Salam sejahtera

Sebenarnya saya pribadi tidak begitu setuju dengan apa yang bung Suud katakan 
"hanya saja mungkin terasa lamban" yang ditulis dalam kurung itu.
sebab hal itu menganalogikakan untuk menggapai sesuatu harus dicapai secara 
cepat dan pragtis, dan ini menafikan adanya "proses". Kalau kita lihat dengan 
kacamata yang jernih Allah saja mengajarkan proses kepada kita semua, dalam 
satu contoh misalnya pada surat al-A'raff ayat ke 54 yang menceritakan 
penciptaan langit dan bumitidak langsung jadi, melainkan Allah menciptakannya 
selama 6 hari. Padahal dalam surat yasin Allah mengatakan jika berkendak untuk 
membuat sesuatu dengan mengatakan "kun/jadi" maka akan jadi.

Nah, dari sini saya pribadi simpulkan tidak ada kata lambat yang ada hanyalah 
proses.

syukron


From: moh sud <sud_mad...@yahoo.com>
To: ikbal_alamien@yahoogroups.com
Sent: Tue, October 20, 2009 2:50:32 PM
Subject: Re: Bls: [IKBAL Al-Amien] MANA YANG NGAKU MUSLIM

  
Ikutan nimbrung bentar...    

Berdakwah tidak mulu harus dihubung-hubungkan dengan sanksi. Pendidikan yang 
baik adalah dengan pendekatan persuasif. Jika ada anak nakal, maka solusinya 
bukan dipukul, ditempeleng, dijemur, atau suruh bikin qoror (hehe), tetapi yang 
efektif (hanya saja mungkin terasa lamban) adalah dengan didekati secara 
personal. Ditanya keluhannya, diteliti lingkungan bergaulnya, dan sebagainya. 
Tidak ada orang nakal sejak lahir, tidak ada. dekati anak nakal, ya, bisa 
dengan dikasih permen, dijamin dia bakal manut-manut, hehe...

Tidak ada manusia manapun, lahir langsung jadi pencuri dan pelacur. Ketika 
masih SD dulu, saya belum pernah mendengar, di saat guru minta mereka nyebutkan 
cita2 muridnya masing2, satupun yang mengatakan, "cita-cita adalah pelacur". 
Semuanya bercita-cita jadi orang baik. Terus bagaimana dalam perkembangannya, 
akhirnya satu atau beberapa dari murid2 yang masih polos tersebut terjerumus 
dalam prilaku negatif. Nah ini yang bertanggung jawab adalah lingkungannya. 
Sudah maksimalkan tugas keluarga mengontrol dan membimbing anak2nya. Sejauh 
manakah peran guru2 di sekolah. Sejauh manakah dakwah mereka yang ngaku kiyai 
mampu memikat masyarakt untuk berbuat baik (dakwah bukan hanya sekedar ngomong 
halal-haram saja kiyai, itu mah metode dakwah yang dah basi, dah dari dulu 
orang tahu kalo mencuri itu haram, hehe)  . Sejauh mana mereka yang punya 
otoritas2 terhadap masyarakat disekelingnya membentuk iklim lingkungan yang 
baik. 

Maka tak etis jika kita menyalahkan tetangga yang jadi pelacur secara 
sepihak.Berdakwah, enaknya itu pelan2, lon-laon. menghadapi maksiat kok kayak 
ngadapi perawan di malam pertama, main gredek saja. Napsu ya napsu, tapi 
kasihan yang dihadapi dong! hehehe... "Sakit tau'" hahahahaha.. ... Dakwah juga 
perlu ada foreplay-nya. ... kkwkakwkakawkawkak. ....   


--- On Tue, 10/20/09, rifai Ipai <rifai_...@yahoo. com> wrote:


