Aneh rasanya ketika ada yang berkomentar, "Cuma 73 yang meninggal?", tentang 
gempa berkekuatan 5,8 SR di Sumbar, Selasa (6/3) lalu. Terlebih ada 
kalimat-kalimat tambahan seperti, "Nggak sebanyak Jogja ya" atau "Nggak ada 
apa-apanya dibanding tsunami Aceh" dan lain sebagainya. 

Kata "cuma" seolah menganggap musibah gempa di Sumatera Barat hanyalah musibah 
kecil dan biasa-biasa saja. Jumlah 73 itu memang hanya sebuah angka kecil jika 
dibanding 6300 di Jogja atau lebih dari 200.000 di Aceh. Tetapi dibalik angka 
tersebut juga terekam tangis dan duka yang teramat mendalam. Tidak hanya itu, 
angka 73 atau 67 (versi Kompas, 12/3) juga tidak lantas mencerminkan bahwa 
bencana di Sumbar hanyalah bencana berskala lokal. Sekali lagi bukan. 

Diukur dari skala kekuatan gempanya, yakni 5,8 SR atau versi lainnya menyebut 
6,2 SR, jelas merupakan bencana yang besar. Sebanding dengan gempa di 
Jogjakarta dan Jawa Tengah Mei 2006 silam. Dilihat dari luasnya area gempa, 
mencakup hampir seluruh Sumatera Barat, antara lain; Kota dan Kabupaten Solok, 
Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, Kota/Kabupaten Bukittinggi, Kota Padang, 
Kota Batu Sangkar, Padang Panjang dan lain-lain. Sedangkan dilihat dari dampak 
kerusakan yang ditimbulkan, luar biasa. Sebagai contoh, Nagari Pariangan di 
Tanah Datar saja, 85% rumah rusak berat dan tidak lagi bisa ditinggali. Begitu 
juga dengan di Nagari Aie Angek, Tanah Datar, 80% bangunan (rumah, sekolah dan 
fasilitas umum lainnya) hancur dan rusak. 

Belum lagi jika kita menghitung jumlah pengungsi akibat gempa tersebut, di satu 
Nagari (Desa) saja, tercatata sekitar 2000 hingga 3000 jiwa. Berapa jumlah 
Nagari di seluruh Sumbar? berapa pula jumlah pengungsi secara keseluruhan? 

Jika demikian, adakah alasan kita untuk memandang bahwa gempa Sumbar ini 
bukanlah bencana nasional? tentu saja tidak tepat jika ada yang berpendapat 
demikian. Terlebih ada yang menyebut-nyebut, bencana dan pengungsi di Sumbar, 
cukup akan terselesaikan oleh orang-orang Minang di rantau saja. 

Sekali lagi, ini bencana nasional. Tangis di ranah minang, adalah duka 
nusantara. Tidak satu pun yang boleh menganggap sepele bencana ini, begitu juga 
bencana-bencana lainnya. Para korban bencana dan pengungsi di lokasi bencana, 
akan sangat terbantu dengan beragam kepedulian kiita, tidak terkecuali. (Gaw)
   
  Salurkan Bantuan Anda Melalui ACT di :
  BCA # 676 030 2021
  BSM # 101 000 1114
  Mandiri # 128 000 4593 338
  Muamalat # 304 0023 015
  BII Syariah # 270 2000 256
  Permata Syariah # 0971 001 224
   
  CONTACT LINE DI LAPANGAN : 
  Bayu Gawtama : 0815 105 35 424 / 0852 1906 8581
  Gandi Purnama : 0813 210 88 441 / 0888 2195 777
   
  ACT HOTLINE : 021- 741 4482
   
   

 
---------------------------------
Finding fabulous fares is fun.
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel 
bargains.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke