Rud, secara garis besaraku setuju dengan tulisanmu..tapi menurutku juga naif 
untuk berharap adanya solidaritas murni bagi warga palestina...tak ada 
solidaritas murni untuk palestina...isunya adalah kemanusiaan..tentu saja ini 
adalah komoditas politik yang bisa jadi jualan semua kelompok...baik yang kiri 
maupun yang kanan...semua cuma kepentingan untuk pamer identitas 
saja...berlagak...ini bukan cuma untuk PKS tetapi untuk semua bagian political 
society...coba bikin tulisan yang menghubungkan antara Tripanji dan Agresi 
Israel atas Palestina...agar semua orang tahu kalau dana perang itu banyak yang 
mengalir dari industri asing di Indonesia...oleh sebab itu dengan mengupayakan 
industrialisasi nasional maka sesungguhnya itu sudah banyak membantu warga 
palestina dan menohok pusat kekuasaan kapitalisme global....trims...

--- On Sun, 1/18/09, Rudi Hartono <arahkiri2...@yahoo.com> wrote:

> From: Rudi Hartono <arahkiri2...@yahoo.com>
> Subject: Fw: Tanggapan untuk Yuda [indo-marxist] Re: Isu Palestina: 
> Solidaritas atau Kampanye politik (Jurnal Arah Kiri)
> To: 
> Date: Sunday, January 18, 2009, 3:38 PM
> --- On Sun, 1/18/09, Rudi Hartono
> <arahkiri2...@yahoo.com> wrote:
> From: Rudi Hartono <arahkiri2...@yahoo.com>
> Subject: Tanggapan untuk Yuda [indo-marxist] Re: Isu
> Palestina: Solidaritas atau Kampanye politik (Jurnal Arah
> Kiri)
> To: indo-marxist@yahoogroups.com
> Date: Sunday, January 18, 2009, 12:35 AM
> 
> 
> 
> Saya sama sekali tidak bermaksud mengalihkan isu
> kekejaman Israel di Gaza bung Yuda. Sepertinya anda perlu
> membaca ulang artikel
> itu. Yang saya inginkan adalah adanya solidaritas murni,
> solidaritas tulus atas
> nama kemanusiaan dan perlawanan terhadap neoliberal yang
> menjadi tujuan Israel.
> Dalam kerangka itulah, maka saya menganggap solidaritas PKS
> adalah solidaritas
> palsu, solidaritas ber standar ganda, dan sangat busuk.
> Saya tidak menafikan,
> bahwa PKS berhak mendapat keuntungan politik terhadap isu
> Gaza dalam pemilu
> 2009. Itu sah, karena itulah capaian politik. Tetapi,
> cara-cara PKS dalam
> mengelolah isu kemanusiaan ini yang menurut saya
> benar-benar berbeda dengan
> politiknya di dalam negeri, sehingga perlu di telanjangi
> kebusukannya. 
> 
> Isu palestina atau “melawan ancaman terror” merupakan
> isu
> utama yang mempengaruhi politik dalam negeri Israel,
> artinya tidak ada satupun
> partai yang tidak bisa melepaskan untuk berbicara isu ini.
> Ancaman bom bunuh
> diri, jaminan keamanan, sebagai imbas dari perjuangan
> rakyat palestina menjadi
> kekhawatiran besar penduduk sipil di Israel.  Dalam hal
> ini, yang berbeda dari masing-masing
> partai hanya metode pendekatannya saja; agresif atau meja
> perundingan. Menurut saya,
> bukan membelah partai buruh, tetapi berdasarkan
> perkembangan terakhir di politik
> Israel, dua partai yaitu Kadima dan Buruh mencoba membangun
> garis berbeda
> dengan likud mengenai agresi ke gaza. Sepertinya Buruh
> mencoba menawarkan jalan
> damai (negosiasi). Seperti diketahui, Partai Buruh dalam
> KTT Camp David II lalu
> menerima solusi kompromi berupa kawasan Arab di Jerusalem
> Timur diserahkan pada
> Palestina dan kawasan Yahudi di kota tersebut diserahkan
> pada Israel. Sisa isu
> yang belum terselesaikan antara pemerintah Partai Buruh dan
> Palestina saat itu
> adalah soal kedaulatan kompleks Masjid Al Aqsa dan hak
> kembali pengungsi
> Palestina. Dengan demikian, pendirian Partai Buruh dalam
> soal isu Palestina
> jauh lebih maju dibanding Partai Likud. 
