----------------------------------------------------------
Visit Indonesia Daily News Online HomePage:
http://www.indo-news.com/
Please Visit Our Sponsor
http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1
-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0
Free Email @KotakPos.com
visit: http://my.kotakpos.com/
----------------------------------------------------------

Giliran BRI Matang Dirampok

Serambi-Bireuen
Aksi perampokan bank dengan senjata api, kembali terjadi. Kali ini, giliran BRI Unit
Matanggeulumpangdua, Kabupaten Bireuen, yang menjadi sasaran perampokan di siang 
bolong, Kamis
(30/12), sehingga menyebabkan Rp 26.683.550 uang milik nasabah lewong.
Keterangan yang dihimpun Serambi mengungkapkan, aksi perampokan yang terjadi sekitar 
pukul 11.40
WIB, dinilai cukup nekat. Betapa tidak, selain saat kejadian Matanggeulumpangdua cukup 
ramai karena
bertepatan dengan hari pekan (uroe gantoe), juga terjadi di siang bolong.
Menurut sumber Serambi, perampokan bermula ketika pegawai bank sedang sibuk dengan 
pekerjaannya
masing-masing. Kebetulan saat itu tidak seorangpun nasabah yang ada dalam bank 
tersebut, sehingga
tidak sampai terjadi kegaduhan. Hanya dalam tempo sekitar 10 menit, kawanan perampok 
yang berjumlah
empat orang menguras habis uang nasabah yang ada di dalam brankas dan uang yang ada di 
teller/kasir
dengan total seluruhnya Rp 26.683.550.
Menurut penuturan pegawai bank kepada Serambi, perampokan berawal ketika empat pria 
tak dikenal,
satu diantaranya menunggu di luar, masuk ke dalam bangunan bank. Dari tiga orang yang 
masuk ke dalam
bank, dua di antaranya menggunakan senjata api, jenis pistol yang langsung mengarahkan 
senjata api
ke arah Kepala Unit BRI Matanggeulumpangdua, Zulkifli Hasan seraya minta untuk tidak 
bergerak.
Saat dirampok, hanya ada beberapa pegawai bank, sedangkan dua pegawai lainnya sedang 
dinas luar.
Dengan gerakan cepat salah seorang di antaranya menuju teller, dan menyikat uang 
nasabah yang di
bagian tersebut. Bertepatan dengan itu, pegawai bank lainnya, termasuk kepala unit, 
disekap di kamar
belakang di bawah todongan senjata api.
Saat mendebarkan bagi pegawai bank tersebut, tiba-tiba masuk seorang nasabah. Dan, 
betapa kagetnya
ia, jika kantor bank yang berbentuk bangunan toko yang diapit warung kopi dan Kantin 
Zurisma serta
terletak di pusat kota di sisi jalan negara, yang jarak dengan Mapolsek Peusangan 
sekitar 100 meter,
sedang terjadi aksi perampokan. Tentu saja, nasabah itu terjebak, dan kemudian ikut 
disekap di kamar
belakang bersama pegawai bank, setelah sebelumnya memutus jaringan telepon.
Usai menguras uang yang ada di bagian teller, perampok kemudian mengeluarkan Kepala 
Unit Zulkifli
Hasan dari kamar sekapan yang minta membuka brankas yang ada disamping meja kerjanya. 
Kendati
Zulkifli sudah bertahan dengan berbagai dalih, ternyata tidak digubris, dan perampok 
memaksa untuk
segera dibuka brankas yang ditunjuk orang tak dikenal itu.
Zulkifli tidak berdaya, setelah ia menerima satu tendangan, sekaligus diancam tembak 
di bagian
kepalanya, jika tidak membuka brankas yang dimaksutkannya. Dengan leluasa, seorang di 
antaranya
menguras seluruh uang yang ada dalam brankas, dan kemudian menyekap kembali seluruh 
pegawai di kamar
belakang.
Prosesi perampokan itu, berlangsung tidak sampai 10 menit, dan dua perampok yang 
mengisi uang dalam
kantong plastik lebih dahulu keluar dengan sepeda motor. Dua lainnya, menyusul 
kemudian dan juga
kabur dengan sepeda motor ke arah barat Matanggeulumpangdua. Warga geger setelah 
pegawai bank keluar
dari kamar sekapan, sementara para perampok sudah tidak diketahui jejaknya.
Beberapa saat kemudian, baru muncul aparat keamanan dari Mapolsek Peusangan setelah 
menerima
informasi adanya aksi perampokan di BRI Unit setempat, dan mencoba melakukan 
pencarian, tapi tidak
membuahkan hasil. Kepala BRI Unit Matanggeulumpangdua Zulkifli Hasan yang ditanyai 
Serambi, tampak
sangat trauma dan mengaku tidak mengenal para tersangkanya.
Setelah aparat keamanan dari Polsek Peusangan tiba di TKP, tiba-tiba muncul sejumlah 
truk militer
yang sarat dengan pasukan TNI dari arah Lhokseumawe. Tentu saja, warga kota semakin 
was-was, karena
menduga bakal terjadi sesuatu yang menakutkan. Ternyata, pasukan TNI itu secara 
kebetulan sedang
mengawal Danrem 011/LW yang sedang melakukan kunjungan ke Makoramil Peusangan 
sekaligus meninjau dan
shalat zuhur di Musalla Tengku Di Glee yang dibangun Koramil Peusangan.
Setelah terjadi aksi perampokan itu, aktifitas masyarakat tidak sampai terganggu, dan 
pemilik toko,
terkecuali warung kopi, tetap membuka usahanya, karena memang bertepatan dengan hari 
pekan. Suasana
kota tetap normal, mengingat aparat keamanan dari Mapolsek setempat tidak sampai 
melakukan sweeping
maupun penyisiran di pusat kota.(tim)

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Didistribusikan tgl. 31 Dec 1999 jam 08:51:07 GMT+1
oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]>
http://www.Indo-News.com/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kirim email ke