Dapat dilihat di YouTube: http://www.youtube.com/watch?v=MutohKP5e68 <http://www.youtube.com/watch?v=MutohKP5e68>
"Jalan Kapitalisme Sudah Gagal Sebagai Jalan Kesejahteraan" BATALKAN PB 4 Menteri!, UPAH LAYAK NASIONAL BAGI BURUH/PEKERJA INDONESIA ! Krisis kapitalisme yang pemunculannya terlihat dari heboh krisis financial yang terjadi di Amerika Serikat dan eropa mulai pertengahan september 2008 lalu akhirnya menerjang keseluruh dunia dengan sangat cepat dan hebatnya. Hampir tidak ada negara dibelahan dunia ini yang tidak tersapu oleh krisis ini termasuk negara-negara di timur tengah, hanya negara-negara yang berani tidak tunduk pada mekanisme perekonomian global kapitalisme lah yang selamat dari badai krisis kapitalisme ini seperti negara-negara di Amerika Latin. Indonesia termasuk negara yang segera terkena terjangan badai krisis kapitalisme tersebut karena sejak pemerintahan orde baru-Soeharto hingga pemerintahan SBY-JK saat ini, tata ekonomi Indonesia dibangun diatas pondasinya kapitalisme dan proses penataan ekonomi tersebut dibawah pengawasan penuh kaum pemodal Internasional. Pondasi ekonomi kita tidak dibangun berdasarkan memajukan potensi sumber daya produktif nasional (sumber daya alam dan sumber daya manusianya) demi kesejahteraan rakyatnya, perekonomian Indonesia semata-mata dibangun berdasarkan melayani kebutuhan ekonomi kaum modal diInternasional, seluruh sumber daya alam (tambang, hutan dan tanah) dikeruk demi mendatangkankeuntungan yang sebesar-besarnya bagi kaum modal tersebut, dan kaum buruh Indonesia sudah sangat lama dijual oleh pemerintah Indonesia dengan harga murah pada kaum modal lewat politik represif dan politik upah murah. Hal-hal tersebutlah yang membuat Indonesia hingga hari ini tidak mempunyai industrialisasi nasional yang kuat yang mampu menopang industri manufaktur secara kuat, industri yang dibangun di Indonesia semata-mata dibangun sebagai rantai industri Negara-negara maju. Krisis yang saat ini dialami oleh dunia adalah krisis yang merupakan akibat dari jalan kapitalisme yang berkuasa dibanyak negara saat ini, krisis ini bukanlah bersifat mendadak, krisis ini sudah diperkirakan jauh-jauh hari sebelumnya, karena proses akumulasi dan eksploitasi yang melekat pada tubuh kapitalisme suatu saat akan mengakibatkan terpusatnya kekayaan hanya pada beberapa orang saja dan mayoritas manusia akan termiskinkan oleh system ini. Dari hal tersebut maka yang seharusnya bertanggung jawab terhadap terjadinya krisis ekonomi dunia saat ini adalah para pemodal, para ekonom pro kapitalisme dan juga kekuatan politik (para presiden/wakil presiden dan partai-partai politik di parlemen) yang telah memilih dan memuluskan jalan kapitalisme ini. Pada kenyataannya beban dan tanggung-jawab terhadap krisis ini akhirnya dibebankan pada kaum buruh/pekerja yang selama ini telah menjadi korban penghisapannya kaum modal, dikeluarkan nya perturan bersama empat menteri (Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan dan Menteri Dalam Negeri) pada tanggal 22 Oktober 2008 adalah bentuk pengalihan beban krisis ke pundaknya kaum buruh, sedangkan kaum modal yang seharusnya bertangung jawab terahadap krisis ini malah diberikan perlindungan dan subsidi yang sangat banyak oleh pemerintahan nasional saat ini. Peraturan Bersama 4 menteri pada hakikatnya hanyalah berisi "TETAPKAN UPAH MURAH dan jalankan konsep BIPARTIT yang lebih luas" karena hal-hal lainnya yang berhubungan dengan penataan pasar hanya lah OMONG KOSONG semata, karena industri kita tidak mempunyai kapasitas untuk dapat melaksanakannya, karena industri yang ada saat ini tidak ditopang oleh ketersediaan bahan baku dari dalam negeri baik bahan baku hasil tambang maupun bahan baku dari pertanian. Peraturan Bersama 4 menteri tersebut semata-mata hanyalah untuk melayani kaum modal (baik pemodal internasional maupun nasional) untuk mendapatkan buruh dengan upah murah! Peraturan Bersama 4 menteri tersebut sama sekali tidak berorientasi pada penyelamatan kaum buruh dari krisis akibat kerakusan kaum modal, perluasan proses biparti yang juga berarti menghilangnya tanggung jawab negara dalam melindungi kaum buruh, akan semakin memberikan kesempatan pada kaum modal dalam menghisap kaum buruh, dan yang paling tidak terlindungi dari PB 4 menteri tersebut adalah para pekerja yang telah bekerja lebih dari 1 tahun, karena proses negosiasi upah 2008 akhirnya sangat tergantung pada kekuatan serikat buruh/serikat pekerjanya karena negara, tidak akan mau melakukan perlindungan untuk memastikan kenaikan upah. PB 4 menteri ini juga memberikan