---------------------------------------------------------- FREE Subscribe/UNsubscribe Indonesia Daily News Online go to: http://www.indo-news.com/subscribe.html - FREE - FREE - FREE - FREE - FREE - FREE - Please Visit Our Sponsor http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1 -0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0 Free Email @KotakPos.com visit: http://my.kotakpos.com/ ---------------------------------------------------------- Pasukan Interfet asal Australia buka tembakan di perbatasan Laporan Fajar Widhiyanto Pasukan Australia yang tergabung dalam international force for East Timor (Interfet) telah membuka tembakan senjata sebagai apa yang disebut-sebut sebagai "peringatan terhadap para prajurit Indonesia yang bertingkah kasar terhadap sejumlah warga sipil". Kejadian ini mengambil tempat di Junction Point Charlie di sebelah barat Memo, dekat wilayah perbatasan Timtim-NTT, demikian dinyatakan Angkatan Bersenjata Australia sebagai dikutip berbagai laporan pers Negara Kanguru tersebut Kamis. Insiden itu terjadi Rabu pagi, saat terlihat oleh pasukan Australia yang tergabung dalam Interfet, adanya dua prajurit Indonesia yang membuka tembakan dari jarak dekat ke sejumlah warga sipil, kata sebuah pernyataan resmi yang dirilis oleh Interfet dari markasnya di Dili, ibukota Timtim. "Pasukan yang berada di Junction Point Charlie kemudian melepas tembakan pula agar kedua prajurit Indonesia itu menghentikan tindakannya," kata rilis dimaksud. Lebih jauh dinyatakan dalam rilis itu bahwa tidak ada prajurit TNI ataupun pasukan Interfet yang kemudian melintasi perbatasan akibat kejadian tersebut. Kejadian tersebut kemudian menjadi bahan pembicaraan antara para pemimpin lokal Interfet dan TNI sesuai dengan rancangan nota kesepahaman yang ada antara kedua belah pihak. Insiden tersebut dipercaya merupakan yang kelima di mana pasukan Australia di Interfet membuka tembakan akibat "kiprah" para anggota TNI atau kelompok milisia pro-Jakarta. Yang pertama muncul 6 Oktober ketika anggota milisia menghadang konvoi suatu pasukan khusus di mana dua anggota Australian Special Air Service (SAS) luka-luka. Dua anggota milisia kemudian ditembak hingga tewas. Yang kedua muncul 9 Oktober ketika kelompok milisia menyerang pos SAS Australia di dekat Altos Lebos. Satu di antara mereka kemudian tewas. Yang ketiga dikenal sebagai Inside Motaain di mana pasukan TNI dan Interfet sempat saling melepas tembakan saat pasukan Interfet terbukti melewati garis perbatasan Timtim-NTT. Seorang anggota kepolisian Indonesia tewas dalam peristiwa ini. Yang keempat terjadi 16 Oktober dan melibatkan lima anggota SAS Australia. Mereka saat itu diserang sekitar 20 anggota milisia di timur laut Balibo. Tiga anggota milisia diketahui tewas dalam penyerangan ini. ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ Didistribusikan tgl. 30 Dec 1999 jam 09:12:48 GMT+1 oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]> http://www.Indo-News.com/ ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++