maklumlah..., orang demo kan cuma pake mulut...,
bukan pake otak....!!

----- Original Message ----- 
From: "Tuyuli Australi" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <idakrisnashow@yahoogroups.com>
Sent: Tue, 28 Nov 06 18:47
Subject: Re: Ida Arimurti FW : "Boykot Produk AS", Ternyata Cuma Bacot Doang


> Nggak usah susah-susah...Celana dalam yang dipake para
> peserta unjuk rasa itu,bahan textile-nya memang buatan
> Indonesia tapi mesin-mesin textilenya buatan mana kalo
> bukan AMERIKA??? Karet kolor-pun ide buatannya dari
> mana kalo bukan dari negeri luar sana? Mau yang
> alami??? Para peserta unjuk rasa KUDU pake sarung
> batik buatan mbok-mbok di Jawa tanpa celana dalam dan
> bertelanjang dada,kalopun haus minum aje air sumur
> atau ledeng!!! Lapar makan nasi yang berasnya dari
> Indonesia bukan import dari Vietnam yang menggunakan
> kapal angkut buatan Amerika. Biar nyaho!!!
> (Gondok,nggak,seh???)
>
> --- Mangasa Aritonang <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
>
>> Bukankan Danone itu produk prancis, NOKIA itu
>> Finland? Apakah dalam daftar itu semua produk amrik?
>> perlu dipertanyakan deh....
>>
>> Jonny Herbart <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> From: Rinaldi Maskinantan
>> Sent: 19 Nopember 2006 19:44
>> Subject: < NE'URIM > "Boykot Produk AS", Ternyata
>> Cuma Bacot Doang
>>
>> "Boykot Produk AS", Ternyata Cuma Bacot Doang
>> Sejak hebohnya invasi AS ke Irak 2003 lalu,
>> demonstran Muslim
>> seringkali mengusung isu "boykot produk AS" dalam
>> setiap aksi unjuk
>> rasa menentang Amerika. Produk AS yang sering
>> menjadi sasaran adalah
>> restoran fastfood Mc Donalds, berbagai merk rokok,
>> busana, aneka merk
>> kosmetik, pembalut wanita, dan sebagainya.
>> Berkali-kali isu tersebut
>> diusung dengan semangat "idealisme", bertahun-tahun
>> sudah tidak
>> menunjukkan gejala signifikan penurunan minat
>> masyarakat terhadap
>> berbagai produk AS. Padahal, lebih dari 80%
>> masyarakat Indonesia
>> mengaku Muslim. Ada dua kemungkinan; pertama,
>> kurangnya sosialisasi
>> seruan tersebut ke masyarakat luas, sehingga banyak
>> masyarakat Muslim
>> tidak mendengarnya. Kedua, mereka mendengar, namun
>> tidak menggubris.
>>
>> Minggu siang, 19 November 2006, saya mengikuti aksi
>> berbagai ormas
>> Islam se-DKI berunjuk rasa menentang kedatangan Bush
>> di Bundaran HI,
>> yang dilanjutkan dengan aksi long march menuju
>> Istana Merdeka.
>> Seperti biasa, seruan boykot produk AS-Yahudi itu
>> ada. Salah seorang
>> peserta demo, membagi-bagikan selebaran yang berisi
>> daftar produk AS-
>> Yahudi yang harus diboykot. Tertulis di situ
>> sejumlah merk, antara
>> lain; Laurier, Johnson & Johnson, Danone, Coca-cola,
>> Sara Lee, Nokia,
>> L'oreal, Revlon, Nestle, Huggies, dan sebagainya.
>>
>> Tulisan sekedar tulisan, seruan sekedar seruan. Di
>> tengah teriknya
>> panas matahari Jakarta, dan kerasnya loud speaker
>> berisi orasi-orasi
>> provokatif menentang AS, dengan entengnya peserta
>> demo menenggak
>> Aqua, yang antara lain produk Danone. Tidak hanya
>> satu-dua orang,
>> melainkan banyak. Bahkan Fadholi Munir ketua FBR,
>> seusai memberikan
>> orasinya di depan Istana Merdeka, langsung menenggak
>> Mizone, yang
>> juga produksi Danone. Itu baru satu produk, belum
>> lagi jika ada
>> sukarelawan yang mau merazia kantong-kantong mereka,
>> bisa dipastikan
>> tidak sedikit pengguna ponsel merk Nokia, merk yang
>> juga masuk dalam
>> daftar boykot mereka. Itu baru yang mudah terlihat,
>> belum yang tidak
>> kelihatan. Coba, singkap saja celana dalam
>> wanitanya, bukan mustahil
>> jika ada yang lagi "M" akan kedapatan memakai
