SAYA TIDAk MENEMUKAN HASIL-HASIL KONGKRIT DAN JELAS PADA HASIL KONGRES KECUALI KEGIATAN RUTIN ORGANISASI INTERNASIONAL AL A TAHUN-TAHUN 60-HAN. BAHKAN LEBIH BURAM LAGI. PERJUANGAN RAKYAT-RAKYAT TERHISAP DAN TERTINDAS TIDAK MENJADI TEMA BESAR DAN TINDAKAN KONGKRIT. TINDAKAN PARA PENGUASA NEGARA YANG FASISTIS TIDAK MENDAPAT PERLAWANAN APALAGI MENJADI AGENDA ORGANISASI. RAKYAT SEDUNIA TIDAK MENEMUKAN PERJUANGAN MEREKA DISOKONG DAN DIBANTU SECARA KONGKRIT OLEH ORGANISASI INI. SINGKAT KATA ORGANISASI INI HANYA BERGIAT SECARA RUTIN DARI KONGRES KE KONGRES. TIDAK TERASA MILITANSI DAN SOLIDARITAS INTERNASIONAL YANG ANTUSIAS. PEMBAYAR YURAN HARUS DIINGATKAN AKAN SOAL INI. ABAD INI ADALAH ABAD PEMBURU DANA BAGI MEREKA YANG CERDIK MENCARI DAN MENGUMPULKAN UANG. SELANJUTNYA KEMANA UANG ITU AKAN PERGI, TAK SEORANG MALAIKATPUN YANG BISA MENUNJUKKANNYA. ASAHAN.
From: mailto:sastra-pembeba...@yahoogroups.com Sent: Friday, November 27, 2015 4:11 PM To: yahoogroups ; DISKUSI FORUM HLD ; yahoogroups Cc: Gol ; Daeng ; Lusi.D ; Roeslan ; Mitri ; Farida Ishaja ; Harry Singgih ; writejo...@gmail.com ; Ilya EGGER Subject: #sastra-pembebasan# Pernyataan Kongres Internasional Kelima Liga Internasional Perjuangan Rakyat Pernyataan Kongres Internasional Kelima Liga Internasional Perjuangan Rakyat 17 November 2015 Pernyataan Kongres Internasional Kelima ILPS Dengan sukses Liga Internasional Perjuangan Rakyat (ILPS) telah menyeleng-garakan Kongres Internasional Kelima dari tanggal 14 sampai 16 November, 2015 di Manila, Filipina dengan tema, "Untuk Dunia Baru Yang Lebih Baik, Tingkatkan Perjuangan Dan Solidaritas Rakyat Melawan Penjarahan, Krisis dan Perang Imperialis!” Kongres Kelima dihadiri oleh lebih dari 400 delegasi, pengamat dan tamu dari 180 organisasi di 39 negeri, wilayah dan daerah otonom: Argentina, Australia, Bangladesh, Belgia, Kamboja, Kanada, Tiongkok, Eritrea, Perancis, Jerman, Guatemala, Hong Kong (SAR), India, Indonesia, Jepang, Kurdistan, Macau, Malaysia, Manipur, Meksiko, Nagaland, Nepal, Belanda, Selandia Baru, Palestina, Papua Nugini, Peru, Filipina, Puerto Rico, Senegal, Korea Selatan, Sri Lanka, Taiwan ROC, Thailand, Inggris, Amerika Serikat, Venezuela, Vietnam, dan Papua Barat. Pertemuan tersebut menegaskan status Liga sebagai sebuah aliansi global terbesar dan paling terkonsolidasi dari organisasi massa militan, anti-imperialis dan demokratis di dunia dewasa ini. Di hadapan hadirin yang penuh sesak di Hotel Sequoia, Len Cooper, Wakil Ketua ILPS, membuka Kongres Internasional ke-5 dengan kata-kata sambutan kepada para delegasi dari semua wilayah global. Dia menyatakan bahwa waktu konferensi ini sengaja dipilih supaya bertepatan dengan pertemuan para pemimpin Konferensi Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Manila. Ia mengemukakan tuntutan rakyat supaya APEC dan agenda imperialisnya dibatalkan. Cynthia McKinney, mantan anggota Kongres AS, menyampaikan pidato penting pertama. Dia menceritakan berbagai cara digunakan Presiden AS Obama untuk mengkhianati dan menggagalkan rakyat di Asia. Dia mengakhiri pidatonya dengan memperingatkan para hadirin supaya, "Hati-hati dengan pergeseran fokus ke Asia dari Presiden Obama! Jangan tertipu dan jangan terperdaya! " Leila Khaled, pejuang pembebasan Palestina terkenal, juga mengucapkan pidato penting. Dia bicara tentang Intifada yang muncul sekarang ini di Palestina, "Intifada, seperti yang terjadi di waktu lalu, mempunyai basis di kalangan mereka yang paling terpinggirkan, paling tertindas dan paling bertekad untuk mencapai kebebasan mereka." Dia berseru kepada gerakan internasional rakyat sedunia supaya mendukung rakyat Palestina