----------------------------------------------------------
FREE for JOIN Indonesia Daily News Online via EMAIL:
go to: http://www.indo-news.com/subscribe.html
- FREE - FREE - FREE - FREE - FREE - FREE -
Please Visit Our Sponsor
http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1
----------------------------------------------------------

Precedence: bulk


MILISI PRO INDONESIA BERSIAP SERANG MARKAS UNAMET

        DILI (MateBEAN, 1/9/99). Suasana pasca Jajak Pendapat di Dili makin
tak menentu. Hibgga Rabu (1/9) sore, suasana Dili dan sekitarnya makin
mencekam akibat aksi milisi pro Indonesia. Milisi Aitarak marah karena
kematian seorang anggotanya. Ratusan milisi Aitarak sejak sekitar pukul
10.00 Wita terlihat berkumpul di Gereja Motael, tempat jenazah anggota
milisi itu disemayamkan disemayamkan.

        Di Hera, sebelah Timur luar kota Dili, sekitar pukul 14.20 Wita,
milisi Aitarak pimpinan Mateus Carvalho melancarkan aksi dengan melepaskan
tembakan ke segala arah yang membuat masyarakat ketakutan. Sementara itu di
daerah Comoro, sebuah mobil yang membawa anggota Aitarak masuk ke pemukiman
penduduk untuk mencari pemuda CNRT. Mereka membawa beberapa pucuk senjata
rakitan.

        Suara rentetan tembakan kembali terdengar Kota Dili sekitar pukul
15.30 Wita, tapi tidak ada laporan tentang korban. Beberapa menit kemudian
milisi Besi Merah Putih yang sudah tiba sejak kemarin malam dari Liquica,
mulai membakar sebuah rumah milik seorang pegawai Dinas Perkebunan Tk I yang
juga menjadi pengurus CNRT.

        Suasana makin tegang, ketika gerombolan milisi mulai mengarah ke Jl
Balide, di dekat kantor UNAMET, sekitar pukul 16.15 Wita. TNI dan Polri yang
hadir di lokasi tidak melakukan apa-apa, sehingga staf UNAMET terpaksa
menutup gerbang mereka. Masyarakat mulai keluar dari rumah-rumah untuk
melihat apa yang terjadi, tapi milisi malah menantang mereka berkelahi.
Pukul 16.45 Wita terjadi saling lempar antara milisi Aitarak dan BMP melawan
masyarakat sekitar.

        Pasukan Polri dan TNI pun tidak berbuat sesuatu untuk mengendalikan
situasi, dan hanya menonton dari kejauhan. Para milisi pun semakin agresif.
Sebagian warga yang ketakutan lari ke gedung SMU 2 Dili yang terletak di
sebelah markas UNAMET. Wartawan yang kebetulan juga ada di lokasi malah
dikejar oleh milisi pro-integrasi sembari melepaskan tembakan.

        Ketika serangan itu mulai mengarah ke markas UNAMET, baru pasukan
Brimob turun tangan dan meredam aksi milisi yang sedang mengamuk. Anggota
Polisi Sipil PBB pun keluar menjumpai milisi dan terjadi perundingan di
antara mereka. Hasilnya, hingga berita ini ditulis, belum diketahui.
Setidaknya dua rumah di sekitar markas UNAMET dibakar milisi, sementara Jl
Balide dikuasai milisi pro Indonesia. Mereka terlihat berkeliaran di
sepanjang jalan menenteng senjata, termasuk senapan serbu organik TNI jenis
M-16. "Jelas, ini jelas bertentangan dengan perintah Kapolda untuk menangkap
semua orang sipil yang terlihat membawa senjata," ujar seorang pekerja HAM
di Dili.

        Rumah seorang warga bernama Luis yang bekerja untuk UNAMET juga jadi
sasaran pembakaran. Saat berita ini ditulis gerombolan milisi masih
berkumpul di depan markas UNAMET, dan mengancam akan melakukan serangan. ***


----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Didistribusikan tgl. 1 Sep 1999 jam 15:14:21 GMT+1
oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]>
http://www.Indo-News.com/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kirim email ke