>> pembalut
>> merk "Laurier". Bukankah merk-merk tersebut adalah
>> merk-merk yang
>> familier di kehidupan sehari-hari kita?
>>
>> Iseng punya iseng, saya mendekati seseorang yang
>> membawa pamflet
>> berisi propaganda boykot produk AS-Yahudi, dan
>> menanyakan kenapa
>> masih saja banyak peserta demo yang minum Aqua,
>> padahal
>> katanya "boykot produk AS-Yahudi"? Dia kaget tidak
>> menyangka dapat
>> pertanyaan itu, kemudian terdiam sejenak (mungkin
>> mikir jawabannya),
>> dan membuat jawaban singkat, namun tidak padat dan
>> tidak jelas, serta
>> sedikit emosional; "kamu tanya saja sama yang
>> minum!". Saya langsung
>> membaca kondisi psikologisnya yang terpojok, dan
>> mempertegas
>> pertanyaan saya: "jika umat Muslim menyerukan boykot
>> produk AS-
>> Yahudi, kenapa kok masih banyak saja yang
>> mengkonsumsi Aqua yang nota
>> bene produk Danone, bahkan Fadholi Munir sekali
>> pun"? Dengan nada
>> meninggi, dia mengulangi jawabannya, "kamu tanya
>> saja sama yang
>> minum!". Saya tahu diri, daripada darah saya
>> langsung dihalalkan di
>> tempat itu, saya ngalah mundur.
>>
>> Kemudian saya sengaja menemui seorang peserta yang
>> ketahuan sedang
>> membeli sebotol Aqua, dan menanyakan hal yang sama.
>> Peserta ini agak
>> ramah, namun tidak mampu berpikir logis. Jawaban
>> dia: "saya tidak
>> minum produknya kok, saya minum airnya". Saya jawab:
>> "tapi pada
>> prinsipnya, bapak membeli kan"? Jawab dia: "ini
>> bukan saya yang beli,
>> tapi teman saya" (memang benar temannya yang
>> membeli, dia kebetulan
>> hanya ditawarkan). Saya langsung mundur mendengar
>> jawaban absurd itu,
>> dan tertawa dalam hati. Tidak ada gunanya berdebat
>> dengan orang yang
>> tidak mampu berfikir logis dan hanya berupaya
>> mencari-cari pembenaran.
>>
>> Mustahil peserta demo yang minum produk Danone tidak
>> tahu itu
>> termasuk produk yang "diharamkan". Jika pun mereka
>> benar-benar tidak
>> tahu, maka sosialisasi isu boykot produk AS-Yahudi
>> dan daftar produk-
>> produknya benar-benar tidak efektif. Ratusan pamflet
>> dan flyer yang
>> dicetak tidak ada gunanya, hanya buang-buang uang.
>> Padahal isu boykot
>> itu bukan baru kemaren dicetuskan, tapi hampir di
>> tiap demonstrasi
>> menentang kebijakan AS-Israel. Jangankan berharap
>> seluruh Muslim
>> Indonesia (bahkan dunia) memboykot produk tersebut
>> (dengan tujuan
>> menghambat keuntungan yang diperoleh pihak barat
>> dari berjualan
>> produk-produk tersebut), lha peserta demonstrasi
>> saja tidak
>> menggubrisnya. Itu baru satu produk, belum
>> produk-produk lainnya.
>> Maka, seruan boykot produk AS-Yahudi menjadi sekedar
>> ekspresi
>> emosional, tidak ada langkah kongkretnya. []
>>
>> Sabbe Satta Bhavantu Sukitatta..
>> .
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> ---------------------------------
>> Sponsored Link
>>
>> Want a degree but can't afford to quit? Online
>> degrees from top schools - in as fast as 1 year
>>
>> [Non-text portions of this message have been
>> removed]
>>
>>
>>
>
>
> Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com
>
>
> =================================================================
> "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
> It has silent message saying that I remember you when I wake up.
> Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti
>
> Jangan lupa simak IDA ARIMURTI&FRIENDS SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM
> Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582.
>
> =================================================================
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>

Kirim email ke