----------------------------------------------------------
Visit Indonesia Daily News Online HomePage:
http://www.indo-news.com/
Please Visit Our Sponsor
http://www.indo-news.com/cgi-bin/ads1
-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0-0
Free Email @KotakPos.com
visit: http://my.kotakpos.com/
----------------------------------------------------------

Precedence: bulk

IDUL FITRI DAN KEMANUSIAAN

Pedih rasanya hati ini menyaksikan pembantaian-pembantaian manusia terus
menerus terjadi di Bumi Pancasila yang sila kedua-nya berbunyi "Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab". Bertambah miris lagi, karena pembantaian-pembantaian
itu terjadi di bulan suci yang didalamnya terdapat hari Raya Idul Fitri yang
dirayakan umat Islam dan Hari Natal yang dirayakan umat Kristen. Hal itu
terasa sangat kontradiktif dengan "Ketuhanan yang Maha Esa", yang
--lagi-lagi-- adalah sila pertama dari Pancasila.

Kemanakah kemanusiaan kita, ketika ratusan saudara-saudara di Maluku harus
mati sia-sia? Kemanakah kemanusiaan kita, ketika kompleks sosial
rehabilitasi Doulos dibakar dan juga menimbulkan korban nyawa yang sia-sia?
Akankah kemanusiaan kita itu terus diliputi rasa dendam dan keinginan
membalas yang lebih dashyat? Bukankah Allah, Tuhan yang disembah itu adalah
Kasih dan Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang? Bila Tuhan begitu mengasihi
manusia ciptaanNya, mengapakah kita dengan mengatasnamakanNya, tega
menghabisi kehidupan ciptaanNya itu?

Saya selalu menangis setiap diputarkan Doa Taubat (Istighfar) di berbagai
stasiun televisi. Walaupun saya tidak beragama Islam, tetapi doa itu begitu
menyentuh perasaan dan meruntuhkan keangkuhan. "Ya Allah, maafkanlah aku
yang lupa padaMu", demikian diucapkan dalam doa itu. Bagi saya, doa itu
adalah doa semua orang yang beriman pada Tuhan.

Syukur kepada Allah, karena Hari Raya Idul Fitri masih ada. Syukurlah,
karena Hari Natal bagi kaum Kristiani masih ada. Dua hari Raya dari dua
agama besar itu memberi pesan solidaritas yang sangat aktif bagi sesama
manusia. Dalam Natal, pesan solidaritas itu tampak dari kepedulian Tuhan
untuk manusia yang berdosa, tercampakkan dan tertindas. Dalam Idul Fitri,
pesan solidaritas itu tampak dari Perintah Allah untuk menahan lapar dan
haus, terlebih hawa nafsu kerakusan, untuk merasakan kepahitan dan
penderitaan sesama yang lain.

Khususnya Hari Raya Idul Fitri, dalam perenungan saya memberikan dua pesan
sekaligus. Pertama, secara tegas Idul Fitri memberikan kemenangan yang
sejati (hakiki), yaitu: Kemenangan mengalahkan diri sendiri. Kedua, Idul
Fitri memberikan kesempatan untuk memurnikan kembali kemanusiaan kita;
kembali pada fitrahnya.

Sungguh, saya turut berbahagia di tengah keprihatinan itu. Itulah perenungan
saya dalam keterbatasan saya. Sekali lagi, syukur kepada Allah, karena masih
ada Idul Fitri.

Kepada saudara-saudaraku tercinta umat Islam di Indonesia, dengan hati yang
tulus saya ucapkan "Selamat Hari Raya Idul Fitri 1420 Hijrah". Mohon maaf,
bila ada yang kurang berkenan.

Martin Manurung <http://www.cabi.net.id/users/martin>

----------
SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Didistribusikan tgl. 10 Jan 2000 jam 08:38:33 GMT+1
oleh: Indonesia Daily News Online <[EMAIL PROTECTED]>
http://www.Indo-News.com/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kirim email ke