---------------------------------------------------------- FREE Subscribe/UNsubscribe Indonesia Daily News Online go to: http://www.indo-news.com/subscribe.html - FREE - FREE - FREE - FREE - FREE - FREE - Please Visit Our Sponsor http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1 -0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0 Free Email @KotakPos.com visit: http://my.kotakpos.com/ ---------------------------------------------------------- Gus Dur Perlu Bersikap Tegas terhadap Militer Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) perlu segera menetapkan agenda yang jelas dan langkah-langkah yang tegas dalam menangani berbagai persoalan yang terjadi saat ini untuk mencegah terakumulasinya ketidakpuasan masyarakat. Sikap dan langkah tegas itu, termasuk terhadap militer. Sebab berbagai persoalan yang dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian akan menimbulkan ketidakpastian hukum dan situasi seolah-olah tanpa pemerintahan, yang akan membuka peluang bangkitnya kekuatan lama, kata pengamat politik LIPI Dr Ikrar Nusa Bhakti kepada Kompas di Jakarta, Jumat (31/12), ketika dimintai penilaiannya tentang kinerja pemerintahan Gus Dur. Menurut Ikrar, berlarut-larutnya kasus Ambon mencerminkan ada sesuatu yang tidak beres. Gus Dur telah menegaskan bahwa tidak akan ada keadaan darurat di Ambon. Namun, menurut Ikrar, hal itu belum cukup. "Gus Dur perlu bersikap tegas pada militer. Ia perlu bekerja sama dengan Panglima TNI untuk menangkap siapa saja yang menjadi sumber kerusuhan. Kalau ada provokator ditindak tegas. Pejabat-pejabat militer yang antisipil juga harus dibereskan," kata Ikrar. Peneliti Puslitbang Politik dan Kewilayahan LIPI Syamsuddin Haris juga mengingatkan perlunya Gus Dur bersikap lebih tegas terhadap militer. Berbagai kasus politik dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi selama ini, kata Haris, berhubungan dengan TNI. Bila Gus Dur gagal mengendalikan militer, legitimasi dan kewibawaan pemerintahan akan terus merosot. "Penyelesaian Ambon akan sangat tergantung pada kemampuan Gus Dur mengendalikan tentara," kata Haris. Menurut Ikrar, ketidakpastian hukum dan kondisi seolah-olah tanpa pemerintahan akan membuat kekuatan lama dan oknum-oknum TNI yang masih menginginkan kekuatan TNI tetap dominan dalam bidang sosial politik akan mencoba-coba membuat ulah. Kekuatan lama itu akan bercampur-baur dengan keresahan masyarakat yang mungkin muncul akibat kenaikan harga bahan pokok akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan gaji pegawai negeri April 1999. "Bila kekuatan lama berkuasa lagi, keadaan akan makin rumit. Proses demokratisasi tidak akan berjalan," kata Ikrar. Akan digugat Haris menilai langkah-langkah Gus Dur selama dua bulan ini masih bersifat ad hoc, parsial, dan kurang sinergis. Hal itu terjadi karena tidak ada kejelasan agenda kabinet persatuan pimpinan Gus Dur, khususnya dalam bidang hukum maupun politik. "Ini akan digugat masyarakat setelah tiga bulan kekuasaan Gus Dur," kata Haris. Langkah-langkah yang diambil Jaksa Agung dalam menegakkan supremasi hukum dan pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), menurut Haris, masih terkesan meloncat-loncat tanpa arah yang jelas. Berbagai kasus dimasukkan begitu saja, baik kasus Soeharto, Texmaco, Paiton, dan lain-lain. "Apa semua mau diselesaikan? Kalau ya, apa mungkin?" kata Haris seraya mengatakan bahwa mestinya Jaksa Agung membuat agenda kerja yang jelas beserta prioritas dan target penyelesaiannya. Tuntutan masyarakat terhadap pemerintahan Gus Dur, kata Haris, sangat tinggi, sedangkan pemerintahan Gus Dur baru seumur jagung. Karena itu untuk menghindarkan kekecewaan masyarakat, pemerintahan Gus Dur perlu segera membuat program kerja yang jelas sehingga pada saatnya nanti masyarakat bisa menuntut. Gaya lama Gaya lama Gus Dur, kata Ikrar, masih muncul sampai sekarang. Gus Dur masih suka menggampangkan persoalan dan membuat pernyataan-pernyataan yang kontradiktif. Gus Dur sebaiknya segera menetapkan agenda dan pentahapan pelaksanaan yang jelas sehingga rakyat tahu apa yang akan dilakukan pemerintah. "Bila agendanya disusun rapi, pentahapannya transparan, saya yakin orang akan mendukung dia walau masa bulan madunya telah habis," kata Ikrar. Menurut Ikrar, persoalan utama yang harus diselesaikan Gus Dur adalah pembenahan dalam kabinetnya sendiri. Bila Gus Dur dapat mengkoordinasikan kabinetnya dengan baik, semuanya akan berjalan baik.*** ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ Didistribusikan tgl. 3 Jan 2000 jam 04:11:11 GMT+1 oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]> http://www.Indo-News.com/ ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++