----------------------------------------------------------
FREE Subscribe/UNsubscribe Indonesia Daily News Online
go to: http://www.indo-news.com/subscribe.html
- FREE - FREE - FREE - FREE - FREE - FREE -
Please Visit Our Sponsor
http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1
-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0
Free Email @KotakPos.com
visit: http://my.kotakpos.com/
----------------------------------------------------------

Pemeriksaan Jenderal Justru Menunjukkan Indonesia Bangsa Beradab
Kalau Sampai Para Jenderal Itu Diseret ke Pengadilan HAM Internasional yang
Malu Bangsa Indonesia

Makassar, 22 Desember
SUARA PEMBARUAN

Para jenderal seharusnya secara satria bertanggung jawab terhadap kasus
dugaan keterlibatan pelanggaran hak asasi manusi (HAM) di Timor Timur
(Timtim), sebab fakta menunjukkan kasus itu memang terjadi. Tanggung jawab
para jenderal itu, justru untuk menjaga citra bangsa di mata dunia
internasional.

Hal itu diungkapkan Andi Rudyanto Asapa SH seorang praktisi hukum kepada
Pembaruan di Makassar Selasa (21/12) siang. Menu-rutnya, para jenderal itu
tak dapat mengelak dari kenyataan diperiksa untuk dimintai tanggung jawab
bahkan disidang di pengadilan, sebab pelanggaran HAM di Timtim itu terjadi
secara sistematis dan terencana.

Pembunuhan massal dan pembumihangusan di Timtim paskajajak pendapat itu
merupakan pelanggaran HAM yang dilakukan secara sistematis. Kalau tindakan
itu terjadi sebelum jajak pendapat, mungkin saja kasusnya lain, tetapi
karena terjadi sesudah jajak pendapat sangat kelihatan direncanakan secara
sistematis dan terstruktur.

''Karena itu, tak ada jalan bagi para jenderal untuk mengelak dari kenyataan
pelanggaran HAM tersebut. Kasus pelanggaran HAM tersebut bagimanapun sudah
terjadi dan harus ada yang bertanggung jawab,'' tegas Rudyanto.

Mantan Direktur LBH Ujungpandang (sekarang Makassar-red.) ini juga
menyatakan sangat mendukung langkah Komisi Penyelidik Pelanggaran (KPPH) HAM
Timtim. Menurutnya, pendapat bahwa KPPH tidak nasionalis jika harus
memeriksa para jenderal dalam kasus pelanggaran HAM di Timtim, adalah sangat
keliru.

''Pemeriksaan para jenderal itu, justru demi bangsa Indonesia. Sebab, kalau
sampai Komisi HAM internasional mengadili para jenderal itu dan menyeretnya
pengadilan HAM internasional, yang malu bukan para jenderal dan TNI, tetapi
seluruh rakyat dan bangsa Indonesia akan malu.

Langkah KPPH itu justru menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa
yang beradab karena pelanggar HAM ditindak,'' tegasnya.***

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Didistribusikan tgl. 22 Dec 1999 jam 09:28:38 GMT+1
oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]>
http://www.Indo-News.com/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kirim email ke