---------------------------------------------------------- Visit Indonesia Daily News Online HomePage: http://www.indo-news.com/ Please Visit Our Sponsor http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1 ---------------------------------------------------------- Precedence: bulk MELAWAN KEKERASAN DAN PENYERAGAMAN DENGAN LOMBA-LOMBA SAAT ini terdapat dua kecenderungan yang merusak masyarakat. Pertama, semakin berkembangnya kultur kekerasan, yang bahkan telah merasuk hingga ke anak-anak sekolah dasar. Indikasinya bisa disimak dari film-film maupun game-game yang mereka konsumsi, perilaku yang mereka peragakan pada jam-jam istirahat sekolah, dan lainnya. Di luar dunia anak-anak, kekerasan tampaknya telah menjadi bagian yang makin intim dalam kehidupan remaja dan orang dewasa. Kecenderungan kedua adalah penyeragaman, baik oleh cara pikir dan kerja yang militeristik, oleh modernisme (pengembangan kapitalisme), maupun pemaknaan sempit atas agama. Sebagai reaksinya, masyarakat makin terfragmentasi berdasarkan satuan-satuan suku, ras, agama, maupun golongan. Semakin tajam polarisasi "kita" dan "mereka". Tentu saja keprihatinan akan hal itu dirasakan banyak pihak. Dan tentu telah pula dilakukan usaha-usaha untuk melawannya. Lomba-lomba LIMPAD --sebuah Ornop yang tumbuh di Semarang-- mencoba melawan kecenderungan- kecenderungan itu melalui gerakan kampanye perdamaian. Lomba-lomba bertema "Menghargai Perbedaan, Membangun Perdamaian" yang diselenggarakannya menjadi bagian dari kampanye itu. Yakni: 1. Lomba ESAI, dengan ketentuan: 7.000 - 10.000 karakter, ketik 2 spasi kertas kuarto (A4). 2. Lomba POSTER: media dan bahan bebas, di atas kertas A2 3. Lomba KOMIK: media dan bahan bebas. 4. Lomba FOTONOVELA (foto seri bercerita): Foto ditempel di kertas kuarto (A4). Keterangan foto bisa pada masing-masing foto, atau disendirikan dalam kertas yang terpisah. 5. Lomba DONGENG: sasaran dongeng anak hingga usia 10 tahun. Karya lomba direkam dalam kaset, berdurasi 10 - 30 menit. 6. Lomba DAKWAH/KOTBAH: sasaran dakwah/kotbah masyarakat umum. Karya lomba direkam dalam kaset, berdurasi 10 - 30 menit. Ketentuan-ketentuan lomba: 1. Karya lomba harus orisinal 2. Pada prinsipnya, penilaian didasarkan pada: (a) bagaimana peserta menerjemahkan secara kreatif tema lomba "Menghargai Perbedaan Membangun Perdamaian" ke dalam karya lomba, (b) kemampuan teknis. 3. Peserta tidak dibatasi usia. Juri akan memberi empati khusus pada peserta dari kelompok anak-anak maupun perempuan. 4. Karya lomba dialamatkan ke Sekretariat LIMPAD, Jl Kelud Timur I/16 Semarang, telepon/fax: 024-318550. Khusus untuk karya esai, bisa dikirim lewat email: [EMAIL PROTECTED] 5. Karya lomba harus sudah sampai di sekretariat pada 8 September 1999 (diundur, dari sebelumnya tanggal 1 September). 6. Untuk para pemenang, disediakan total hadiah Rp 114 juta untuk 6 mata lomba, 5 kategori juara. Jadi masing-masing: Juara I Rp 6 juta, II Rp 5 juta, III Rp 4 juta, dan dua pemenang penghargaan masing-masing Rp 2 juta. Peluang Juara Dalam jumpa pers dengan wartawan pada 23 Agustus lalu, konsultan LIMPAD, Darmanto Jatman, mengemukakan bahwa lowongan untuk mendapatkan juara justru ada pada lomba-lomba tutur, yaitu lomba dakwah/khotbah dan lomba dongeng. Sampai tanggal 23 itu (20 hari setelah pengumuman pertama di iklan Kompas), karya yang masuk untuk lomba dongeng maupun lomba dakwah/kotbah itu tidak belum 20. Sementara karya esai sudah melewati angka 200 dan poster melewati angka 100. Semoga tertarik untuk menyebar gagasan-gagasan tentang perdamaian melalui karya-karya lomba ini. Salam, Anto Prabowo Lembaga Studi Pers dan Informasi (--LeSPI--) Semarang ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ Didistribusikan tgl. 31 Aug 1999 jam 14:43:09 GMT+1 oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]> http://www.Indo-News.com/ ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++