peluang yang sangat besar pada pemodal untuk melakukan PHK tanpa perlu penetapan dari PHI, karena BIPARTIT adalah hal yang utama dan TRIPARTIT adalah intervensi negara yang menganggu akan menggangu investasi! Selama proses krisis kapitalisme saat ini, sangat vulgar kita lihat bahwa kaum modal yang terkena krisis kemudian menggunakan Negaranya untuk membayar ongkos penanggulangan krisis tersebut, sudah lebih dari 950 Milyar US$ uang rakyat di AS digunakan untuk penanggulangan krisis ini, begitu juga di eropa, jepang, korea, Taiwan dll, uang yang digunakan tersebut sejatinya adalah uangnya kelas pekerja tetapi digunakan untuk menyelamatkan kaum modal. Di Indonesia sedikitnya pemerintah telah menganggarkan Rp 6 Trilyun untuk menanggulangi krisis kapitalisme ini dalam bentuk program buy back BUMN, dan setidaknya US$ 6,5 Milyar (sekitar Rp 71 triliun) cadangan devisa kita terkuras dalam satu bulan ini untuk menanggulangi krisis kapitalisme saat ini dalam bentuk stabilitas nilai rupiah terhadap dollar. Sungguh dana yang tidak sedikit, dan sungguh sebuah pembuktian keberpihakan pemerintahan nasional saat ini terhadap system kapitalisme dan kaum modalnya. Keberpihakan terhadap kaum modal bukan hanya ditunjukkan oleh para penghuni istana negara ini tetapi juga oleh partai-partai yang ada di DPR saat ini, karena tidak ada satu partaipun yang berani menyatakan bahwa krisis saat ini adalah akibat keserakahan kaum modal dan system ekonomi kapitalisme yang dijalankan saat ini, dan partai-partai tersebut juga mendiamkan duit rakyat, duitnya kaum buruh, dihambur-hamburkan untuk melindungi dan mensubsidi kaum modal. Sungguh sebuah realitas yang sangat kontras bila dibandingkan dengan spanduk, iklan di TV, omong-omong seminar yang dilakukan oleh partai-partai (termasuk partai-partai baru) dan para politisi tersebut, rakyat tidak perlu menunggu setelah pemilu untuk membuktikan kebohongan mereka. Dengan ini kami , Aliansi Buruh Menggugat menyatakan sikap : 1. System ekonomi kapitalisme dengan seluruh variannya telah terbukti gagal dalam mensejahterahkan rakyat, malah system ekonomi tersebut telah memiskinkan seluruh pekerja diseluruh dunia. IMF, World Bank, World Trade Organization harus bertanggung jawab dan segera dibubarkan serta perwakilannya yang ada diIndonesia harus segera DIUSIR!. 2. Peraturan Bersama 4 menteri hanyalah untuk melindungi kepentingan kaum modal dan akan mengorbankam kaum buruh dan keluarganya dan HARUS SEGERA DICABUT!. Upah 2009 harus ditetapkan berdasarkan pada peningkatan kesejahteraan kaum buruh dan keluarganya, yaitu UPAH LAYAK NASIONAL. Pembatasan nilai upah para petinggi perusahaan dan pembatasan keuntungan pemilik modal adalah jalan mendesak yang harus segera dilakukan, karena merekalah yang bersalah dalam krisis ini. 3. Mengecam pimpinan serikat buruh yang berani bergandengan tangan dengan kaum modal dalam menindas dan memiskinkan kaum buruh. Kaum buruh harus mengadili para penghianat yang berani menyetujui pelaksanaan Perturan Bersama 4 menteri ini. 4. Pemilu 2009 tidak akan mendatangkan kesejahteraan bagi kaum buruh dan rakyat mayoritas, pemilu 2009 kembali hanya akan menghasilkan rezim yang tega menumbalkan rakyat Indonesia demi kepentingan kaum modal. 5. Menyerukan kepada seluruh kekuatan kaum buruh untuk segera membangun persatuan perjuangan untuk menolak PB 4 menteri ini dan menuntut diberlakukankannya upah layak bagi kaum buruh/pekerja 6. Rezim Borjuasi yang selama ini berkuasa telah terbukti gagal, maka kepada seluruh kekuatan progresif di Indonesia untuk segera bergandengan tangan, merapatkan barisan, membangun persatuan perjuangan dan menyiapkan diri untuk berkuasa. Jalan keluar yang telah kita rumuskan adalah jalan menuju kesejahteraan kaum buruh di Indonesia , yaitu: a) Nasionalisasi perusahaan-perusahaan swasta strategis (baik yang dimiliki oleh modal internasional maupun oleh Pengusaha Indonesia ) di bawah kontrol klas buruh terutama industri Pertambangan, Energi dan Perbankan. b) Pembangunan industrialisasi nasional yang didasarkan pada potensi sumberdaya produktif yang ada dan ditujukan untuk memajukan peradaban manusia Indonesia c) Menolak membayar utang Negara, karena utang tersebut semata-mata digunakan untuk kepentingannya kaum modal, bukan kepentingan rakyat d) Para koruptor harus dihukum, dan harta-harta hasil korupsinya harus disita. Jakarta, 6 November 2008 (Anwar Sastro Ma'ruf) Koordianator BPN ABM [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme! Situs Web: http://www.indomarxist.co.nr/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/