>From: rifai Ipai <rifai_...@yahoo. com>
>Subject: Re: Bls: [IKBAL Al-Amien] MANA YANG NGAKU MUSLIM
>To: ikbal_alamien@ yahoogroups. com
>Cc: "rifai Ipai" <rifai_...@yahoo. com>
>Date: Tuesday, October 20, 2009, 5:37 PM
>
>
>>
>
>
>  > 
>ada bukti konkrit yang bisa memperkuat statemen anda dari organisasi islam 
>yang memperhatikan keadaan saudara kita di lokalisasi?
>
>
>
>
________________________________
From: fathur rozi <fathurrozink@ yahoo.com>
>To: ikbal_alamien@ yahoogroups. com
>Sent: Tue, October 20, 2009 12:15:45 PM
>Subject: Re: Bls: [IKBAL Al-Amien] MANA YANG NGAKU
> MUSLIM
>
>  > 
>Sebenarnya itu berita biasa, cuman jarang dilakukan jadi sedikit bertambah 
>biasanya. Kalu yang muslim sih sudah terlalu banyak bagi-bagi jilbabnya, cuma 
>karena terlalu banyak jadi tidak diekspos media, karena sudah menjadi biasa. 
>Simpel saja, dan tidak perlu teriak-teriak. Biasa aja, itu mainan media kawan. 
>ok
>
> Regard,
>
>
>Fathurroji NK
>
>
>Blogger: 
>www.rojinulis. blogspot. com
>
>
>
>
>
________________________________
From: rifai Ipai <rifai_...@yahoo.
> com>
>To: ikbal_alamien@ yahoogroups. com
>Cc: rifai Ipai <rifai_...@yahoo. com>
>Sent: Tuesday, September 15, 2009 3:04:32
>Subject: Re: Bls: [IKBAL Al-Amien] MANA YANG NGAKU MUSLIM
>
>  > 
>Salam sejahtera
>
>Melihat postingan dari saudara kita Abdurahman, saya teringat pada teman FB 
>saya yang mencantumkan perbincangan seorang tokoh pemikir terkemuka di negri 
>kita, yaitu Cak Nun. Sedikit banyak seperti ini perbincangannya :
>
>Cak Nun ditanyakan oleh seseorang, gini katanya : pada waktu bersamaan
>tiba-tiba sampeyan menghadapi tiga pilihan, apa yang harus anda pilih salah
>satunya : pergi ke masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang,
>atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari,
>mana yang sampeyan pilih?" 
>
>Cak Nun menjawab lantang, "Ya nolong orang kecelakaan." 
>"Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang?" kejar si penanya. 
>"Ah,
>mosok Allah ndeso gitu," jawab Cak Nun. 
>"Kalau saya memilih shalat
>Jumat, itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak, " katanya lagi.
>
>"Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan 
>sembahyang sebagai credit point pribadi."
>
>Sungguh buah pikiran yang cemerlang! bila kita korelasikan dengan fenomena 
>umat muslim sekarang memang benar, umat muslim terlalu egois tidak memikirkan 
>nasib orang di samping mereka yang sedang berada dalam jalan kemungkaran. 
>Mereka hanya memikirkan dirinya masing-masing untuk masuk surga, lebih dari 
>itu mereka menganggap surga hanya miliknya.
>
>Ingatlah pesan agama kita untuk mengajak kepada jalan Allah dengan cara-cara 
>yang baik dan santun.
>
>Syukron.
>
>
>
>
>
________________________________
From: abdu
> rahman <gusdu...@yahoo. co.id>
>To: ikbal_alamien@ yahoogroups. com
>Sent: Monday, September 14, 2009 3:42:52 PM
>Subject: Bls: [IKBAL Al-Amien] MANA YANG NGAKU MUSLIM
>
>  > 
>Subhanallah. .. Yang telah mengirim orang kristen sebagai teguran bagi kita 
>kaum muslimin. Ya begitulah keadaan kita, andai saja jutawan bahkan milyioner2 
>muslim Indonesia menyisihkan untuk mereka niscaya kristen tidak akan 
>mendahului. Tidak bisa dipungkiri, jika setelah pemberian tersebut ada 
>sebagian orang tertarik masuk kristen karena melihat keantusiasannya bagi 
>mereka. Dari pada kaum muslimin yang sibuk makan sendiri, ibadah sendiri tanpa 
>memandang bahwa mereka para PSK masih bisa diterima taubatnya. Itu semua bisa 
>terjadi, mungkin pendapat saya bubarkan saja mereka wahai ustadz2 FPI dkk. 
>Asalkan disediakan lapangan kerja yang layak dan bisa mencukupi kehidupan 
>keluarganya. Saya pikir mereka tetap ada sampai sekarang selain pemasukan ke 
>negara banyak, belum tersedianya lapangan kerja
> sebagai pengganti pekerjaan mereka sekarang alias PSK. Ini adalah kemungkaran 
> umum yang hanya dibiarkan, ditonton saja oleh kaum muslimin. Adakah 
> lokalisasi pelacuran pada zaman Rasulullah?  Dengan alasan menertibkan atas 
> prostitusi tidak bergentayangan. hehehe... Kirain hantu.
>
>
>
>
________________________________
Dari: rifai_bkl <rifai_...@yahoo. com>
>Kepada: ikbal_alamien@ yahoogroups. com
>Terkirim: Sabtu, 12 September, 2009 05:17:59
>Judul: [IKBAL Al-Amien] MANA YANG NGAKU
> MUSLIM
>
>  > 
>Salam sejahtera
>
>>Dibawah ini sengaja saya lampirkan berita yang saya rasa akan menyentuh hati 
