BANJIRÂ… ( Buat Saluran Macro - Tunel / Gorong-gorong ). Kalau tidak banjir namanya bukan Jakarta. Jakarta dan banjir sangatlah identik, banjir jadi langganan Ibukota Negara kita, setiap tahun dimana-mana terjadi banjir. Anehnya hal ini dianggap oleh Pemerintah hanya sebagai kejadian biasa. Saya tidak melihat adanya tidakan yang cukup berarti untuk menanggulangi masalah tersebut, bahkan yang ada jumlah area yang terkena banjir semakin meluas tiap tahunnya. Seperti contohnya di daerah perumahan saya di Bekasi Timur, dari tahun 1992 saya tinggal di komplek tersebut, baru 3 tahun terakhir ini banjir masuk ke dalam rumah saya. Tahun lalu saya sudah meninggikan lantai di rumah saya, tapi banjir masih datang karena meluapnya saluran air, jalanan banjir, lalu masuk kedalam rumah. Penduduk terkepung banjir, mobil tidak bisa melewati jalananÂ… terpaksa karyawan tidak ngantor, dan anak-anak juga tidak dapat pergi ke sekolah. Sejak hari Jumat 2 Feb 2007 Jakarta lumpuh, dan baru kembali normal pada hari Selasa 6 Feb 2007. Kerugian yang diakibatkan dari banjir tersebut sangatlah besar, mulai dari kerugian perorangan sampai kerugian yang dialami oleh perusahaan-perusahaan besar dan fasilitas umum Pemerintah. Kalau ditelaah, banjir ini terjadi karena air yang berlimpah tidak dapat mengalir ke laut dengan cepat, artinya dalam perjalannya menuju ke luat terdapat banyak hambatan. Kalau mengharapkan peresapan dari kota Jakarta hal ini tidak memungkinkan lagi karena di Jakarta sulit didapatkan lahan terbuka, dan bila air datang dengan jumlah yang besar akan lama meresap kedalam tanah, apalagi bila tanah sudah mencapai titik jenuh. Sebenarnya yang perlu diperbaiki dan diperhatikan oleh pemerintah adalah mengupayakan agar air bisa cepat mengalir ke laut. Dengan membuat saluran air yang bebas hambatan (Tunel), bukan hanya jalan tol yang perlu bebas hambatan, tetapi air banjirpun harus cepat terbuang ke laut. Bagaimana penerapannya ? Dengan membuat saluran terpadu dari yang macro sampai saluran kecil di depan rumah kita. Diharapkan saluran Macro (Tunel) menhubungkan saluran kecil dibawahnya menuju ke waduk-waduk dan ke laut. Saluran Macro ini berupa saluran tertutup bawah tanah seperti gorong-gorong yang berukuran besar. Di Indonesia Plumbing kurang begitu diperhatikan dengan baik, dalam merencanakan gedung atau bangunan, plumbing hanya didesign bagus didalam gedung itu saja, namun tidak untuk pembuangan keluarnya. Mungkin hanya jalan protokol saja yang telah menggunakan saluran pembuangan bawah tanah dengan bagus. Saluran terbuka umumnya kurang efisien karena budaya kita membuang sampah di saluran belum bisa hilang. Selain itu ukuran saluran pembuangan di Jabotabek umumnya tidak sesuai standard. Saya perhatikan di Bekasi saluran di Jalan besar ukurannya seperti saluran di depan rumah dan sebentar-sebentar rusak atau penuh dengan sampah. Bahkan banyak juga yang tidak ada saluran di kanan dan kiri jalan besar, bagaimana air tidak menggenangi jalanan kalau air tidak dibuang kesaluran karena salurannya tidak ada. Selain itu perumahan-perumahan banyak bertumbuhan di pinggir kota Jakarta namun tidak didukung oleh bagusnya saluran pembuangan air, bahkan banyak perkampungan yang tidak mempunyai saluran pembuangan air di depan rumah-rumah penduduknya. Untuk membuat saluran pembuangan yang bagus harus derencanakan menyeluruh untuk seluruh Jabotabek, kita perlu seorang perancang yang handal yang mempunyai banyak pengalaman di negara-negara maju, pembangunan saluran tersebut tidak bisa hanya setempat-setempat, karena satu sama lain harus terhubung dengan bagus dengan elevasi yang bagus sehingga air cepat mengalir ke laut seperti layaknya saluran air bersih. Penampungan-penampungan air banjir bisa dibuat per wilayah namun itu pun harus bisa segera didistribusikan kelaut. Di Negara-negara maju dimana-mana banyak gedung bertingkat, sepadat apapun gedungnya dan tidak cukupnya lahan terbuka untuk peresapan tetapi saluran bawah tanahnya sangat bisa diandalkan. Janganlah kita hanya membuat gedung atau jalanan yang terlihat cantik dari luarnya saja namun menyimpan bahaya. Dari atas terlihat taman , jalan dan gedung tampak bagus tetapi minim saluran pembuangan air. Pemerintah harus memprioritaskan pembangunan saluran bawah tanah ini kalau tidak mau dalam 5 tahun lagi Jakarta akan tenggelam saat terjadi banjir. Banjir adalah genangan air yang tidak dapat mengalir, Banjir tidak akan terjadi apabila air cepat mengalir ke laut. Terkadang alam memang tidak bersahabat tetapi kalau kita bisa mengantisipasinya tentu kerugian tidak akan sebesar itu. Marilah kita membantu Pemerintah dengan mulai dari lingkungan di dekat kita, bersihkan selalu saluran air depan rumah kita, dan jangan membuang sampah sembarangan. Jakarta, 7 Februari 2007 [EMAIL PROTECTED] http://galihpermata.multiply.com http://alumnismpp.multiply.com
_______________________________________________________________________________ Galih Permata PT. Dextam Contractors Telp + 62 21 5706164, Fax. + 62 21 5703208 & mobile : + 62 815 86482826. --------------------------------- Looking for earth-friendly autos? Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center. _______________________________________________________________________________ Galih Permata PT. Dextam Contractors Telp + 62 21 5706164, Fax. + 62 21 5703208 & mobile : + 62 815 86482826. --------------------------------- Never miss an email again! Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. Check it out. _______________________________________________________________________________ Galih Permata PT. Dextam Contractors Telp + 62 21 5706164, Fax. + 62 21 5703208 & mobile : + 62 815 86482826. --------------------------------- 8:00? 8:25? 8:40? Find a flick in no time with theYahoo! Search movie showtime shortcut. _______________________________________________________________________________ Galih Permata PT. Dextam Contractors Telp + 62 21 5706164, Fax. + 62 21 5703208 & mobile : + 62 815 86482826. --------------------------------- TV dinner still cooling? Check out "Tonight's Picks" on Yahoo! TV. [Non-text portions of this message have been removed]