Siaran Pers,
Nomor: 19/SP/08/2005

SIRA TETAP JADI LEMBAGA SIPIL ACHEH INDEPENDEN
DAN MEMIHAK RAKYAT


Menyikapi beberapa tuduhan dan pemberitaan miring terhadap lembaga Sentral 
Informasi Referendum
Acheh (SIRA) di beberapa media Indonesia seperti contoh koran Rakyat Aceh 
(23/08), yang
menyebutkan Ketua SIRA sebagai tokoh penting GAM dan eks Ketua SIRA. SIRA 
menyatakan sikap sebagai
berikut:

Sebagaimana dimandatkan oleh Kongres Mahasiswa dan Pemuda Acheh Serantau 
(KOMPAS) dan Sidang Umum
Masyarakat Pejuang Referendum (SU-MPR) Acheh, SIRA tetap akan menjadi sebagai 
lembaga pembebasan
damai bagi rakyat Acheh. Entitas dan struktur organisasinya tidak mempunyai 
hubungan dengan GAM.
Selama ini SIRA memang mengakui perjuangan GAM juga sebagai sesuatu yang tidak 
salah, bahkan
bertujuan untuk membebaskan dan memperbaiki masa depan Acheh. Buktinya 
Memorandum of Understanding
(MoU) yang dilahirkan sekarang pun telah melibatkan GAM sebagai refresentasi 
masyarakat Acheh, dan
untuk kepentingan rakyat Acheh.

SIRA juga telah banyak memberikan masukan dan mendorong terjadinya proses 
perdamaian itu, meskipun
tidak semua usulan lisan dan tertulis dari SIRA itu diakomodir dalam MoU oleh 
RI dan GAM. Bahkan
ketua SIRA yang ditahan dipenjara Malang, Jawa Timur karena kasus perjuangan 
HAM, Demokrasi dan
Perdamaian juga turut dimintai masukan atau rekomendasinya oleh pihak CMI 
selaku mediator pada
saat- saat awal perundingan RI dan GAM. 

Karena itu SIRA melihat MoU ini sebagai langkah awal yang baik yang mesti 
dilanjutkan lagi supaya
memperoleh suatu solusi final yang sesuai dengan kehendak politik rakyat Acheh, 
dan berkepentingan
terhadap perbaikan masa depan Acheh. Adil atau tidaknya situasi Acheh akan 
dirasakan oleh rakyat
Acheh. Kerena itu pula semua pihak hendaknya segera menghentikan upaya- upaya  
anti MoU itu.
Rakyat Acheh sendiri mesti mengawasinya dengan seksama supaya tidak ada 
penipuan dan bohong- 
bohongan lagi.  

SIRA juga menyerukan kepada media massa untuk mendorong situasi yang damai 
dalam berita- beritanya
tentang Acheh. Para wartawan berhak saja memiliki nasionalisme RI mareka, tapi 
jangan sampai
seperti nasionalisme media Amerika sewaktu perang Vietnam dulu,  perang 
Afghanistan  dan  Irak
sekarang. Sejak Darurat Militer nasionalisme seperti ini juga terjadi dalam 
memberitakan masalah
Acheh, sehingga kejahatan kemanusiaan yang terjadi tertutup rapat (tak 
terpublikasi). 

SIRA juga meminta media untuk mengkonfirmasikannya jika ada pemberitaan tentang 
SIRA, pemimpin
redaksi dan para anggotanya supaya tidak asal karang-karang saja. Karena 
sekarang  momentum damai
harus didorong, jangan ada pemberitaan sensasional yang memanaskan situasi.

Banda Acheh, 23 Agustus 2005
Sentral Informasi Referendum Acheh (SIRA)


Nasruddin Abubakar
Dewan Presidium


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/vbOolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Hancurkan Kapitalisme,Imperialisme,Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme !
******Ajak lainnya bergabung ! Kirimkan e-mail kosong (isi to...saja)ke:
        [EMAIL PROTECTED] (langganan)
        [EMAIL PROTECTED] (keluar)
Site: http://come.to/indomarxist
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke