bayangan wajah si kecil di benak saya sukses
mengurungkan niat saya
itu. Kesal dengan perdebatan bathin saya sendiri dan
ulah mereka, akhirnya
saya cuma bisa meraung2kan pedal gas mobil, memaki2,
dan menyemburkan ludah
kembali ke arah gerombolan itu… Sempat kesal,
kenapa hari itu lupa membawa
batang penyetrum, yang mungkin bisa bikin saya lebih
pede kalo turun mobil.

Kebencian di dada rasanya betul2 membuncah. Saat
melambatkan kendaraan
untuk memasuki kompleks, satpam kompleks yang
kebetulan nonton peristiwa
itu, cuma bilang: "Yah, sabar ajalah Mbak, maklum
orang kelebihan duit,
ngerasa yang punya negara. Kita mau apa?" ujarnya
dengan wajah setenang
telaga.

Duh Gusti, apa memang seperti itu yang dipikiran
orang seperti pak satpam?
Apa karena mereka berkelebihan materi, lalu bisa
gagah-gagahan memamerkan
hobi mahalnya, lantas BERHAK untuk mentang2 di
jalanan? Terlebih jalanan
seperti Jakarta dan sekitarnya yang sudah
terbebani dengan kemacetan
kronis??! Emangnya, jalan embah Lu, apa?

Masih sulit akal saya untuk menolerir aksi gagah2an
mereka yang mentang2
itu. Pikiran kotor saya hanya sempat mengira,
mereka hanyalah kumpulan
begundal2 impoten yang mencari kompensasi dengan
mengangkangi moge (motor
gede). Sehingga, tercapailah ilusi kegagahan diri!!
Benar2 memuakkan dan
menjijikkan.

Seluruh pekerja seks komersial di negeri ini, di
mata saya, sangat jauh
lebih bermartabat ketimbang begundal2 itu! Dan,
se-ngesel2innya abang becak
dan supir angkot, saya lebih menaruh hormat pada
mereka, yang meski sering
seenaknya, semua itu dilakukan dalam rangka nyambung
hidup di zaman susah
ini. Sementara, begundal2 yg sok elit itu?! Huh, itu
Harley bisa jadi juga
dari hasil duit haram/najis!

Apa gak nyadar nuraninya, negaranya udah bangkrut
begini, bencana di mana2,
busung lapar bececeran, utang LN bejibun! Eh, masih
aja sempet2nya belagak
dan mentang2 di jalanan. Benar2 enggak tau diri!
Menurut saya, NURANI
begundal2 Harley Davidson itu betul2 sudah terlumuri
kotoran anjing buduk.
Tingkah mentang2 mereka itu benar2 laknat, hina, nista
!

Maaf jika kalimatnya terlalu kasar. Saya bukan orang
yang berhati mulia dan
bijaksana, yang begitu penuh kesabaran melihat
kearoganan. Saya benar2
enggak tahan melihat orang mentang2, apalagi hanya
karena punya kekuatan
materi, kekuasaan, atau "berseragam". Menurut
saya, orang2 macam ini
seharusnya socially rejected!!

Seharusnya, kita yang dimentang2in harus
berontak. Jika tidak, mereka
bukannya rejected, malah akan merajalela. Jika
publik kompak serentak
melawan segala aksi mentang2 seperti itu,
perilaku arogan semacam itu
paling tidak bisa terminimalisasi. Kebiasaan menolerir
tingkah seperti itu,
lama2 bisa menjadi pemakluman, lalu jadi
membenarkan!! Dari pada ngeroyok
copet mendingan ngeroyok dan ngabisin mereka.

Rekan2 perempuan, sebaiknya justru "memanfaatkan"
keperempuanannya dengan
melawan jika mengalami hal serupa. Karena jika
begundal2 itu nekat membalas
secara fisik kepada kita yang perempuan, mereka
justru bisa dikeroyok
massa. Kalau ada gerombolan laki2 berantem fisik sama
perempuan, boleh jadi
secara hukum posisi mereka lemah. Jadi, jangan ragu,
LAWAN!

Aparat rasanya kurang bisa diharapkan, karena
dengan segepok duit, para
aparat malah jadi pengawal begundal2 itu, seperti
kebo dicocok hidungnya.
Jadi, jangan heran kalau negeri ini suatu saat akan
marak oleh vigilante,
yang udah benar2 gak tahan (atau malah udah?).
Karena apa yg disebut para
pengayom rakyat itu sebagian besar cuma jadi
anjing penjaga kepentingan
para begundal, yang gak cuma gerombolan HD.

Jika para netters tercinta ingin membantu "gerakan"
anti-kearoganan seperti
ulah gerombolan HD tsb, sebarkan surat elektronik
ini ke seluruh rekan,
milis2, atau bulletin board di account friendster
anda. Dan, jangan lupa,
jangan pernah tolerir ulah arogan begundal HD itu.
Semoga, pesan ini sampai
pada begundal2 itu.

Love,
:: sarie febriane
[EMAIL PROTECTED]

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam
protection around
http://mail.yahoo.com


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


SPONSORED LINKS Harley davidson Automotive Automotive maintenance 

=== message truncated ===

                
---------------------------------
 Yahoo! Autos. Looking for a sweet ride? Get pricing, reviews, & more on new 
and used cars.

[Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Create your own customized LAUNCHcast Internet Radio station. 
Rate your favorite Artists, Albums, and Songs. Skip songs. Click here!
http://us.click.yahoo.com/r4oloD/xA5HAA/kkyPAA/iPMolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti

Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM
Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582.

=================================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke