Yuk sopan-santun di jalan raya

 

Setiap hari saya berangkat menuju tempat kerja melalui jalan raya, betapa
sedihnya hati saya melihat 

pengguna jalan raya semakin menunjukan ego pribadinya masing-masing. Semua
orang merasa penting dan patut di dahului.

Sehingga semua memaksakan keinginannya dan menyebabkan hokum yang berlaku di
jalan raya adalah hokum rimba. 

Siapa kuat dia yang menang. Dan hal ini yang menyebabkan besarnya kecelakaan
lalu lintas.

 

Saya akan membahas beberapa sudut pandang saya sebagai pengguna jalan raya
dari berbagai sudut.

 Pertama saya sebagai penggendara motor, jujur motor adalah kendaraan yang
saya pakai sebagai 

transportasi utama saya menuju tempat jemputan saya dengan alas an cepat,
murah dan bisa nyelip.

 

Diri saya sebagai pengendara motor, musuh utama saya adalah pengguna jalan
mobil pribadi, 

saat saya menggunakan motor terkadang saya kesal dengan mobil pribadi karena
tidak mau ngalah 

dan berjalan berbelok tanpa send, nanti saya senggol dan mobilnya baret
pasti akan marah. 

Kedua angkutan umum dimana angkutan umum dengan sembarang berbelok, berhenti
ngebut 

sembarangan saya hamper celaka karena angkutan umum. pejalan kaki yang
tiba-tiba melintas 

terkadang hamper saya menabraknya. mungkin sahabat pengendara motor akan
setuju dengan 

pendapat ini, tapi jujur ini tidak semuanya benar. karena motor seperti kita
sering menjadi penyebab macet dan rawan kecelakaan.

 

Kedua Diri saya sebagai pengendara mobil pribadi, saya sering menggunakan
metode ini 

sekali-sekali saja jika libur atau pun kepepet. Musuh utama saya adalah
motor dimana 

saya suka bingung untuk menempatkan posisi, jujur saya pernah menabrak motor
sehingga 

motor terguling, karena motor memotong jalur saya tiba-tiba. Kedua angkutan
umum yang 

sering membuat macet dengan berhenti sembarangan dan menyupir ugal-ugalan,
ketiga pejalan kaki, 

seperti kasus saya menggunakan motor musuh pengendari pribadi adalah pejalan
kaki yang tidak tertib.  

Yang terakhir adalah sesama mobil pribadi yang terkadang memancing saya
untuk menjadi mental sembalab. 

Yang menyebkan kerawanan kendara di jalan raya.

 

Ketiga Sebagai pejalan kaki, terkdang saya sering berjalan kaki dimana
sebagai pejalan kaki saya 

merasa ngeri untuk berjalan di trotoar apa lagi jika jalanan macet, hak saya
diambil motor trotoar dinaiki 

oleh motor. Untuk menyebrang pun saya bingung  untuk menyebrang dimana ,
motor, mobil pribadi, 

angkutan umum semua jalan serba cepat dan tidak tertib. Sebagai pejalan kaki
saya sadar posisi 

saya sangat lemah dan rentan di jalan raya dan saya target kecelakaan yang
paling rentan.

 

Keempat sebagai pengguna angkutan umum, saya menyadari supir angkutan umum
sering 

melanggar aturan lalu lintas demi setoran dan strees menghadapi macet walau
terkadang 

angkutan umum sering menjadi sumber kemacetan.

 

Kalau melihat dari sudut pandang masing-masing semua memiliki alas an untuk
cepat dan di dahulukan dalam di jalan raya. 

Pernah kh terpikir oleh masing-masing untuk saling menjaga . coba lah kita
bayangkan bila semua mengikuti aturan 

seperti sepeda motor tidak berajlan main serobot, angkurn umum tidak
berhenti sembarangan, 

pejalan kaki berjalan di tempat yang ditentukan, menggunakan jembatan
peyebrangan jika menyebrang. 

Mobil pribadi berjalan dengan tenang. Mungkin jalanan Jakarta tidak akan
macet seperti sekarang .

 

saya pribadi dalam hati menginginkan Jalan raya yang tertib. Untuk
pemerintah dan polisi saya memiliki perintaan. 

Untuk bapak polisi yang terhormat tolong pak atur kami yang terkadang nakal
di jalan raya, dan tertibkan jalan raya. 

Tetapi jangan pak kami dijadikan tempat mencari uang dengan melakukan
jebakan dan bersembunyi, 

dimana jika kami melanggar bapak polisi yang terhormat segera muncul untuk
menilang kami, 

dimana transaksi tawar-menawar seperti di pasar pun dilaksanakan. Dimana ada
uang pelanggaran 

kami akan selesai. Semoga pak polisi jadi aparat yang jujur dan berwibawa
dalam menertipkan lalu lintas.

 

Untuk pemerintah tolong kami pak sediakan solusi kemacetan ini, kami hanya
mengingatkan sebelum 

bapak menjadbat bapak pernah menjanjikan kami memperbaiki keadaan termaksud
keadaan lalulinta. 

Dan tolong berikan kami solusi angkutan umum yang tertib, aman dan Nyman.
Jangan karena bapak 

menjabat ketika kami bermacet-maceten, bapak dengan kawalan polisi bapak
melenggang dengan 

mengorbankan kami dengan cara menyetop semua kendaraan yang ada. Tolong
bapak pemerintahan 

mari kita rasakan kemacetan bersama agar kami dapat diberikan solusi, betapa
tidak enaknya kemacetan ini.

 

Kepada semua pengguna jalan raya saya berharap kita untuk sadar dan
menggunakan jalan raya untuk 

kepentingan bersama agar tertib.karena jika  kita perpribadi dapat tertib
akan terujud ketertiban nasional. 

Dan jalan raya akan lebih manusiawi. Mari bersama kita wujudkan ketertiban
dijalan raya, agar tercipta jalan yang baik, nyaman, dan manusiawi.

 

" Dengan menghargai dan memberikan hak orang lain, sama dengan kita
menghargai dan menggormati diri kita sendiri " EA

Tulisan ini ditujukan untuk semua pengguna jalan raya

Depok 20 July 2007

Erwin Arianto

 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke