----------------------------------------------------------
Visit Indonesia Daily News Online HomePage:
http://www.indo-news.com/
Please Visit Our Sponsor
http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1
----------------------------------------------------------

Precedence: bulk


PERKEMBANGAN SITUASI TERAKHIR
Dili, 1/9/99 - 16:55

Hari ini suasana kota Dili kembali tegang, karena milisi Aitarak akan
membawa seorang anggotanya ke pemakaman. Sejak pagi hari sekitar pukul
10.00, ratusan anggota milisi terlihat berkumpul di Gereja Motael, tempat
jenazah disemayamkan.

Di Hera, sekitar pukul 14.20 milisi Aitarak pimpinan Mateus Carvalho mulai
tak terkendali. Mereka mengeluarkan tembakan ke segala arah yang membuat
masyarakat ketakutan. Sementara itu di daerah Comoro, sebuah mobil yang
membawa anggota Aitarak masuk ke pemukiman penduduk untuk mencari pemuda
CNRT. Mereka membawa beberapa pucuk senjata rakitan.

Suara tembakan kembali membelah kota Dili sekitar pukul 15.30, tapi tidak
ada laporan tentang korban. Beberapa menit kemudian milisi Besi Merah Putih
yang sudah tiba sejak kemarin malam dari Liquica, mulai sebuah rumah milik
seorang pegawai Dinas Perkebunan Tk I yang juga menjadi pengurus CNRT.

Suasana makin tegang, ketika gerombolan milisi mulai mengarah ke Jl Balide,
di dekat kantor UNAMET, sekitar pukul 16.15. TNI dan Polri yang hadir di
lokasi sepertinya tidak melakukan apa-apa, sehingga UNAMET terpaksa menutup
gerbang mereka. Masyarkat mulai keluar dari rumah-rumah untuk melihat apa
yang terjadi, tapi milisi malah menantang mereka berkelahi. Pukul 16.45
terjadi saling lempar antara milisi Aitarak dan BMP melawan masyarakat sekitar.

Polri dan TNI nampaknya tidak berbuat sesuatu untuk mengendalikan situasi,
dan hanya menonton dari kejauhan. Teriakan protes dari masyarakat seperti
tidak didengarkan, dan milisi pun semakin agresif. Sebagian warga yang
ketakutan lari ke gedung SMA-2 yang terletak di sebelah markas UNAMET.
Wartawan yang kebetulan juga ada di lokasi lari daninta perlindungan, dan
mereka malah dikejar oleh milisi pro-integrasi yang melepaskan tembakan.

Ketika serangan itu mulai mengarah ke markas UNAMET, baru pasukan Brimob
turun tangan dan menengahi milisi yang sedang mengamuk. Anggota Polisi Sipil
PBB pun keluar menjumpai milisi dan terjadi perundingan di antara mereka.
Hasilnya sampai saat ini belum diketahui. Setidaknya dua rumah terlihat
terbakar hebat, sementara Jl Balide dikuasai oleh milisi pro-integrasi
(Aitarak dan BMP). Mereka terlihat berkeliaran di sepanjang jalan menenteng
senjata, termasuk senjata otomatis jenis M-16, sementara petugas Polri hanya
berjaga-jaga dari jauh. Hal ini jelas bertentangan dengan perintah Kapolda
untuk menangkap semua orang sipil yang terlihat membawa senjata.

Sasaran serangan milisi pro-integrasi ini di samping pendukung kemerdekaan
juga staf UNAMET. Rumah milisi seorang supir bernama Luis yang bekerja di
UNAMET juga jadi sasaran pembakaran. Saat berita ini ditulis terlihat
gerombolan milisi sedang berkumpul di depan markas UNAMET, dan mengancam
akan melakukan serangan. Barulah terlihat anggota Brimob turun ke lokasi
untuk menengahi. Beberapa Polisi Sipil PBB juga keluar dari markas mereka
dan ikut bernegosiasi. Belum diketahui hasil pembicaraan di antara mereka.

(bersambung)

----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Didistribusikan tgl. 2 Sep 1999 jam 09:41:43 GMT+1
oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]>
http://www.Indo-News.com/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kirim email ke