> 
> Terlepas dari itu, Partai buruh Israel tergolong kiri
> tengah dan berafilisasi dalam sosial demokrasi. Di kalangan
> kiri, kiri tengah
> seperti yang dikembangkan SPD Jerman, partai buruh Inggris,
> dll, sebenarnya
> lebih condong kekanan. Ini terbukti dengan kebijakan mereka
> yang mengadopsi
> politik neoliberalisme. Sejak sosialisme internasional,
> biasa disebut juga
> dengan internasionalisme sosialisme demokrasi mendukung
> terlibat dalam perang
> dunia I, maka sebenarnya mereka sudah meninggalkan politik
> kiri apalagi
> marxisme. Sosialisme demokrasi atau kiri tengah dimana-mana
> bersekutu dengan
> neoliberalisme ketika berkuasa. Jadi saya tidak heran
> dengan sikap Partai buruh
> Israel. 
> 
> Salam, 
> 
> Rudi
> Hartono, Pengelola Jurnal
> Arah Kiri dan Redaksi Berdikari Online 
> 
> 
> 
> 
> --- On Sat, 1/17/09, yuda menggala
> <yuda_menggala2...@yahoo.com> wrote:
> From: yuda menggala <yuda_menggala2...@yahoo.com>
> Subject: [indo-marxist] Re: Isu Palestina: Solidaritas atau
> Kampanye politik (Jurnal Arah Kiri)
> To: indo-marxist@yahoogroups.com
> Date: Saturday, January 17, 2009, 9:52 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>     
>             
> 
> 
> 
> untuk saudara rudi
> 
> 
> 
> tolong jangan anda alihkan isu kekejaman , pelanggaran ham
> serta 
> 
> kejahatan perang ZIONIS israel dengan  menjelek2-kan PKS.
> 
> kita semua sudah tahu kalao PKS antek neolib,..bla bla bla
> 
> 
> 
> tapi yang harus di kritisi sebagai orang "kiri"
> adalah:
> 
> mengapa partai buruh di israel terprovokasi dan mendukung
> perang yang 
> 
> di sponsori oleh kaum "FASIS " zionis israel, ini
> yang menjadi tesis 
> 
> gramsci tentang kaum kiri di itali yg ter-hegemony.
> 
> 
> 
> bahasan2 seperti itu lebih kontra produktif untuk
> mempertebal 
> 
> pemahaman "kiri" sebagai pisau analisa dalam
> gerak nyata di massa 
> 
> pekerja.
> 
> 
> 
> ------------ --------- --------- --------- ---------
> --------- -
> 
> ------------ --------- --------- --------- ---------
> --------- -
> 
> ------------ --------- --------- --------- ---------
> --------- -
> 
> --- In indo-marxist@ yahoogroups. com, "Rudy
> hartono" 
> 
> <arahkiri2009@ ...> wrote:
> 
> >
> 
> > di dalam artikel itu, tekanan kritik saya adalah garis
> politik PKS
> 
> > baik internasional, dalam negeri, maupun mengenai
> dunia islam, yang
> 
> > menurut saya, banyak menerapkan standar ganda dan
> cenderung 
> 
> oportunis.
> 
> > sebagai misal, seperti dijelaskan juga dalam artikel,
> bahwa serangan
> 
> > militer Israel ke Gaza punya kepentingan untuk
> memperluas cakupan
> 
> > neoliberal di wilayah palestina, karena Gaza yang
> digawangi Hamas
> 
> > masih terus menolak ekstensifikasi neoliberal dari
> Israel maupun 
> 
> dari
> 
> > wilayah palestina lainnya. selain itu, seperti analisa
> Michel
> 
> > Chossudovsky, bahwa Israel punya kepentingan menguasai
> Ladang gas di
> 
> > lepas pantai Gaza.
> 
> > 
> 
> > nah, menurut saya, kalau kepentingannya seperti ini,
> terlepas Hamas
> 
> > fundamentalis atau apa, cakupan dari isu agresi israel
> adalah
> 
> > memperluas neoliberalisme dan imperialism. Nah,
> bagaimana dengan 
> 
> sikap
> 
> > PKS terhadap neoliberal sendiri? menurut saya, tingkah
> laku PKS di
> 
> > parlemen sudah cukup membuktikan bahwa mereka adalah
> pendukung
> 
> > neoliberalisme yang loyal. bahkan, PKS tidak pernah
> absent dalam
> 
> > memutuskan keputusan perundangan neoliberal di
> Indonesia. kendati 
> 
> PKS
> 
> > menggalang gerakan massa mengeritik pemerintah, tetapi
> menurut saya,
> 
> > hal semacam itu tidak lebih sebagai teknik menjaga
> basis dukungan 
> 
> PKS
> 
> > agar tidak meninggalkan partai ini. PKS juga pendukung
> loyal SBY 
> 
> kok!
> 
> > nah, baru2 ini di Suluk Bongkal, Riau, terjadi krisis
> kemanusiaan 
> 
> juga
> 
> > yang dilakukan aparatus negara; 700 rumah warga hangus
> karena di
> 
> > napalm, 2 warga tewas, 200 tertangkap, dan 2 kena luka
> tembak. PKS
> 
> > sama sekali tidak merespon isu ini. belum lagi gempa
> di monokwari...
> 
> > 
> 
> > dalam kasus ketika Israel menyerbu Lebanon selatan,
> dimana ada
> 
> > Hezboullah di sana. mereka tidak memberikan mobilisasi
> sebesar hari
> 
> > ini. demikian pula ketika krisis politik di darfur
> karena campur
> 
> > tangan imperialisme AS, PKS juga tidak merespon. di
> Aceh, ketika di
> 
> > bawah Megawati, dilancarkan operasi militer (DOM) yang
> korbannya
> 
> > banyak warga sipil, dan tentu saja mayoritas islam,
> tetapi PKS tidak
> 
> > bersikap kok! artinya, Partai ini adalah oportunis
> tulen...
> 
> > 
> 
> > kenapa perlu dibongkar bahwa ini kampanye politik,
> karena hal ini 
> 
> akan
> 
> > membuka mata orang akan watak oportunis PKS, yang
> sering
> 
> > mengeksploitasi isu keagamaan untuk memanajemen
> kekuasaannya.
> 
> > 
> 
> > mengenai ketidakterlibatan kiri dalam gerakan massa
> menolak agresi
> 
> > Israel. menurut saya, tidak melakukan demonstrasi
> bukan berarti 
> 
> tidak
> 
> > punya keprihatinan terhadap krisis kemanusiaan di
> Gaza, tetapi 
> 
> menurut
> 
> > saya bentuk solidaritas yang diberikan akan
> disesuaikan dengan
> 
> > kapasitas masing-masing organisasi (kemampuan
> mobilisasi, kesibukan
> 
> > internal, dll).
> 
> > 
> 
> > Greetings
> 
> > 
> 
> > Rudi H,
> 
> > 
> 
> > --- In indo-marxist@ yahoogroups. com, Aufa Hadi
> Anshar <audianshar@ >
> 
> > wrote:
> 
> > >
> 
> > > So what gitu lho bos?
> 
> > > 
> 
> > > Wong jelas2  PKS itu partai politik, tentu punya
> agenda dan
> 
> > kepentingan tertentu. Jadi menurutku gak efektif
> membahas apakah 
> 
> aksi
> 
> > PKS itu solidaritas atau kampanye politik. Gak
> penting..
> 
> > > 
> 
> > > Justru yg jd intropeksi adalah kok di indo
> rasanya blm liat aksi
> 
> > golongan kiri menentang imprealisme Israel ini,
> terserah deh sebagai
> 
> > solidaritas atau kampanye politik.
> 
> > > 
> 
> > > Salam
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > --- On Sun, 1/11/09, Sosialisme Jawabannya!
> <berlawan@> wrote:
> 
> > > From: Sosialisme Jawabannya! <berlawan@>
> 
> > > Subject: [indo-marxist] Isu Palestina:
> Solidaritas atau Kampanye
> 
> > politik (Jurnal Arah Kiri)
> 
> > > To: indo-marxist@ yahoogroups. com
> 
> > > Date: Sunday, January 11, 2009, 6:12 PM
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > >     
> 
> > >               
> 
> > > 
> 
> > > 9.1.09
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > Rudi Hartono
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > Agresi militer Israel terhadap palestina
> mengundang kecaman
> 
> > > 
> 
> > > internasional. Berbagai protes dilancarkan
> pemimpin-pemimpin 
> 
> dunia,
> 
> > > 
> 
> > > bahkan berbagai organisasi sosial dari berbagai
> spectrum politik
> 
> > > 
> 
> > > melancarkan aksi protes dimana-mana. Protes tidak
> hanya dijumpai 
> 
> dalam
> 
> > > 
> 
> > > negeri-negeri islam, tetapi nampak cukup massif
> dilancarkan di 
> 
> eropa,
> 
> > > 
> 
> > > Amerika latin, Australia, dan juga beberapa
> negara asia. 
> 
> masalahnya
> 
> > > 
> 
> > > adalah kemanusiaan, sehingga penyikapannya pun
> adalah bentuk
> 
> > > 
> 
> > > solidaritas kemanusiaan.
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > Di Indonesia, kecaman datang dari berbagai
> kelompok sosial 
> 
> masyarakat.
> 
> > > 
> 
> > > Namun sejak awal, protes dan mobilisasi massa
> sudah didominasi 
> 
> oleh
> 
> > > 
> 
> > > ormas-ormas dan partai-partai Islam, terutama
> PKS. Dalam 
> 
> mobilisasi
> 
> > > 
> 
> > > ini, mereka bukan saja menunjukkan bentuk-bentuk
> keprihatinan dan
> 
> > > 
> 
> > > solidaritas, tetapi yang cukup menonjol adalah
> symbol-simbol dan
> 
> > > 
> 
> > > bendera-bendera partai yang kebetulan adalah
> kontestan pemilu 
> 
> 2009.
> 
> > > 
> 
> > > Pihak Bawaslu sendiri menilai mobilisasi massa
> PKS untuk palestina
> 
> > > 
> 
> > > sudah masuk kategori kampanye politik terbuka,
> padahal kampaye 
> 
> pemilu
> 
> > > 
> 
> > > secara terbuka seyogyanya baru dimulai 15 maret
> 2009.
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > Kerangka Solidaritas Palestina
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > Pada saat Israel menggempur Gaza, pada dasarnya
> ahli militer dan
> 
> > > 
> 
> > > otoritas Israel sudah menyakini bahwa tindakan
> ini tidak akan
> 
> > > 
> 
> > > mengakhiri perlawanan kelompok militan Palestina.
> Apalagi jika 
> 
> waktu
> 
> > > 
> 
> > > yang diperhitungkan cukup singkat. Seperti
> diketahui, Israel 
> 
> sendiri
> 
> > > 
> 
> > > sebentar lagi memasuki arena pemilu, dan isu
> mengenai palestina
> 
> > > 
> 
> > > merupakan isu yang sangat sensitif dan tak dapat
> dihindari oleh
> 
> > > 
> 
> > > kekuatan politik manapun di Israel. Menurut
> Jonathan Cook, seorang
> 
> > > 
> 
> > > analis dan wartawan yang berbasis di Nazareth,
> Israel, serangan 
> 
> Israel
> 
> > > 
> 
> > > ke Palestina bukan hanya untuk mengakhiri
> serangan mortar 
> 
> gerilayawan
> 
> > > 
> 
> > > Palestina, tetapi juga untuk mengembalikan moral
> militer Israel
> 
> > > 
> 
> > > setelah dikalahkan secara memalukan oleh
> Hezboullah pada tahun 
> 
> 2006.
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > Sedangkan bagi Shir Herver, seorang ekonomis yang
> bekerja di
> 
> > > 
> 
> > > Alternative Information Centre (AIC), maksud
> serangan Israel ini
> 
> > > 
> 
> > > memiliki beberapa pengertian; pertama, secara
> politik adalah untuk
> 
> > > 
> 
> > > menjatuhkan pemerintahan Hamas yang sulit diajak
> bekerjasama. 
> 
> Seperti
> 
> > > 
> 
> > > diketahui, Hamas merupakan faksi politik
> Palestina yang punya 
> 
> komitmen
> 
> > > 
> 
> > > tegas memerangi Israel, dan daerah Gaza merupakan
> basis pendukung
> 
> > > 
> 
> > > terbesar bagi Hamas. Kedua, secara ekonomis,
> Israel berkehendak
> 
> > > 
> 
> > > memastkan Gaza yang dikendalikan Hamas dapat
> mengadopsi
> 
> > > 
> 
> > > neoliberalisme, seperti juga daerah-daerah
> palestina lainnya yang
> 
> > > 
> 
> > > berada di bawah control patah.
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > Michel Chossudovsky, dalam sebuah analisisnya di
> majalah Global
> 
> > > 
> 
> > > Research menyatakan, invasi yang begitu terencana
> oleh otoritas 
> 
> Israel
> 
> > > 
> 
> > > ke jalur Gaza adalah terkait dengan perebutan
> ladang gas di lepas
> 
> > > 
> 
> > > pantai Gaza, Palestina. Kematian Arafat yang
> moderat dan kenaikan
> 
> > > 
> 
> > > hamas ke puncak kekuasaan merupakan ancaman bagi
> kepentingan 
> 
> Israel
> 
> > > 
> 
> > > atas control gas-gas itu. Ketika Aril Sharon
> terpilih sebagai 
> 
> presiden
> 
> > > 
> 
> > > pada tahun 2001, ia mengatakan; "otoritas
> Israel tidak akan pernah
> 
> > > 
> 
> > > membeli gas dari palestina". Hal itu
> menandaskan bahwa seolah-olah
> 
> > > 
> 
> > > ladang gas di wilayah Gaza tersebut telah
> dimiliki Israel secara 
> 
> de
> 
> > > 
> 
> > > facto. Pihak Inggris sendiri (British Gas-BG
> Group) punya 
> 
> kepentingan
> 
> > > 
> 
> > > besar untuk memenangkan kontrak gas di lepas
> pantai gaza tersebut,
> 
> > > 
> 
> > > tentunya dengan menggunting kepentingan Mesir.
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > Serangan Israel ini juga kelihatan dirancang lama
> dengan pencarian
> 
> > > 
> 
> > > momentum yang tepat. Baru-baru ini, dunia dilanda
> krisis ekonomi 
> 
> yang
> 
> > > 
> 
> > > bersumber pada negara-negara pusat imperialisme,
> yakni AS dan 
> 
> kemudian
> 
> > > 
> 
> > > Eropa. Meminjam analisis Marxisme, perang
> merupakan salah satu
> 
> > > 
> 
> > > pertimbangan untuk solusi krisis kapitalisme.
> Waktu penyerangan
> 
> > > 
> 
> > > dipilih bertepatan dengan fase transisi
> kepemimpinan di Gedung 
> 
> Putih,
> 
> > > 
> 
> > > dimana diluar AS tak ada lagi otoritas yang
> dipatuhi AS untuk 
> 
> menerima
> 
> > > 
> 
> > > tawaran gencatan senjata atau perundingan.
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > Sehingga, kerangka solidaritas terhadap palestina
> adalah 
> 
> penghentian
> 
> > > 
> 
> > > perang, penolakan pemberlakuan neoliberalisme,
> serta jaminan
> 
> > > 
> 
> > > masyarakat internasional atas kelansungan
> pemerintahan hamas yang
> 
> > > 
> 
> > > terpilih secara demokratis.
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > Solidaritas Yang Bermuatan Politis
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > Menurut saya, dukungan besar dari berbagai
> kelompok Islam di
> 
> > > 
> 
> > > Indonesia, terutama partai Keadilan Sejahtera
> (PKS) tidak
> 
> > > 
> 
> > > berkontribusi pada penghentian kepentingan
> ekonomi dan politik 
> 
> Israel
> 
> > > 
> 
> > > di wilayah Pelestina. Perang terhadap
> "Zionisme" ataupun "yahudi"
> 
> > > 
> 
> > > hanya merupakan penciptaan musuh yang
> diraba-raba, namun tidak
> 
> > > 
> 
> > > menyerang atau berhadapan dengan musuh
> sebenarnya; imperialisme 
> 
> Israel
> 
> > > 
> 
> > > dan kepentingan neoliberalisme.
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > Di Indonesia, PKS merupakan partai pendukung
> neoliberalisme, yakni
> 
> > > 
> 
> > > sebuah sistem ekonomi yan ditolak Hamas, dan
> hendak dipaksakan 
> 
> Israel
> 
> > > 
> 
> > > di seluruh teritori palestina. Bulan lalu, PKS
> mendukung 
> 
> pengesahan UU
> 
> > > 
> 
> > > BHP dan minerba yang pro-neoliberal dalam proses
> legislasi di
> 
> > > 
> 
> > > parlemen. Selain itu, PKS yang merupakan salah
> satu pendukung
> 
> > > 
> 
> > > pemerintahan SBY-JK tidak juga merumuskan sikap
> tegas terhadap 
> 
> campur
> 
> > > 
> 
> > > tangan AS di negara-negara dunia ketiga, termasuk
> di Indonesia.
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > Dari sudut pandang sikap politik Internasional,
> politik PKS juga 
> 
> tidak
> 
> > > 
> 
> > > konsisten, karena berbagai kejahatan imperialisme
> di daerah-daerah
> 
> > > 
> 
> > > yang beragama islam lainnya, seperti di Iran,
> Darfur (Sudan),
> 
> > > 
> 
> > > Afghanistan, Lebanon, dan sebagainya kurang
> mendapat perhatian. Di
> 
> > > 
> 
> > > dalam negeri, PKS sendiri tidak berani bersikap
> ketika 
> 
> pemerintahan
> 
> > > 
> 
> > > megawati memberlakukan DOM di Aceh.
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > Ketika saudara-saudara kita petani Suluk Bongkal
> di perlakukan 
> 
> tidak
> 
> > > 
> 
> > > manusiawi oleh aparat polda Riau, dimana 700
> rumah hangus, dua 
> 
> orang
> 
> > > 
> 
> > > tertembak, dua balita tewas, dan ratusan orang
> tertangkap, fraksi 
> 
> PKS
> 
> > > 
> 
> > > di parlemen tidak bersikap sedikitpun. Demikian
> pula, ketika
> 
> > > 
> 
> > > saudara-saudara kita di Monokwari, Papua,
> meradang akibat gempa 
> 
> bumi
> 
> > > 
> 
> > > mereka (PKS) tidak juga memperlihat solidaritas
> yang memadai. 
> 
> Lantas,
> 
> > > 
> 
> > > kita bertanya; "solidaritas anda sebenarnya
> murni atau tidak? 
> 
> Pantas,
> 
> > > 
> 
> > > jika ada kecurigaan bahwa ini adalah kampanye
> untuk pemilu 2009.
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > Penulis adalah Pengelola Jurnal Arah Kiri dan
> Pemimpin redaksi
> 
> > > 
> 
> > > Berdikari Online. 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > >       
> 
> > > 
> 
> > >     
> 
> > >     
> 
> > >   
> 
> > >    
> 
> > >   
> 
> > >   
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > >   
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > >   
> 
> > >   
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > >       
> 
> > > 
> 
> > > [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> > >
> 
> >
> 
> 
> 
> 
>       
> 
>     
>     
>       
>        
>       
>       
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>       
> 
> 
>       
>       
> 
> 
> 
> 
>       
> 
> 
>       
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> ------------------------------------
> 
> Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme,
> Imperialisme, Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme!
> 
> Situs Web: http://www.indomarxist.co.nr/
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 

      

------------------------------------

Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, 
Bangun Sosialisme!

Situs Web: http://www.indomarxist.co.nr/
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:indo-marxist-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:indo-marxist-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    indo-marxist-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke