Buletin Elektronik www.Prakarsa-Rakyat.org 
     
            SADAR 

            Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi
            Edisi: 46 Tahun III - 2007
            Sumber: www.prakarsa-rakyat.org
           

--------------------------------------------------------------------
           


            NEGARA INI BEBAS EKSPRESI DAN PENDAPAT



            Oleh: Ari Yurino[1]



            Judul diatas sebenarnya memiliki makna ganda. Sama halnya seperti 
tulisan-tulisan y! ang sering kita temui dalam satu ruangan yang menyatakan 
&ldqu! o;Ruang ini Bebas Rokok". Apakah maksudnya ruangan tersebut terbebas 
dari rokok yang artinya dilarang merokok, atau sebenarnya memang dibebaskan 
untuk merokok di ruangan itu. 
             
            Sama seperti negara kita yang menyatakan negara menjamin rakyatnya 
untuk memiliki kebebasan berekspresi dan berpendapat. Namun nyatanya ketika 
rakyatnya ingin berekspresi dan berpendapat, negara segera melakukan pengawasan 
dan intervensi atau bahkan negara membiarkan suatu kelompok massa untuk 
menghilangkan kebebasan berekspresi dan berpendapat kelompok lain. Kalau begitu 
mungkin arti dari judul diatas adalah negara ini terbebas dari ekspresi dan 
pendapat. Kata lainnya adalah rakyat dilarang untuk berekspresi dan berpendapat.
             
            Bukti dari negara ini terbebas dari ekspresi dan pendapat adalah 
pengalaman kawan-kawan Papernas dan Ultimus. Agenda kegiatan Papernas dan 
Ultimus telah beberapa kali gagal dilaksanakan yang disebabkan oleh intimidasi 
dan aksi pembubaran oleh aparat! kepolisian dan beberapa organisasi massa. Yang 
baru saja terjadi adalah batalnya salah satu rangkaian kegiatan May Rally 2007 
yang rencananya berakhir pada tanggal 1 Juni 2007. Agenda diskusi buku 
"Memahami Revolusi Venezuela" yang seharusnya dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 
2007 dan merupakan acara terakhir dari May Rally 2007 akhirnya harus ditunda. 
Penundaan tersebut dikarenakan intervensi dari pihak kepolisian yang sejak hari 
kedua melakukan pengawasan ketat terhadap rangkaian kegiatan ini.
             
            Pada tanggal 14 Desember 2006, bahkan acara diskusi yang diadakan 
di Ultimus Bandung sempat dibubarkan oleh sekelompok massa. Hal ini dilakukan 
karena acara tersebut dianggap oleh kelompok massa tersebut menyebarkan paham 
komunis.
             
            Begitu juga yang dialami oleh Papernas. Beberapa kali agenda 
kegiatan Papernas selalu saja dibubarkan oleh sekelompok massa yang tidak 
menginginkan munculnya kembali paham komunis di Indonesia. Bahkan penyerang! an 
secara fisik terhadap massa Papernas sempat beberapa kali d! ilakukan oleh 
kelompok massa tersebut. 
             

            Upaya mencerdaskan bangsa

            Negara jelas memiliki kewajiban untuk mencerdaskan bangsa ini. 
Upaya mencerdaskan bangsa merupakan komitmen bangsa Indonesia untuk mencapai 
masyarakat adil dan makmur. Bahkan upaya untuk menyebarkan pemahaman-pemahaman 
yang mencerdaskan bangsa dapat juga dilakukan oleh rakyat Indonesia.
             
            Hal ini juga yang tercermin dalam rangkaian kegiatan May Rally 2007 
di toko buku Ultimus. Diskusi pemikiran Hugo Chavez dalam buku "Memahami 
Revolusi Venezuela" hanyalah upaya untuk dapat mengkaji dan mengkritisi 
pengalaman yang terjadi pada bangsa lain. Tentu saja dalam diskusi tersebut 
tidak mungkin kita mengambil secara mentah-mentah pemikiran Hugo Chavez untuk 
diterapkan di Indonesia. Karena tentunya kita harus juga melihat kondisi yang 
terjadi di Indonesia.
             
            Usaha untuk mengkaji dan mengkritisi agar rakyat dapat lebih cerdas 
seperti inilah yang dihalang! i oleh negara. Upaya beberapa organisasi yang 
menjadi penyelenggara acara tersebut untuk dapat memahami secara lebih jelas 
pengalaman bangsa lain, ternyata tidak direstui oleh bangsanya sendiri. Bila 
negara memiliki kewajiban untuk mencerdaskan bangsa, mengapa upaya-upaya untuk 
meningkatkan kapasitas rakyatnya dicoba untuk dihalangi? Mengapa 
             

            Perlindungan Negara?

            Beberapa kali telah terbukti bahwa kelompok massa yang tidak 
sependapat dengan kelompok lain melakukan penyerangan fisik. Namun kenyataannya 
aparat yang berwenang, dalam hal ini kepolisian, seakan tidak mempermasalahkan 
hal tersebut. Padahal jelas dalam Undang-Undang Dasar kita menyatakan bahwa 
negara menjamin dan melindungi kebebasan berekspresi dan berpendapat bagi warga 
negaranya.
             
            Penyebaran paham komunis, seperti yang dituduhkan oleh beberapa 
kelompok massa, pun sampai saat ini tidak pernah terbukti dilakukan oleh 
Papernas ataupun kegiatan-kegiatan yang dilakuk! an oleh toko buku Ultimus. 
Seharusnyalah negara segera meninda! k kelomp ok-kelompok massa yang 
menyebarkan kebencian dan menimbulkan rasa ketakutan pada kelompok lainnya.
             
            Karena memang hal tersebut sudah menjadi bagian dari tanggung jawab 
negara dalam melindungi dan menjamin hak-hak warga negaranya. Bukan tidak 
mungkin, peristiwa seperti ini, akan menimpa kelompok-kelompok lainnya bukan 
hanya Papernas dan toko buku Ultimus. Dan jelas akibat dari negara tidak 
memberikan jaminan dan perlindungan terhadap hak untuk berekspresi dan 
berpendapat maka akan menimbulkan rasa takut dan tidak berani membela dirinya 
sendiri.
             
            Bila hal ini diteruskan, maka buka tidak mungkin akan terjadi 
pembodohan terhadap rakyat Indonesia. Dan akibat hal tersebut maka negara akan 
semakin otoriter dan semakin menindas rakyatnya yang berada dalam posisi yang 
lemah.
             

            Kesadaran Melawan dan Bersatu

            Jika negara sudah tidak mampu atau lebih tepatnya tidak mau 
melindungi dan menjamin hak-hak rakyatnya, maka tidak an! eh jika rakyat sudah 
tidak percaya lagi kepada pemimpinnya. Bahkan ketika ketidakpercayaan ini 
memuncak, rakyat yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di negeri ini 
dapat mengambil alih negeri ini. Karena jelas bahwa selama ini pemerintah kita, 
hanya memperdulikan kepentingan para pemilik modal dan berusaha membungkam 
suara-suara yang berusaha mengkritisi para pemimpinnya. 
             
            Maka dari itu, kesadaran rakyat untuk bersatu dengan 
gerakan-gerakan rakyat yang lainnya sudah harus ditumbuhkan. Karena 
pembungkaman hak untuk berekspresi dan berpendapat bukan hanya dialami oleh 
Papernas dan Ultimus. Tetapi baik secara sadar maupun tidak sadar rakyat 
Indonesia sudah sekian lama dibungkam suaranya dan dibodohi.
             
            Ketika kenaikan harga-harga barang, jelas suara rakyat Indonesia 
tidak dihargai. Karena walaupun banyak sekali rakyat yang menolak kenaikan 
harga, namun kenyataannya harga tetap saja naik. Atau biaya pendidikan yang 
semakin tinggi, yang juga! menyebabkan semakin tingginya angka bunuh diri pada 
anak seko! lah. Hal ini dipicu karena anak tersebut malu orang tuanya tidak 
mampu membayar biaya sekolah. Atau tuntutan buruh agar upah layak nasional 
diberlakukan, namun sampai saat ini pemerintah masih saja berusaha berkelit 
agar buruh tetap mendapatkan upah minimum. Atau bahkan biaya pupuk dan impor 
beras yang semakin mencekik kehidupan petani, sementara petani di desa sudah 
banyak yang dilanda kemiskinan dan kelaparan. Dan masih banyak lagi suara-suara 
rakyat yang tidak dihiraukan atau tidak didengarkan oleh pemerintah, karena 
pemimpin kita lebih mendengarkan para pemilik modal dibandingkan rakyatnya.
             
            Maka sudah saatnya, rakyat Indonesia membentuk persatuan dari 
berbagai sektor, baik itu dari buruh, petani, mahasiswa, rakyat miskin kota, 
dan kelompok yang lainnya. Dan segera melakukan perlawanan dan perjuangan 
politik demi merebut kedaulatan rakyat yang saat ini telah dirampas oleh 
pemimpin bangsa ini yang lebih berpihak kepada para pemilik modal.
             
            Suara ra! kyat harus kembali didengarkan dan diberikan kebebasan 
untuk berekspresi dan berpendapat.

             


              
--------------------------------------------------------------------

            [1] Ketua Divisi Propaganda Komite Pusat Perhimpunan Rakyat Pekerja 
(KP PRP), sekaligus anggota Forum Belajar Bersama Prakarsa Rakyat dari simpul 
Jabodetabek.




           
              
     
      [EMAIL PROTECTED]    


[Non-text portions of this message have been removed]



Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, 
Bangun Sosialisme!

Situs Web: http://come.to/indomarxist
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke