Sabtu, 3 Maret 2007, sekitar pukul 11.05 WIT, sebuah pesan singkat (SMS) masuk, 
"Manggarai banjir bandang, 30 orang meninggal, puluhan masih hilang," from: 
Yoto, Kupang. 
 
 Tidak lama berselang, giliran Mawe, relawan ACT di Kupang yang kirim pesan 
singkat, menjelaskan nama-nama daerah yang terkena longsor dan banjir bandang. 
Diakhir pesan tertulis; "Pengungsi sementara 2000 orang" 
 
 Tim ACT segera bertindak mencari informasi, baik informasi langsung dari 
relawan-relawan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, maupun melalui media. Ternyata 
belum satu pun media yang memberitakan bencana tersebut. Dan ternyata, bencana 
memang baru saja terjadi Sabtu dini hari (3/3) itu. Jelas saja belum ada 
beritanya di beberapa media. 
 
 Sabtu siang itu juga, tim ACT disiapkan untuk berangkat ke lokasi bencana di 
Kabupaten Manggarai. Sebelumnya, relawan di lokasi sudah diterjunkan langsung, 
dan tidak perlu menunggu tim dari Jakarta tiba. Sedangkan pesan-pesan singkat 
dari Manggarai tidak henti memberikan informasi. Sabtu, pukul 11.52 WIT, satu 
pesan lagi terkirim: "30 orang meninggal, puluhan belum ditemukan. Jumlah 
pengungsi sudah mencapai 11 ribu". 
 
 Relawan-relawan ACT di Kupang, Nusa Tenggara Timur, memang termasuk relawan 
yang proaktif. Sejak tanggal 1 Maret 2007, mereka sudah rajin mengirim 
informasi, data serta peta bencana rawan pangan di NTT. Dari pesan singkat yang 
dikirim Mawe tertanggal 1 Maret 2007, tercatat sekitar 13 daerah rawan pangan 
di NTT. "itu pun belum semua, kami masih mencari data lebih lengkap". 
 
 Direncanakan Sabtu (3/3) tim ACT meluncur ke NTT dalam program penanganan 
rawan pangan. Namun ternyata, terjadi bencana di Sabtu dini hari tersebut. 
Langsung saja, program ke NTT menyertai tim rescue untuk membantu pencarian 
korban banjir bandang dan longsor. 
 
 Rescue ACT dari Jakarta pun sudah tiba di NTT, Minggu (4/3) dipimpin oleh 
Yayat Supriyatna. Informasi langsung dari Yayat di lokasi bencana, "Cuaca 
sekitar lokasi bencana mendung, jalur menuju titik bencana sangat sulit untuk 
dilalui. Mohon do`a," ujar Yayat. 
 
 Data terakhir yang diterima ACT dari lokasi: Kecamatan Cibal 32 meninggal, 6 
luka berat, Kecamatan Reok 1 meninggal, 8 hilang. Kecamatan Lambaleda, 22 orang 
hilang, 55 rumah hancur. 56 Km jalur Reok putus total, lebih 500 rumah 
tertimbun, jumlah pengungsi hingga saat ini 11 ribu orang. (Gaw)


***

Bantuan Kemanusiaan bisa disalurkan melalui:
Rekening Kemanusiaan ACT - Aksi Cepat Tanggap: 
BCA 676 030 2021
Syariah Mandiri 101 000 1114
Mandiri 128 000 4593 338
Muamalat 304 0023 015
BII Syariah 270 2000 256

Informasi: Bayu Gawtama, 0815 105 35 424, 0852 190 68581
ACT : 021 - 741 4482 ext. 121
[EMAIL PROTECTED]
www.aksicepattanggap.com
 
 
  

 
---------------------------------
Have a burning question? Go to Yahoo! Answers and get answers from real people 
who know.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke