---------------------------------------------------------- FREE Subscribe/UNsubscribe Indonesia Daily News Online go to: http://www.indo-news.com/subscribe.html - FREE - FREE - FREE - FREE - FREE - FREE - Please Visit Our Sponsor http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1 -0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0 Free Email @KotakPos.com visit: http://my.kotakpos.com/ ---------------------------------------------------------- Halmahera Bentrok, Korban 100 Lebih Gus Dur Kirim Kapal Perang Bentrok di Halmahera tak terhindarkan. Sekitar pukul 10.00 WIT, masyarakat Kecamatan Tobelo melakukan serangan ke Kecamatan Galela. Suasana jadi mencekam. Dikabarkan Presiden Gus Dur sudah memerintahkan Panglima TNI mengirim kapal perang. Bentrok itu diinformasikan oleh salah satu tokoh Maluku Utara, Thamrin Amal Tomagola. "Tadi pagi saya dapat laporan bahwa orang Kristen dari Tobelo mengepung Kecamatan Galela yang mayoritas muslim," kata Thamrin, pada detikcom, Kamis (30/12/1999). Pengepungan itu menurut Thamrin dilakukan dari empat arah. Yang dari darat datang dari arah barat, utara dan selatan. Sedangkan dari arah timur pengepungan lewat laut (pantai). Pengepung itu datang dari tujuh kecamatan. Sebenarnya yang bertempur menurut Thamrin hanya sekitar 400-an pemuda. Namun suasana ini membuat masyarakat panik, dan sekitar 12 ribu orang mulai kalut dan siap-siap mengungsi. Bentrokan itu memang sudah diduga sebelumnya. Pada Rabu malam sudah sempat tegang, tapi diamankan aparat. Ketegangan kedua terjadi sekitar pukul 04.00 WIT Kamis dini hari, kembali aparat berhasil mencegah. Namun karena jumlah aparat terlalu sedikit, diperkirakan cuma 13 orang, maka pertempuran tak bisa dihindarkan. Untuk menghadapi situasi yang tak menentu itu, masyarakat Galela yang sedang terkepung mengontak para pejabat-pejabat dan minta tolong didatangkan aparat. Yang mereka kontak salah satunya adalah Kasum TNI Letjen TNI Suaidy Marassabessy yang akan segera mengirim satu kompi dan diturunkan di Morotai. Namun Thamrin Amal menyesalkan pengiriman aparat itu akan datang lebih lambat, karena Pangdam Pattimura mengubah jalur dari Morotai ke Ternate. "Sehingga perjalanan jadi jauh, sebab untuk capai lokasi butuh waktu 20 jam," kata Thamrin. "Mungkin bentrok baru akan selesai pukul enam sore, saat aparat datang," tambah Thamrin. Kapal Perang Melihat situasi Ambon dan Maluku yang kian keruh ini, menurut Thamrin, Presiden Gus Dur sudah setuju dan memerintahkan Pangliam TNI Laksamana Widodo AS. Atas perintah itu, Panglima TNI sudah akan mengirim dua kapal perang. Antara lain didatangkan dari Bitung, Sulut yakni KRI Multatuli. Dan untuk jarak yang terpendek akan didatangkan kapal perang Corvette dari Pulau Buru. Diharapkan setelah kedatangan kapal perang Corvette yang jaraknya tak terlalu jauh itu bisa segera teratasi. Bentrokan ini pertama kali terjadi di bagian selatan dari Halmahera Utara pada 18 Agustus antara muslim pendatang dengan kristen setempat. Kemudian bentrokan kedua pada 24 oktober -9 November, dapat diredakan, meski wilayah masih tegang. Namun, Minggu sore (26/12/1999) lalu suasana tegang kembali ketika desa kecamatan Galela di desa Gotalamao yang mayoritas Islam tiba-tiba diserang oleh desa lain Soato Baru. Mesjid dibakar dan seorang tokoh setempat dibunuh yang membuat orang Islam marah. Menurut Thamrin, jumlah korban sekitar 130-an lebih, baik dari muslim maupun kristen. Sementara puluhan orang lainnya luka-luka.*** ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ Didistribusikan tgl. 30 Dec 1999 jam 05:35:09 GMT+1 oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]> http://www.Indo-News.com/ ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++