AWW,
   
  MUDAHAN BISA MENJADI TAUSIAH BAGI KITA SEMUA...........ATAS SEMUA YANG SUDAH 
KITA LAKUKAN TANPA ANJURAN DARI NABI MUHAMMAD SAW............
   
   
   
  Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh
  Ustaz, ma'af, saya langsung ke inti pertanyaan. Kapankah batasan waktu dan 
jam atau hari-hari yang baik yang dianjurkan untuk kita berziarah kubur?
  Ada berbagai pendapat yang saya terima dan sepertinya saya belum puas sebelum 
Ustaz menjelaskannya berikut jika ada hadits-hadits pendukung tentang hal ini, 
juga pendapat masing-masing Imam Mazhab.
  Billahi sabililhaq
  Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh, 
  Jhoni Wisma Wansyah
jwansyah
  Jawaban  Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 

Sayang sekali ternyata kami tidak menemukan dalil yang menganjurkan waktu yang 
paling baik untuk berziarah kubur. Apalagi jika dikaitkan dengan kedatangan 
bulan Ramadhan. Yang ada hanyalah anjuran untuk berziarah kubur, karena 
mengingatkan kita kepada kematian. Tapi waktunya tidak pernah ditentukan. Jadi 
boleh kapan saja, tidak harus menjelang masuknya bulan Ramadhan.
  Adapun kebiasaan yang sering kita saksikan di tengah masyarakat untuk 
berziarah kubur menjelang datangnya Ramadhan, kami yakin bahwa mereka 
melakukannya tanpa punya dalil yang eksplisit dari nabi SAW. Dalil yang mereka 
gunakan hanyalah dalil umum tentang anjuran berziarah kubur. Sedangkan dalil 
yang mengkhususkan ziarah kubur menjelang Ramadhan, paling tinggi hanya sekedar 
ijtihad. Itu pun masih sangat mungkin disanggah.
  Beliau SAW tidak pernah menganjurkan secara tegas bahwa bila Ramadhan 
menjelang, silahkan kalian berziarah ke kuburan-kuburan. Atau kalau ke kuburan 
jangan lupa pakai pakaian hitam-hitam, dan juga jangan lupa bawa kembang buat 
ditaburkan. Sama sekali tidak ada nashnya, baik di Al-Quran maupun di Sunnah 
nabi-Nya.
  Dan memang semua fenomena itu terjadi begitu saja, tanpa ada ulama yang 
memberian arahan dan penjelasan. Padahal masyarakat kita ini terkenal sangat 
agamis dan punya semangat besar untuk menjalankan agama. Sayangnya, mereka 
tidak punya akses untuk bertanya kepada para ulama syariah yang ahli di 
bidangnya.
  Yang tersedia hanya para penceramah, da'i, atau ahli pidato yang 
digelembungkan namanya lewat media massa, sehingga sangat tenar bahkan masuk ke 
wilayah selebriti, tetapi sayangnya mereka kurang punya perhatian dalam masalah 
hukum Islam, apalagi sampai kepada kritik sanad hadits-hadits nabawi.
  Ini perlu dipikirkan agar jangan sampai kejahilan di tengah umat ini 
terus-menerus terjadi, bahkan menjadi tradisi. Sudah waktunya bila umat ini 
punya akses kuat kepada para ulama ahli syariat, untuk meluruskan kembali 
kehidupan mereka sesuai dengan syariat Islam yang lurus. Jauh dari pola 
ikut-ikutan tanpa manhaj yang benar.
  Namun sekedar mencaci dan mengumpat atau menuduh bahwa mereka itu ahli 
bid'ah, atau jahiliyah, atau tidak sejalan dengan manhaj ahli sunnah, tentu 
tidak akan menyelesaikan masalah. Bahkan dalam banyak kasus, malah akan 
menimbulkan masalah.
  Kita berharap proses pencerahan umat untuk mengenal syariah ini tidak 
terkotori dengan adab yang buruk, atau dengan sikap arogan, yang hanya akan 
membuat objek dakwah kita semakin menjauh. Yang dibutuhkan adalah pemberian 
pemahaman secara simpatik, cerdas, dan tetap menghargai serta tidak 
mempermalukan.
  Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
  Ahmad Sarwat, Lc.

       
---------------------------------
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 

Kirim email ke