>>kita sebagai muslim.
>
>>-----------
>>Legislator Bagi-bagi Jilbab kepada PSK
>>Sabtu, 12 September 2009 | 06:52 WIB
>
>>SURABAYA, KOMPAS.com-- Empat legislator dari Fraksi Partai Damai Sejahtera 
>>(PDS) DPRD Surabaya, Jumat sore, melakukan aksi bagi-bagi sarung dan kemeja 
>>batik kepada tukang becak, pengaman, dan pemulung serta jilbab kepada PSK 
>>(pekerja seks komersial) dan mucikari.
>
>>Keempat anggota DPRD Surabaya dari PDS yang menyemarakkan bulan suci Ramadhan 
>>1430 Hijriah adalah Simon Lekatompessy, Dra Sudarwati Rorong MM, Imanuel 
>>Fredrick Lumoindong, dan Pdm Rio Pattiselanno S.Kom.
>
>>Mereka langsung terjun ke kompleks Lokalisasi Tambak Asri atau dikenal dengan 
>>Lokalisasi Kremil yang menjadi sasaran aksi sosial itu dengan dibantu 
>>perwakilan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Ranting 
>>(DPRan) PDS Surabaya.
>
>>Dengan berjalan kaki, para wakil rakyat itu membagi-bagikan sarung dan kemeja 
>>batik lengan panjang kepada tukang becak, pengamen, dan pemulung.
>
>>Dalam kesempatan itu, para legislator PDS itu juga mendengarkan keluh kesah 
>>kaum miskin itu menyangkut penghasilan dan kesejahteraannya.
>
>>"Sepi, Bu. Paling-paling, sehari cuma dapat Rp10 ribu,? kata Agus, tukang 
>>becak yang menerima bingkisan dari Sudarwati yang juga Kepala Sekolah di 
>>TK-SD Bina Karya di Tambak Asri.
>
>>Tak hanya para tukang becak, pengamen, dan pemulung yang menjadi sasaran 
>>sosial mereka, tapi mucikari dan PSK yang menghuni kompleks lokalisasi itu 
>>pun mendapatkan berkah berupa jilbab atau baju koko.
>
>>Meski dilarang beroperasi selama Ramadhan 1430 H, tapi para mucikari itu 
>>masih tinggal di wismanya, karena ada juga dari mereka yang memang penduduk 
>>asli dari lokalisasi itu.
>
>>Misalnya, Susilo yang mengelola wisma di Jalan Tambak Asri 219 itu merasa 
>>terharu ketika mendapat baju koko yang dikenakan Sudarwati langsung ke tubuh 
>>Susilo.
>
>>"Terima kasih, Bu,? katanya sambil menerima baju koko berwarna coklat muda.
>
>>Menurut Sudarwati yang juga tokoh masyarakat di kompleks lokalisasi itu, aksi 
>>sosial itu lebih efektif untuk menyadarkan masyarakat dari lembah nista itu.
>
>>"Saya pikir, para mucikari itu memang terpaksa mencari nafkah dengan cara 
>>seperti itu. Intinya, jangan anggap mereka sebagai sampah masyarakat, tapi 
>>dekati dan rangkul mereka dengan penuh kasih persaudaraan, " katanya.
>
>>Faktanya, katanya, jumlah mucikari dan PSK di kompleks Lokalisasi Tambak Asri 
>>setiap tahun bertambah, namun dalam lima tahun terakhir justru menurun 50 
>>persen dari 1.000-an pada tahun 2004 menjadi 400-an pada tahun 2009.
>
>>Senada dengan itu, Simon Lekatompessy yang juga Ketua DPC PDS Surabaya 
>>berpendapat perlu ada solusi alternatif untuk memberantas praktik prostitusi 
>>yang ada di Surabaya.
>
>>"Tak sekedar menutup atau merelokasi lokalisasi, tanpa memikirkan dampak 
>>sosialnya. Itulah salah satu pekerjaan besar kami sebagai wakil rakyat dari 
>>Fraksi Partai Damai Sejahtera," kata pengusaha advertising itu.
>
>>Aksi sosial diakhiri dengan pembagian 300 kotak makanan untuk berbuka puasa 
>>yang diikuti pengurus RT, para tukang becak, mantan pemakai narkoba, dan para 
>>Laskar Nagabonar dari RT 19 yang merupakan juara pertama Lomba Kampung Bersih 
>>dari Narkoba Tahun 2009.
>>--------
>
>>Setelah membaca berita diatas saya pribadi merasakan tindakan diatas sunngguh 
>>amatlah mulia. Tapi sayangnya yang melakukan aksi itu bukan dari kalangan 
>>umat muslim, melainkan aksi solidaritas legislator PDS yang notabenenya 
>>beragama Kristen.
>
>>Bayangkan saja bentuk solidaritas perwakilan dari umat Kristen itu, berani 
>>langsung terjun kepada pusat lokalisasi, apalagi bentuk aksinya dengan cara 
>>yang tidak menyakiti tapi menyentuh hati. Dan ini saya lihat merupakan metode 
>>yang islami walaupun yang melakukan diyakini bukan muslim, lalu mana yang 
>>ngaku muslim???? apakah bisanya memukuli mereka yang butuh akan sentuhan hati 
>>dan solusi???
>
>>syukron.
>
>
>________________________________
 Akses email lebih cepat. 
>Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang 
>dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! (Gratis) >
> 
>
>________________________________
 Get your new Email address!  
>>Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
> 
>
> 
> 

   


      

Kirim email ke