untuk mencapai perubahan sustansial dalam keseimbangan kekuasaan dan meningkatkan biaya penjajahan melalui boikot yang semakin intensif terhadap Israel dalam bidang ekonomi, militer, politik, akademis dan budaya. Setelah forum terbuka dengan pidato-pidato penting, Kongres menyetujui Agenda dan Peraturan Partisipasi termasuk Aturan untuk Nominasi dan Pemilihan untuk memandu pelaksanaan seluruh proses. Kemudian, ketua ILPS Jose Ma. Sison, melalui rekaman video, memberikan laporan tentang pekerjaan ILPS. Sison mengatakan bahwa Kongres sengaja diatur waktunya untuk menentang KTT APEC dan kebijakan ekonomi neoliberal dari globalisasi imperialis yang dengan brutal terus mengeksploitasi rakyat pekerja dan menenggelamkan dunia lebih dalam lagi dalam krisis ekonomi dan sosial yang terus memburuk. Dia membahas aspek dan kecenderungan utama yang berkaitan dengan krisis global sistem kapitalis dewasa ini, penghisapan dan penindasan terhadap rakyat yang semakin intensif oleh imperialisme dan kaum reaksi, dan perlawanan rakyat yang tumbuh berkembang. Kemudian dia meringkas prestasi ILPS selama 14 tahun terakhir yang meliputi 17 tema dari Aliansi. Sison mengakhiri laporannya dengan menguraikan tugas-tugas penting ILPS dalam kaitannya dengan kampanye informasi dan pendidikan politik; mobilisasi sekitar isu-isu panas; kerjasama dengan organisasi lain, lembaga dan aliansi internasional; dan memperluas keanggotaan ILPS. Malcolm Guy, Sekretaris Jenderal ILPS, menyampaikan laporan kerja sekretariat umum. Ia membuat ikhtisar dari pidato-pidato dan pernyataan yang dibuat oleh Ketua; kegiatan dan pertemuan penting yang diselenggarakan oleh anggota ILPS atau dihadiri oleh anggota ICC; dan perubahan dalam website. Ia mengungkapkan tantangan yang dihadapi Liga karena ia telah berkembang menjadi sebuah front persatuan anti-imperialis multibahasa dan multinasional. Ia mengakhiri laporannya dengan menunjukkan tugas-tugas besar ILPS dalam hal pendidikan politik, organisasi, mobilisasi massa dan pembentukan chapter ILPS. Lyn Meza, Auditor ILPS, berbagi laporan yang disiapkan oleh Bendahara ILPS, Theo Droog, tentang keadaan keuangan Liga. Ia menekankan adanya peningkatan dalam "dana cadangan" Liga dari iuran anggota dan uang pembayaran partisipasi Kongres yang dikumpulkan dalam Kongres Keempat yang lalu. Meskipun demikian, ia mencatat kelemahan yang masih terus ada dalam hal pembayaran iuran anggota yang tidak teratur.Selama beberapa waktu, bendahara tidak memiliki pengetahu-an tentang kewajiban pajak, tetapi sekretariat bisa berkonsultasi dengan ahli pajak yang tahu tentang undang-undang pajak dan yayasan swasta. Lokakarya tentang berbagai tema Liga diselenggarakan dengan sukses melalui kombinasi diskusi teoritis dengan sharing pengalaman praktis dalam perjuangan rakyat. Mereka menyetujui resolusi penting dan kampanye besar dalam tema masing-masing. Sudah menjadi tradisi Kongres ILPS, masing-masing komisi dengan kreatif dan militant mengajukan hasil lokakaryanya dalam rapat pleno. Semuanya diterima dengan antusias dan disetujui secara aklamasi. Kongres Kelima juga merupakan kongres perjuangan; setelah atau di-antara sidang, para delegasi turut serta dalam aksi massa. Delegasi ILPS turut serta dalam "kampuhan" (kamp rakyat) Manilakbayan dari Mindanao di Gereja Baclaran untuk menyatakan solidaritas dengan perjuangan komunitas Lumad melawan militerisasi yang semakin intensif, pembunuhan dan penjarahan imperialis terhadap tanah mereka. Para delegasi ILPS juga mengadakan upacara menyalakan lilin di Memorial Boy Scouts Rotunda untuk korban pemboman baru-baru ini di Beirut dan Paris. Para pembicara mengutuk Daesh (atau ISIS) yang menargetkan dan membunuh warga sipil, tetapi mereka juga menyalahkan AS dan sekutu NATO-nya yang melancarkan perang imperialis terhadap rakyat Asia Barat Daya dan Afrika Utara dan di tempat-tempat lainnya, sementara itu mempersenjatai dan melatih kelompok-kelompok teroris seperti ISIS untuk membantu menggulingkan rezim-rezim yang independen dan menghancurkan masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan skema imperialis mereka. Pada tanggal 16 November, bersama dengan para pendukung, delegasi internasio-nal bergabung dengan kaum tani Hacienda Luisita untuk memperingati 11 tahun pembantaian Hacienda Luisita dengan protes di Pura Memorial Ninoy Aquino. Pada hari yang sama, delegasi ILPS juga bergabung dengan kaum buruh di Boy Scouts Rotunda untuk memperingati Hari Aksi Internasional melawan represi terhadap serikat buruh. Briefing juga diadakan untuk Karavan Rakyat Melawan Globalisasi Imperialis dan pawai besar melawan APEC yang akan diselenggarakan dua hari setelah Kongres. Semua kegiatan tersebut juga diliput oleh media. Pada hari terakhir, Kongres membahas dan menyetujui Deklarasi Umum Kongres Internasional Kelima secara aklamasi. Deklarasi mencerminkan analisis Kongres tentang kontradiksi pokok dalam sistem kapitalis dunia saat ini, kekuatan imperialis yang semakin brutal yang dipimpin AS, dan gelombang perlawanan rakyat yang semakin meningkat di seluruh penjuru dunia. Deklarasi juga mencatat serangkaian pemboman yang terjadi di Beirut dan Paris. Kongres memperingatkan bahwa imperialisme AS dan sekutu NATO-nya akan menggunakan atau mengambil keuntungan dari serangan teroris kriminal terha-dap rakyat sebagai dalih untuk melancarkan agresi lebih lanjut dan intervensi dan untuk membenarkan intensifikasi fasisme dan teror Negara, seperti yang mereka lakukan dengan serangan 11 September. ILPS bertekad untuk benar-benar mengekspos tipu muslihat ini dan siap untuk menghadapi serangan imperialis yang lebih besar. Seperti dalam kongres-kongres sebelumnya, dokumen-dokumen pokok Kongres Internasional ke-5, seperti Laporan Ketua, Laporan Sekretaris Jenderal, Piagam ILPS yang sudah diamandemen, Deklarasi Umum dan resolusi yang dihasilkan dari lokakarya tentang berbagai tema dan resolusi-resolusi khusus lainnya yang dise-tujui oleh kongres, akan diterbitkan sebagai buku. Diselenggarakan pemilihan anggota baru Komite Koordinasi Internasional dan berikut ini kawan-kawan yang terpilih sebagai anggota ICC: <!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Michelle Allison – Kurdistan <!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Ramon Bultron – Hong Kong <!--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Jang Chang Weon – Korea Selatan <!--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->Len Cooper – Australia <!--[if !supportLists]-->5. <!--[endif]-->Rudi Daman – Indonesia <!--[if !supportLists]-->6. <!--[endif]-->Demba Dembele – Senegal <!--[if !supportLists]-->7. <!--[endif]-->Bill Dores – AS <!--[if !supportLists]-->8. <!--[endif]-->Pascual Duarte – Argentina <!--[if !supportLists]-->9. <!--[endif]-->Bernadette Ellorin – AS <!--[if !supportLists]-->10. <!--[endif]-->Malcolm Guy – Kanada <!--[if !supportLists]-->11. <!--[endif]-->Nelson Herazo – Ecuador <!--[if !supportLists]-->12. <!--[endif]-->Takane Ikeda – Jepang <!--[if !supportLists]-->13. <!--[endif]-->Mahommad Khatib – Palestina <!--[if !supportLists]-->14. <!--[endif]-->Mustafa Kilinc – Jerman <!--[if !supportLists]-->15. <!--[endif]-->Elmer Labog – Filipina <!--[if !supportLists]-->16. <!--[endif]-->Florentino Lopez Martinez – Mexico <!--[if !supportLists]-->17. <!