Ramadhan, Bintang Bola Muslim di La Liga Spanyol Tetap Berpuasa  Rabu, 19 Sep 
07 07:09 WIB
    Kirim teman
  Belum pernah ada perdebatan seramai bulan Ramadhan tahun ini di Spanyol. Apa 
pasal? Sejumlah pemain bola Muslim lokal yang menjadi andalan, ternyata menurut 
pemberitaan media massa, tetap berpuasa meskipun mereka terpilih sebagai pemain 
di la Liga, sebuah kompetisi sepak bola paling bergengsi di Spanyol.
  Awalnya, media massa yang bertiras minim menempatkan head linenya, soal 
pemain sepak bola Muslim Spanyol yang tetap berpuasa meskipun mempunyai jadwal 
bertanding. Berita itu kemudian menaikkan tajam tiras media tersebut. Maklum, 
tahun ini sejumlah pemain bola beragama Islam banyak yang menjadi bintang 
melebihi tahun-tahun sebelumnya, dalam liga Spanyol.
  Di kesebelasan Bercelona, Real Madrid, Spanyol, Sevilla, para bintang sepak 
bola Muslim menjadi tulang punggung kesebelasan yang sangat diandalkan. Tim 
sepak bola Bercelona, mempunyai tiga orang pemain kelas internasional yang 
beragama Islam. Ditambah lagi pemain Muslim lainnya yang berada di peringkat 
kedua dan ketiga. Dalam tim Bercelona, ada Yaya Toure asal Prancis yang dalam 
Eurosport 2005, Toure dinobatkan sebagai pemain sepak bola muda yang paling 
menjanjikan di dunia. Sejak pertama bergabung dengan Klub Barcelona, Toure 
tidak menyembunyikan agama yang dianutnya. Ia menyatakan tidak ada kontradiksi 
antara menjadi pemain sepakbola yang sukses dengan menjadi seorang Muslim yang 
taat. Ada lagi, Eric Abidal yang dikontrak empat tahun oleh Bercelona. Di tim 
Spanyol, ada Lilian Thuram yang juga seorang Muslim. Sementara di Real Madrid 
terdapat bintang bola Muslim bernama Mammadou Diarra.
  Inilah yang memunculkan perdebatan di kalangan pecandu dan pengamat bola. 
Bukan karena agamanya, tapi mereka mempertranyakan tentang stamina para jago 
bola itu di lapangan bila harus berpuasa. Sebelum ini aa juga perdebatan 
tentang Eric Abidal, bintang tim Bercelona, karena ia kerap membawa Al-Quran 
menjelang pertandingan dan terkenal sebagai seorang Muslim yang taat.
  Menurut kolumnis Spanyol Philip Fivanco, para bintang bola beragama Islam 
yang berlaga di La Liga memang menghadapi ujian berat tahun ini. Mereka di satu 
sisi dikenal sebagai orang yang baik dalam beragama, tapi di sisi lain mereka 
harus harus bermain profesional yang menuntut maksimal perannya sebagai pemain 
bola. Tony Tramways, seorang dokter Spanyol, mengatakan beberapa waktu terakhir 
dirinya telah menerima permintaan dari sejumlah pemimpin tim untuk mengetahui 
informasi makanan yang baik selama berpuasa di bulan Ramadhan. Tapi permintaan 
itu tidak disertai uraian latar belakang, apakah itu terkait dengan adanya 
pemain Muslim yang akan bertanding di bulan Ramadhan atau tidak.
  Tim sepak bola Sevilla, yang juga merupakan salah satu tim di La Liga 
Spanyol, mempunyai cerita sendiri tentang kemenangan yang diperoleh justru 
ketika bintang mereka yang beragama Islam tetap berpuasa saat bertanding. 
Adalah Frederick Kanoute tahun lalu tetap yakin dan berusaha puasa di bulan 
Ramadhan. Justru karena berpuasa itu, Kanoute mendapat support luar biasa dari 
para penggemarnya, dan dia ternyata mampu bermain bagus dalam kompetisi. 
Pelatih tim Sevilla mengaku tak mau berdiskusi lagi tentang kuatnya Kanoute 
dalam menjalankan kewajiban agamanya. Kanoute bahkan diketahui sering 
mendirikan shalat di ruang ganti pakaian, saat jeda pertandingan. Saat sejumlah 
orang menggugat sikapnya yang tetap berpuasa dalam pertandingan, dalam sebuah 
konferensi pers ia menjawab tegas, “Siapa yang tidak mengetahui ajaran Islam, 
tidak akan tahu bahwa puasa memberi kekuatan, dan bukan kelemahan. ” Setelah 
itu, tak ada lagi pihak yang mengkritisi Kanouti soal komitmennya menjalankan
 Islam. (na-str/iol)


       
---------------------------------
Luggage? GPS? Comic books? 
Check out fitting  gifts for grads at Yahoo! Search.

Kirim email ke