--- In indo-marxist@yahoogroups.com, "santerkepal" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > tahun 1927 Banten memberontak terhadap belanda yang mengatasnamakan > buruh. terbukti gagal karena ingin mencontoh uni sovyet yang mayoritas > rakyatnya buruh. kegagalan pemberontakan 1927 karena tidak melibatkan > petani secara langsung. padahal mayoritas rakyat Indonesia bertani.mana > mungkin petani ikut memberontak ketika pemberontakan tersebut > mengatasnamakan buruh > ada pertanyaan, gerakan revolusi seperti apa yang saat ini pantas kita > sosialisasikan kepada rakyat kecil yang semakin lama semakin apatis > sehingga ketika kita provokasi mereka langsung mengerti dan mau > bergabung pro aktif dengan para aktivis untuk melakukan perubahan. > kita tidak mungkin memakai konsep gerakan revolusi negara lain karena > kita pada dasarnya kondisi historis sosiokultur rakyat Indonesia sangat > jauh berbeda dengan negara lain yang pernah berhasil melakukan revolusi. > tolonglah rakyat..!! jangan hanya diskusi dengan sesama aktivis > rakyat miskin sekarang di sibukkan mencari nafkah hanya untuk menhidupi > keluarganya. sekali lagi, konsep gerakan seperti apa yang harus kita > buat dan gampang kita aplikasikan kemasyarakat dan masyarakatpun > gampang memahami dan bergabung sehingga revolusi dapat terjadi. >
"orang-orang komunis" awal sebelum Snevlet dengna ISDV nya masuk, ngak tahu sama sekali apa itu sosialisme, Marxist-Leninism,dll, mereka berontak atas dasar perasaan sebagai orang yang ditindas, bukan karena mereka telah mempelajari Marx atau teori-teori Revolusioner seperti Owen, M, Bakunin, Marx. aku bukan mementahkan semangat kita untuk terus mempelajari teori- teori itu, tapi... ada satu hal penting yan gharus kita ketahui bahwa KETIKA SOSIALISME MENJADI IDEOLOGI, dia akan mati dan lamban........... KAPITALISME tidak pernah menjadi "ideologi" sebuah negara, Lenin dengan Sovyetnya hancur setelah mengalamai depresi panjag, Mao dengan Revolusi kebudayaan-nya juga mengorbankan jutaan rakyat Cina dan akhirnya tetap gagal, artinya adalah Bagaimana kita harus mengkontekstualkan konsep sosialisme didalam kehidupan mikro kita di masyarakat, seperti Gramsci dengan konsep Consigli d' Fabricca (Dewan Buruh) atau seperti model Sosialisme yang berkembang saat ini di Skandinavia.............. ya....... dulu Marx berangkat dari realitas karna kaum buruh yang ada, dan sekarang di Indonesia justru Petani yang banyak...... makanya yang substansi sebenarnya dari teori nya bukan buruh atau petani, atau maling, tapi "kelas", sehingga kita tidak dogmatis menerima apa yang diajarkan oleh narasi-narasi besar mereka........ selamat berjuang kawan!!!!! ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Fair play? Video games influencing politics. Click and talk back! http://us.click.yahoo.com/u8TY5A/tzNLAA/yQLSAA/vbOolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Hancurkan Kapitalisme,Imperialisme,Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme ! ******Ajak lainnya bergabung ! Kirimkan e-mail kosong (isi to...saja)ke: [EMAIL PROTECTED] (langganan) [EMAIL PROTECTED] (keluar) Site: http://come.to/indomarxist Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/