--[endif]-->Liza Maza – Filipina <!--[if !supportLists]-->18. <!--[endif]-->Lyn Meza – AS <!--[if !supportLists]-->19. <!--[endif]-->Nadia Mora – Venezuela <!--[if !supportLists]-->20. <!--[endif]-->Peter Murphy – Australia <!--[if !supportLists]-->21. <!--[endif]-->Chennaiah Poguri – India <!--[if !supportLists]-->22. <!--[endif]-->Paloma Polo – Spanyol <!--[if !supportLists]-->23. <!--[endif]-->Sarojeni Rengam – Malaysia <!--[if !supportLists]-->24. <!--[endif]-->Jose Maria Sison – Belanda <!--[if !supportLists]-->25. <!--[endif]-->Antonio Tujan – Filipina <!--[if !supportLists]-->26. <!--[endif]-->Veerle Verscheuren – Belgia <!--[if !supportLists]-->27. <!--[endif]-->Samuel Villatoro – Guatemala Dan berikut ini calon anggota <!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Inti Barrios – Mexico <!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Fatima Burnad – India <!--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->L Muh Hasan – Indonesia <!--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->Dennis Maga – Zelandia Baru <!--[if !supportLists]-->5. <!--[endif]-->Rafael Mariano – Filipina <!--[if !supportLists]-->6. <!--[endif]-->Malem Ningthouja – Manipur <!--[if !supportLists]-->7. <!--[endif]-->Aiyanas Ormond – Kanada <!--[if !supportLists]-->8. <!--[endif]-->Tess Tesalona – Kanada Pada malam terakhir Kongres diselenggarakan peluncuran dua buku. Pertama, "More Than a Red Warrior: Arnold Borja Jaramillo, Beloved Son of Abra" (“Lebih dari Pejuang Merah: Arnold Borja Jaramillo, Putera Tercinta dari Abra", sebuah penghargaan kepada seorang pejuang Merah yang ditangkap, disiksa dan dieksekusi tahun lalu oleh tentara Filipina. Kedua, buku laporan kerja Tribunal International Rakyat yang baru-baru ini diadakan di Washington, DC. Tribunal ini menyimpulkan bahwa pemerintah Filipina dan AS bersalah atas pelanggaran secara sistematis hak-hak rakyat Filipina, termasuk kejahatan seperti pem-bunuhan ekstra-yudisial dan pembantaian terhadap pengecam pemerintah. Kongres Internasional Kelima berakhir dan Malam Kebudayaan Solidaritas diada-kan untuk merayakan pencapaian Liga dan para peserta menyatakan komitmennya untuk meneruskan perjuangan. Para delegasi dan tamu dari semua negeri peserta dan dari berbagai organisasi massa di Filipina bernyanyi, menyanyikan lagu-lagu rap, membacakan puisi, main musik, menari dan merayakan solidaritas internasional dan semangat perlawanan. Acara yang menarik termasuk duo antara penyanyi rap dari Amerika Serikat dan penyanyi muda dari komunitas Lumad dan sebuah pertunjukkan untuk mengenang 43 korban Ayotzinapa di Meksiko. Para peserta mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah Kongres Kelima: Chapter ILPS Filipina yang didukung oleh chapter ILPS Hong Kong dan Macau, yang telah mengorganisasi Kongres dengan baik dan keramahan yang hangat. Para peserta mengumpulkan sumbangan yang kemudian diserahkan kepada staf hotel yang telah mengurus kebutuhan para delegasi dan tamu. Jaringan aliansi ILPS juga mengadakan pertemuan internasional mereka sendiri sebelum dan sesudah Kongres Internasional Kelima. Ini termasuk Aliansi Perem-puan Internasional, Aliansi Buruh Migran Internasional, Konferensi Solidaritas Tani Anti-Imperialis dan Festival Internasional untuk Hak-hak dan Perjuangan Rakyat. Keberhasilan gemilang Kongres Internasional Kelima telah menginspirasi dan merevitalisasi para delegasi untuk menegaskan kembali komitmen mereka guna meningkatkan lebih tinggi kemauan dan kemampuan politik mereka dalam menghadapi tantangan dan secara efektif mendorong maju pekerjaan Liga di setiap arena perjuangan anti-imperialis dan demokrasi rakyat sedunia.