Ass wrwb'
   
   
   
   12 Oktober 2007 
      var sburl2814 = window.location.href; var sbtitle2814 = document.title;   
 var sbtitle2814=encodeURIComponent("Tahun Depan, Kriteria 1 Syawal Harus 
Disamakan"); var 
sburl2814=decodeURI("http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=5549";);
 sburl2814=sburl2814.replace(/amp;/g, 
"");sburl2814=encodeURIComponent(sburl2814);      Menteri Agama Maftuh Basyuni 
berharap tahun depan kriteria 1 Syawal sudah disamakan, sehingga tidak ada lagi 
perbedaan Hari Raya Idul fitri  

    Hidayatullah.com--Menteri Agama Maftuh Basyuni berharap tahun depan 
kriteria 1 Syawal sudah disamakan, sehingga tidak ada lagi perbedaan Hari Raya 
Idul fitri.
  Maftuh meminta Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah beserta seluruh ahli hisab 
dan rukyat berembug membahas kriteria penentuan 1 Syawal. "Sehingga dipastikan 
tahun depan tidak ada perbedaan lagi," kata Maftuh dalam Sidang Isbat di 
Departemen Agama, kemarin malam.
  
  Menurut rencana, setelah 1 Syawal 1428 H, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah 
akan menentukan kriteria. Pertemuan itu akan berlangsung di kantor PP 
Muhammadiyah dan Kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
  Sementara itu, Pusat Studi Ilmu Hisab menyerukan kepada semua ahli hisab dan 
ahli rukyat di seluruh Indonesia bersatu. "Mayoritas umat Islam adalah umat 
awam mudah bingung bila harus memilih satu diantara dua hari raya," kata Ketua 
Pusat Studi Ilmu Hisab Surya Ismail.
  Pusat Studi Ilmu Hisab mengajak semua ahli hisab dan ahli rukyat membuat 
kesepakatan mengenai tinggi hilal minimum yang dapat dilihat. Setelah itu baru 
dirumuskan penetapan hari raya didasarkan pada tinggi hilal yang telah 
disepakati. "Semua ahli hisab dan rukyat juga harus meneliti kembali kebenaran 
ilmu hisab yang dianutnya," kata dia.
  Kesaksian rukyat pada kondisi tinggi hilal kurang dari tinggi hilal minimum 
yang mungkin bisa dilihat itu harus diuji kepatutannya berdasarkan ilmu dan 
pengalaman. Pusat Studi Ilmu Hisab juga merekomendasikan agar Jayapura 
ditempatkan sebagai markas hisab.
  Selain itu, pemimpin umat juga harus melakukan uji kepatutan bila menerima 
laporan kesaksian rukyat dari orang yang mengaku melihat hilal. "Menteri Agama 
juga harus mengadakan penelitiah mengenai tinggi hilal minimum," kata dia. 
[ti/www.hidayatullah.com]


       
---------------------------------
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us.

Kirim email ke